Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Xiaxia, Apakah Kamu Di Rumah Lelaki Liar?



Xiaxia, Apakah Kamu Di Rumah Lelaki Liar?

Keluhan Qiao Mu berlanjut sepanjang malam, dia menunggu Li Yan pulang menit demi menit, detik demi detik.      

Terlalu membosankan untuk sendirian saja, jadi dia memutuskan menelepon Chi Xia untuk mengungkapkan perasaannya dan melampiaskan semua keluhannya.      

Mendengarkan suara Chi Xia pelan yang menenangkannya dan suara latar dari TV yang diputar di belakangnya, membuat Qiao Mu bertanya dengan bingung, "Xia Xia, kamu sedang di mana?"      

Tidak ada TV di asrama, bahkan jika dia membuka komputer, di jam ini tidak diperbolehkan menonton video secara terang-terangan seperti itu, kan?      

Chi Xia menjawab dengan samar, "Di luar."      

"Di luar? di mana? Di hotel? Atau di rumah lelaki liar? Xiaxia, tindakanmu sungguh misterius akhir-akhir ini. Mungkinkah kamu sudah punya tujuan tertentu? Coba kutebak, apakah itu Su Chen?" Qiao Mu hanya bisa memikirkan orang ini.      

Tapi dua orang ini dulunya masih dalam keadaan perang dingin, lalu kenapa sekarang mereka bersatu lagi?      

Di sisi lain telepon Chi Xia berbatuk ringan, lalu melirik pria di sofa yang sedang menonton TV dan terus menjawab dengan samar, "Kamu terlalu banyak berpikir."      

"Bisakah aku mengambil jawabanmu ini sebagai pengakuan diam-diam? Apakah kalian sudah berbaikan?"      

"Apa!! Jangan asal menebak, dari mana kata berbaikan itu berasal, toh sedari awal tidak ada hubungan apapun dengan dia." Ucap Chi Xia dengan suara kecil, melihat bahwa pria di sampingnya tidak ada reaksi, dia pun terus berbicara dengan Qiao Mu.      

Mata Su Chen tertuju pada TV, tetapi telinganya mendengarkan kata-kata Chi Xia.      

Ucapan 'Tidak ada hubungan apapun dengan dia' ini jelas ditujukan padanya!      

Meskipun Su Chen sangat peduli di dalam hatinya, dia tidak bisa menunjukkannya di permukaan.      

Lalu Su Chen berkata dengan tidak tahu diri, "Tenggorokanku gatal, cucikan buah pir untuk aku makan."      

Chi Xia terdiam….      

Ucapan ini jelas terdengar masuk ke telinga Qiao Mu.      

Segera setelah itu, Qiao Mu tertawa licik, "Aku sudah mengerti, kamu tidak perlu menjelaskan padaku."      

Chi Xia sungguh dibuat tak bisa berkata-kata, merasa pria itu sengaja melakukannya, tetapi detik berikutnya dia batuk dua kali, tenggorokannya seperti tidak nyaman dan sepertinya tidak disengaja.      

Qiao Mu berkata dengan sangat pengertian, "Oke, kamu pergilah untuk mencuci pir, aku tidak akan mengganggumu. Ya ampun, tidak ada yang akan mencuci pir untuk kumakan."      

Kemudian Chi Xia menutup telepon tanpa daya, pergi ke dapur untuk mencuci buah pir dan membawakannya ke Su Chen.      

Su Chen segera mengambil buah pir dan menggigitnya, lalu melirik Chi Xia dengan malas, "Kenapa? Apakah kamu takut orang lain akan mengetahui hubungan kita? Apa yang kita sepakati bukanlah perjanjian rahasia."      

Chi Xia membatin … Apa arti hubungannya dengan dia? Apa yang dia katakan ini sungguh ambigu, oke?      

Chi Xia berbalik dan berjalan ke kamar tidur, lalu melontarkan sebuah ucapan, "Aku mau tidur, kamu uruslah diri sendiri."      

Su Chen menggigit buah pir lagi sambil menatap punggung Chi Xia, matanya yang dingin dipenuhi kehangatan.      

Bahkan jika wanita ini tidak memiliki dia di hatinya, tidak buruk juga untuk bisa tetap seperti ini selamanya.      

Qiao Mu menutup telepon, kemudian mendengar suara mesin mobil di luar halaman, dia segera meletakkan teleponnya, mematikan lampu di kamar dan mengenakan selimut untuk berpura-pura tidur.      

Pria itu akhirnya bersedia untuk kembali!      

Tak lama kemudian, suara pintu terbuka di lantai bawah terdengar samar-samar dan perlahan, lalu diikuti suara langkah kaki menaiki tangga, datang ke koridor, kemudian sedikit lebih dekat dan berhenti di pintu kamar tidur.      

Qiao Mu berpikir bagaimana sebaiknya berbicara dengannya nanti. Sebenarnya, Qiao Mu terlalu impulsif dan tidak rasional. Jika terus kaku seperti ini, maka tidak akan baik bagi siapa pun.      

Mereka akan segera berpisah dan Qiao Mu enggan untuk terus bertengkar dengannya.      

Pintu kamar didorong terbuka dan cahaya dari luar menyinari ruangan, Qiao Mu memunggungi pintu dan mendengarkan suara di belakangnya dengan tenang.      

Namun, pria yang berdiri di pintu tidak masuk dan hanya berdiri tak bergerak.      

Mengapa dia berdiri di pintu dan tidak masuk? Apakah menunggu dirinya bangun dan melompat ke arahnya?      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.