MENGEJAR CINTA

Sungguh Perkataan Yang Menyakitikan



Sungguh Perkataan Yang Menyakitikan

Beberapa saat kemudian, Elisa keluar dari kamar mandi dan ikut bergabung bersama robin untuk menonton film.     

Robin tidak bicara apa-apa lagi setelah ia gagal merayu Elisa.     

Robin takut, jika ia mencoba melanjutkan hal itu, takutnya Elisa akan jatuh sakit karenanya.     

Beberapa saat kemudian, Elisa mulai mengantuk dan perlahan bersandar di pundak Robin.     

" Ah, akhirnya tidur juga. Aku kesulitan bergerak sejak tadi, karena merasa canggung." Gumam Robin.     

Robin mengangkat Elisa ketempat tidur.     

Robin membaringkan Elisa ketempat tidur dan menyelimutinya.     

Robin yang melihat wajah Elisa sengat sedih.     

" Kita pasti akan bahagia. "     

lalu mengecup kening Elisa.     

keesokan paginya Elisa bangun dan melihat robin yang tidak ada di sampingnya.     

" apakah robin kembali ke kamarnya semalam.?!"     

Elisa pun beranjak dari tempat tidurnya, menuju ke kamar mandi untuk membersikan tubuhnya.     

Setelah selesai Elisa turun ke bawah hendak mempersiapkan sarapan untuk semuanya.     

seorang pelayan yang melihat Elisa, bergegas menghampiri Elisa.     

" Selamat pagi nona, apa ada yang bisa saya bantu.? Aku akan siap membantu nona." Tanya pelayan itu.     

" Aku tidak membutuhkan apa-apa. Terima kasih atas usaha mu." Ucap elisa.     

pelayan itu merasa terharu mendengar perkataan Elisa.     

" nona Elisa jangan bicara seperti itu, saya sangat senang dapat membantu nona Elisa."     

hey kha tersenyum mendengar perkataan pelayan tersebut.     

pelayan itu bertanya pada Elisa.     

" Apakah nona ingin sarapan..?? "     

Elisa menggeleng kan kepala.     

" tidak.!saya ingin membuat sarapan untuk semuanya, nanti tolong bantu saya menyiapkankannya.."     

pelayan itu pun berkata.     

" Tapi nona.!tuan robin sudah menyiapkan sarapan untuk semuanya. "     

Elisa tampak bingung mendengarnya.     

"Robin..?! memasak...?? "     

sambil tertawa kecil seakan tidak percaya.     

Robin yang sejak tadi memperhatikan Elisa,     

" Apakah kau tidak percaya dengan masakan ku..?? "     

Elisa terkejut mendengar pertanyaan Robin, yang begitu tiba-tiba.     

" Robin.!!"     

Robin mengajak Elisa ke meja makan.     

Elisa melihat masakan yang begitu banyak di atas meja makan.     

" Apakah kau yang memasak semua ini..?? "     

Elisa seakan tidak percaya,bahwa Robin bisa memasak.     

Robin tersenyum memandang wajah Elisa yang tampak ragu dengan masakannya.     

" sebaiknya kau nikmati makanan ini, aku di bantu oleh beberapa pelayan tapi yang memasak serta membumbui masakan, aku sendiri. " Ucap Robin dengan bangga.     

" cicipi sedikit saja makan ini, jika tidak enak. Aku bisa membuatnya lagi untukmu."     

pinta Robin pada Elisa, sambil memberikan semangkuk sup ayam untuknya.     

Elisa mengambil sendok dan mencicipi rasa dari sup itu.     

setelah mencicipi sup tersebut, Elisa merasa ada yang aneh dengan rasanya.     

'apa yang di tambahkan robin kedalam sup ini,rasa nya menjadi begitu aneh.' batin Elisa.     

Robin yang melihat, ekspresi wajah Elisa ketika memejamkan mata merasa tidak nyaman.     

" Ada apa.?!Apakah sup itu tidak enak.?? " Tanya Robin.     

" Ini sangat enak.!!Aku belum pernah merasakan masakan yang se-unik, eh bukan. Maksud ku se-enak ini." sambil tersenyum lebar.     

Robin tahu, bahwa Elisa sedang mengejek masakannya.     

" Terima kasih sayang.!!" Ucap Robin.     

Elisa yang mendengar panggilan bsayang dari Robin, memalingkan wajahnya, merasa malu.     

" Mengapa wajahmu merona.?? Apakah karena masalahku yang terlalu enak.?" Tanya Robin, yang menggoda Elisa.     

Elisa sungguh kesal di buat Robin.     

" Cicipilah.. " ucap Elisa,sambil menyuapi Robin.     

Robin yang merasakan hasil masakannya sendiri,merasa sangat sedih.     

" Maafkan aku..."     

Elisa mengambil air, lalu memberikan pada Robin.     

" Kau hampir saja meracuniku dengan masakanmu ini.!! Kau harus tanggung jawab."     

Robin yang mendengar perkataan Elisa seperti itu,beranjak dari tempat duduknya lalu mendekat pada Elisa.     

" Bagaimana aku harus bertanggung jawab.?!"     

Robin mendekatkan wajahnya ke wajah Elisa, untuk mencium Elisa namun Elisa memalingkan wajahnya.     

" Jangan bersikap seperti ini, apakah kau tidak malu menjadi tontonan para pelayan.!"     

Robin memberikan perintah pada para pelayan untuk pergi.     

