MENGEJAR CINTA

Seperti Kucing Dan Tikus



Seperti Kucing Dan Tikus

Hey kha begitu senang saat Juan bersikap seperti itu padanya.     

Sekarang giliran Adelia yang cemberut melihat hal itu.     

" Dasar curang.!! " Ucap Adelia.     

Jody sendiri begitu kaget mendengar perkataan Adelia.      

Adelia sungguh tidak takut dengan Juan, Jody sendiri jika tidak di tanya atau ingin menanyakan sesuatu, tidak berani bicara dengan Juan.     

Karena Juan bukanlah orang yang bisa ia jangkau dengan sebarangan.     

Jody bersyukur karena bisa berkerabat dengan Juan, jika bukan karena itu.     

Dia bahkan tidak bisa bicara dengan seorang pengusaha tersukses di negara itu.     

" Adel, jaga ucapanmu." Kata Jody memperingati adelia.     

Adelia menundukkan kepalanya, marasa menyesal karena membuat Jody khawatir.     

" Maafkan aku." Ucap Adelia.     

" Tidak apa-apa. Dia masih dalam batasan wajar.!! Lagi pula siapa yang akan marah pada anak kecil yang suka merengek karena tidak di ajak main.!! " Kata Juan, sambil tersenyum puas.     

" Kau?!!" Kata Adelia pada Juan.      

Jody menutup mulut Adelia ketika mendengar hal itu. Sementara hey kha malah tertawa melihat Juan dan Adelia.     

Juan dan juga aroun berteman sejak kecil, sebelum akhirnya aroun pindah ke New York, mengikuti kedua orang tuanya.     

Jadi Juan banyak tahu tentang adelia.     

Setelah beberapa saat, mereka akhirnya kembali.     

Hey kha masih saja terus tersenyum, mengingat perkataan Adelia.     

Bahwa Juan memang berwajah datar, dan tanpa ekspresi walaupun sedang bermain bersama.     

Ketika ia(adelia) dan juga aroun bermain sambil tertawa, Juan hanya diam saja dan fokus pada apa yang ia kerjakan.     

Mendengar semua itu membuat hey kha tidak berhenti tersenyum.     

" Aku tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Adel, mana mungkin kau yang begitu tampan dan manis seperti ini, begitu dingin sewaktu kevil.!!"     

Ucap hey kha pada Juan.     

" Aku percaya dengan perkataan Tante cantik."     

Hey kha dan juga berbalik melihat hy Ju, saat mendengar perkataan hy Ju.     

" Di depan ibu saja ayah sering tersenyum dan tertawa. Tapi jika di depan orang lain, ayah seperti seorang singa yang tidak bisa di lihat tertalu lama sangkin menakutkan.!! Para pegawai ayah juga banyak yang pingsan saat di ruang rapat.!!" Kata hy Ju, dengan santainya sambil membaca sebuah buku.     

Hey kha berbalik melihat Juan ketika mendengar perkataan hy Ju.     

Sementara Juan menatap tajam kearah hy Ju, karena kesal.     

Jika di depan hey kha, apa lagi saat hey kha memuji dirinya (Juan) pasti hy ju akan mengatakan sesuatu untuk membuat dirinya kesal.     

" Jangan menatapku seperti itu ayah.!! Jika aku bukan anak ayah. Mungkin saat ini aku telah pingsan karena ketakutan.!!"     

Ucap hy jua pada Juan, dengan berbalik menatap tajam kearah Juan.     

Hey kha memukul lengan Juan saat itu.     

" Mengapa kau menakuti hy Ju.?!"     

Juan segerah memalingkan wajahnya dari hy Ju, lalu merintih sakit sambil memegang lengan yang di pukul hey kha.     

" AW..!!" Keluh Juan, untuk mencari perhatian hey kha.     

" Ibu, aku ingin minum susu." Kata hy ju.     

Hey kha pun segera menghampiri hy Ju, untuk menuangkan susu di dalam gelas.     

Juan kembali menatap kesal ke arah Juan, sementara hy Ju menjulurkan lidahnya mengejek Juan.     

Juan mengangkat tangannya untuk memperlihatkan kepalan tangannya karena kesal pada hy ju.     

Namun sayangnya, saat itu hey kha berbalik dan melihat hal itu.     

" Apakah kau ingin memukulku Juan.?!" Tanya hey kha memelas.     

Juan segerah menurunkan tangannya, lalu menghampiri hey kha.     

" Ma-mana mungkin aku melakukan hal itu. A-aku hanya ingin berolahraga.! Iya. Tanganku terasa sakit seharian ini." Kata Juan pada hey kha.     

Hey kha memberikan segelas susu untuk hy jua, dan memintanya untuk menghabiskan susu itu.     

Setelah itu, hey kha meminta hy jua untuk istirahat.     

Hey kha pun menarik Juan duduk di sofa bersamanya, lalu memegang tangan Juan.     

" Bagian mana yang sakit.?!" Tanya hey kha dengan khawatir.     

Juan merasa sedih setelah melihat hey kha yang bersedih,tapi jika ia jujur bahwa tangannya tidak sakit. Bisa habis ia karena berbohong, terlebih lagi ada hy Ju yang manatap kesal kearahnya.     

