Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

"Bu, ceritakan yang sebenarnya, di mana ibu menemukan seorang yang idiot seperti dia?" Su Yu bertanya dengan tidak sabar, membuat ibunya terdiam…     

"Apa yang terjadi? Apakah dia bodoh?" Nyonya Su awalnya berpikir bahwa seseorang yang diperkenalkan oleh temannya seharusnya baik.     

"Dia tidak hanya tidak cerdik, dia bahkan lebih sok pamer daripada aku."     

"Um... bagaimana mungkin? Yu, apakah kamu bertemu dengan wanita yang tepat?" Khawatir, Nyonya Su bertanya.     

"Tentu saja dia orangnya, tidak banyak dokter muda di bidang pediatri, bukankah dia lulus dengan penghargaan? Keluarganya menjual mainan..."     

"Mainan apa, mereka mengelola bisnis kayu..." Nyonya Su mengoreksinya.     

"Aku tidak peduli apa yang mereka lakukan. Ngomong-ngomong... Aku tidak menyukainya, dia salah satu orang terburuk yang pernah ku temui. Jika aku menikahinya, ibu dan ayah akan mati lebih cepat."     

"Apakah itu benar-benar seburuk itu?" Nyonya Su curiga dan bertanya-tanya apakah putranya melebih-lebihkan.     

"Sudahlah, aku tidak punya waktu untuk berbicara. Aku menjalani kesepakatan ku dan bertemu dengannya, dan bukan salahku jika aku tidak menyukainya. Aku akan kembali ke perusahaan sekarang." Su Yu menutup telepon sebelum ibunya sempat mengatakan hal lain.     

Su Yu benar-benar ingin kembali ke perusahaannya, tetapi karena suatu alasan, ia malah pergi ke Sisi Selatan. Dia berdiri di luar rumah sakit untuk sementara waktu sebelum memutuskan bahwa karena dia sudah ada di sana, dia sekalian saja masuk.     

- Departemen Neurologi -     

Huo Mian sedang melihat CT scan kepala beberapa pasien dan menganalisis kondisi mereka ketika dia mendengar ketukan di pintu. Berpikir bahwa itu adalah asistennya, dia berkata, "Masuk," tanpa melihat ke atas.     

Su Yu perlahan membuka pintu dan berjalan masuk...     

"Jie, ambilkan aku secangkir air, terima kasih," Huo Mian mendorong gelasnya sendiri ke arah Su Yu, yang membeku sejenak sebelum dengan patuh mengambil gelasnya dan menuangkan air untuknya.     

Kemudian, dia meletakkan cangkir itu kembali ke mejanya. Huo Mian menatap dokumen-dokumen itu saat dia perlahan menyesap. "Jie... apakah kamu memiliki file pasien skizofrenia kemarin? Bawa itu padaku."     

"Aku pikir kamu yang terkena skizofrenia..." Su Yu tersenyum ketika dia melihat wajahnya.     

Huo Mian terkejut mendengar suara Su Yu. "Itu kamu?"     

"Kamu pikir siapa?" Geli, Su Yu bertanya.     

"Aku pikir... kamu asistenku," jawab Huo Mian; baru saja, dia terlalu fokus pada materi di tangannya sehingga dia tidak tahu itu Su Yu yang masuk bukannya Chen Jie.     

"Apakah asistenmu tinggi, gagah, dan setampan aku?"     

"Omong kosong... kenapa kamu di sini?"     

"Oh... um, aku datang untuk melihat seorang teman yang tinggal di sini... Juga, aku benar-benar sibuk dengan pekerjaan baru-baru ini dan belum tidur nyenyak. Jadi, aku di sini untuk memintamu meresepkan obat tidur untukku."     

Dia tidak bisa memberi tahu Huo Mian bahwa dia datang ke sini karena dia merindukannya, karena setiap kali dia bertindak serius, Huo Mian akan merasa canggung dan tak berdaya. Karena itu, ia mulai mengarang segala macam alasan.     

"Kamu tidak boleh minum obat tidur, kamu bisa kecanduan. Aku menyarankan terapi fisik."     

"Bagaimana?"     

"Gunakan pemijat mata, minum anggur sebelum tidur atau dengarkan musik lembut untuk mengurangi ketegangan sarafmu. Kurang tidur berasal dari penembakan neuron yang berlebihan di otak, mungkin karena stres, atau mungkin kamu memiliki sesuatu di pikiran mu. Kamu harus belajar menyesuaikan diri, itu bukan masalah besar."     

"Baiklah kalau begitu, aku akan pulang dan mencoba metode itu malam ini," Su Yu mengangguk.     

"Apakah kamu tidak pergi kencan malam ini? Bagaimana, ada kemajuan?" Huo Mian tiba-tiba teringat dan tersenyum ketika dia bertanya kepadanya.