I'LL Teach You Marianne

Pelajaran baru



Pelajaran baru

Anne hanya bisa duduk dengan tenang saat melihat empat orang wanita paruh baya yang datang bersamaan anggota the warrior tengah memberikan tamparan pada suaminya masing-masing karena berani menyewa jasa lady escort, sudah tak terhitung banyaknya tamparan dan pukulan yang para wanita itu berikan pada suaminya masing-masing. Para polisi pun tak bisa berbuat apa-apa melihat penganiyaan yang dilakukan para istri pada suaminya masing-masing itu.     

"Kurang apa aku selama ini? Semua usahamu aku dukung dengan uang warisan keluargaku, bajingan. Tapi kau beraninya bersenang-senang dengan para pelacur ini, hah!!"     

"Fuck you, setelah ini kita urus perceraian kita dan kau keluar dari rumah. Rumah, mobil dan aset lainnya adalah milikku dan anak-anak sesuai perjanjian kita dulu saat sebelum menika."     

"Aku sangat mencintaimu, sangat mencintaimu sampai menjadi orang bodoh karena ditipu mentah-mentah olehmu. Kau benar-benar luar biasa suamiku, kau benar-benar hebat."     

"Cepat kalian datang, lihat kelakuan anak kalian ini, Mom Dad. Aku sudah tak tahan, aku ingin berpisah dengannya."     

Keempat istri dari laki-laki yang sudah dihajar Jack nampak mengeluarkan semua kemarahannya, bahkan para lady escort yang sejak tadi tak bersuara hampir menjadi bulan-bulanan para wanita yang sedang sangat murka itu. Barang-barang mewah milik para lady escort itu pun tak luput dari sasaran para istri yang sedang kecewa berat itu.     

"Hentikan mereka, Jack,"bisik Anne lirih pada Jack yang sedang duduk disampingnya.     

Jack tersenyum. "Jangan, pertunjukkan seperti ini tak akan kau temui lagi ditempat lain, babe. Jadi nikmati saja."     

"Aku tak tega, lihat para pria itu. wajahnya sudah babak belur,"ucap Anne kembali.     

"Istriku memang murah hati, tapi maaf sayang. Kali ini aku tak menuruti kemauanmu, mereka harus mendapatkan balasan setimpal atas apa yang sudah mereka lakukan padamu tadi di mall."     

"Tapi yang menyebutku..."     

Jack langsung meletakkan satu jarinya di bibir Anne. "Jangan ulangi kata itu lagi atau aku akan semakin marah pada para bajingan sialan itu."     

Anne langsung menutup rapat bibirnya dengan tatapan polos yang membuat Jack semakin meleleh, sungguh Anne benar-benar membuatnya menggila setiap saat.     

Para polisi yang sebelumnya sudah curiga kalau pasangan suami istri yang dituduh sudah melakukan tindakan penganiyaan itu kini hanya bisa diam saat mengetahui identitas mereka yang sebenarnya, bahkan salah satu polisi yang memukul perut Jack tak berani mengangkat wajahnya. Seluruh tubuhnya juga sudah terasa dingin saat ini ketika tahu pria yang ia beri bogem mentah ternyata adalah orang paling berpengaruh di Eropa.     

"Kalau saja aku tak diberitahu para pria baik hati ini, mungkin saja uang-uangku akan terus kau pake untuk membelanjakan para pelacur sialan ini hah!!"pekik istri dari pria yang sebelumnya menyebut Anne dengan sebutan Bitch.     

"Hentikan Nyonya, tolong hentikan semua yang sudah anda lakukan. Anda semua akan membunuh suami-suami anda,"ucap Maribeth sang polisi wanita dengan lembut.     

"Jangan ikut campur, ini urusan rumah tangga kami,"sahut wanita itu kembali dengan keras, well jika seorang wanita sudah marah memang tak kenal takut meskipun sedang berbicara dengan polisi sekalipun.     

Jack tersenyum tipis, rencananya berhasil. Ternyata memanggil para istri dari pria-pria yang sudah ia beri pelajaran sebelumnya tepat.     

"Tapi Nyonya, ini kantor polisi. Anda harus menjaga ketertiban di tempat ini, jangan main hakim sendiri, Nyonya,"ucap sang kepala polisi yang bernama Darco lembut.     

"Anda tak tahu rasanya dikhianati pak polisi, jadi anda mudah saja bicara seperti itu."     

"Benar, jadi anda jangan ikut campur pak. ini masalah rumah tangga kami yang diusik para pelacur sialan ini. Dasar kalian perempuan..."     

