I'LL Teach You Marianne

Ketakutan dokter Caitlyn



Ketakutan dokter Caitlyn

"Cukup baby, Mommy lelah. Mommy istirahat dulu, ya,"ucap Anne pelan sambil bersandar pada pohon, Anne kelelahan karena mengejar Christian yang mengajaknya bermain petak umpet.     

Christian yang baru saja akan bersembunyi dibalik pohon langsung memunculkan kepalanya dari balik pohon untuk memeriksa kondisi sang ibu, anak pintar! Setelah memastikan ibunya dalam kondisi yang tak baik, Christian langsung keluar dari tempat persembunyiannya dan menghampiri ibunya yang sedang pegangan pada pohon.     

"Mommy, are you ok?"tanya Christian khawatir sambil menyentuh perut sang ibu.     

Anne menunduk dan menatap putranya yang kini sudah berdiri dihadapannya. "Mommy baik-baik saja, hanya sedikit lelah dan haus. Mengejarmu seperti tadi benar-benar melelahkan,"jawab Anne jujur dengan memasang wajah tersenyum.     

Tanpa diperintah Christian langsung berlari ke arah meja meninggalkan sang ibu untuk mengambil minum, seolah mengerti ibunya butuh minum Christian langsung pergi begitu saja. Karena kakinya yang kecil akhirnya Christian membutuhkan waktu lama kembali ke tempat Anne berada, ia berhasil membawa satu botol air minum yang masih belum dibuka.     

"Minum ini Mommy, kasihan little princess dia pasti kehausan di dalam perut Mommy,"ucap Christian penuh semangat saat memberikan air minum pada sang ibu.     

"Thanks baby, You really are a great brother." Anne memuji Christian dengan tulus, kedua matanya bahkan sampai berkaca-kaca saat bicara. Anne tak menyangka putranya akan melakukan hal seperti itu tanpa diminta.     

Christian terkekeh dipuji oleh sang ibu, ia kemudian meraba-raba perut besar ibunya dan memberikan ciuman beberapa kali sembari terus bicara dengan adiknya yang masih ada dalam perut ibunya. Anne tersenyum melihat interaksi yang Christian lakukan pada adiknya, sungguh Christian anak yang sangat pintar dan Anne bangga sekali memilikinya.     

Karena hari sudah sore dan Christian mulai menguap Anne memutuskan untuk mengajak Christian berhenti bermain, dengan hati-hati Anne berusaha untuk menggendong Christian yang tertidur dipelukannya. Beruntung ada beberapa pelayan yang melihatnya dan langsung mengambil alih menggendong Christian.     

"Tolong bangunkan dia, jangan buat dia tidur. Dia akan sulit dimandikan jika tidur,"ucap Anne pelan pada pelayan yang tengah menggendong Christian.     

"Siap Nyonya."     

Anne menipiskan bibirnya dan berusaha bangun dari tempat duduknya saat tiba-tiba ia merasakan gelombang cinta datang lagi, perutnya tiba-tiba berkontraksi kembali. Dan kali ini terasa lebih sakit dari beberapa saat yang lalu, Anne pun memilih untuk duduk lebih lama di taman sebelum akhirnya ia masuk kedalam rumah dibantu oleh seorang pelayan yang mendampinginya berjalan.     

"Flek,"     

Anne bergumam lirih saat melihat cairan berwarna merah kecoklatan berbekas di celana dalamnya, karena tak mau terjadi hal-hal yang tak diinginkan Anne pun mempercepat kegiatannya di kamar mandi.     

Saat ini usia kehamilan Anne masuk ke 33 minggu, butuh beberapa minggu lagi untuk melahirkan. Memasuki usia kandungan yang semakin tua Anne lebih banyak keluhan yang Anne alami, mulai dari sakit punggung, lutut, leher dan kontransi palsu semuanya terasa lebih sering dan hal ini adalah hal wajar karena dulu saat ia mengandung Christian pun hal serupa juga terjadi.     

Anne duduk di depan meja rias dengan menggunakan piyama mandinya memikirkan flek yang baru ia lihat, karena takut Anne kemudian bergegas menghubungi dokter Caitlyn di Luksemburg.     

"It's ok, kau jangan panik. Lebih baik perbanyak istirahat Anne, baru sekali ini saja bukan kau mengalami flek seperti itu?"tanya dokter Caitlyn lembut pada Anne melalui video call.     

Anne menganggukkan kepalanya menatap layar ponselnya. "Apa ini imbas karena aku terlalu banyak bergerak hari ini, dok?"     

"Memangnya apa yang sudah kau lakukan hari ini?"tanya dokter Caitlyn dengan cepat.     

