I'LL Teach You Marianne

Only me



Only me

Satu minggu sudah berlalu pasca rentetan peristiwa berdarah yang membuat Anne shock, kini ia sudah menjadi lebih tenang dan bisa diajak berkomunikasi dengan baik meski sesekali ia masih nampak melamun. Kehilangan dua orang penting yang berjasa dalam hidupnya tentu tak mudah untuk Anne dan Jack paham akan hal itu, seperti perjanjian yang dibuat sebelumnya dengan Luis untuk saat ini Christian tetap dalam pengasuhannya di Luksemburg sementara Anne dan Jack tinggal di Swiss untuk mengurus perusahaan yang menaungi jutaan orang yang tersebar di hampir seluruh benua.     

Setelah kehilangan teman-temannya Anne memutuskan untuk memotong pendek rambutnya dibawah telinga dan gaya potongan rambut Anne saat ini adalah gaya potongan rambut terpendek yang ia miliki seumur hidupnya, meski awalnya Jack terlihat tidak suka namun akhirnya ia menyukai gaya potongan rambut Anne yang membuatnya terlihat lebih fresh dan muda.     

Pagi ini Anne yang biasanya selalu bangun pagi untuk membantu pelayan menyiapkan makan pagi nampak terlambat menyusul Jack turun ke meja makan, tadi pada saat Jack sudah selesai mandi Anne masih berendam di bathtub dan alhasil kini saat Jack sudah selesai makan Anne baru menuruni lantai dua untuk bergabung dengan Jack.     

"Wooo wooo wooo...ada apa ini? Kenapa sepagi ini istriku sudah secantik ini?"     

Anne yang baru duduk dihadapan Jack hanya tersenyum saat suaminya itu mengomentari penampilannya.     

"Aku mau pergi bersama Alice."     

"Alice? Hari ini aku ada meeting penting, mana mungkin Alice tidak ikut."     

Anne tersenyum. "Konfirmasi saja sendiri pada Erick, aku yakin dia pasti juga sudah tahu dengan rencanaku dan Alice hari ini."     

Jack yang tak mudah percaya langsung meraih ponselnya dan menghubungi Erick untuk mengkonfirmasi kebenaran ucapan sang istri, belum juga Jack mengirimkan pesan pada Erick nama Erick tiba-tiba muncul di layar ponselnya. Sepertinya mereka benar-benar punya ikatan batin yang kuat.     

"Yes."     

"Hari ini kita hanya meeting berdua saja, Tuan. Alice mengatakan hari ini dia ada jadwal untuk menghadiri pameran pakaian musim panas salah satu brand pakaian ternama di Paris, Tuan." Di ujung telepon Erick langsung berbicara ke inti begitu sambungannya dengan Jack tersambung.     

Jack menaikkan satu alisnya. "Menghadiri pameran pakaian musim panas?" Kedua mata Jack langsung tertuju pada Anne yang sedang menikmati daging bebek lembut dalam irisan tipis yang segar dengan saus barbeque lezat tanpa rasa bersalah.     

Meskipun saat ini Anne sadar sedang diperhatikan oleh Jack namun ia masih tetap tenang dan anggun menikmati makanan yang dibuat para koki terbaiknya itu, hanya sang nyonya rumah sejati saja yang mampu melakukan ini disaat ada sepasang mata tajam yang menatapnya tanpa berkedip.     

"Baiklah kalau begitu batalkan jadwal kita hari ini, aku juga tak mau ketinggalkan menyaksikan pameran pakaian musim panas itu juga."     

Anne nyaris terbatuk saat mendengar perkataan Jack, beruntung ia langsung menenggak air putih yang ada disampingnya dengan cepat untuk mendorong makanan yang berada ditenggorokannya agar masuk kedalam sistem pencernaannya.     

Setelah berbicara tanpa dosa Jack kemudian meletakkan ponselnya kembali disamping piringnya dan tersenyum pada Anne yang saat ini sedang menyeka bibirnya dengan sapu tangan.     

"Kenapa? Apa ada yang salah?"     

Anne mendelik. "Ayolah Jack, kau tak bisa seperti ini."     

"Tak bisa seperti apa?"tanya Jack pura-pura bodoh.     

"Paris, kenapa kau harus ikut ke Paris juga? Aku pergi dengan Alice dan juga kami hanya akan menginap satu malam jadi..."     

"Oh ada rencana menginap satu malam juga rupanya, ya?"     

Anne langsung menutup rapat bibirnya, ia merutuki kebodohannya yang kelepasan bicara karena ulah menyebalkan Jack yang memancingnya bicara jujur. Padahal tadi malam Anne sudah berencana untuk merahasiakan perihal rencana menginapnya dengan Alice, tapi kali ini dengan tanpa rasa takut ia justru membocorkan rahasianya pada Jack.     