'aku tidak mengerti dengan anak itu.! Terkadang dia membelaku tapi jika menyangkut hey kha, apa lagi jika itu perhatian hey kha.anak itu pasti akan menjatuhkan diriku.!! Awas saja jika kau tinggal bersamaku nanti, saat tidak ada hey kha dan juga nenek di samping.!!hhmm.' batin Juan yang menatap hy Ju.     

Sementara hey kha mengoleskan krim ke tangan Juan yang sakit.     

Hy Ju yang melihat tatapan Juan,tahu bahwa Juan sedang merencanakan sesuatu padanya.     

'Jangan harap kau bisa menindasku ayah.!! Jika itu terjadi?!! Aku masih punya banyak kartu as untuk menekanmu.!!' batin hy Ju.     

" Berhenti bersikap seperti kuncung dan tikus.!! Aku bingun dengan kalian berdua. Terkadang saling menyayangi dan juga memberikan dukungan. Tapi di sisi lain kalian selalu saja bertengkar layaknya seorang musuh.!!"     

Juan menatap menyesal mendengar perkataan hey kha, sementara hy ju memalingkan wajahnya dari Juan.     

Juan menghela nafas panjang, ketik melihat hy Ju.     

" Kau sendiri tahu hey kha. Jika menyangkut dirimu. Mana mungkin aku mengalah.!!"     

Hey kha menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Juan.     

Hey kha sendiri tahu bahwa, di sekian banyak yang membuat Juan dan juga hy Ju bertengkar adalah tentang dirinya.     

Padahal ia telah membagi waktu sebaik mungkin untuk kedua orang pria itu, tapi mereka masih saja berebut.     

" Aku adalah wanita yang paling bahagia di dunia ini.! Karena di perebutkan oleh dua orang pria paling tampan dan juga manis seperti kalian berdua. Jadi aku minta kedepannya, kalian lebih saling menghargai dan menyayangi. Ok.?!"     

Hy ju dan juga Juan mengatakan iya pada hey kha, dengan senyuman manis di wajah mereka, tapi di dalam hati keduanya.     

'hhhmm...!! Mana mungkin.!!'     

" bagus. Besok hy ju sudah bisa kembali ke ruman, dan ibu juga hampir lupa. Besok kita akan kedatangan seorang tamu, hy Ju pasti akan senang melihatnya."     

Kata hey kha pada hy Ju.     

Hy Ju dan juga Juan bertanya siapa tamu itu, tapi hey kha tidak mengatakan pada mereka untuk memberikan kejutan.     

Hy Ju sendirian merasa senang karena akhirnya bisa pulang kerumah.     

Ia juga merindukan sekolah,tapi hy Ju masih canggung dengan apa yang terjadi di sekolah.     

Setelah kejadian itu,pasti semua staf dewan guru di ganti oleh ayahnya. Dan semua orang menjadi tahu siapa dirinya selama ini. Padahal hy Ju berusaha untuk meminta nyonya yin tidak memberitahukan identitasnya, karena risih menerima perlakuan spesial.     

Tapi setelah mereka semua mengetahui bahwa ia adalah anak dari Juan Yin. Orang-orang akan menaruh perhatian lebih padanya.     

Hy Ju ingin pindah sekolah, tapibada sesuatu yang menahannya.     

Hey kha bertanya pada hy Ju yang tampak murung.     

" Ada apa hy Ju.?!" Tanya hey kha.     

" Tidak ibu. Hy Ju baik-baik saja." Jawab hy Ju.     

" Apakah kau ingin pindah sekolah.?!" Tanya Juan pada hy jua, yang membuat hy ju terkejut, karena juan bisa membaca pikirannya.     

" Pindah sekolah.?!" Hey kha pun ikut bertanya karena kaget.     

" Apakah hy Ju tidak nyaman lagi sekolah di sana.?! Jika iya. Ibu akan mengurus perpindahanmu besok."     

" Tidak ibu.tidak.!! Hy Ju tidak ingin pindah. Hy Ju memang sedikit tidak nyaman, karena suasana sekolah akan lebih canggung dan juga akan lebih mencolok lagi. Tapi hy Ju tidak ingin pindah." Kata hy Ju.     

" Apa alasanmu untuk bertahan.?! Jika memang itu tidak membuatmu nyaman. Mengapa kau masih bertahan.?!" Tanya Juan pada hy Ju.     

Namun hy Ju hanya menundukkan kepalanya, diam saja.     

Hey kha bisa melihat kesedihan dari sikap hy Ju yang seperti itu.     

Hey kha pun memeluk hy Ju dengan pelukan hangatnya.     

Hey kha tahu apapun keputusan yang hy Ju ambil pasti itu yang terbaik.     

Karena walaupun tubuhnya kecil tapi hy Ju, punya pemikiran yang cukup dewasa.     

Itu membuat hey kha tidak terlalu khawatir pada hy Ju.     

Juan pun mendekat lalu mengelus lembut kepala hy Ju, hy ju saat itu masih berada di pelukan hey kha.     

" Maafkan aku ayah." Kata hy Ju pada Juan.     

" Tidak apa-apa hy Ju.!! Seperti yang ayah katakan.!! Lakukan apa yang ingin kau lakukan,tapi kau harus bisa bertanggung jawab dengan keputusan apapun yang kau ambil.!"     

Hy Ju menganggukkan kepalanya, tanda mengerti kepada Juan.     

'Di saat seperti itulah, suami dan anakku saling mendukung satu sama lain.!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.