MENGEJAR CINTA

PERTEMUAN MEREKA



PERTEMUAN MEREKA

Robin duduk di depan Elisa lalu menyuapinya,  Elisa membuka mulutnya dan memakan makanan yang Robin suapkan.     

Robin kembali Manarik nafasnya dalam-dalam melihat hal itu.     

" Sebenarnya siapa yang tidak tahu diri di Antara kita berdua ?! "     

Ucap kesal Robin pada Elisa namun Elisa hanya tersenyum lebar menderita umpatan Robin saat itu.     

Sungguh rasa sakit yang Elisa rasakan hilang saat Robin mau duduk dan menyuapinya.     

Robin masih terus menyuapi Elisa, dan membantu elisa setelah selesai makan.     

" Kau istirahatlah " ucap Robin pada Elisa, dengan membantunya berbaring di tempat tidur, Robin juga memakaikan selimut pada Elisa.     

" Maafkan aku. " Ucap Elisa pada Jody.     

Jody yang hendak pergi, mengentikan langkanya.     

Ingin rasanya ia berbalik dan meminta penjelasan sekarang juga pada Elisa, tapi di sisi lain Elisa masih sakit.     

" Kita bicarakan ini nanti, sekarang kau istirahat dulu. "     

Robin pun pergi meninggalkan Elisa di ruangannya.     

Elisa merasa sedih melihat Robin pergi.     

" Dia masih marah padaku "     

Gumam Elisa.     

Robin membuka pintu dan melihat bibi Han sedang berdiri didepan pintu.     

" Bibi, " panggil Robin pada bibi Han, namun bibi Han sendiri masih sangat marah atas apa yang terjadi pada Elisa.     

Bibi Han masuk kedalam tanpa menghiraukan Robin saat itu.     

Robin sungguh kecewa dan menyesal karena membuat bibi Han membencinya.     

" Mengapa tidak ada yang bisa mengerti perasaan ku, dan semua orang selalu saja mengalahkan ku. "     

Robin berjalan dengan penuh rasa kecewa, setelah melihat apa yang terjadi pada Elisa, kali ini Robin benar-benar bingung akan dirinya sendiri, disisi lain ia masih sangat kesal dengan Elisa, tapi di sisi lain ia juga merasa bersalah pada Elisa.     

Ia hanya meminta penjelasan, mengapa Elisa bisa sampai tidur dengannya, karena ini bukan kali pertamanya mabuk pulang kerumah dan ia juga sudah berulang kali mengingat bibi Han dan juga Elisa, jika ia mabuk cukup bibi Han yang mengurusnya, tapi mengapa harus Elisa.     

Padahal ia berencana bercerai baik-baik dengan Elisa tapi karena kejadian malam itu, Robin tida tidak tahu lagi apa yang harus ia perbuat.     

Jika ia tetap bertahan entah karma apa lagi yang akan menimpah padanya karena melanggar sumpah yang ia buat selama ini.     

" Padahal hatiku begitu tegu. Tapi, "     

Karena berjalan sambil menghayal, robintanpa sengaja menabrak seseorang dokter.     

Robin segera berbalik lalu minta maaf pada seorang dokter yang sedang berdiri sambil memegang bahunya itu.     

" Maafkan saya." ucap Robin pada dokter itu.     

" Ah, iya. Tapi, "      

Ucapan dokter itu terhenti dan mereka saling menunjuk satu sama lainnya.     

" Bukankah dokter, teman nona hey kha ? "     

Tanya Robin pada dokter itu yang tidak lain adlah Aiyin.     

" Iya, senang bertemu dengan anda, tuan Robin. "     

Kata Aiyin sambil mengulurkan tangannya.     

" Oh iya, saya baru bekerja di rumah sakit ini. "     

Ucap Aiyin pada Robin.     

" Selamat jika seperti itu, aku sempat terkejut karena melihat nona Aiyin disini. "     

Aiyin pun tersenyum mendengar perkataan Robin.     

" Sebelumnya saya minta maaf, tapi bisakah saya bertanya untuk apa tuan Robin kemari, apakah hey kha dan keluarganya baik-baik saja ? " Tanya Aiyin.     

" Sebenarnya nona hey kha dan tuan muda hy Ju sedang di rawat disini. "     

" Apa. Hey kha dan hy Ju di rawat ? "     

Aiyin begitu terkejut, ia baru mengetahuinya karena ia baru saja sampai.     

Robin mengajak Aiyin untuk melihat mereka bersama-sama.     

Mereka dapat melihat Juan yang sesang berdiri di depan pintu ruangan dan berbincang dengan dokter Rian, mungkin itu tentang hey kha dan juga hy Ju.     

