Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Pertandingan Kecerdikan (6)



Pertandingan Kecerdikan (6)

Pasiennya mengeluarkan sebuah telepon genggam dengan layar yang sangat besar. Lalu dia membuka sebuah video dan menyerahkannya ke Huo Mian.     

Video itu merupakan rekaman seorang pria; pria itu berkata, "Begini situasi istri saya. Saat dia kambuh, dia pikir dia adalah seorang anak gadis yang berumur lima tahun. Dia memanggil dirinya dengan nama Nancy dan bertingkah sebagaimana tingkah laku anak lima tahun. Dia seperti menjadi orang lain; dia tidak mengingat siapa dia sebenarnya, dia meminta lolipop dan memanggilku 'paman'... dia juga suka marah-marah dan sering menangis. Satu kali, kami sedang naik sepeda ketika dia tiba-tiba saja jatuh. Dia bilang dia seorang anak-anak yang tidak tau bagaimana mengendarai sepeda. Hidup kami menjadi susah karena penyakitnya, dan ibuku bahkan sempat berpikir kalau dia kerasukan hantu... Beberapa tahun yang lalu, istriku sempat hamil tapi dia diam-diam melakukan mengaborsi tanpa sepengetahuanku karena dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya untuk memiliki anak. Kemudian, kami mencoba untuk mendapat anak tapi dia tidak bisa hamil. Setelah kurang lebih setahun, dia tiba-tiba mendapat sakit ini. Apa mungkin janin yang sempat diaborsi itu merasukinya untuk membalas dendam? Kami bahkan telah menyewa seorang pendeta Daoist yang mencoba untuk membersihkan auranya, tapi sia-sia. Aku seorang ateis, jadi aku percaya kalau penyakitnya disebabkan karena tekanan mental dan bukan hantu. Tolong rawat dia, terima kasih."     

Setelah melihat video itu, Huo Mian menarik napas dalam-dalam...     

"Itu keadaan terkiniku, kata suamiku... aku bertingkah sebagaimana seorang anak saat aku kambuh, seolah aku sedang dirasuk. Sepertinya keadaanku saat itu sangat menakutkan, tapi aku tidak ingat apapun tentang itu..."     

Huo Mian pelan-pelan meletakkan telepon itu setelah menonton video tadi...     

Kamu tidak dirasuk... Aku juga tidak pikir kalau kamu menderita psikosis intermiten," Huo Mian perlahan berkata.     

"Lalu... apa yang salah denganku?" Wanita itu terkejut.     

"Kalau tidak salah... kamu menderita gangguan identitas disosiatif, yang berarti dua jiwa tinggal dalam tubuhmu, dan gadis kecil itu adalah kepribadianmu yang lain. Kalau diagnosisku benar, kamu mungkin merasa sangat bersalah atas aborsi yang sebelumnya kamu lakukan dan kemudian saat kamu ingin hamil tapi tidak bisa. Karena cemas, kamu menciptakan seorang gadis kecil dan kamu menjadi dia. Singkatnya, tubuhmu membuat halusinasi dirinya sendiri."     

"Benar... itulah yang terjadi... Beberapa tahun lalu, aku sangat ingin memiliki seorang anak dan sangat tertekan untuk hamil... Aku meminum banyak obat tradisional, mengunjungi banyak dokter, bahkan mencoba terapi tradisional, tapi tak ada satupun yang berhasil... Aku jadi susah tidur, dan saat tertidur, aku selalu bermimpi sedang hamil atau melahirkan..." Wanita itu sedikit emosional saat dia memegang tangan Huo Mian.     

Chen Jin dengan segera berlari mendekati, melepaskan tangannya dari tangan Huo Mian dan mendorongnya beberapa langkah kebelakang...     

"Bu, tolong tenang... dan jaga jarak aman dari Kepala Huo."     

Karena pasien itu menderita gangguan kejiwaan, Chen Jie khawatir dengan keselamatan Huo Mian.     

"Kamu tidak bisa hanya mengandalkan obat-obatan untuk menyembuhkan penyakitmu, kamu sebaiknya mencari seorang psikiater yang bersedia menghipnotismu... Kamu harus belajar untuk melepaskan masa lalu dan lalu menyingkirkan kepribadianmu yang lain."     

"Jadi apa yang harus aku lakukan? Kepala Huo, tolong sembuhkan aku, aku bisa memberimu uang sebanyak yang kamu mau..." Wanita itu terkejut senang mendengar bahwa Huo Mian memiliki cara untuk menyembuhkannya.     

"Uang bukanlah masalah. Masalahnya adalah, aku tidak memiliki waktu untuk merawatmu sepanjang hari. Ditambah lagi, aku bukan seorang penghipnotis psikologis, jadi aku tidak bisa menghipnotismu. Aku bisa mencari seseorang yang bisa membantumu. Tapi, kamu harus mengikuti rencana perawatan yang aku bikin."     

"Baik, baik, aku janji."     

Setelah Huo Mian meresepkan pasien itu dengan obat-obatan perileks syaraf dan pemacu otak, Chen Jie mengantarnya pergi.     

Lalu, Huo Mian memanggil Jiang Xiaowei dan memintanya untuk membuat janji dengan seorang penghipnotis handal untuk pasien itu.     

Kalau Xiaowei tidak sedang hamil, dia bisa melakukannya sendiri. Akan tetapi, sejak keluarga Wei tau kalau dia hamil, mereka bahkan tidak mengijinkannya ke toko kelontong sendirian, dan dia harus terus diikuti oleh empat orang penjaga. Karena itu, tidak mungkin mereka akan membiarkan Xiaowei merawat seorang pasien yang menderita kepribadian ganda.     

Keluarga Wei Liao berjanji kalau anak yang Jiang Xiaowei lahirkan adalah anak perempuan, mereka akan memberikan pasangan itu sebuah rumah besar senilai sepuluh jutaan yuan.     

Namun, jika dia melahirkan anak laki-laki, mereka akan memberikan Xiaowei dan Wei Liao sebuah rumah besar senilai satu miliar yuan. Jelas terlihat dari sini seberapa berharganya anak laki-laki bagi keluarga-keluarga kaya.     

Walaupun masa kini masyarakat sangat mementingkan kesetaraan gender, tradisi kuno yang mementingkan pria daripada wanita masih ada.     

-Sabtu pagi-     

Qin Chu dan Huo Mian berganti pakaian mereka dengan seragam SMA dan melapor ke SMA 2.     

Mereka tiba saat anak-anak SMA masuk sekolah di pagi hari; Huo Mian berambut kuncir kuda dan mengenakan rok hitam yang dipadukan dengan legging hitam.     

Mantel seragam sekolahnya terbuat dari kain kasmir - dia terlihat muda dan energik.     

Qin Chu juga mengenakan mantel seragam kain kasmir hitam, dan mereka berjalan ke halaman sekolah bersama dengan tas bahu tunggal.     

Dalam sepersekian detik itu, mereka saling memandang seolah-olah waktu telah kembali ke tujuh tahun yang lalu ...     

"Hei ... dari kelas mana kalian! Masuk ke sini, kalian akan terlambat!" Penjaga keamanan tua itu berteriak kepada mereka di gerbang sekolah.     

Huo Mian dan Qin Chu saling tersenyum dan mulai berlari pada saat yang sama ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.