MENGEJAR CINTA

Awal Yang Baik



Awal Yang Baik

 Beberapa saat kemudian dokter Rian keluar dari kamar Elisa.     

" Saya pamit pergi. Hari semakin malam,takutnya istriku akan mengomel lagi." Ucap dokter Rian, lalu pergi.     

Robin masih belum sempat bertanya tentang apa yang Elisa dan juga dokter Rian bicarakan.     

" Sudahlah. Nanti aku tanyakan lagi."     

Robin masuk ke dalam kamar untuk menemui Elisa.     

Robin duduk di samping tempat tidur Elisa dan memberikannya segelas air untuk Elisa.     

Namun Robin di buat terkejut saat Elisa tiba-tiba saja memeluk Robin.     

" Maafkan aku Robin. Maafkan atas keegoisanku." Kata Elisa, sambil menangis memeluk Robin.     

Robin senang sekaligus bingung dengan apa yang terjadi saat itu.     

Apa lagi mendengar Elisa yang meminta maaf padanya.     

'entah apa yang di katakan oleh dokter Rian hingga Elisa seperti ini.' batin Robin.     

" kau tidak perlu minta maaf Elisa. Kau tidak salah. Aku malah senang saat ini."ucap Robin yang masih memeluk Elisa sambil mengelus kepala Elisa.     

Beberapa saat kemudian, setelah Elisa mulai tenang. Mereka kembali berbincang karena Elisa belum mengantuk.     

Robin menemani Elisa menonton film. Walaupun mata Robin perlahan mulai terpejam tapi tetap Robin paksakan.     

Dirinya sudah terbiasa bergadang semalaman penuh ketika tugas yang di berikan Juan menumpuk, tapi ketika menonton film bersama Elisa ia malah merasa sangat mengantuk.     

Elisa tersenyum melihat Robin yang telah menghabiskan beberapa gelas kopi untuk menahan ngantuknya.     

Elisa telah meminta Robin untuk tidur terlebih dahulu tapi Robin tetap bersikeras untuk menemani elisa.     

Melihat mata Robin yang terpejam perlahan, membuat Elisa kasihan lalu mematikan tv dan mengajak Robin tidur.     

" Aku tidak akan tidur Elisa. Aku akan tetap menemanimu." Ucap Robin saat Elisa mengajaknya berbaring di tempat tidur.     

Namun tidak sampai dua menit Robin telah tertidur pulas.     

Padahal Elisa sedang bercerita tentang dongeng semasa kecilnya.     

Dongeng yang menceritakan kisah cinta antara seorang wanita yang berjuang melawan takdir langit, demi sang kekasih.     

Tapi kisah mereka malah berakhir tragis, dimana sang kekasih yang telah terbaring tidak sadarkan diri selama 5 tahun akhirnya sembuh. Tapi sebagai balasan atas perbuatannya yang melawan kehendak langit dengan cara yang tidak benar. Membuat tubuh wanita itu menghilang secara perlahan saat sang kekasih perlahan membuka matanya.     

Sangat di sayangkan karena ia tidak dapat mengucapkan salam perpisahan untuk yang terakhir kalinya.     

Jiwanya hancur lebur dan tidak dapat berengkarnasi lagi di kehidupan selanjutnya. Sang kekasih masih setia menunggu masa demi masa tapi wanita pujaannya itu tidak pernah terlahir kembali. Dan pada akhirnya sang kekasih mengikuti apa yang di lakukan oleh sang wanita  yaitu membunuh dirinya.     

Elisa sangat mengenal kisah ini, karena ini adalah dongeng yang sering di ceritakan sang ibu, sewaktu ia menginjak remaja.     

Ibunya menginginkan elisa mengingat kisah ini dan tidak begitu larut dengan cinta,karena cinta sungguh  menyakitkan.     

" Maafkan aku ibu. akhirnya aku jatuh ke lubang yang sama,tapi aku tidak menyesalinya. Karena bagiku tiada masa yang lebih indah selain berada di sisinya.     

Walaupun aku mati nantinya,tidak ada penyesalan sedikitpun."     

Elisa beranjak dari tempat tidurnya,menuju kekamar sama. Di sana Elisa melihat Sam sedang tertidur pulas.     

Perlahan Elisa mendekat dan duduk di samping tempat tidur sama.     

" Maafkan kakak Sam. Kau harus tumbuh jadi anak baik, dan penurut. Karena itu yang ibu dan kakak harapkan padamu." Ucap Elisa,sambil mengelus kepala Sam.     

Elisa tidak tahu bagimana cara memberitahukan pada Sam tentang penyakitnya.     

Keesokan paginya. Dimana udara masih terasa dingin, dengan suara kicauan burung. Robin perlahan membuka matanya,namun Robin terkejut ketika tidak melihat Elisa di sampingnya.     

Tempat tidur Elisa juga terasa dingin dan rapi.     

Robin segerah bergegas turun kebawah mencari Elisa.     

" Bibi Han,dimana Elisa?," Tanya Robin.     

" Nona Elisa? Saya tidak melihat nona Elisa tuan, bukankah....," Belum selesai bibi Han bicara,Robin telah pergi dengan buru-buru mencari Elisa.     