"Sabar nyonya...sabar."     

Para polisi yang sejak tadi berjaga didepan para lady escort yang sebelumnya menjadi bulan-bulanan para istri yang sedang murka itu, langsung membentuk pagar betis kembali untuk melindungi para gadis yang sedang sangat ketakutan itu agar tak kembali menjadi sasaran kemarahan.     

"Tolong jangan main hakim Nyonya, semuanya bisa dibicarakan baik-baik." Maribeth sang wakil kepala polisi langsung berteriak dengan keras, kesabarannya sudah habis menghadapi para wanita itu. "Saya juga seorang istri, sama seperti anda semua. Saya paham yang anda semua rasakan, tapi tolong jaga sikap. Ini kantor polisi, kalau anda semua tak bisa diajak kerja sama maka kalian semua akan kami proses karena sudah membuat kekacauan di kantor polisi."     

Keempat wanita itu langsung diam, mendapat ancaman akan di penjara membuat mereka tenang meski masih sangat kesal dengan suaminya masing-masing. Setelah para wanita itu tenang proses pun dilanjutkan, Jack yang sejak tadi diam dan tak memberikan alasan apapun kenapa dia memukuli keempat pria itu sendirian kemudian memberikan rekaman cctv di mall yang menangkap ucapan salah satu pria itu yang menyebut Bitch dengan keras pada Anne. Dalam rekaman itu juga terlihat jelas apa yang dilakukan para lady escort pada para pria itu yang mana hal itu semakin membuat istri-istri dari para pria yang sudah memanjakan para lady escort semakin meradang.     

"Saya adalah pria yang sangat mencintai istri saya, bagi saya kehormatannya adalah segala-galanya. Karena itu tadi saya tak bisa menahan diri saat ada pria brengsek, pria yang sudah mengkhianati istrinya berani menyebut istriku dengan sebutan yang sangat kasar itu. Kalau apa yang saya lakukan ini dikategorikan sebagai tindak kejahatan, lalu yang mereka lakukan pada istri saya itu apa? Saya hanya sedang membela wanita saya, tidak lebih. Lagipula awalnya saya hanya ingin memberi pelajaran pada satu orang saja, tapi nyatanya mereka bertiga ikut terpancing. Jadi jangan salahkan saya kalau mereka ikut babak belur,"ucap Jack pelan saat Maribeth sang polisi wanita mempause video rekaman cctv yang memutar adegan dimana Anne disebut Bitch.     

"Saya tak peduli ada laki-laki lain yang berselingkuh didepan mata saya atau melakukan tidakan menjijikan lainnya, tapi jika ada laki-laki yang berani menghina wanita yang sangat saya cintai didepan mata saya maka jangan salahkan saya jika saya akan mengambil tindakan tegas. Menghargai wanita adalah salah satu prinsip yang selalu diajarkan oleh mendiang ibu saya, jadi Nyonya-nyonya maafkan saya jika sudah membuat kalian terkejut dengan kedatangan anak buah saya yang memaksa anda semua datang ke kantor polisi ini. Setidaknya dengan kehadiran kalian semua maka saya akan tenang berbicara seperti ini dan untuk kalian berempat nona-nona cantik, usia kalian masih sangat muda dan produktif. Alangkah baiknya jika kalian mencari pekerjaan lain, percayalah menjadi seorang lady escort bukan satu-satunya pekerjaan yang bisa kalian lakukan. Saya harap apa yang terjadi hari ini bisa menjadi pelajaran untuk kalian, beruntung para istri yang suaminya kalian berikan servise itu masih bisa menahan diri. Kalau tidak entah apa yang akan terjadi, jadilah wanita yang baik dan menjaga kebahagiaan wanita lain. Niscaya suatu saat nanti kebahagiaan kalian juga akan dijaga oleh orang lain dengan baik,"imbuh Jack kembali sambil tersenyum. "Sekali lagi saya minta maaf kembali pada anda semua, Nyonya-nyonya."     

Mendengar perkataan Jack keempat wanita yang sebelumnya sangat marah pada suaminya masing-masing itu langsung berhambur ke arah Jack dan memeluknya erat, mereka menangis sampai sesegukan dalam pelukan Jack. Dan Anne hanya bisa tersenyum melihat pemandangan menggemaskan itu.     

