I'LL Teach You Marianne

Menyembuhkan luka



Menyembuhkan luka

Berita kematian anak Jackson Knight Clarke seperti virus yang menyebar dengan cepat, pencarian nama Jackson Knight Clarke pun menjadi yang paling atas di hampir semua sosial media. Beberapa wartawan sok tahu mulai membuat artikel bermacam-macam yang tentu saja kebenarannya sangat diragukan, pasalnya sampai hari ini baik Jack atau pihak keluarga Clarke di Luksemburg masih diam.     

Foto makam princess yang masih basah pun muncul disemua media masa, tertulis jelas nama Jackson Knight Clarke sebagai ayah dari bayi yang dimakamkan di tempat itu dan seperti yang bisa ditebak sebelumnya nama Calvin dan Megan Muller pun ikut terbawa. Beberapa orang mulai menyoroti perbedaan nama belakang sepasang suami istri yang sudah meninggal bertahun-tahun itu dengan nama belakang Jack, putra tunggal mereka. Meski sebelumnya Jack sudah membahas hal ini namun nyatanya tetap ada wartawan nakal yang mengulik hal ini kembali.     

Jack yang baru saja mengganti perban di dadanya nampak menghela nafas panjang saat melihat televisi, hampir semua stasiun televisi menampilkan berita tentang keluarganya. Sebenarnya Jack adalah tipe orang yang cuek dan tak perduli dengan berita tentang dirinya, namun kali ini tidak. Jack terlihat sekali tidak senang melihat berita yang sedang dibicarakan oleh semua orang dan hal itu di sadari oleh semua orang yang sedang berada satu ruangan dengan Jack termasuk Aaron dan Rose istrinya yang sudah menempel pada Aaron karena merasakan hawa dingin yang menusuk dari Jack.     

"Apa anda ingin mereka meminta maaf atas semua berita ini, Tuan?"tanya Erick pelan.     

Jack tersenyum, tapi masalahnya senyumnya itu terasa sangat janggal dalam situasi seperti saat ini. "Biarkan saja, yang terpenting jaga Anne. Jangan sampai Anne melihat berita ini, penyembuhan Anne adalah yang utama saat ini daripada mengurusi berita murahan seperti ini. Manusia-manusia tak punya hati yang tertawa dan mengorek keuntungan dari duka orang lain, sangat menjijikan."     

Ucapan Jack pelan, tapi sangat tajam dan menyakitkan sehingga membuat suasana di dalam ruangan itu semakin hening. Tak ada satupun yang berani membuka mulutnya, bahkan Alice yang pembangkang mendadak menjadi gadis pendiam. Ia sepertinya sadar kalau saat ini keadaannya berbeda.     

Perlahan Jack bangun dan mengancingkan kemejanya lagi pasca dokter Kang selesai memberikan obat pada bekas operasinya.     

"Pesankan dua tiket pesawat komersil, aku ingin menenangkan diri berdua bersama Anne tanpa ada pengawal ataupun gangguan dari siapapun. Setidaknya ini yang harus aku lakukan untuk menyembuhkan luka dihati kami berdua,"ucapnya pelan memberi titah pada Erick yang berdiri paling dekat dengannya.     

"Anda ingin kemana,Tuan?"     

"Austria."     

Erick langsung menelan ludahnya dengan cepat, ia lalu menoleh ke arah Luis yang sejak tadi hanya berdiri dengan bersandar pada dinding tanpa membuka mulutnya.     

Luis yang paham dengan arti tatapan Erick kemudian tersenyum tipis, ia lalu meraih kursi dan langsung duduk dihadapan Jack yang sedang bersiap bangun dari sofa tempatnya duduk.     

"Aku akan menyiapkan segala, tanpa pengawal dan pesawat pribadi. Mau berapa lama anda pergi?"tanya Luis pelan.     

Semua orang yang ada ditempat itu langsung menoleh ke arah Luis, mereka tak percaya Luis akan berkata seperti itu. Menyetujui keinginan Jack untuk mengasingkan diri bersama Anne ke Austria, salah satu negara indah yang tak begitu jauh dari Swiss.     

Jack menatap tajam ke arah Luis. "Siapkan saja semunya, setelah siap beritahu aku."     

"Baik Tuan."     

Tanpa bicara lagi Jack kemudian bangun dari sofa dan berjalan menuju pintu meninggalkan semua orang untuk mengunjungi Anne dikamar perawatannya yang berada di depan kamar yang baru saja ia tinggalkan.     

