Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Akhir Abby



Akhir Abby

Qiao Mu tersenyum pada Ouyang, "Terima kasih."      

"Sama-sama." Ouyang tertawa sangat bahagia, namun ketika dia tengah tertawa, dia merasakan kilat mata dingin mengarah kepadanya dari belakang. Kemudian dia melirik kaca spion dan tentu saja, dia bertemu dengan mata hitam yang suram itu. Ouyang pun segera menyimpan balik senyuman itu dan kembali fokus mengemudi.      

Suasana hati bosnya benar-benar bisa berubah dalam sekejap, tadi dia memujinya dan sekarang justru tidak merasa senang.      

Namun, Ouyang benar-benar melakukan hal ini seorang diri dan Tuan Muda Li hanya sekedar menggerakan bibir, dialah yang benar-benar berkontribusi.      

Tindakan untuk menghadapi urusan Ji Lan begitu kejam dan akurat, persis seperti gaya Li Yan.      

Awalnya, sisi negatif Ji Lan telah mencapai tingkat yang tidak dapat diubah. Tidak peduli bagaimana perusahaan Ji Lan melakukan klarifikasi untuknya, itu tidak akan berhasil dan sama sekali tidak ada kesempatan baginya untuk berbalik. Tetapi ketika Li Yan mulai turun tangan, dia pasti tidak akan memberikan jalan keluar sedikitpun.      

Di hari-hari berikutnya, selain mengikuti konferensi peragaan busana, Qiao Mu akan pergi makan, minum dan bersenang-senang dengan Li Yan. Li Yan benar-benar menjadi suami full timer, yang tidak melakukan apa pun selain menemaninya dengan sepenuh hati. Perasaan seperti ini lebih baik namun tidak terlalu bagus juga.      

Sementara Abby masih tidak menyerah pada Li Yan, ketika kakinya baru saja sembuh sedikit, dia sudah memanfaatkan kesempatan saat Qiao Mu tidak berada di hotel. Dia memanfaatkan koneksi dengan orang yang bertanggung jawab atas hotel, kemudian meminta kartu kamar Li Yan dan menyelinap masuk ke kamar Li Yan.      

Li Yan sedang bekerja dan ketika dia melihat seorang wanita yang masuk, mendadak wajahnya menjadi suram, tetapi Abby tetap melangkah maju tanpa mengetahui nasib hidup atau matinya. Abby tidak mendekati Li Yan, tetapi hanya duduk di tepi tempat tidur, memandang Li Yan dengan tatapan menggoda dan berkata dengan genit, "Tuan Muda Li, apa yang bisa diberikan Qiao Mu kepadamu, saya juga bisa. Setelah 'makan' satu rasa begitu lama, apakah Anda ingin mengubah rasanya?"      

Sambil berbicara, Abby menarik turun kerah pakaiannya, dia selalu percaya bahwa tidak ada pria yang tidak bisa di pikatnya dan tentu saja Li Yan tidak terkecuali.      

Li Yan melengkungkan bibirnya dan tampak matanya dingin, tetapi tidak ada rasa senyum di matanya yang gelap dan berkata dengan suara muram, "Apakah kamu tahu akhir dari menerobos masuk kamarku?"      

"Tentu saja saya tahu Tuan Muda Li, silakan Anda memulainya." Ucap Abby sambil tersenyum ambigu.      

Li Yan berdiri dan menatap Abby dengan tatapan merendahkan, "Kamu bukan orang pertama yang berani menerobos masuk ke kamarku. Dulu pernah ada seseorang yang tidak tahu nasib hidup atau mati sebelumnya dan itu berakhir dengan buruk!"      

Sejenak Abby terkejut, lalu tertawa, "Tuan Muda Li, Anda benar-benar bisa menakuti orang, mengenai betapa menyedihkannya itu, Anda bisa memperlihatkannya kepadaku."      

"Tunggulah di sini." Li Yan meninggalkan ruangan setelah melontarkan kalimat.      

Abby merasa harapan akan datang, karena Li Yan memintanya untuk menunggu, apa yang akan dia lakukan?      

Sambil menunggu Li Yan, Abby menanggalkan pakaiannya dan berbaring dalam posisi seksi, menantikan kembalinya Li Yan.      

Lima menit kemudian, terdengar suara berisik di pintu dan Abby sangat gembira. Namun detik berikutnya, sekelompok orang bergegas masuk dan semua jenis kamera memotretnya dengan brutal.      

Perubahan mendadak ini membuat Abby terpana, setelah bereaksi dia dengan cepat menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, tetapi sayangnya sudah terlambat, karena semuanya telah terpotret.      

Lalu Abby menjerit keras, "Apa yang kalian lakukan, keluar kalian dari sini! Kalian menerobos masuk ke kamarku dan memotret secara ilegal, aku akan menuntut kalian!"      

Kepala penjaga keamanan berkata, "Nona Abby, kami menerima pemberitahuan dari Tuan Muda Li bahwa Anda masuk ke kamarnya dengan maksud tidak baik padanya, jadi Andalah yang menerobos kamar orang lain secara ilegal."      

Wartawan mengambil kesempatan untuk berbicara, "Abby, menurut penjaga keamanan, ini bukan pertama kalinya. Di tengah malam sebelumnya, kantor keamanan menerima telepon dari Tuan Muda Li yang melaporkan Anda atas pelecehan. Apakah kamu sudah tidak peduli dengan citramu demi memikat Tuan Muda Li?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.