Para polisi yang ada ditempat itu pun bingung, mereka kini tak tahu harus bagaimana karena apa yang dilakukan Jack adalah murni secara spontan untuk menjaga nama baik istri tercintanya. Para pria yang sebelumnya dengan arogan ingin memenjarakan Jack kini bahkan tak berani mengangkat wajahnya masing-masing, mereka benar-benar diam sejuta bahasa. Selain menahan rasa sakit kini mereka juga menahan rasa malu yang tak terkira.     

Setelah Jack berbicara para wanita itu pun memutuskan untuk tak memperpanjang masalah, mereka justru berterima kasih pada Jack dan menarik tuntutan yang dibuat para suami mereka kepada Jack. Lagipula seandainya tuntutan itu dilanjutkan pun Jack pasti akan menang karena bukti yang ia miliki. Saat Jack sedang berbicara dengan para polisi untuk berpamitan Anne mendekati keempat lady escort yang wajahnya memiliki bekas merah diwajahnya karena ditampar keempat istri yang suaminya sempat mereka temani bersenang-senang.     

"Aku harap ini bisa kalian jadikan pelajaran dan hiduplah dengan baik, aku tahu ini hidup kalian dan pilihan kalian. Tapi percayalah akan ada pilihan ketiga saat dua pilihan pertama kalian terasa menyakitkan dan yakinlah Tuhan tak mungkin membiarkan kalian terus berada dalam kesulitan,"ucap Anne lembut sambil tersenyum, aura sebagai nyonya Clarke benar-benar terlihat saat sedang berbicara seperti ini. "Aku memberikan uang pada kalian untuk modal, tidak banyak memang tapi semoga saja dengan uang itu kalian bisa memulai hidup baru yang lebih baik dan berhenti dari pekerjaan kalian ini. Percayalah satu hal, dibalik kesuksesan seorang pria yang kalian temani bersenang-senang ada doa seorang istri yang tulus siang dan malam. Jangan pernah lagi mau direndahkan orang lagi, hiduplah sebagai seorang wanita terhormat dan mandiri. Aku yakin suatu saat nanti kalian akan mendapatkan pangeran kalian masing-masing tanpe merebut pangeran milik putri lain."     

Claire dan ketiga temannya semakin menundukkan wajah mendengar perkataan Anne, mereka benar-benar malu dan tak berani menatap Anne saat ini. Padahal sebelumnya mereka yakin Anne adalah wanita yang sama seperti mereka, seorang lady escort yang menemani seorang pria kaya. Karena itu sebelumnya mereka membuntuti Anne dan Jack sampai ke toko boneka, meski penampilan Jack biasa saja namun mereka bisa tahu Jack bukanlah orang sembarangan dan hal itu terbukti saat ini dikantor polisi.     

Karena semua urusannya sudah selesai Jack kemudian mengajak Anne untuk pulang, hari ini akan menjadi salah satu hari bersejarah untuk mereka berdua khususnya. Ketika Jack dan Anne beserta anak buahnya pergi para polisi yang sebelumnya tegang akhirnya bisa bernafas lega, terutama polisi yang sebelumnya memukul perut Jack. Kini dikantor polisi itu sudah lebih tenang karena satu persatu wanita yang sebelumnya marah-marah itu sudah membawa pulang suaminya masing-masing ke rumah meninggalkan para lady escort yang sudah menerima sejumlah uang dari Anne. Meski saat ini nasib para suami yang sudah nakal itu baik-baik saja saat ini namun setelah berada dirumah mereka pasti akan menjadi bulan-bulanan istrinya masing-masing kembali.     

"Claire, ayo pulang. Hari sudah malam,"ucap salah Samantha salah satu temannya pelan.     

Claire menatap mobil yang membawa Anne dan Jack pergi dengan mata berkaca-kaca. "Seandainya aku memiliki suami seperti Jackson Knight Clarke aku pasti akan seanggun wanita itu."     

"Sudahlah Claire, jangan macam-macam. Jackson Knight Clarke terlalu tinggi untuk kita, kau lihat sendiri kan istrinya juga sangat cantik. Lebih baik kita segera pergi dari tempat ini, Claire. Aku tak mau berurusan lagi dengan orang-orang kuat seperti mereka, mereka menakutkan,"sahut Samantha kembali sembari memegangi pipinya yang masih terasa sakit.     

Claire menghela nafas panjang. "Aku tahu, aku hanya berandai-andai saja."     

Keempat gadis cantik itupun pergi dari kantor polisi dengan menggunakan taksi, hari ini benar-benar menjadi hari yang bersejarah untuk mereka. Hari panjang yang memberikan pelajaran hidup yang lebih baik karena bertemu dengan Anne dan Jack.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.