AKHIRNYA DIA SADAR
AKHIRNYA DIA SADAR
Keadaan Adelia mulai membaik seiring berjalannya waktu , jody sangat senang karena kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil yang baik .
Jody tetap dengan sabar menjaga Adelia , Aroun pun mulai bisa bernafas lega karena Adelia sudah melewati masah kritisnya .
Jody bahkan membawa semua pekerjaannya dirumah sakit selama ini , rumah sakit sudah seperti rumah baginya .
Dia pagi hari cuaca bersinar cerah sementara Jody masih terlelap tidur disamping Adelia .
Adelia perlahan membuka matanya , penglihatannya masih terasa samar-samar.
Adelia masih perlahan-lahan membuka dan menutup kembali matanya .
Kemudian kembali membuka matanya , Adelia terkejut ketika memegang sesuatu .
Ternyata itu adalah kepala Jody yang tidur di kursi di sampingnya.
" Jody .. "
Panggil Adelia dengan nada suara yang pelan.
Jody yang dapat merasakan seseorang menyentuh kepalanya terbangun dan betapa terkejutnya Jody saat melihat Adelia terbangun dari komanya .
Jody tidak dapat berkata apa-apa saat itu melihat Adelia , Jody masih merasa tidak percaya dengan apa yang ia lihat .
Jody bahkan menggosok kedua matanya sangking tidak percayanya dia .
" A ... Adel .. ka .. kau "
Adelia masih terus menatap Jody tanpa ekspresi wajah yang datar tanpa tersenyum sedikit pun .
Jody berlari keluar memanggil dokter , dokter bergegas karena mengira Adelia kritis lagi tapi mereka terkejut melihat Adelia yang terbangun dari komanya setelah hampir dua tahun .
Seorang suster berlari memanggil Aroun untuk memberikan tahukan keadaan Adelia , tapi baru saja suster itu menyebut nama Adelia Aroun sudah berlari .
Karena hampir setiap hari laporan masuk mengenai keadaan darurat Adelia .
Aroun yang seketika membuka pintu ruang tanpa menghiraukan Jody yang berdiri didepan pintu menunggu saat itu .
" Bagimana keadaanya ... Biarkan ak .."
Belum St Aroun bicara langkanya terhenti melihat Adelia yang telah sadar , perasaannya campur aduk saat itu ketika melihat adiknya kini telah sadar .
" A .. Adel .. "
Perlahan Aroun mendekat kearah adelia lalu menggenggam kedua tangannya .
" Kau bangun Adel ..? Kau sadar .. "
Aroun pun memeluk Adelia sambil menitikkan air matanya .
Semua orang begitu senang karena selama ini Aroun mencari berbagai obat-obatan dan melakukan uji coba lainnya untuk penyembuhan Adelia , akhirnya Adelia sadar juga .
Aroun kembali memeriksa keadaan Adelia dan semuanya baik-baik saja tapi tampaknya Adelia masih sedikit terkejut dengan apa yang terjadi saat ini .
Setalah beberapa saat Aroun pun mengijinkan Jody untuk masuk kedalam karena Adelia mencarinya .
Jody merasa senang karena Adelia menanyakan tentangnya .
" Apakah perasaanmu mulai membaik ..?? "
Tanya Jody pada Adelia , Adelia pun mengaggukkan kepalanya .
" Baguslah jika seperti itu .."
Jody sangat gugup dan tidak tahu harus berbuat apa lagi , Jody mengambil sebuah apel untuk mengupasnya , namun karena gugup jody hampir saja melukai tangannya .
" Terima kasih Jody ... "
Jody terkejut mendengar apa yang Adelia katakan , walau pun itu bukan pertama kalinya tapi itu adalah kata yang Adelia ucapkan setelah tidur begitu lama.
Jody yang masih membelakangi Adelia menitipkan air matanya , karena saat ini dia bisa mendengar suara Adelia .
" Jody ..?? Apakah kau marah padaku ..?? "
Tanya Adelia pada Jody , Jody dengan segerah berbalik lalu mengatakan .
" Mana mungkin ... Aku hanya merasa sangat senang karena kau telah kembali sadar . "
Sambil mengusap air matanya .
Adelia meminta Jody untuk mendekat kearahnya dan berkata .
" Maukah kau memelukku ..?? "
Seketika apel yang di pegangnya terjatuh kelantai . Jody merasa tidak percaya bahwa Adelia meminta hal itu padanya .
Jody masih berdiam diri didepan Adelia sambil menatapnya .
" Lupakan ..."
Kata Adelia sambil membuang wajahnya dari arah Jody .
