Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Di Belakangmu Ada Aku



Di Belakangmu Ada Aku

Namun, untungnya Qiao Mu mempercayai Li Yan dan dapat berpikir secara rasional untuk meluruskan kesalahpahaman.      

Qiao Mu tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa, semuanya sudah berlalu."      

Li Yan memandang wanita kecil itu dan tersenyum acuh tak acuh. Dia tahu bahwa wanitanya pasti sangat sedih saat itu. Sedangkan Ji Lan mungkin melakukan lebih dari ini dan wanitanya terus menanggungnya.      

Dia berpikir bahwa periode perpisahan ini adalah siksaan baginya, tetapi itu juga menyiksa Qiao Mu pada saat yang sama.      

Li Yan memegang kepala Qiao Mu dan menciumnya dalam-dalam.      

Lidah menyelusup ke dalam, dengan membawa napas panas yang familiar, seperti badai hujan, mengaduk-aduk mulut Qiao Mu.      

Ciuman yang akrab seperti itu, membuat Qiao Mu mabuk kepayang.      

Dia sungguh merasa senang bisa memeluk Li Yan lagi, perasaan puas ini hampir membuatnya meleleh.      

Setelah beberapa saat, Li Yan melepaskan Qiao Mu dan suara rendah terdengar di telinganya, "Istriku, mari kita kembali ke hotel dulu?"      

Qiao Mu mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan marah, "Bisakah kamu tidak mesum seperti itu!"      

Li Yan tertawa pelan, "Aku hanya mau mengatakan kembali ke hotel untuk makan, apa yang kamu pikirkan?"      

… Dasar bajingan ini!      

Namun, pada kenyataannya mereka kembali ke hotel bukan hanya untuk makan.      

Pria itu telah menjadi vegetarian tanpa sentuhan wanita selama setengah bulan dan dia tidak dapat menebusnya dalam satu malam saja, jadi dia sekarang segera melaksanakan putaran kedua untuk menebusnya.      

Malam ini lagi-lagi dipenuhi dengan gairah.      

Hingga tiba waktunya tengah malam, Qiao Mu terbaring lemas di pelukan Li Yan, dia sedikit mengantuk, tetapi enggan untuk tidur.      

Rasanya sangat nyaman hanya dengan berada di pelukannya seperti ini.      

Li Yan memegang punggung Qiao Mu dengan ringan dan menyalakan TV. Berita terbaru dari Fashion Week yang tampak di TV.      

Qiao Mu dengan malas bersandar di dada Li Yan dan menikmati momen hangat ini dengan tenang.      

Dia memiringkan kepalanya dan menatapnya, "Paman, kapan kamu akan kembali ke Tiongkok?"      

"Aku akan pulang bersamamu."      

"Aku masih sepuluh hari lagi di sini!" Ucap Qiao Mu terkejut.      

Tangan Li Yan melilit rambut Qiao Mu dengan jari, "Ya, aku mengambil libur panjang untuk bulan maduku."      

Qiao Mu sangat gembira, dia mengaitkan tangan ke leher Li Yan dan mencium pipinya, "Suamiku, kamu sangat baik!"      

Li Yan mengaitkan bibirnya, "Jadi, apakah kamu ingin menghadiahi suamimu?"      

"Kamu baru saja diberi hadiah, jangan memanfaatkan kesempatan dan meminta lebih!" Qiao Mu mendengus, duduk dengan patuh dan tidak berani bergerak. Bagaimana pun, pria ini sensitif, sedikit saja disulut hormonnya dia pasti bisa langsung bereaksi!      

Pada saat ini, sebuah suara terdengar di TV, "Besok pagi, Shu Xinyu akan mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan kepada semua orang tentang Ning Tongtong ...."      

Ekspresi Qiao Mu sedikit demi sedikit menjadi muram, entah apa yang akan dilakukan Shu Xinyu untuk mengejutkannya besok.      

Bagaimana pun, wanita itu dapat melakukan apa saja untuk Ning Tongtong.      

Li Yan menunduk ke bawah dan melihat perubahan ekspresi wanita kecil itu, dia mencoba menghiburnya dengan suara rendah, "Tenanglah, kamu memilikiku."      

Hati Qiao Mu menghangat, dia lalu meletakkan wajahnya di dada Li Yan dan berkata dengan suara teredam, "Paman, aku ingin memberitahumu sebuah informasi yang sangat disayangkan, Shu Xinyu adalah wanita yang benar-benar menelantarkanku."      

Li Yan sedikit mengernyit, "Apakah kamu yakin?"      

Qiao Mu mengangguk, awalnya perasaannya sangat tenang, tetapi tiba-tiba mulai menjadi rapuh, "Namun, dia tidak akan memiliki hubungan apa pun denganku, dulu, kini dan kedepannya juga tidak akan ada."      

Ketika Shu Xinyu mengatakan bahwa itu adalah kesalahan anak jika seorang ibu meninggalkan anaknya, Qiao Mu tahu bahwa dirinya tidak akan menginginkan ibunya.      

Li Yan mengelus kepala Qiao Mu dengan lembut. Berapa banyak penderitaan yang dia derita ketika aku tidak berada di sisinya?      

Pada saat ini, Li Yan sangat menyalahkan dirinya sendiri karena tidak berada di sisinya.      

"Mumu, aku mendukung keputusanmu. Tidak peduli apa yang kamu lakukan, aku akan ada di belakangmu. Ingatlah, apa pun yang tidak dapat kamu selesaikan atau ada sesuatu yang tidak ingin kamu hadapi, serahkan semua padaku."      

Hidung Qiao Mu terasa masam dan dia mengangguk dengan penuh semangat.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.