" Selamat pagi tuan " sapa Aiyin dan juga Robin.     

Juan yang melihat Aiyin sedikit terkejut.     

" Kau, "      

" Iya tuan, saya Aiyin, teman hey kha. Emh maksud saya nona hey kha. "     

" Tidak perlu bicara formal seperti itu, kalian adalah teman dekat, jika ia mendengar kau memanggilnya dengan sebutan itu, nantinya aku yang akan di omeli. "     

Ucap Juan pada Aiyin.     

" Bisakah saya masuk kedalam bertemu dengan hey kha ? " Tanya Aiyin pada Juan.     

Juan pun memperbolehkan Aiyin untuk masuk kedalam.     

Aiyin masuk kedalam untuk melihat keadaan hey kha, yang di rawat di satu ruangan yang sama bersama hy Ju.     

Hey kha melihat seseorang masuk kedalam dan terkejut ketika melihat Aiyin.     

" Aiyin ? " Panggil hey kha.     

Aiyin berjalan mendekat dengan senyuman di wajahnya, lalu mendekat dan memeluk hey kha.     

" Maafkan aku, karena selama ini menghilang."     

" Tidak apa-apa. Aku senang saat ini kau di sini. " Kata hey kha pada Aiyin.     

Mereka pun duduk berbincang saat itu.     

" Terima kasih hey kha, berkat bantuan mu dan juga tuan Juan, perusahaan ayahku kembali lagi seperti dulu dan pertunanganku dengan pria brengsek itu dibatalkan. "     

Hey kha ikut senang mendengar perkataan Aiyin, hey kha lebih senang lagi ketika Aiyin memakai jas dokter milik rumah sakit Yin.     

" Kau bekerja disini ? " Tanya hey kha pada Aiyin.     

" Iya, saat tuan Juan menawarkan pekerjaan di rumah sakit ini, aku sungguh sangat senang, karena ini merupakan rumah sakit terbaik dibeberapa kota yang ada di negara ini, dan tentunya dengan gaji yang lebih besar di bandingkan dengan rumah sakit ku dulu. "     

" Kau terlalu berlebihan, " ucap hey kha.     

" Tidak. Ini memang faktanya. Jika aku bisa jujur, aku beberapa kali di tolak saat melamar di rumah sakit ini . "      

Hey kha kaget dan tidak menyangka bahwa Aiyin di tolak.     

Memang benar rumah sakit Yin, hanya memperkejakan para dokter ahli dan memilik bakat yang pasti, sementara Aiyin belum begitu berpengalaman serta pengetahuannya masih kurang, seperti yang kita tahu bahwa Aiyin masuk ke universitas kedokteran di kota itu karena mengejar Sho Ju.     

" Mengapa kau tidak menghubungiku ?? "      

Tanya hey kha pas Aiyin.     

" Maafkan aku hey kha, sebenarnya aku sangat ingin menghubungimu tapi saat itu juga aku memutuskan untuk kembali ke kota B karena perusahaan ayahku bermasalah dan pada akhirnya aku di tunangkan dengan pria itu. "     

Kaya Aiyin pada hey kha.     

Padahal saat itu Aiyin, melihat berita tentang rumah tangga hey kha bersma juan.     

Mereka akan segera bercerai saat itu, Aiyin sangat ingin bertemu dan menenangkan hey kha tapi apa yang bisa ia lakukan saat ia sendiri tidak bisa menolong dirinya yang tersiksa saat itu.     

Air mata Aiyin menetes tanpa ia sadari mengingat betapa hidupnya sangat menderita ketika bersama dengan pria yang selalu saja memaksakan kehendaknya dan kadang menyakiti dirinya.     

" Ada apa Aiyin, ? " Tanya hey kha yang tampak khawatir.     

Aiyin segerah menghapus air matanya.     

" Tidak, aku hanya merasa kasian melihat hy Ju terbaring seperti ini. Sungguh orang-orang yang tidak berhati. "     

Ucap Aiyin pada hey kha, hey kha bukannya tidak peka, tapi ia tahu bahwa air mata yang baru saja jatuh itu bukanlah air mata untuk hy Ju, melainkan untuk dirinya.     

( Entah apa yang menimpah kehidupan Aiyin selama ini)     

" Oh iya, aku bertemu dengan sho Ju beberapa kali. "      

Hey kha senang mendengarnya, hey kha berharap kali ini jodoh yang tidak sampai itu akan segera terwujud, Sho Ju juga sampai saat ini tidak melunak pada wanita manapun selain dirinya dan juga Aiyin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.