I'LL Teach You Marianne

Golden wedding Llyod's family



Golden wedding Llyod's family

Sebenarnya kedatangan Chester ke Jenewa tidaklah lama, sebagai salah satu orang penting di organisasi penting dunia aktivitas Chester benar-benar sangat padat. Karena itu banyak peristiwa penting dalam keluarganya yang selalu ia lewatkan, namun tidak kali ini. Hari ini Chester memutuskan untuk hadir pada acara ulang tahun pernikahan kedua orang tuanya yang ke-50 tahun. Chester merasa pernikahan emas kedua orang tuanya ini adalah moment yang sangat penting bagi kedua orangtuanya, karena itu ia rela meninggalkan setumpuk pekerjaan di New York sementara waktu untuk kembali ke Jenewa, Swiss.     

Karena besarnya kediaman keluarga Llyod alhasil tak ada yang tahu kalau Chester sedang marah di ruang kerjanya, kecuali asisten pribadinya Michael dan beberapa orang bodyguardnya.     

Setelah Chester sudah sedikit tenang Michael pun memberanikan dirinya masuk ke dalam ruangan kerja sang tuan.     

"Desainer yang akan membantu anda bersiap untuk pesta nanti malam sudah datang, Tuan,"ucap Michael sopan.     

Chester diam, ia mengabaikan perkataan Michael. Kemarahannya belum benar-benar hilang.     

"Tuan…"     

"Aku dengar Mike, tenang saja. Kau tak perlu mengulanginya,"sahut Chester ketus.     

Seketika Michael pun langsung menutup mulutnya rapat-rapat karena tak mau terkena amarah dari sang tuan kembali, Chester sendiri pun langsung menyandarkan kepalanya ke kursi dan memijatnya perlahan.     

Karena tak mau ada orang lain yang tahu kalau tuannya sedang marah Michael bergegas merapikan barang-barang yang berserakan di lantai, Michael tak mau sang desainer yang akan membantu memilihkan pakaian untuk charge tak melihat kekacauan di ruang kerja itu. Tepat pada saat Michael selesai merapikan beberapa kertas di atas meja desainer top kota Jenewa tiba di depan ruang kerja Chester, pria kemayu itu langsung masuk ke dalam ruang kerja Chester tanpa permisi diikuti oleh ketiga asistennya yang sedang membawa troli gantung berisi jas jas mahal yang akan ia pilihkan untuk Chester.     

Mood Chester pun langsung berubah ketika para desainer itu datang, ia kembali menjadi Chester yang penuh wibawa tak seperti lima belas menit yang lalu. Saat Chester sedang mencoba pakaiannya keempat designer kemayu itu bertepuk tangan secara bersamaan ketika melihat ketampanan Chester saat sudah mengenakan baju-baju mahal yang mereka bawa, aura sang sekretaris jenderal PBB termuda itu memang gila. Selain penuh intimidasi juga sangat memabukkan, hal ini lah yang membuat Chester yakin sekali bisa mendapatkan wanita manapun yang ia inginkan. Setelah sang istri meninggal satu tahun yang lalu Chester menjadi lebih selektif dalam memilih teman kencannya, ia tak lagi mementingkan attitude para wanita itu. Yang terpenting bagi Chester teman kencannya mampu memuaskannya di atas ranjang, maka dari itu saat Anne berbicara soal cinta Chester menjadi kesal. Karena jika cinta itu memang ada maka sang istri tidak akan memilih mengakhiri hidupnya di saat putri mereka masih sangat membutuhkan kehadirannya, karena jika cinta itu memang nyata maka wanita yang sudah melahirkan Charlotte itu akan lebih memilih dirinya daripada mantan kekasihnya yang mengajaknya bunuh diri bersama itu.     

