Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Kesalahpahaman Semakin Dalam



Kesalahpahaman Semakin Dalam

Wajah Qiao Mu menjadi sangat pucat dan dia menatap kosong catatan obrolan di ponselnya.      

Jangan terlalu serius … Ke mana pun kamu ingin pergi, itu tidak ada hubungannya denganku….      

Jadi, apakah dia telah mengizinkannya belajar di Paris?      

Bagaimana bisa pamannya mengatakan kalimat tidak berperasaan seperti itu kepadanya?      

Beberapa akhir ini, bahkan jika mereka berada dalam perang dingin, dia tidak pernah berpikir bahwa Li Yan akan benar-benar membencinya.      

Dulu dia pernah berharap bisa belajar di luar negeri dan dia menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan kuota pertukaran pelajar.      

Jika tidak ada keberadaan Li Yan, dia pasti akan mengangguk dan setuju untuk belajar di luar negeri tanpa ragu-ragu.      

Namun dia telah mencoba segala cara untuk tetap tinggal dan akhirnya menemukan cara untuk bisa mendapatkan dan menjalani keduanya. Dia ingin mengejutkan pria itu, tetapi apa yang dia dapatkan justru kemarahan pria itu.      

Dia marah pada Li Yan dan melakukan perang dingin karena dia merasa tersakiti. Lalu dia dengan jelas mengatakan bahwa dia tidak akan meninggalkannya, tetapi hanya karna Li Yan telah membaca kontrak dan tidak bertanya secara jelas apa yang sebenarnya terjadi justru langsung meninggalkannya. Tindakan pertama pria itu adalah salah paham dan tidak memilih mempercayainya.      

Siapa yang bisa tenang ketika berbicara dengannya dalam situasi seperti itu?      

Hanya saja Qiao Mu tidak pernah menyangka bahwa semuanya sungguh di luar dugaannya.      

Tiba-tiba Chi Xia dan Guan Baobei mendapati bahwa ada sesuatu yang salah dengan Qiao Mu. Wajahnya pucat seputih kertas dan dia memegang ponselnya dengan erat, yang tampak sangat menakutkan orang.      

Dengan cepat Chi Xia bertanya, "Mumu, ada apa denganmu?"      

Guan Baobei juga menjadi cemas, "Kamu terlihat seperti benar-benar putus cinta, jangan menakuti kami!"      

Mendengar kata "Putus", emosi Qiao Mu seketika meledak, matanya basah dan dia menggigit bibirnya agar air matanya tidak jatuh.      

Lalu dia segera berdiri dan berkata, "Aku mau pulang."      

Chi Xia dan Guan Baobei tidak berkata apa-apa, kemudian pergi bersama Qiao Mu dalam diam.      

Sementara Chi Xia tinggal di tempat Su Chen dan Guan Baobei tinggal di tempat Lu Jingzhi. Dua tempat ini tidak sejalan, sedangkan rumah keluarga Li mengarah ke arah lain.      

Chi Xia mengkhawatirkan Qiao Mu dan ingin mengantar Qiao Mu, tetapi ditolak oleh Qiao Mu.      

Awalnya Qiao Mu sedih dan kesepian, namun kini menjadi tenang kembali seolah tak ada yang terjadi. Semakin dia seperti ini, semakin membuat orang khawatir.      

Qiao Mu duduk di dalam taksi. Chi Xia merasa ada yang tidak beres ketika mendengar bahwa Qiao Mu meminta sopir untuk kembali ke asrama Universitas T. Lagipula, jika Qiao Mu dan Li Yan bertengkar dalam dua hari terakhir, mereka masih tinggal bersama, tetapi sekarang Qiao Mu justru ingin kembali ke asrama.      

Sejenak Chi Xia berpikir dan menelepon Su Chen.      

Su Chen sedang bermain kartu dan ketika dia melihat panggilan Chi Xia, dia menyipitkan matanya dan menghubungkan panggilan seolah-olah tidak ada yang terjadi.      

Chi Xia berbisik, "Tuan Muda Su, di mana kamu sekarang?"      

"Di luar." Nada suara Su Chen acuh tak acuh. Chi Xia memintanya untuk cuti satu malam dan mengatakan bahwa dia ingin melakukan perpisahan dengan Qiao Mu. Karena Qiao Mu ada di Night Glory dan Chi Xia tentu saja juga ada di sini.      

Saat ini, wanita ini meneleponnya, apakah dia peduli dengan aktivitasnya?      

Kegembiraan di hatinya tidak berlangsung selama dua detik dan mendengar Chi Xia dengan cepat berkata, "Tuan Muda Su, aku baru saja berpisah dengan Mumu dan suasana hati Mumu sepertinya tidak beres. Bisakah kamu menghubungi Tuan Muda Li?"      

Kemudian Su Chen mengerutkan kening. Alasan wanita ini meneleponnya ternyata untuk urusan orang lain.      

Su Chen bertanya dengan dingin, "Di mana kamu?"      

"Aku baru saja selesai di sini dan aku akan naik taksi untuk pulang." Chi Xia tidak tahu bahwa Su Chen juga ada di sini.      

"Tunggu di sana, jangan pergi!" Su Chen segera meletakkan ponselnya dan menatap Li Yan, "Kakak pertama, Qiao Mu sudah pergi."      

Mendengar itu Li Yan mengerutkan kening, dia pikir mereka baru saja bertemu dan Qiao Mu akan menghubunginya setelah dia pergi, tetapi dia justru pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun!      

Li Yan berdiri dengan wajah dingin, berjalan ke pintu dan mendadak berbalik untuk kembali, lalu mengambil ponsel di atas meja kopi dan pergi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.