"Are you kidding, Luis? Kenapa kau membiarkan Jack pergi?"Aaron langsung berteriak keras pada Luis.     

Luis tersenyum ke arah Aaron. "Saat ini mereka berdua membutuhkan waktu untuk menyembuhkan luka, Tuan Connery. Dan jauh lebih baik memang jika mereka pergi berdua tanpa diganggu siapapun, setelah semua yang terjadi selama beberapa hari terakhir ini Tuan dan Nyonya membutuhkan tempat yang nyaman untuk menenangkan diri."     

"Tapi proyek di Korea? Kami baru akan mulai dan sangat tidak mungkin jika Jack meninggalkan proyek ini, kau tahu bukan betapa besar uang yang sudah digelontorkan pada proyek ini."     

"Aku tahu Tuan, karena itu aku akan meminta Nicholas untuk mendampingimu di Korea untuk menyelesaikan proyek itu mewakili Tuan sementara Erick dan Alice akan tetap di Swiss untuk mengurus Muller Finance Internasional dan Clarke Enterprice. Aku sendiri akan bolak-balik Luksemburg-Swiss untuk memantau semuanya,"jawab Luis panjang dengan tenang, cara bicaranya sudah sangat tertata dan mirip seperti mendiang tuan David Clarke yang selalu tenang jika menghadapi masalah.     

"Tapi mana mungkin aku bisa menggantikan Tuan di Korea, Luis. Aku tak sepintar Tuan dan..."     

"Sudah berapa lama kau ikut Tuan, Nick?"Luis langsung memotong perkataan Nicholas dengan cepat.     

Nicholas seketika menunduk dan tak berani menatap Luis, ia sudah menyadari kesalahannya.     

"Saat ini tak ada pilihan lain untuk kita selain membagi tugas seperti ini, berikan waktu pada mereka berdua untuk menenangkan diri. Tenang saja kau tak akan bekerja sendiri, Nick. Ada Tuan Connery yang akan membantumu. Aku juga akan membantumu sebisaku, begitu juga dengan Erick dan Alice. Percayalah apa yang kita lakukan saat ini tak sebanding dengan kesakitan yang dialami oleh Tuan dan Nyonya,"ucap Luis kembali mencoba meminta pengertian pada semua orang di tempat itu.     

"Yang dikatakan Luis benar, yang bisa menyembuhkan rasa kecewa Jack dan Anne adalah mereka sendiri. Biarkan saja mereka mengasingkan diri selama beberapa waktu,"imbuh dokter Caitlyn ikut bicara setelah menjadi pendengar yang baik sejak tadi.     

Erick menengadahkan wajahnya ke langit-langit kamar sambil berkacak pinggang, kali ini ia harus bekerja keras lagi seperti lima tahun yang lalu saat Jack hilang di Selat Inggris. Namun kali ini Erick merasa sedikit tenang karena ada Luis yang membantunya.     

***     

"Kenapa menatapku seperti itu?"tanya Jack pelan pada Anne yang sedang ia bantu untuk makan.     

Anne tersenyum. "Ternyata kau sangat tampan, Jack."     

"Lho baru sadar? Kemana saja selama ini, Nyonya?"     

Anne terkekeh geli. "Jangan mulai lagi, Jack. Kau ini mudah sekali tersanjung, menyebalkan sekali." Anne pura-pura kesal.     

"Sejak awal pertemuan kita di Newcastle Upon Tyne kau tak pernah memujiku, jadi wajar bukan kalau aku senang sekali saat ini?"     

Dada Anne berdebar keras saat mengingat masa-masa perkenalannya dengan Jack beberapa tahun yang lalu saat ia baru datang dari Jerman, saat itu sebenarnya Anne sudah mengagumi Jack dalam diam. Namun karena masih takut jatuh cinta lagi pasca apa yang terjadi pada pernikahannya dengan Leon yang berakhir di meha hijau Anne menjadi lebih hati-hati.     

"Saat itu kau seperti pangeran es yang dingin dan kejam, jadi wajar saja kalau ketampananmu tak terlihat. Kau masih ingat bukan bagaimana para gadis yang memujamu itu patah hati saat kau menolak memberikan nomor teleponmu pada mereka?"     

Jack meletakkan mangkok bubur yang ia pegang ke atas meja dan meraih tangan Anne yang tak terbungkus gips. "Maukah kau mengulangi semuanya lagi dari awal bersamaku, hanya kita berdua tanpa ada siapapun, Anne?"     

Anne menaikkan satu alisnya. Bingung. "Apa maksudmu?"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.