MENGEJAR CINTA

Juan dan hey kha



Juan dan hey kha

Hari mulai gelap dan juga langit tampak mendung. Hari itu cuaca sangat buruk, awan hitam menyelimuti langit, tapi sejak tadi hujan tidak turun bahkan suara gemuruh Guntur tida terdengar.     

Juan mulai khawatir pada hey kha, apa lagi hey kha mulai sibuk bekerja.     

Setiap kali ia pulang kerja, ia selalu menepati hey kha telah tertidur pulas.     

Karena Juan juga pulang selalu larut malam. Biasa jam 11/12 malam. Karena pekerjaan Juan mulai menumpuk dan ia juga akan pergi keluar negeri dua hari lagi.     

Juan belum mengetahui hey kha, ia pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian.     

Juan pun berbaring di samping hey kha dan perpahan menyetuh wajahnya.     

" Maafkan aku yang terlalu sibuk, hingga pulang larut malam seperti ini." Ucap Juan pada hey kha yang sedang tertidur.     

Juan menarik selimut untuk menyelimuti hey kha, namun Juan sedikit terkejut saat hey kha bergeser ke arahnya dan memeluk Juan.     

Juan pun balik memeluk Juan dan memberikan kecupan selamat malam.     

Setelah beberapa jam kemudian Hye kha terbangun dari tidurnya.     

Hey kha melihat Juan yang telah berbaring di sampingnya.     

" Kau pasti sangat lelah," ucap hey kha pada Juan.     

Hey kha perlahan bangun dari tempat tidur agar Juan tidak terbangun.     

Ia melihat jam yang telah menunjukan pukul 3:27 subuh menjelang pagi.     

Hey kha turun kebawah untuk melihat apa yang bisa ia makan. Karena perut hey kha mulai keroncong sejak tadi.     

" Iya,ibu tahu kamu lapar..," ucap hey kha sambil mengelus perutnya.     

Namun sebelum itu, hey kha pergi ke kamar Mikha untuk melihatnya.     

Ketika hey kha membuka pintu kamar Mikha, ia tidak melihat Mikha.     

" Pasti Mikha ke kamar Hy Ju lagi," gumam hey kha.     

Hey kha pun pergi kekamar hy Ju untuk melihat Mikha, dan benar saja. Mikha tidur dikamar hy Ju. Sementara hy Ju tidur di kasur bagian bawah.     

Semenjak hari itu, dimana hy Ju selalu saja mengunci pintu kamarnya. Mikha terus sedih bahkan Mikha sampai tidur di depan pintu hy Ju hingga pagi. Mikha pun sakit karena kedinginan dan hal itu membuat Hy Ju merasa bersalah.     

Sejak saat itu, hy Ju meminta untuk mengganti tempat tidur, menjadi tempat tidur dua susun dan tidak lagi mengunci pintu kamarnya agar Mikha bisa masuk jika Mikha ingin.     

Hey kha masuk dan mengecup kening kedua anak itu.     

Hey kha juga bangga pada putranya yang mempunyai tanggung jawab dan juga waspada sebagai seorang laki-laki.     

Ia membiarkan Mikha tidur di atas dan ia tidur di bawah.     

" Anak baik," kecup hey kha sekali lagi.     

Hey kha pun keluar dari kamar Hy Ju dan membuka pintu kamar untuk keluar. Tapi hey kha sangat terkejut ketika melihat Juan yang berdiri didepan pintu.     

" Ah..," teriak hey kha.     

Juan yang masih setengah tidur itu pun terkejut. Begitu juga dengan para pelayan dan juga pengawal berlari kearah suara hey kha.     

Hy Ju dan Mikha juga ikut terkejut.     

" Maafkan aku hey kha. Aku tidak tahu bahwa kau akan sangat terkejut seperti ini," ucap Juan.     

" Ibu, ayah ??" Panggil Hy Ju.     

Hey kha menatap tajam kearah Juan lalu berpaling dari Juan.     

Hey kha pun mengambil air yang ada di kamar Hy Ju lalu meminum.     

" Ada apa ibu?? Apakah ibu baik-baik saja ?" Tanya hey kha pada hy Ju.     

Mikha pun menangis saat itu, hey kha yang melihat Mikha merengek karena terbangun ingin menenangkan Mikha. Tapi Hy Ju naik di atas tempat tidur lalu menepuk pundak Mikha.     

" Tidak apa-apa, tidurlah." Ucap hy Ju pada Mikha.     

