Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Dia Percaya Padanya!



Dia Percaya Padanya!

Kemudian, usai panggilan telepon itu, Qiao Mu menghabiskan waktunya dengan menangis sambil menjawab "Ya".      

Ketika Qiao Mu menutup telepon, dia tiba-tiba baru tersadar bahwa dia belum bertanya apa pun padanya!      

Dia memiliki begitu banyak pertanyaan untuk ditanyakan kepadanya, lalu mengapa pria itu mengiriminya pesan teks semacam itu, mengapa mengabaikannya dan apa yang terjadi dengan Ji Lan!      

Juga, apa yang Li Yan maksud ketika dia berkata beri dia waktu?      

Di sisi lain Qiao Mu ingin meminta maaf padanya dan ingin menjelaskan padanya ….      

Qiao Mu menatap kosong pada akhir panggilan di layar ponsel dan merasa bahwa semuanya tidak penting lagi.      

Pria itu mengatakan dia tidak rela untuk melepaskannya.      

Itu sudah cukup!      

Dia selalu percaya apa yang pria itu katakan tanpa alasan.      

Panggilan telepon dari Li Yan membuat Qiao Mu akhirnya tersadar. Dia yang awalnya gelisah karena kata-kata Ji Lan dan sekarang dia justru merasa ada yang tidak beres.      

Mengapa Ji Lan tahu dengan jelas tentang pesan yang dia kirimkan ke Li Yan?      

Tentu saja dia tidak akan percaya ada sesuatu yang terjadi di antara Ji Lan dan Li Yan.      

Saat memikirkan hal ini, Qiao Mu mengirim pesan ke Chi Xia untuk menanyakan situasi hari itu.      

Tak lama, Chi Xia menjawab, memberitahunya bahwa Li Yan mengejarnya malam itu, tapi Qiao Mu malah tidak mengetahuinya.      

Jadi, Li Yan sama sekali tidak tinggal bersama Ji Lan malam itu!      

Qiao Mu meminta Chi Xia untuk membantunya bertanya pada Su Chen. Karena Su Chen dan Li Yan berada di Night Glory malam itu, mungkin dari situ dia bisa mengetahui sesuatu.      

Chi Xia sedikit merasa kesulitan ketika dia melihat pesan yang dikirim oleh Qiao Mu, memintanya untuk bertanya pada Su Chen pada malam hari seperti ini, dia benar-benar tidak ingin menghubunginya.      

Qiao Mu tahu bahwa Chi Xia mungkin akan merasa keberatan dan mengirimkan lebih dari sepuluh rentetan emoji 'minta tolong', 'berlutut dan berterima kasih', 'memohon' dan 'menangis' secara berurutan.      

Chi Xia tidak berdaya. Saat ini, dia sudah kembali ke kamarnya. Sedangkan Su Chen seharusnya berada di ruang kerja. Dia hanya bisa berjalan keluar dari kamar dan mengetuk pintu ruang kerja.      

Setelah Su Chen menjawab, dia berjalan masuk dan menatapnya dengan wajah kesulitan, "Tuan Muda Su, bisakah aku menanyakan sesuatu kepadamu?"      

"Katakan." Ekspresi Su Chen santai.      

"Itu … sepertinya ada kesalahpahaman antara Mumu dan Tuan Muda Li. Dia memintaku untuk menanyakan apakah Li Yan dan Ji Lan melakukan kontak di malam kamu di Night Glory? Wanita yang dimaksud adalah wanita yang memiliki skandal dengan Li Yan sebelumnya."      

Su Chen bersandar di kursi dengan malas, "Apakah perlu bagiku untuk memberitahumu?"      

Wanita ini selalu mengkhawatirkan urusan orang lain!      

"Aku menanyakan untuk Mumu, apakah kamu tidak peduli dengan urusan seumur hidup kakak pertamamu?"      

"Jika dia ingin tahu, mengapa dia tidak bertanya kepada orangnya secara langsung? Aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan." kata Su Chen ringan.      

Chi Xia sudah mencoba yang terbaik, lalu dia pun berbalik untuk berjalan keluar. Baru jalan dua langkah, Su Chen berkata, "Tunggu sebentar."      

Kemudian dia menoleh kebelakang untuk melihat ke pria itu dan justru melihat Su Chen menekukan tangannya, lalu menggerakkan lehernya, "Aku bisa mengatakan padamu, kemarilah dan pijatkan pundakku."      

Chi Xia terdiam ….      

Segera setelah itu, Su Chen ini melontarkan sebuah kalimat, "Urusan seumur hidup temanmu terkurung di pikiranmu."      

Chi Xia menggertakkan giginya, lalu berjalan mendekat dan memijat bahu Su Chen dengan patuh.      

Setelah memijat beberapa kali, dia bertanya, "Bisakah kamu bicara sekarang?"      

"Terlalu ringan."      

Chi Xia menambahkan tenaganya.      

Kemudian ….      

"Apakah kamu ingin mematahkan tulangku?"      

Akhirnya, Su Chen merasa bahwa kekuatannya cukup dan sambil menikmatinya dia berkata, "Kamu sepertinya terlalu mengurusi urusan orang lain."      

"... Tuan Muda Su, bisakah Anda memberi tahu saya?"      

"Bisa, setelah aku memberitahumu, kamu harus memijatku selama setengah jam."      

"... Baik."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.