I'LL Teach You Marianne

Larangan hamil



Larangan hamil

Pilihan Jack mengunakan helikopter datang ke kantor tepat sekali, pasalnya ia menghemat banyak waktu yang membuatnya bisa tiba dikantor tiga menit lebih cepat dari calon investor asal Jepang yang bernama Tagawa Yoshimura. Negara dijepang dikenal dengan desikasi kerjanya yang sangat tinggi, karena itu sejak pagi Erick sudah gelisah karena sang tuan tak kunjung datang.     

"Mereka sudah ada di lobby, Tuan,"ucap Erick pelan saat menyambut Jack yang baru tiba didepan ruangannya.     

"Alice?"     

Erick menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Iya disambut Alice."     

"Good, ayo kita ke ruang meeting."     

"Siap."     

Dengan merapikan kerah dasinya Jack berjalan menuju ruang meeting bersama Erick tangan kanannya yang nampak tak tenang, Tagawa Yoshimura dikenal sebagai pebisnis yang sangat sulit diajak bekerja sama. Karena itu ia merasa sedikit gugup, Erick takut membuat Jack kecewa. Tepat disaat Jack dan Erick tiba didepan ruang meeting pintu lift terbuka, tak begitu lama kemudian Alice terlihat keluar bersama Tagawa Yoshimura dan anak buahya menuju tempat Jack berdiri saat ini.     

Jack yang sudah memasang senyum ramah langsung mengulurkan tangannya pada pria berkumis tipis yang nampak sangat kaku itu dengan cepat, beruntung uluran tangan Jack diterima Tagawa Yoshimura dengan cepat. Setelah berbasa-basi singkat mereka pun masuk ke ruangan meeting yang sudah disiapkan sejak pagi.     

Setelah semua orang duduk, meeting pun dimulai. Dengan cekatan Alice mematikan lampu yang ada diruangan itu karena Erick akan mulai presentasi, mengenalkan Muller Finance Internasional pada Tagawa Yoshimura dengan lebih detail dan menyeluruh seperti yang biasa ia lakukan ketika akan mulai meeting dengan calon investor. Saat Erick melakukan presentasi orang-orang Jepang itu tak ada yang menyela sama sekali, mereka sangat fokus pada setiap slide yang sedang Erick jelaskan di depan.     

****     

Anne terbangun dari tidurnya saat matahari sudah berada di ufuk barat. Anne belum turun dari ranjang, ia masih mengingat apa yang Jack lakukan padanya tadi pagi. Pria itu dengan seenaknya memainkan hasratnya, memaksanya bergairah disaat seluruh tubuhnya sudah lemas dan meninggalkannya begitu saja disaat ia sangat menginginkan pria itu. Anne benar-benar kesal saat mengingat hal itu.     

"Kau benar-benar menyebalkan, Jack. Aku benci padamu,"ucap Anne pelan sambil melempar bantal yang ada disampingnya ke arah pintu.     

Karena cacing-cacing dalam perutnya sudah tak bisa diajak bekerja sama Anne memutuskan pergi ke kamar mandi untuk memberiskan tubuhnya terlebih dahulu, Anne menanggalkan selimut besar yang menggulung tubuhnya dan berjalan menuju kamar mandi. Saat melintasi kaca besar Anne tersenyum melihat tubuhnya yang sudah penuh tanda cinta buatan Jack.     

"Tunggu pembalasanku, Jack,"gumam Anne lirih sambil menyentuh lehernya yang memiliki tanda kemerahan paling banyak.     

Anne membaringkan tubuhnya di bathtub yang sudah terisi dengan air hangat, alunan musik dan wangi vanila dari lilin aromatherapy membuat acara mandi Anne menjadi sangat menyenangkan. Anne merendam seluruh tubuhnya sampai batas leher di air, ia membiarkan air hangat itu menghilangkan rasa pegal diseluruh tubuhnya.     

Menjalani kehidupan mewah seperti ini adalah hal yang tak pernah Anne bayangkan sama sekali dalam hidupnya, bahkan bermimpi saja Anne kecil saat itu tidak berani mengingat betapa sulit hidupnya saat itu. Kali pertama Anne melihat bathtub adalah ketika menemani Selma berganti pakaian saat ia masih sering bermain dengannya, saat Anne tidak tahu sedang dimanfaatkan oleh kedua orang tua Selma. Mengingat kembali soal masa kecilnya membuat Anne tiba-tiba teringat akan nasib Shopia Higgins teman masa kecilnya yang lebih ia kenal dengan nama Selma, satu hal yang Anne ketahui tentang Selma adalah ia mendapatkan pembalasan setimpal dari Jack atas perbuatannya saat itu yang sudah memfitnah dirinya berselingkuh dari Jack.     

"Dimanapun kau berada saat ini, aku harap kau bisa menjalani hidupmu dengan baik, Selma. Aku yakin kau pasti bisa hidup bahagia, meskipun aku tak bertemu denganmu aku tapi percayalah aku sudah memaafkanmu." Anne bicara dalam hati sambil tersenyum, bayangan masa kecilnya dengan Shopia Higgins pun kembali berkelebat dalam memorynya.     