Sementara Juan menyetuh hey kha, namun hey kha menepuk tangan Juan. Hey kva masih sangat kesal karena Juan. Anak-anak sampai terbangun. Setelah Mikha tenang, hy Ju yang masih mengantuk dan akhirnya tidur di samping Mikha.     

Hey kha berjalan keluar melewati Juan. Juan terus mengejar hey kha dan meminta maaf.     

Karena jengkel hey kha pun berbalik lalu memukul Juan.     

" Aku sangat kesal padamu. Mengapa kau tidak mengetuk pintu saat itu?? Apakah kau ingin anakmu keluar karena aku terkejut?!" Ucap kesal hey kha.     

Juan tercengang mendengar perkataan hey kha.     

Juan pun mengelus perut hey kha.     

" Jangan bicara seperti itu hey kha. Kau membuatku takut." Kata Juan pada hey kha.     

" Ketika aku ingin memelukmu, aku merasakan kau tidak berada di samping ku, karena aku terkejut. Aku berlari keluar untuk mencarimu. Tapi saat aku ingin mengetuk pintu, kau terlebih dulu membuka pintu," jelas Juan pada hey kha.     

Hey kha menatik nafasnya dalam.     

" Baiklah, aku lapar. Sebab itulah aku bangun.". Ucap hey kha pada Juan.     

Juan pun menggendong hey kha ke pelukannya.     

" Ayo kita ke dapur dan aku akan membuatkan makanan untukmu. " Kata Juan pada hey kha.     

Walaupun hey kha tidak suka Juan menggendongnya seperti itu, tapi ia juga tidak bisa melarang Juan karena Juan tidak akan mungkin menurunkannya.     

Sesampainya di meja makan, Juan menurunkan hey kha di kursi. Para pelayan datang bertanya apa yang ingin hey kha makan dan mereka akan memasaknya untuk hey kha. Namun Juan mengatakan bahwa ia yang akan memasak untuk hey kha.     

" Aku ingin makan mie instan dengan telur rebus, di tambah dengan berbagai sayuran." Pinta hey kha pada Juan.     

" Mie instan??"  Tanya Juan pada hey kha.     

" Iya," jawab hey kha.     

" Tapi kita tidak punya mie instan." Ucap Juan pada hey kha.     

Juan telah meminta bibi Han, menyingkirkan mie instan yang ada di lemari dan juga beberapa makan instan lainnya.     

Hey kha tertawa kecil melihat ke arah Juan.     

" Aku baru saja membelinya tadi, " ucap hey kha pada Juan.     

Juan pun menatap tajam kearah para pelayan. Hey kha pun berdiri di depan Juan.     

" Jangan marah pada mereka. Aku ingin makan itu di saat malam hari, lagi pula itu tidak masalah jika di konsumsi sekali dalam dua hari." Ucap hey kha pada Juan.     

" Tidak.!! Aku akan membuat makanan lain selain mie.!!" Ucap Juan pada hey kha.     

Juan membuka isi kulkas dan melihat begitu banyak makanan instan di dalamnya. Juan pun berbalik melugta kearah hey kha.     

Hey kha pun tersenyum sambil memalingkan wajahnya dari Juan.     

Juan menarik nafasnya dalam-dalam.     

Namun hey kha tetap memaksa bahwa ia ingin makan mie saat itu, jika bukan mie, ia tidak ingin makan.     

Mau tidak mau Juan tetap mengikuti keinginan dari hey kha.     

Hey kha sangat senang melihat juannyang sedang memasak mie untuknya.     

" Jangan cemberut seperti itu sayang, jika tidak. Anakmu akan lahir dengan bibirnya yang manyun kedepan seperti itu..," ucap hey kha pada Juan.     

" Benarkah??" Tanya Juan pada hey kha.     

 Hey kha pun mengangguk kepalanya.     

Sementara bibi Han dan juga para pelayan menunduk menahan tawa. Ketika melihat Juan memasak sambil tersenyum lebar setelah mendengar perkataan Juan.     

Hai...., Pembaca semuanya.     

~ Bantu dukung novel ini yg versi Inggris yah..,     

Bantu save/simpan di library/perpustakaan buku kalian. Biar nggak baca, ga masalah kak di simpan saja...     

~ Judul : Handsome CEO: The pursuit of love     

Dan jika berkenan sekalian bisa kasih review di bagian depan ya kak..     

Sebelumnya Aku ucapkan terima makasih...,     

Semoga kalian sehat selalu, dan jangan lupa tersenyum,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.