I'LL Teach You Marianne

Dalang utama



Dalang utama

Karena Giselle dibawa ke kantor polisi yang bukan merupakan tempat bertugas Frederick alhasil ia tak mendapatkan keistimewaan apapun, bahkan Giselle tak diperbolehkan meninggalkan ruangan interogasi sebelum kedua orang tuanya datang. Barulah setelah Frederick datang Giselle diperbolehkan keluar dari ruangan tempatnya bertemu dengan salah satu pengacara Jack dan Erick.     

"Maaf pak, saya tak tahu kalau nona ini adalah istri anda,"ucap salah seorang polisi pada Frederick yang memang memiliki jabatan yang cukup tinggi.     

Frederick tersenyum. "It's ok, aku justru senang kalian melakukan ini. Kalian sudah benar, siapapun yang melakukan kesalahan harus di proses sesuai hukum terlepas dia istri siapa atau anak siapa."     

"Sekali lagi maaf pak dan sebenarnya kasus ini hanya sebuah kesalahpahaman saja, tadi pengacara Tuan Jackson Knight Clarke sudah menjelaskan semuanya pada kami,"ucap salah seorang perwira polisi muda lainnya.     

"Pengacara Jackson Knight Clarke? Ada apa memangnya?"tanya Frederick bingung.     

Polisi itupun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Frederick, selama dua polisi itu bicara Frederick tak membuka bibirnya sama sekali. Ia berusaha tenang saat ini meskipun sebenarnya sangat marah.     

"Jadi mereka mengira istri anda adalah penyusup, karena dalam beberpaa hari terakhir kediaman Tuan Jackson Knight Clarke memang sedang diperketat penjagaannya pasca Nyonya Clarke kehilangan bayinya,"ucap salah seorang polisi wanita menutup penjelasannya pada Frederick.     

Frederick menganggukkan kepalanya. "Baiklah, terima kasih kerjasamanya. Mungkin kedepannya nanti saya yang akan mengantar istri saya secara langsung saat berkunjung ke rumah Tuan Jackson Knight Clarke jika istri saya ingin bertemu dengan Nyonya Clarke, supaya kejadian seperti ini tak terjadi lagi,"jawab Frederick pelan sambil menoleh ke arah Giselle yang terlihat masih menunduk di kursi, Frederick tak tahu kalau sata ini Giselle sedang sangat shock karena pertemuannya dengan Erick.     

Setelah berbasa-basi dengan para polisi lainnya Frederick pun mendekati Giselle yang saat ini sudah bergabung dengan ayah dan ibuny ayang baru datang beberapa saat yang lalu karena dihubungi oleh seorang polisi.     

"Kenapa begini, Frederick? Apa yang terjadi? Kenapa putriku bisa dibawa ke kantor polisi?"tanya Brandon Allen ayah Giselle terkejut.     

Frederick menipiskan bibirnya. "Hanya kesalahpahaman saja, Dad. Semuanya sudah baik-baik saja, kita sudah bisa pulang bersama Giselle sekarang."     

"Kau serius? Kau tak bohong, kan?"     

"Tidak Mom, mana mungkin aku berbohong. Tadi anak buah Jackson Knight Clarke membawa Giselle ke kantor polisi karena Giselle dikira penyusup,"jawab Frederick pelan.     

Wajah ayah dan ibu Giselle langsung memucat saat mendengar nama Jack disebut.     

"J-jackson Patrick Muller?"ucap Brandon Allen terbata mengulang perkataan menantunya, dia memang masih sering menyebut Jack dengan nama lamanya.     

Frederick mengangguk. "Iya, menurut salah satu polisi yang berbicara denganku tadi Giselle berniat masuk ke rumah itu untuk mengunjungi Nyonya Clarke yang baru kehilangan bayinya. Namun karena Giselle tak tahu kalau rumah itu sudah terlarang untuk orang luar ia masuk begitu saja tanpa melapor pada petugas yang sedang berjaga, sehingga kesalahpahaman pun terjadi."     

Brandon Allen dan istrinya langsung menghela nafas panjang, sepasang suami istri itu merasa lega saat mengetahui ternyata Giselle tak berbuat macam-macam. Hanya sebuah kesalahpahaman saja yang tentunya hanyalah sebuah karangan belaka yang dibuat oleh Erick, yang meminta pada polisi itu untuk bicara seperti itu jika keluarga Giselle menanyakan penyebab Giselle dibawa ke kantor polisi. Sesuai perintah Jack sebelumnya, Erick masih berbaik hati pada Giselle dengan menjaga nama baiknya dihadapan semua orang.     

