Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Impianku Adalah Kamu



Impianku Adalah Kamu

Li Yan terdiam….      

Sedangkan Qiao Mu sendiri terkejut!      

Untuk sesaat, suasana mendadak menjadi membeku.      

Perlahan Qiao Mu menatap wajah pria itu dan seperti yang diharapkan, wajahnya benar-benar tampak jelek.      

"Maaf paman … Maaf."      

Qiao Mu buru-buru menyeka pakaian Li Yan dengan tisu, dia menyeka dengan ringan, namun dia justru meratakan semua telur yang mengambang di permukaan pakaian menempel ke pakaian.      

Li Yan meraih tangannya, "Apakah kamu sengaja memotong percakapanku dengan cara ini?"      

"...." Qiao Mu refleks menggelengkan kepalanya.      

Li Yan menepuk pantat Qiao Mu, "Turun dulu."      

"Ya." Qiao Mu kemudian baru bereaksi dan melompat dari pangkuannya.      

Dia merasa wajahnya panas karena malu, ini sungguh memalukan, oke?      

Dia sungguh terlalu tidak anggun, bahkan dia meludahi Li Yan saat makan!      

Li Yan melihat bahwa pakaiannya tidak bisa lagi dipakai, jadi dia membuka kancingnya dan melepas kemejanya.      

Qiao Mu terkejut, ada seorang pelayan di sebelahnya, lalu bagaimana dia bisa menanggalkan pakaian di depan wanita lain!      

Qiao Mu dengan cepat melepas jaket kecilnya dan meletakkannya di bahu Li Yan, "Paman, jangan sampai masuk angin."      

Li Yan terdiam….      

Pada saat ini, kepala pelayan sudah tanggap dan membawakan sebuah pakaian kemari dengan cepat dan Li Yan perlahan menggantinya.      

Kemudian Qiao Mu bergegas ke kamar mandi, mencuci tangannya, berkumur dan akhirnya menyelesaikan semua persiapannya.      

Qiao Mu menundukkan kepalanya di depan Li Yan dan berkata dengan canggung, "Paman, apakah kamu tidak benci saat aku menyemburkan makanan ke pakaianmu?"      

"Benci."      

"....." Tidak bisakah pria ini memberinya sedikit wajah?      

Li Yan menepuk kepala kecilnya, "Mendongaklah, mari kita lanjutkan topiknya sekarang."      

"Oke, silakan katakan!" Saat ini sikap Qiao Mu jelas telah meningkat entah beberapa kali lipat, siapa suruh dia barusan membuat hal yang sangat memalukan!      

"Apakah kamu sudah memahami semua perkataanku? Apa yang ingin kamu katakan?"      

"Aku pikir kamu benar!" Qiao Mu mengangguk setuju.      

Li Yan mengerutkan kening dan berkata tanpa daya, "Aku tidak benci ketika kamu mengotorkan pakaianku, jadi bicaralah dengan baik padaku."      

Baru saat itulah Qiao Mu mengangkat kepalanya dan lebih merasa bisa percaya diri.      

Memikirkan apa yang baru saja Li Yan katakan, Qiao Mu segera bersandar di depan tubuh Li Yan dan memeluk pinggangnya, "Li Yan, aku juga tidak ingin berpisah darimu."      

Mata Li Yan semakin dalam, wanita ini memanggil namanya.      

Wanita kecil ini selalu memanggil pamannya dengan genit, suaranya yang terdengar manis dan lembut membuatnya merasa sangat nyaman.      

Meskipun berkali-kali Li Yan merasa bahwa panggilan "paman" ini dapat didengar oleh orang luar dan akan benar-benar berpikir bahwa mereka adalah paman dan keponakan, tetapi dia masih mentoleransi wanita itu memanggilnya seperti itu.      

Ketika panggilan ini keluar dari bibir Qiao Mu, membuat Li Yan merasa sangat intim.      

Hanya ketika wanita itu menjalani kehidupan yang tidak bahagia atau marah, dia akan memanggilnya Li Yan.      

Namun, wanita kecilnya saat ini, dalam keadaan yang sangat serius dan sungguh-sungguh mengungkapkan pikirannya.      

Dia juga tidak ingin berpisah dengannya.      

Kalimat ini saja sudah cukup.      

Li Yan menyentuh kepala Qiao Mu, "Mumu, aku tidak ingin merampas kebebasanmu, tetapi daripada kamu mewujudkan impianmu, lebih baik aku mewujudkan impianku sendiri. Impianku adalah kamu. Memilikimu sepanjang waktu. Selama dalam impianku ada dirimu, maka aku baru bisa membuatmu mewujudkan impianmu, jadi jangan merasa aku egois."      

Bagi Li Yan, tidak ada yang tidak bisa diwujudkan, semuanya ada dalam kendalinya, hanya Qiao Mu yang tidak bisa dia kendalikan.      

Mendengarkan kata-kata Li Yan, hidung Qiao Mu menjadi pedih dan matanya menjadi basah.      

Pria itu telah mengatakannya dengan sangat emosional, bagaimana mungkin Qiao Mu tidak menghargainya?      

Bahkan jika pria ini mendominasi dan tidak masuk akal, itu juga dilakukan demi kebaikannya.      

Dalam hatinya Qiao Mu sudah mengambil keputusan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.