Ciuman Pertama Aruna

II-50. 3P \'Sangat Berbahaya\'



II-50. 3P \'Sangat Berbahaya\'

"Cepatlah.. jangan lama-lama. Aku ingin membawanya ke kamar" Hendra bicara sesuai isi hatinya. Cara bicara itu hanya muncul ketika dia berada di dekat Aruna.      

Putri Lesmana spontan menginjak kaki cucu Wiryo, menatap dengan mata melotot "Bicaralah yang benar,"       

Mereka masih sempat uring-uringan. ^^     

Putri Lesmana spontan menginjak kaki cucu Wiryo, menatap dengan mata melotot "Bicaralah yang benar,"       

Aruna menggerakkan mulutnya, menggerutu berusaha mengendalikan Hendra yang seolah ingin menariknya.       

"Kita makan dulu yuk" Oma Sukma tersenyum ramah dan menarik lengan Aruna.       

"Tidak kita akan makan di kamar" Hendra pun tidak mau menyerahkan Aruna pada Omanya. Dia mencengkeram tangan gadis itu.       

"Ayolah oma, biarkan aku merayunya agar segera mencetak cicitmu" Mulut pria ini sungguh sedang tidak bisa di hentikan. Kalau dulu dia pandai sekali mengeluarkan kata tajam sekarang dia sudah pandai mengutarakan keinginan tanpa ada batasan.     

"Oh' benar juga! sana bawa istrimu!" Oma Sukma melepas putri Lesmana bahkan mendorongnya pada Hendra.       

"Hendra sopanlah sedikit!" protes itu berasal dari mulut Aruna. Sungguh ngeri mendengarkan omongan cucu Wiryo. Apalagi sekarang untuk dirinya diangkat, di gendong dengan kedua tangan, Aruna hanya bisa merapatkan pelukannya di leher Hendra supaya dia yakin dia tidak akan terjatuh.       

"Bawakan kami makan malam di kamar utama kami" perintah tuan muda kepada para pelayan yang awalnya berniat ingin menemui nona mereka.       

Dan pria ini lincah menaiki tangga menuju lantai 2, berjalan cepat mendekati kamar yang dulu menjadi tempatnya untuk menghabiskan banyak hal bersama mungil berbau harum.       

Hendra meletakkannya di atas super king bed. Merenggangkan kancing kemejanya, lalu berhambur memeluk tubuh istri mungilnya.       

"Huuh.. Aku sungguh merindukanmu. Ingin memelukmu sepanjang malam dikamar ini" sang pria bersembunyi di leher perempuannya. Memeluk rapat tubuh yang tertidur santai di atas ranjang.       

Mata biru memejamkan matanya sejenak melepas lelah: "semoga ini bukan mimpi" bisiknya di telinga Aruna      

"ini bukan mimpi Hendra, lihat! bekasmu menyesap bibirku benar-benar ada, sakit pula" Aruna bicara sambil menggerakkan kakinya mencoba menggapai remote televisi.       

"Kalau begitu tidurlah di sini, malam ini" pintanya, masih mengendus leher yang rasanya sudah sedasawarsa tak dia lakukan. Padahal lima hari yang lalu mereka juga tidur bersama.     

"Semoga aku tidak dicari kakak dan ayahku" gelisah perempuan.     

"Surya yang akan mengaturnya" bisik Mahendra pada Aruna sekali lagi. menjilati epidermis pina favoritnya.      

"Baiklah.." Akhirnya Aruna berhasil meraih remote televisi lalu memencet tombol on.       

Bersamaan dengan bunyi yang berasal dari percakapan di dalam layar kaca. Ada pria yang bergerak menindihnya.       

"Ah'" Si dia yang dominan melumat lagi.       

"Krucuk krucuk.." suara perut mengganggu aktivitas keduanya.       

"Perut siapa ini" Aruna membuka matanya lebar-lebar.     

"Hendra ini perutmu, bukan aku yang lapar. Kau yang lapar?" Tanya perempuannya.      

"Abaikan!" Pinta laki-laki yang sedang berburu kenikmatan.       

"Tidak.. Tidak.. kamu baru pulang dari Sidney. Jangan-jangan kamu belum makan sama sekali" Gadis itu mendorong tubuh kokoh yang sedang pasrah, dia memang kelaparan dan baru bisa merasakan lapar ketika hatinya kini berubah bahagia.     

Aruna bangkit, menyisakan mulut tertekuk sang pria. Dia yang mendekati telepon penghubung  dengan para asisten rumah ini. Membuat panggilan berisikan permintaan agar segera mengirimkan makan malam untuk keduanya.       

"Aku mandi dulu ya" izin sang perempuan.       

"ikut.."      

"Jangan manja!"       

"aku beneran pengen ikut"       

"Nggak ah.. aku harus ganti.. em.. (sulit mengungkapkan) pokoknya kamu nggak bisa menyentuhku" Tegas Aruna.       

"Yang benar saja, kamu benar-benar pelit!"       

"Bukannya pelit tapi aku sedang..  em.." Si Gadis kebingungan, perlu memberitahu Hendra atau tidak.       

"Em.. Em.. apa itu.. itu apa? Kau membuatku pusing tau" jengkel Hendra.     

