Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Bertahan dalam Kejahatan Membawa Penghancuran-Diri (2)



Bertahan dalam Kejahatan Membawa Penghancuran-Diri (2)

Takut dengan kemarahan Song Yishi, direktur dengan cepat menggelengkan kepala…     

"Tidak, tidak, bukan itu yang aku maksudkan. Aku hanya mengatakan bahwa ini hanyalah sebuah kecelakaan...Itu bukan sesuatu yang bisa kita kendalikan...Nona Song, tolong jangan marah."     

"Omong kosong, aku menjadi malu di depan begitu banyak orang. Bagaimana aku tidak menjadi kesal? Aku tahu bahwa kau selalu tidak berguna...sekarang aku yakin bahwa Stasiun TV-mu tidak akan bertahan…"     

"Nona Song, tolong tenang...kita tidak akan gagal lagi di masa depan."     

"Kau masih berpikir bahwa masih akan ada masa depan?" Song Yishi melepaskan kemarahan di ruangan make up, menghancurkan semua yang ada di dalamnya.     

Di dalam ruangan makeup yang lain, Huo Mian mendengar keributan itu…     

"Suara apa itu?" Tanya Huo Mian.     

"Um...Nona Song kemungkinan marah."     

"Dia kalah daripadaku, jujur dan adil. Mengapa dia begitu marah kepada yang lain? Dia seharusnya menggunakan waktu untuk membaca lebih banyak buku." Huo Mian tertawa.     

Mengalahkan Song Yishi adalah hal yang mudah.     

Terlalu mudah sehingga dia hampir bosan…     

"Nona. QIn, dapatkah kau memberikan aku tanda tangan?" Makeup artist memberikan Huo Mian sebuah buku kecil, wajahnya penuh dengan rasa kagum.     

"Um…" Huo Mian merasa sedikit canggung.     

"Aku benar-benar mengagumimu...Aku juga menghadiri 2nd High, tetapi tidak mendapatkan nilai tinggi; orang tuaku bahkan membayar uang masuk. Haha...tapi pada akhirnya, aku tidak bisa masuk ke dalam universitas yang bagus sehingga aku sekolah di sekolah kecantikan untuk belajar makeup. Kau adalah kebanggaa dari 2nd High! Kau benar-benar menakjubkan di atas panggung sekarang, kamu seperti idolaku!     

Makeup artist memberikannya begitu banyak pujian, membuat Huo Mian merasa malu. Tetapi, dia tetap mengambil buku kecil dan menuliskan namanya.     

Setelah membersihkan makeup, Huo Mian memakai jaketnya dan berjalan keluar.     

Dan dia disambut dengan sebuah Maybach…     

Melihat Huo Mian keluar, Qin Chu keluar dari mobilnya dengan segelas teh susu hangat.     

"Sayang, kau telah bekerja keras." Qin Chu berjalan mendekati Huo Mian dan memberikannya susu teh hangat.     

"Terima kasih, Tuan Qin." Huo Mian mengambil teh susu, hatinya menjadi hangat seperti minuman itu.     

Dia memberikan sebuah ciuman di wajah QIn Chu.     

Dia bersumpah bawa PDA bukanlah sebuah kesengajaan, tetapi kejadian itu ditangkap oleh Song Yishi tepat pada waktunya.     

Dia keluar setelah Huo Mian. Melihat kedatangan Qin Chu, dia ingin memberi salam.     

Tetapi, dengan teh susu dan ciuman dari sang kekasih, wajahnya berubah menjadi muram.     

"Apakah kau berkendara dari rumah ke sini?" Huo Mian tidak mengharapkan jemputan dari Qin Chu.     

"Aku sedang bekerja dan baru saja selesai, jadi aku datang untuk menjemputmu."     

"Sayang… jika kau tetap memanjakanku, bagaimana aku bisa meninggalkanmu." Huo Mian tersenyum dengan manis.     

"Itulah tujuanku." Sudut bibir Qin chu naik.     

"Oh ya, betapa liciknya dirimu, Tuan Qin, bahkan merencanakan hal itu dengan istrimu sendiri…"     

Dengan kedua pasangan yang sedang bercumbu di pintu depan, Song Yishi memutari mereka dan berjalan menuju mobilnya sendiri.     

Dia merasa begitu malu dengan hal yang terjadi malam itu, sehingga dia tidak ingin tinggal, tidak untuk sedetikpun.     

Tanpa disangka, Huo Mian tiba-tiba memutar tubuhnya dan berkata, "Nona Song."     

Song Yishi membalikan badannya, tidak tahu apa yang diinginkan Huo Mian.     

"Aku punya beberapa buku cetakan '300 Tang dan Lagu Sajak' di rumah. Maukah kau memminjamnya? Aku dapat mengirimkannya padamu besok."     

"Tidak, terima kasih." Wajah Song Yishi menjadi lebih muram saat dia dengan cepat berbalik dan berjalan pergi.     

Setelah Song Yishi pergi, Qin Chu mengangkat tangannya dan dengan penuh kasih mengetuk hidungnya yang mancung.     

"Aku tidak tahu betapa hebatnya istriku dalam menyiksa yang lain."     

"Haha, apa? Apa kau merasa kasihan padanya?"     

"Yah, aku merasa kasihan karena kau tidak melakukannya lebih cepat...dia begitu arogan untuk waktu yang lama!" Dengan satu tangan memegang tangan Huo Mian, Qin Chu membuka pintu mobil dengan tangan yang lain dan menolong Huo Mian untuk duduk di kursi penumpang.     

"Oh, Sayang, aku membawa mobilku sendiri kesini." Huo Mian tiba-tiba ingat dengan mobilnya.     

"Tidak apa. Aku akan memerintahkan seseorang dari perusahaan untuk membawanya ke rumah." Dengan itu, Qin Chu keluar dari stasiun TV.     

"Ayo kita pergi dan makan malam, mari rayakan," Qin Chu mengusulkan dengan lembut.     

"Apa kita akan merayakan kekalahan Song Yishi?" Huo Mian bertanya dengan bangga.     

"Apa lagi?"     

"Haha...Sayang, jangat terlalu jujur! Nona Song akan menangis."     

Saat keduanya berbincang, telepon Huo Mian tiba-tiba berbunyi…     

"Mian, cepat kembali ke rumah." Yang Meirong menutup telepon setelah bicara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.