"Jack,"desah Anne penuh harap agar Jack tak merusak rencana indahnya dengan Alice.     

Jack menggerakkan tangannya di udara sambil tersenyum licik. "Tadi sebenarnya aku hanya bergurau untuk memberikan sedikit olahraga jantung pada Erick, tapi kini aku sudah yakin 1000 % kalau aku harus ikut bersama kalian ke Paris apalagi setelah mendengar rencana untuk menginap, hmm aku tentu tak boleh ketinggalan momen menyenangkan itu bukan?"     

Anne mendengus. "Kau menyebalkan, kenapa harus ikut kemanapun aku pergi. Lagipula pameran yang akan diadakan nanti juga pameran khusus pakaian wanita dan aku yakin hal itu sangat tidak ada kepentingannya untukmu."     

"Oh tentu saja ada, meski pameran itu adalah khusus pameran pakaian wanita tetap saja aku harus ikut. Karena aku harus memastikan pakaian seperti apa yang akan digunakan istriku nanti, apalah seksi, apakah akan mampu membuatku terbakar dalam satu kali melihatnya atau..."     

"Mesum!"     

Jack terkekeh saat Anne memotong perkataannya dengan melempar sapu tangan ke arahnya. "Aku hanya mesum padamu dan kau tahu itu dengan baik, bukan?"     

Anne tak menjawab perkataan Jack lagi, ia lebih memilih untuk segera pergi dari meja makan karena harus mengabarkan kabar buruk ini pada Alice. Rencana-rencana sempurna yang sudah ia susun dengan baik selama dua hari ini dengan Alice menjadi kacau karena Jack yang menyebalkan itu ingin ikut juga, setelah tersambung dengan Alice di telepon Anne mulai menceritakan semuanya pada Alice. Selama Anne bicara Alice hanya menghela nafas panjang berkali-kali dan Anne marasa ada yang aneh dengan ekspresi Alice yang sangat tidak biasa itu, pasalnya biasanya Alice pasti akan berapi-api jika Jack mengacaukan rencana mereka berdua seperti yang sudah-sudah.     

Tebakan Anne terbukti, setelah ia bicara panjang lebar Alice mengatakan kalau Erick juga akan ikut dalam perjalanan mereka kali ini ke Paris. Mendengar perkataan Alice membuat Anne kembali menatap tajam pada Jack yang sedang tersenyum padanya dengan sangat menyebalkan.     

"What?"tanya Jack pelan pura-pura bodoh.     

Anne tak menggubris pertanyaan Jack, ia masih saja fokus pada Alice yang sedang menceritakan kekesalannya karena Erick tiba-tiba saja ingin ikut pergi ke pameran pakaian musim panas yang notabene seksi-seksi dan sangat menggiurkan itu.     

"Ya sudah kalau begitu kita lanjutkan saja sesuai rencana, Alice. Aku juga sudah menunggu cukup lama koleksi pakaian ini, Alice,"ucap Anne pelan mengakhiri pembicaraannya dengan Alice.     

Setelah sambungannya terputus Anne lagi-lagi dibuat kesal oleh Jack yang entah sejak kapan sudah berdiri disamping Anne yang sedang berdiri disamping jendela besar yang menghadap ke arah kandang dua harimau siberia yang sudah memiliki dua anak itu.     

"Kau benar-benar menyebalkan, Jack,"sengit Anne kesal pada Jack yang sudah memeluknya erat.     

Jack tersenyum. "Tapi aku sangat mencintaimu, Anne."     

"Jangan mengalihkan pembicaraan."     

"Tidak, siapa juga yang mengalihkan pembicaraan?"     

Anne memajukkan bibirnya, kedua matanya berkaca-kaca karena kesal namun kekesalannya itu tak berlangsung lama karena Jack langsung meredakan amarah yang bergelora di dadanya dengan sebuah ciuman lembut di bibirnya yang basah.     

"Aku hanya tak mau ada pria lain yang melihatmu dengan tatapan buasnya di saat aku tak ada disampingmu, babe. Karena itu aku lebih memilih untuk kehilangan proyek jutaan dollar daripada harus merelakanmu menjadi fantasi liar pria-pria di Paris."     

"Jack..."     

Cup     

Jack kembali mendaratkan kecupan di bibir Anne dengan cepat sehingga Anne tak mampu menyelesaikan perkataannya.     

"Hanya aku yang diperbolehkan menikmati kecantikan dan tubuhmu, Anne. Hanya aku."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.