Tak ada yang tahu kalau Chester menikah dengan mantan istrinya karena perjodohan, Chester yang sangat sibuk dengan semua pekerjaan dan ambisinya untuk menjadi seorang sekretaris jenderal PBB membuatnya tak memiliki banyak waktu untuk menjalin hubungan dengan para wanita. Sampai akhirnya satu dua tahun yang lalu pada saat ia hampir terpilih untuk menjadi sekretaris jenderal PBB yang baru kedua orang tuanya menjodohkan seorang gadis baik-baik dari keluarga yang cukup berada di kota Zurich kepadanya. Mereka menikah hanya berjarak satu bulan setelah perkenalan pertama, Chester yang tidak tahu kalau istrinya itu ternyata dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengannya merasa sangat senang ketika mendapatkan seorang istri yang sangat cantik dan juga berpendidikan. Karena itu Chester tak menanyakan banyak hal tentang istrinya itu terutama perihal masa lalunya pada keluarganya, ia percaya wanita yang dijodohkan dengannya itu adalah wanita yang memang pantas untuknya. Sampai akhirnya Chester mengetahui jika istrinya ternyata sudah memiliki kekasih ketika dijodohkan dengan dirinya, hal itu Chester ketahui saat Charlotte masih berumur lima bulan dikandung istrinya. Saat mengetahui wanita yang tidur bersamanya ternyata tak mencintainya Chester shock berat, ia hampir memutuskan untuk meninggalkannya saat itu juga. Namun karena saat itu putrinya masih berada dalam kandungan sang istri, akhirnya Chester memutuskan untuk menahan diri dan memberikan kesempatan kedua kepada istrinya untuk memperbaiki semua kesalahannya dan memulai kembali hubungan mereka dari awal. Akan tetapi kepercayaan Chester rupanya disia-siakan oleh sang istri, karena setelah Charlotte lahir istrinya itu kembali berhubungan dengan mantan kekasihnya sampai akhirnya mereka memutuskan untuk kabur bersama di saat Charlotte masih berumur 2 bulan. Kesabaran Chester pun habis, ia pun mengembalikan istrinya kepada keluarganya untuk dibimbing kembali dengan membawa Charlotte pergi dari rumah keluarga sang istri. Kedua orang tua istri Chester pun menjadi sangat marah ketika mengetahui ternyata putri mereka sudah menghianati pria seperti Chester, mereka bahkan sampai memutuskan hubungan dengan putrinya dan mengusirnya pergi dari rumah.     

Chester yang sudah sangat kecewa berat kepada istrinya tak memperdulikan nasib istrinya yang dibuang oleh keluarganya, dalam pikiran Chester saat itu adalah mengamankan putrinya dari jangkauan sang istri ataupun keluarganya. Chester sudah sangat sakit hati sekali karena sudah ditipu oleh orang-orang yang sudah ia percaya, sampai akhirnya sakit hati Chester bertambah ketika mengetahui sang istri ternyata memilih bunuh diri menyusul sang mantan kekasih yang sudah bunuh diri terlebih dahulu dengan menembakkan pistol ke kepalanya.     

Sejak saat itu Chester menjadi tidak percaya lagi pada cinta, ia tak percaya cinta itu ada. Baginya dalam hubungan yang terjalin antara laki-laki dan perempuan hanya didasari oleh hubungan saling menguntungkan satu sama lain, bukan didasari perasaan cinta ataupun sejenisnya. Namun semua keyakinan Chester akan cinta yang salah itu mulai terkikis saat bertemu dengan Anne sekitar 6 bulan yang lalu ketika Anne menolong Charlotte, senyum dan ketulusan Anne saat membantunya membuatkan susu untuk Charlotte yang sedang kelaparan kala itu membuat Chester merasakan getaran aneh dalam dirinya meski akhirnya ia harus menelan kekecewaan saat mengetahui ternyata wanita yang ia kagumi itu adalah istri dari seorang lelaki penting di Swiss. Jackson Knight Clarke, tak ada yang tak tahu pria kaya raya itu di negara ini dan Chester sangat kesal sekali.     

"Ulala...look How handsome you are, sir. Percayalah, tidak akan ada wanita yang bisa menolak pesona anda, Tuan. Anda pasti akan menjadi pusat perhatian malam ini, Tuan,"ucap sang desainer bernama Kelly itu dengan centil memuji ketampanan Chester.     

Chester tersenyum tipis. "Untuk apa ketampanan ini kalau aku tak bisa menarik perhatian wanita yang aku sukai."     

"Hah, anda serius? Ada yang berani menolak laki-laki setampan anda?"pekik Kelly dengan keras.     

Chester terkekeh, ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan memberikannya pada Kelly. "Wanita itu yang menolakku."     

"I-ini…"     

"Istri Jackson Knight Clarke, Marianne Clarke,"jawab Chester tanpa rasa bersalah.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.