Karena sudah tak ada masalah Giselle akhirnya dibawa pulang oleh suami dan kedua orang tuanya, meski Frederick kesal karena istrinya masih mendatangai rumah Jack namun ia tak bisa menunjukkan kekesalannya dihadapan kedua mertuanya yang menjadi sumber uangnya itu. Frederick hanya bisa meredam kemarahannya dalam hati, pasalnya Frederick tak percaya tujuan Giselle datang ke rumah Jack untuk bertemu dengan istri Jack. Frederick sudah sangat mengenal baik siapa Giselle, karena itu ia hanya bisa diam saat ini dan memilih menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya pada Giselle.     

Pada saat Giselle dan keluarganya pergi meninggalkan kantor polisi sebuah mobil berwana putih yang sejak tadi berhenti perlahan mulai meninggalkan tempat itu.     

"Apa kau yakin setelah ini Giselle akan berhenti, Erick?"tanya Alice pelan pada Erick yang baru saja menaikkan kaca jendela.     

Erick tersenyum. "Semoga saja, aku harap setelah ini Giselle akan mengatakan siapa pelaku sebenarnya. Seperti yang Tuan katakan."     

"Siapapun otak dibalik semua tindakan bodoh Giselle ini aku rasa Giselle juga ikut bersalah, dia cukup dewasa untuk tahu perbuatannya itu salah. Jadi menurutku satu-satunya cara untuk menghentikan Giselle adalah dengan memenjarakannya saja,"ucap Alice kesal, ia masih jengkel pada Giselle setelah melihat rekaman cctv yang diberikan anggota the warior padanya. Dalam rekaman itu terlihat jelas bagaimana cara Giselle menyusup ke dalam rumah. "Kalau tadi Giselle berhasil masuk maka rahasia Tuan dan kak Anne akan terbongkar."     

"Tenang saja, hal itu tak mungkin akan terjadi selama kita semua saling bekerja sama,"jawab Erick pelan mencoba untuk menenangkan Alice.     

Alice pun membuang wajahnya ke arah lain mendengar perkataan Erick, ia kesal sekali kenapa Giselle di bebaskan. Padahal semua bukti sudah jelas, meski bukan dia pelaku utama seperti yang Jack katakan namun tetap saja Giselle terlibat dan hal itu sudah cukup untuk membuatnya mendekam dalam penjara.     

Melihat Alice marajuk membuat Erick terkekeh, ia kemudian meraih ponselnya dan melaporkan apa yang sudah ia lakukan pada Jack. Jadi meski Jack tak ada di Swiss ia mengetahui semua yang terjadi di rumahnya karena Erick melaporkan semuanya kepada dirinya, sama seperti pada saat Jack mengasingkan diri pasca penghianatan Shopia terbongkar.     

***     

Newcastle Upon Tyne     

Jack tersenyum saat membaca pesan yang baru saja dikirimkan Erick, beruntung kondisi coffee shop sedang sepi saat ini sehingga tak ada yang tahu kalau ia tersenyum-senyum saat memainkan ponselnya. Suasana mood Jack hari ini sedang baik, tadi pagi ia sudah berbicara dengan Christian yang sudah semakin pintar dan siang ini ia mendapatkan kabar baik dari Erick.     

Setelah berbicara panjang lebar dengan Anne akhirnya Jack sadar kalau apa yang dikatakan Anne benar, Giselle sepertinya hanya dijadikan alat saja oleh seseorang yang memanfaatkannya. Karena itu Jack memerintahkan Erick untuk mengawasi Giselle dan mencari tahu siapa orang yang ada dibalik semua perbuatan Giselle, meskipun sebenarnya Jack sudah menaruh curiga pada Leon. Apalagi ditambah dengan email yang diterima Anne kemarin malam, email yang dikirimkan Steffi itu cukup membuat kecurigaan Jack terhadap Leon semakin kuat. Pasalnya saat ini perusahaan Leon sudah sangat kuat dan besar setelah beberapa film garapannya sukses besar di pasaran.     

"Kalau memang kau adalah dalang dibalik semua kekacauan yang terjadi selama ini maka aku tak akan mengampunimu lagi, Leon. Aku bersumpah akan membuatmu menyesal karena sudah terlahir sebagai manusia,"ucap Jack dalam hati penuh tekad, Jack kembali mengingat apa yang terjadi padanya di Seoul.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.