Jody dengan segerah memeluk tubuh Adelia yang masih terbaring di tempat tidur , Adelia sempat terkejut namun ia pun merasa senang.
" Terima kasih untuk semuanya Jody ... Aku tidak tahu harus bagaimana lagi carabalas kebaikan mu .."
Jody yang mendengar perkataan Adelia hanya diam saja sambil terus memeluknya .
Adelia dapat merasakan air mata Jody mengalir di selah lehernya .
" Maafkan aku karena selama ini terus menyusahkanmu .."
Jody masih tetap memeluk Adelia , serasa Kebahagian hidupnya telah kembali dengan bangunnya Adelia .
" Kau tidak pernah menyusahkan ku Dengan kau sehat dan sembuh dengan cepat itu sudah cukup bagiku , aku tidak menginginkan hal lain lagi . "
Adelia pun balik memeluk Jody setelah mendengar apa yang dia katakan .
Sebanarnya Adelia mendengar dari Aroun bahwa Jody sama sekali tidak pernah meninggalkannya , Jody selalu menjaga Adelia dengan sepenuh hati .
Adelia sangat tersentuh karena orang yang selalu ia abaikan ternyata benar-benar tulus padanya .
Adelia tahu bahwa selama ini Jody menyukainya tapi Adelia tidak tahu bahwa Jody setulus itu hingga rela menghabiskan waktunya hampir 2 tahun untuk menunggunya bangun dari koma .
Jika itu pria lain mungkin sudah lama mencari perempuan lain untuk mengisi kekosongannya .
Setelah beberapa saat Adelia dan juga Jody duduk canggung satu sama lain , untuk menghilangkan kecanggungan itu Jody kembali mengambil apel untuk Adelia .
" Ini untukmu ... Makanlah ."
Adelia tertawa melihat hal itu .
" Apakah kau sungguh ingin memberikan itu untukku ..?? "
Jody kembali melihat apel yang dia pegang itu dan betapa terkejutnya Jody melihat apel yang masih utuh dipenggangya tanpa di kupas atau dibelah terlebih dahulu .
" Maafkan aku ... Aku akan segera mengupas nya "
Adelia merasa lucu melihat ekspresi wajah Jody yang lucu dengan wajah yang memerah.
Setelah selesai Jody memberika buah itu pada Adelia .
" Makanlah ... Buah bagus untuk pemulihamu "
Kata Jody sambil menyodorkan buah itu pada Adelia .
" Aku bosan makan buah terus .. aku ingin makan makanan pedas . "
Jody hanya bisa menarik nafasnya lalu mengakan pada Adelia .
" Jika kau cepat sembuh ... Aku berjanji akan mengajakmu makan sepuasnya . "
Adelia begitu senang mendengar apa yang di katakan oleh Jody .
Sebenarnya Adelia ingin bertanya tentang Robin pada Jody , tapi Adelia takut menyakiti perasaan Jody .
Bukan karena Adelia masih menyukai Robin , tapi Adelia ingin tahu bagaimana nasib Elissa setelah apa yang ia lakukan padanya .
Adelia masih merasa sangat bersalah padaereka berdua sampai saat ini .
Semenjak memutuskan untuk meninggalkan pernikahannya dengan Robin waktu itu , Adelia bertekad untuk memutuskan rasa cintanya pada Robin dengan menyadari kenyataan bahwa Robin telah menikah dengan Elissa sesuai permintaannya .
Walau pun selama Adelia koma yang ia harapy Robin berada disisinya tapi semua itu ternyata sungguh mustahil dan malah Jody yang selalu ia abaikan perasannya lah yang bertahan selama ini .
Adelia memutuskan untuk memberikan kesempatan pada Jody , toh tidak buruk mengaggap sahabat sebagi kekasih selama ini juga mereka sudah saling mengenal begitu lama dan yang penting , mereka telah tidur bersama jadi tidak perlu ada lagi yang di ragukan .
Jody yang melihat Adelia hanya melamun sambil melihatnya bertanya pada Adelia .
" Apa yang kau pikirkan ..?? "
Adelia tersadar dari lamunannya .
" Ah ... Tidak . Aku hanya berpikir setelah keluar dari rumah sakit , aku ingin pergi piknik pasti itu menyenangkan .. eh tapi .. "
Jody merasa bingung mendengar perkataan Adelia .
" Tapi apa ..?? "
Adelia kembali melanjutkan perkataannya.
" Tapi ... Piknik kemana dan dengan siapa ..?? Oh ya bagaimana jika kita berdua .."
Sambil melirik kearah Jody , Jody yang melihat lirikan Adelia merasa sangat canggung dan wajahnya semakin memerah , Adelia tertawa senang karena bisa menggoda Jody .