Dering ponsel yang berada disamping bathtub membuat lamunan Anne buyar, secepat itu kenangan masa kecilnya dengan Selma hilang secepat itu juga Anne meraih ponsel pintarnya dan tersenyum saat melihat nama dokter Caitlyn muncul dilayar ponselnya.     

"Dokter." Anne langsung menyapa dokter Caitlyn begitu ia menerima panggilan video dari dokter berambut perak baik hati itu.     

Wajah dokter Caitlyn langsung terlihat jelas dilayar ponsel Anne, meski dokter itu sudah tak muda lagi namun garis kecantikkannya tidak hilang.     

"Aku baru saja mengunjungi Christian bersama dokter Leo, putramu luar biasa Anne. Tumbuh kembangnya sangat menakjubkan, aku berani bertaruh. Saat dia dewasa nanti dia akan menjadi idaman pada gadis dan ditakuti para rival bisnisnya." Dokter Caitlyn langsung bicara panjang lebar tanpa basa-basi ketika ia sudah melihat wajah Anne diponselnya.     

Anne tersenyum. "Benarkah? Hmmm membicarakan anak itu membautku rindu padanya."     

"Kau tenang saja, Luis mendidik putramu dengan sangat baik. Sama seperti cara mendiang Tuan besar dulu mendidik Tuan muda Alan."     

Dada Anne terasa sesak, mengingat kembali soal putranya yang dididik dan dibesarkan orang lain membuat Anne sedikit sedih sebenarnya. Sebagai seorang ibu ia tak bisa menutupi perasaannya itu, akan tetapi karena mengingat semua yang dilakukan Luis saat ini adalah demi masa depan putranya Anne pun harus rela dan kuat berjauhan dengan Christian. Apalagi saat ini Christian memasuki usia pembentukkan karakternya, memimpin perusahaan besar dibutuhkan kemampuan yang besar juga. Karena itu Anne bisa merelakan putranya tinggal jauh darinya.     

"Kau baik-baik saja kan, Anne?"tanya dokter Caitlyn kembali saat melihat Anne tiba-tiba diam.     

Anne menganggukkan kepalanya. "Iya, saya baik-baik saja dok. Lihat saya sedang berendam saat ini."     

"Oh iya aku hampir lupa mengatakan ini padamu, kau harus menjaga diri agar tidak hamil dalam waktu satu tahun ini, Anne. Gunakan pil atau alat kontrasepsi untuk berhubungan dengan Tuan, kau sangat tidak diperbolehkan hamil dengan kondisi seperti ini. Tubuhmu perlu waktu untuk memperbaiki sel-sel yang rusak karena operasi caecar dua bulan yang lalu,"ucap dokter Caitlyn dengan cepat, ia hampir saja lupa mengatakan masalah sepenting ini kalau tidak melihat tanda kemerahan di sekitar leher Anne yang dibuat Jack.     

Anne menggigit bibirnya dengan kuat. "Bagaimana kalau seandainya aku sudah berhubungan dengan Jack tanpa pengaman apapun, dok?"     

"Kapan hari pertama kau terakhir datang bulan?"     

Anne terdiam sejenak mencoba mengingat kembali hapan hari pertama ia datang bulan. "Sudah hampir dua minggu yang lalu, dok."     

"Lalu selama itu apakah kau dan Tuan..."     

"Dok, kau tahu betul pria itu seperti apa kan? Mana mungkin aku bisa melarangnya ketika ia ingin berhubungan seks, Jack seperti maniax, dok."Tanpa rasa malu Anne langsung memotong perkataan dokter Caitlyn dengan cepat mengatakan sedikit garis besar kehidupan ranjangnya dengan Jack.     

Dokter Caitlyn tersenyum, pernah menjadi salah satu tim dokter yang mengurus Jack saat ia menjadi Alan lima tahun yang lalu membuat dokter Caitlyn tahu bagaimana gairah seks Jack. "It's ok, kau masih memiliki kesempatan. Sekarang kau sudahi acara mandimu dan pergilah ke salah satu dokter kandungan yang aku kenal, dia akan membantumu dan memastikan kau baik-baik saja. Aku juga akan bicara dengannya setelah ini."     

"Baik dok, tapi..."     

"Tapi apa?"sela dokter Caitlyn dengan cepat.     

"Kapan aku diperbolehkan hamil lagi?"     

Dokter Caitlyn tersenyum. "Kita akan bahas itu nanti saat hasil pemeriksaan seluruh tubuhmu keluar, ingat Anne dibutuhkan seorang ibu yang sehat untuk melahirkan bayi yang sehat dan sempurna. Karena itu saat ini kita fokus terlebih dulu padamu, kau tentu tak ma terjadi hal buruk pada bayimu, kan?"     

"Tentu saja tidak, dok."     

"Ya sudah kalau begitu, aku tutup ya. Aku ingin menghubungi dokter Rebeca terlebih dahulu untuk menjelaskan kondisimu padanya."     

Anne menganggukkan kepalanya, ia kemudian menutup panggilan video dari dokter Caitlyn dan meletakkan ponselnya dengan hati-hati disamping lilin aroma therapy. Perlahan Anne meraba perut bawahnya, menyentuh bekas operasi caecar yang dilakukan dua bulan lalu ketika para tim dokter mencoba menyelamatkan nyawanya dan princess meskipun saat itu princess akhirnya tak tertolong.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.