Anne kemudian menceritakan apa yang sudah ia lakukan hari ini bersama Christian, selama Anne berbicara di layar ponsel terlihat dokter Caitlyn memijat keningnya beberapa kali.     

"It's ok, kau tak salah. Kita tak bisa menyalahkan Christian atas apa yang terjadi padamu, lagi pula itu hanya flek biasa yang tak perlu kau pikirkan. Yang penting saat ini kalau perbanyak istirahat konsumsi vitaminmu dan jangan mengangkat-angkat barang-barang berat lagi ataupun menggendong Christian lagi, putramu itu bukan bayi lagi Anne,"ucap dokter Caitlyn kembali dengan tenang berusaha menutupi kekhawatirannya.     

"Baik dok, setelah ini aku juga akan tidur dan tolong jangan beritahu Jack. Dia sedang sangat sibuk sekali dengan pekerjaan dikantor, aku tak mau pikirannya bertambah karena ini,"jawab Anne pelan.     

Dokter Caitlyn tersenyum. "It's ok, kau bisa percaya padaku."     

Anne kembali tersenyum dan meletakkan ponselnya di atas meja rias dengan hati-hati.     

"Are you ok, baby girl?" Anne bicara pelan sembari mengusap perut buncitnya dengan tersenyum. "Kau harus lahir dengan sehat, baik dan sempurna. Kami semua menunggumu dengan sabar."     

****     

Rumah sakit St. Angela, Luksemburg.     

Begitu pembicaraannya dengan Anne terputus dokter Caitlyn segera bergegas merapikan barang-barangnya di atas meja dengan terburu-buru dan membuat dokter Olivia heran.     

"Anda kenapa dok?"tanya dokter Olivia penasaran.     

"Aku harus bergegas terbang ke Jenewa, Anne membutuhkanku,"jawab dokter Caitlyn dengan cepat.     

Seketika raut wajah dokter Olivia berubah. "Bukankah masih ada beberapa minggu lagi untuk Nyonya melahirkan?"     

"Iya kau benar, dok. Tapi baru saja Anne menghubungiku, ia mengatakan mendapatkan flek dan itu sangat berbahaya untuknya mengingat ia pernah mengalami keguguran pada kehamilan pertamanya dulu. Karena itu aku harus berada di sampingnya untuk memastikan kondisinya baik-baik saja, apalagi saat ini kondisi kandungannya sudah memasuki 8 bulan yang cukup rentan untuk seorang wanita hamil,"jawab dokter Caitlyn serak.     

"Jesus, apa Tuan sudah tahu hal ini?"     

Dokter Caitlyn menggeleng cepat. "Orang pertama yang tahu adalah aku dan kini kau adalah orang kedua, aku harap informasi ini hanya berhenti pada dirimu dok karena Anne tidak menginginkan hal ini terdengar oleh Tuan."     

"Ok aku mengerti, ya sudah aku bantu anda berkemas dok. Anda harus segera tiba di Jenewa,"sahut dokter Olivia dengan cepat sembari membantu dokter Caitlyn berkemas.     

Setelah semua barang-barangnya masuk ke dalam tas dokter Caitlyn segera menghubungi pilot pesawat jet pribadi milik keluarga Clarke, dokter Caitlyn memang diberi kuasa oleh Luis untuk menggunakan pesawat terbangnya. Dengan menggunakan salah satu pesawat jet pribadi milik keluarga Clarke dokter Caitlyn pun terbang menuju Jenewa, selama dalam perjalanan ia tak tenang sama sekali. Pikirannya terus tertuju pada Anne, dokter Caitlyn sengaja tak bicara banyak pada Anne di telepon sebelumnya karena tak mau membuat Anne khawatir dan stres. Karena itu ia memilih untuk langsung datang ke Jenewa memastikan sendiri bagaimana kondisi Anne, setelah terbang selama 1 jam 10 menit pesawat yang membawa dokter Caitlyn akhirnya tiba di Jenewa. Dengan menggunakan taksi dokter Caitlyn meneruskan perjalanannya menuju mansion Jack, ia terus menatap jam tangan yang terpasang di tangan kanannya. Sungguh dokter Caitlyn sangat cemas sekali, ia tak mau terjadi hal buruk pada kandungan Anne. Walau bagaimanapun ia adalah dokter yang bertanggung jawab atas kehamilan Anne kali ini.     

"Kau pasti baik-baik saja saat ini Anne, aku akan pastikan itu,"ucap dokter Caitlyn pelan saat berada dalam perjalanan menuju mansion Jack.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.