Setelah mereka semua pergi, Robin ingin melanjutkan apa yang ingin ia lakukan.     

Namun Elisa kembali mendorong Robin, saat melihat Sam yang sedang berjalan kerah ruang makan.     

Robin merasa bingung dibuatnya.     

" Kali ini apa lagi.??" Tanya Robin.     

" Pagi kak Elisa..!" Sapa Sam.     

Robin yang mendengar suara Sam, kini tahu mengapa Elisa mendorongnya.     

" Pagi, tuan Robin." Sapa ketus Sam.     

Robin tahu, bahwa sikap dan seperti itu karena dirinya yang kurang memperhatikan kakaknya.     

" Kak Elisa, kak Tampak pucat. Apa kakak sakit?!" Tanya Sam.     

Elisa dan juga Robin di buat terkejut bdengan pertanyaan Sam.     

" Ah, aku hanya lelah saja karena melakukan perjalanan jauh." Jawab Elisa.     

" Kakak harus banyak istirahat."      

Sam pun pamit untuk kesekolah.     

Elisa merasa sedih karena harus berbohong pada Sam. Elisa tidak tahu bagaimana caranya mengatakan penyakitnya ini pada Sam. Waktunya pun tidak lama Lagi.     

Robin menggegam tangan Elisa.     

" Kau pasti bisa. Kita akan kerumah sakit untuk terapi mu." Ucap Robin.     

Elisa pun tersenyum kepada Robin, walaupun hatinya merasa sakit.     

Robin dan Elisa pergi kerumah sakit untuk melakukan terapi.     

Setelah selesai melakukan terapi, perkataan dokter tetap saja sama, dan hal itu membuat Elisa putus asa.     

Namun Robin terus berusaha menyemangati elisa.     

Elisa juga tidak ingin putus asa, karena Robin.     

Elisa tidak ingin orang terdekatnya ikut menderita.     

Tanpa terasa hari pun mulai gelap. Elisa yang sedang duduk membaca buku, mulai merasakan sakit di kepalanya.     

Sementara Robin, sedang berada di ruang kerjanya.     

Elisa mengambil obatnya segerah sebelum keadaannya memburuk.     

beberapa saat kemudian, robin datang dan mengajak Elisa kebawah.     

" Kita akan kemana.?!" Tanya Elisa pada Robin.     

"Kita akan ketaman." Jawab Robin.     

Sesampainya di taman. Elisa yang melihat suasana taman merasa kagum.     

" Waaahh...!! Robin, kapan kau menyiapkan semua ini..??" Tanya Elisa.     

" Apakah kau menyukainya..?? "     

Elisa pun mengangguk-anggukkan kepalanya.     

Robin sangat senang melihat Elisa tersenyum lebar, namun ia juga sedikit bersedih.     

'jangan ambil dia Tuhan. Tolong jadikan Elisa pendamping hidupku di dunia maupun di akhirat nanti' batin Robin.     

Elisa yang melihat wajah Robin tampak sedih, hingga terlihat seperti akan menangis, bertanya padanya.     

" Ada apa.??! "     

Robin tidak menjawab pertanyaan Elisa, tapi mengangkat tangan kanan Elisa, lalu mengecup tangan itu.     

Elisa terkejut di buat Robin, jantung Elisa bahkan berdetak begitu cepat.     

" Apa aku mengagetkan mu.?!" Tanya Robin.     

Elisa pun menganggukkan kepalanya.     

" Sangat.!!"     

Robin tersenyum mendengar jawaban lucu Elisa.     

" Maafkan aku." Ucap Robin.     

Robin mengajak Elisa untuk duduk, karena ia telah menyiapkan makan malam romantis untuk mereka.     

Robin mengambil seikat bunga mawar merah, dan di berikan untuk Elisa.     

Elisa merasa sangat tersanjung saat itu, ia tidak menyangka bahwa Robin akan seromantis ini.     

" Apakah kau akan mengingatku jika aku pergi nanti Robin.??" Tanya Elisa.     

Robin yang hendak mengambil sesuatu untuk Elisa, terdiam saat itu.     

Robin perlahan berbalik dan menatap Elisa.     

" Mengapa kau bertanya seperti itu padaku.??!"     

" Lalu aku harus bertanya apa padamu saat ini.??! Bukankah ini waktu yang tepat untuk membuat sadar, bahwa aku tidak akan bertahan lama.?!!" Ucap Elisa, dan perlahan air matanya menetes di wajah cantiknya yang tampak pucat.     

Begitu juga dengan air mata Robin yang jatuh, saat mendengar perkataan Elisa.     

" Kau begitu jahat padaku.!!" Ucap Robin.     

HAI SEMUANYA     

JANGAN LUPA MAMPIR DI NOVEL AUTHOR LAINNYA YA     

- ADAKAH AKU DI HATIMU     

- YOUNG WIFE : Istri Muda Tercinta     

- MUSLIMAH TUNGGULAH AKU     

- MANISNYA CINTA (the sweetness of love)     

Ceritanya keren-keren loh     

awas baper, Author ga bakalan tanggung jawab ya      

hehehehe     

JANGAN LUPA JUGA BUAT DUKUNGAN TERUS NOVEL INI, DENGAN :     

~ VOTE PS     

~ BERI HADIAH/GIFT (Jika suka dengan bab ini)     

~ TINGGALKAN KOMENTAR KALIAN DI BAWAH     

~ DAN BERIKAN REVIEW (di halaman Depan ya..)     

MAKASIH     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.