Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Su Chen Sakit (4)



Su Chen Sakit (4)

Su Chen menggosok pelipisnya, lalu duduk dan melihat seberkas cahaya dari celah pintu. Dia segera bangkit dan turun dari tempat tidur, membuka pintu kamar, kemudian menyipitkan matanya ke arah cahaya dari luar.      

Di dapur, terdengar dentingan suara alat masak dan aroma masakan menguar memenuhi ruangan, menyebabkan Su Chen tertegun sejenak.      

Lalu dia dengan cepat berjalan ke dapur dan melihat tubuh ramping wanita itu sedang sibuk di dapur. Mendadak langkah kakinya terhenti, pemandangan yang familiar itu membuatnya merasa sangat tidak nyata.      

Bukankah wanita ini tadi sudah pergi? Kenapa kembali muncul di sini?      

Su Chen merasa hatinya dipenuhi, disaat bersamaan wanita itu memutar badannya dan menuangkan sup, kemudian membawanya keluar dapur.      

Melihat Su Chen, sejenak membuat Chi Xia tertegun, lalu bergegas meletakkan mangkuk sup di atas meja makan dan berkata dengan suara rendah, "Kamu sudah bangun? Aku sudah memasak sup iga babi untukmu. Kamu tidak akan pulih dengan cepat jika tidak makan."      

Su Chen menyipitkan matanya, melangkah maju, lalu memegang pergelangan tangan Chi Xia, "Kenapa kamu belum pergi?"      

Tadi dia telah mengusir Chi Xia, tapi wanita itu masih bersikeras memasak untuknya. Apa yang sebenarnya wanita ini ingin lakukan? Ketika dia baik padanya, wanita itu justru terus menolaknya, tapi ketika dia tidak menahannya sekarang, wanita itu malah tidak pergi!      

Mendengar kata-kata Su Chen yang acuh tak acuh, Chi Xia menurunkan matanya, menggerakkan pergelangan tangannya dan melepaskan diri dari genggamannya, "Melihatmu sedang sakit, jadi aku ingin memasak untukmu. Makanannya sudah siap. Jika kamu ingin aku pergi, maka aku akan pergi, nasinya ada di dapur dan kamu bisa mengambilnya sendiri."      

Chi Xia berjalan melewati Su Chen dengan kepala tertunduk. Pria itu tidak ingin melihatnya dan dia bukanlah orang yang berwajah tebal yang harus dipaksa pergi. Awalnya dia ingin pergi setelah memasak. Hanya saja sup iga babi terlalu lama dan Su Chen bangun tepat setelah Chi Xia selesai membuatnya.      

Awalnya Chi Xia memperkirakan jika Su Chen bangun sikapnya akan buruk, tetapi Chi Xia tidak berharap bahwa Su Chen benar-benar begitu tidak ingin melihatnya, seolah-olah tindakan Chi Xia untuk tinggal di sana adalah suatu hal yang merusak suasana bagi Su Chen.      

Sebelum Chi Xia mengambil dua langkah, pergelangan tangannya ditahan lagi, lalu dia menoleh ke belakang dengan takjub dan melihat Su Chen sedang menatapnya dengan ekspresi tidak jelas.      

Mata gelap pria itu menatapnya, "Chi Xia, apa sebenarnya maksudmu?"      

Chi Xia bingung, apa maksudnya?      

Kemudian Chi Xia mengibaskan tangannya, "Lepaskan aku, aku mau pergi."      

Namun, tangan yang memegang pergelangan tangannya tidak kunjung mengendur, justru semakin mengencang, "Pergi dan ambilkan nasi untukku."      

Chi Xia mengerutkan kening, "Pergi ambil sendiri..."      

"Aku menyuruhmu pergi!"      

Chi Xia menggertakkan giginya, dia benar-benar menganggapnya sebagai pengasuh dan memaksanya untuk melayaninya seperti ini!      

Chi Xia bergerak, tetapi tangannya masih terkepal erat, dia melirik tangannya, "Jika kamu tidak melepaskannya, bagaimana aku bisa menyajikan makanan untukmu?"      

Segera Su Chen melepaskannya dan duduk di meja makan.      

Melihat semangkuk sup iga babi yang mengepul panas di atas meja, Su Chen mengatupkan bibirnya dengan erat, hatinya yang dingin tampak dihangatkan oleh panasnya makanan dan emosi itu mempengaruhi seluruh sarafnya.      

Chi Xia meletakkan semangkuk nasi di depan Su Chen dan berkata, "Kalau begitu aku pergi dulu."      

"Berhenti!" Cegah Su Chen dan mendongakkan kepala untuk menatapnya, "Duduk dan makanlah denganku."      

Chi Xia tidak bisa memahami pikiran Su Chen sama sekali, pria itu sebentar-bentar tidak ingin melihatnya dan mengusirnya, sebentar-bentar memintanya tetap tinggal untuk makan malam.      

Su Chen menatap Chi Xia, tetapi wanita di depannya tidak kunjung duduk dengan patuh dan justru bersiap berbalik untuk pergi.      

Matanya berubah menjadi gelap, "Aku menyuruhmu untuk....."      

"Aku mau pergi mengambil semangkuk nasi lagi, apakah kamu ingin aku tinggal dan melihatmu makan saja?" Sela Chi Xia pada Su Chen dengan marah, kemudian berbalik dan pergi ke dapur.      

Melihat pria ini sedang sakit, Chi Xia pun mengabaikan kemarahannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.