Robin meminta membuat kehebohan di seluruh rumah, para pelayan dan juga pengawal semuanya di marahi.     

Karena tidak ada satupun di antara mereka yang melihat Elisa.     

"Sial.!!" Ucap Robin.     

" Entah apa yang mereka lakukan. Diantara sekian banyak pelayan dan juga pengawal tidak ada satu orangpun yang melihat Elisa. Aku juga bodoh,mengapa aku malah tertidur.!" Ungkap kesal Robin.     

Robin meminta pengawal untuk menyiapkan mobil, ia akan mencari Elisa di luar.     

Robin bergegas menaiki tangga menuju ke kamarnya namun langkanya terhenti saat melihat seseorang memanggilnya.     

" Robin...,"      

Robin segerah berbalik setelah mendengar suara itu.     

" Elisa?" Ucap Robin.     

Robin segerah berlari memeluk Elisa.     

" Kemana saja kau, kau membuatku takut ketika melihat kau tidak tidur di sampingku." Ucap robin.     

" Ah, maafkan aku. Aku tertidur di kamar Sam."      

Semua pelayan berkumpul menunduk meminta maaf pada Robin.     

Elisa bingung melihat sikap mereka semua.     

" Ada apa ini Robin?" Tanya Elisa.     

Robin meminta mereka semua untuk bubur, dan menjelaskan pada Elisa apa yang terjadi.     

Elisa tertawa mendengar cerita Robin.     

" Mengapa kau tertawa?" Tanya Robin.     

" Kau sangat lucu. Apakah kau berpikir aku kabur? Kau juga sampai membuat keributan seperti ini di pagi hari."     

Robin memalingkan wajahnya sambil menggaruk kepalanya.     

Karena ia memang sempat berpikir seperti itu.     

Elisa memeluk Robin dari belakang dan hal itu membuat Robin terkejut.     

" Elisa...,"     

" Mana mungkin aku kabur dan meninggalkan suamiku sendiri." Ucap Elisa.     

Jantung Robin berdetak kencang saat mendengar perkataan Elisa. Terlebih lagi wajahnya memerah karena malu.     

" Baiklah, lepaskan dulu tangan mu dariku. Dan kita turun untuk sarapan." Kata Robin.     

Elisa pun melepaskan pelukannya, lalu menggandeng tangan Robin.     

" Jika seperti ini tidak masalah bukan?," Kata Elisa pada Robin.     

Robin menganggukan kepalanya, dan memalingkan wajahnya dari Elisa sedikit karena ia tidak ingin Elisa melihat wajahnya yang  merona.     

'seharusnya akulah yang menggobalinya tapi malah aku yang seperti ini karena perkataan Elisa. Aku harus berusaha lebih keras lagi,agar harga diriku sebagi lelaki tidak jatuh. Jika hal ini di ketahui oleh tuan Juan dan juga lainnya, aku pasti akan di tertawai dan julukan pria kaku tidak akan lepas dariku.!' batin Robin.     

Sam yang melihat serta mendengar perkataan Elisa dan juga Robin dari balik pintu, merasa senang dan juga bingung.     

Tentang sikap Robin yang berubah terhadap Elisa,tapi ia juga senang karena hubungan mereka membaik.     

Apa lagi melihat senyuman manis di wajah kakaknya membuat Sam sangat senang.     

" Aku harap tuan Robin, benar-benar kali ini. Jika tidak?! Kehidupannya akan lebih menyakitkan lagi, dan akan ku pastikan hal itu." Gumam Sam.     

Sam tidak salah dalam hal ini, jika ia membenci Robin. Karena Robin telah banyak membuat kakaknya menderita dan juga tersiksa, sebagai seorang adik laki-laki yang elisa miliki. Sangatlah wajar jika Sam marah.     

Sesampainya di meja makan, Robin meminta bibi Han untuk memanggil Sam agar bisa sarapan bersama dengan mereka.     

Bibi Han, segerah memanggil Sam. Walaupun bibi Han tahu bahwa Sam pasti tidak akan mau makan bersama dengan mereka karena Robin.     

Selama ini Sam tidak pernah sarapan atau makan malam bersama dengan mereka karena Robin.     

Bibi Han menyiapkan bekal untuk Sam setiap paginya dan mengantarkan makan malam di kamar Sam setiap malam.     

Bibi Han mengetuk pintu kamar Sam.     

" Tuan muda, ini saya bibi Han." Ucap bibi Han.     

" Masuk bi," kata Sam.     

" Maaf tuan, tapi tuan Robin dan nona Elisa memanggil tuan muda untuk sarapan bersama." Ucap bibi Han.     

" Baiklah, Aku akan segera turun." Kata Sam.     

Bibi Han begitu terkejut karena Sam langsung menyetujuinya.     

Namun itu juga membuat bibi Han senang karena sekian lamanya, akhirnya keluarga itu bisa berkumpul untuk yang pertama kali.     

Bibi Han segerah turun dan memberitahu pada Robin dan juga Elisa.     

Mereka sangat senang karena Sam ingin makan bersama mereka.     

Terutama Elisa, karena ini adalah awal yang baik untuk hubungan Robin dan juga Sam,Sam juga Tampaknya akan mulai membuka hatinya untuk Robin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.