Aruna mendekat mengecup pipinya kemudian membisikkan sesuatu: "Hen.. Aku sedang datang bulan" melihat sang pria masih mencoba mencari-cari pemahaman Aruna kembali bertanya.       

"Kamu tahu kan maksudku?" dia menatap mata Mahendra yang masih mengerjapkan matanya menerawang mencari pemahaman.       

"Iya aku tahu, sekedar tahu dari bacaan saja" dia mulai bicara dengan menatap lekat mata Aruna.       

"Kabarnya kalau perempuan sedang.. 'begitu'" Mata biru membuat pernyataan aneh.     

"'begitu' apa?" aruna bingung dengan apa yang dikatakan Hendra.      

"yang kamu bilang tadi"       

"Apa sih.. enggak jelas deh kamu itu, Hen!" Aruna mengabaikan lelaki bermata biru. Dia memang sering aneh untuk hal-hal baru berbau perempuan. Gadis itu berjalan pergi menuju kamar mandi.       

"kalau perempuan menstruasi, dari artikel yang pernah aku baca perutnya sakit. Apa perutmu juga sakit" tanya laki-laki itu dengan tampang polos.       

"Ya Tuhan Hendra... Jadi kamu tadi mau bertanya tentang itu?"      

"Iya.. soalnya.. em.. ada lagi yang paling berbahaya ketika perempuan datang bulan"      

"apa yang berbahaya?. Pikiranmu jangan aneh-aneh deh!"       

"Namanya 3P" Tampang Hendra sungguh serius kali ini.       

"Dan itu musuh besar para lelaki" dia membahasnya seolah sedang melakukan penyelidikan tingkat tinggi.       

"Hadeeeh.. sumpah otakmu jangan berpikir yang macam-macam. Tiap bulan aku juga begini"       

"Tapi, kalau tanggalnya, kamu bisanya bukan ditanggal ini. Kamu mundur satu Minggu dari jadwal biasanya. Dan 3P nya jadi sangat berbahaya"       

"Hen?? Kamu tahu jadwalku datang bulan?" Aruna sama sekali tidak menduga.       

_padahal kita tidak pernah melakukan hubungan suami istri, buat apa kamu menghafalnya_       

"tentu saja! Harus sangat tahu. Kata artikel yang pernah aku baca. Hhukumnya wajib untuk seorang suami bahkan seorang pacar untuk tahu tanggal datang bulan. Karena 3P itu sangat berbahaya" Hendra menjelaskan seperti sedang presentasi.       

"Apaan sih 3P? Jangan bikin aku penasaran deh?!" Aruna mendekat kembali penasaran ingin dengar jawaban Mahendra.       

"3P itu adalah 3 siklus PMS yaitu PRE MENS SYNDROME, PAS MENS SYNDROME, POST MENS SYNDROME. Makanya kalau tanggal 25 sampai tanggal 2 aku selalu mode mengalah padamu" si mata biru bicara dengan sungguh-sungguh, seolah hal tersebut sangat penting.       

"Ya Tuhan Hendra.." Aruna mendekat memeluk laki-laki uniknya. Mungkin begitulah cara Hendra merebut hatinya, entah artikel apa yang dia baca. Namun ketulusan itu dapat ditangkap dari cara bicaranya. Cara mencintainya cenderung unik di bumbungi ingin menang sendiri dan dominan, dia tidak tahu kata-kata manis, lebih banyak terlihat bodoh malah jika sudah di hadapkan dengan hal hal berbau merayu perempuan.     

"sumpah.. kamu lucu sekali hahaha" Aruna tertawa dan memberikan hadiah di pipi kanan dan kirinya.       

"Nggak semua perempuan seperti itu juga.. kamu kayaknya salah baca artikel deh" Aruna mengelus rambutnya, memberikan pemahaman kepada pria yang suka punya pikiran unik terhadap dirinya atau lebih umumnya adalah terhadap perempuan.       

"Jangan salah, aku benar-benar mempelajarinya. Jadi Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, membagi PMS berdasarkan gejalanya menjadi 4 PMS tipe A, H, C, dan D.       

Setiap tipe memiliki gejalanya sendiri. PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi.      

      

PMS tipe H (hyperhydration) memiliki gejala edema (pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid.       

Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula. dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.      

PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang kadang-kadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres.      

PMS tipe D (depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri.       

PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya. Disarankan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu.."      

"stop! Diam mulutmu" Aruna menangkap bibir Hendra dengan jari jari mungilnya supaya terbungkam.       

"Sumpah aku tambah stress mendengarkan ocehanmu" Gadis itu menggosok-gosok kepalanya, karena mendengarkan kuliah umum CEO DM grup.       

.      

.     

__________________________      

Syarat jadi reader sejati CPA: \(^_^)/      

Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^      

Gift anda adalah semangat ku untuk berkreasi. Beri aku lebih banyak Semangat!      

Silahkan tinggalkan jejak komentar, aku selalu membacanya.      

Review bintang 5, berupa kalimat lebih aku sukai      

Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak      

-->      

(^_^) love you All, intip juga novel saya yang lain [IPK : Inilah Perjanjian Kita, Antara Aku Dan Kamu] dan [YBS: You Are Beauty Selaras]. Dengan gaya menulis berbeda dimasing masing novel.      

INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar)      

Nikmati Cuplikan seru, spoiler dan visualisasi CPA      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.