MENGEJAR CINTA

Menjauh Dariku



Menjauh Dariku

Suasana malam itu sangat romantis, dengan adanya suara musik horizontal yang membuat  hati tenang.     

Robin mengambil seikat bunga mawar merah, dan di berikan untuk Elisa.     

Elisa merasa sangat tersanjung saat itu, ia tidak menyangka bahwa Robin akan seromantis ini.     

Namun di sisi lain Elisa merasa bersalah dan juga sedih.     

" Apakah kau akan mengingatku jika aku pergi nanti Robin.??" Tanya Elisa.     

Robin yang hendak mengambil sesuatu untuk Elisa, terdiam saat itu.     

Robin perlahan berbalik dan menatap Elisa.     

" Mengapa kau bertanya seperti itu padaku.??!"     

" Lalu pertanyaan seperti apa yang harus aku tanyakan padamu.??! Bukankah ini waktu yang tepat untuk membuatmu sadar, bahwa aku tidak akan bertahan lama.?!!" Ucap Elisa, dan perlahan air matanya menetes di wajah cantiknya yang tampak pucat.     

Begitu juga dengan air mata Robin yang jatuh, saat mendengar perkataan Elisa.     

" Kau begitu jahat padaku.!!" Ucap Robin     

Elisa tersenyum dengan air mata yang masih terus mengalir, ketika mendengar perkataan Robin.     

" Jika seperti itu, benci lah aku.!! Dengan begitu kau tidak akan semakin terluka."     

Mereka saling bertatapan dalam waktu yang cukup lama.     

Keduanya memendam perasaan yang teramat dalam dan juga menyakitkan.     

" Mengapa harus aku.?!" Tanya Robin pada Elisa.     

" Berikan aku alasan yang dapat aku terima. Jika tidak?! Jangan pernah harapkan hal itu terjadi."      

Elisa masih terdiam mendengar pertanyaan Robin. Ia tidak ingin Robin membencinya, tapi mendengar perkataan dokter Eli tentang keadaan tubuhnya yang semakin melemah.     

Membuat Elisa tidak bisa egois kali ini, jika tidak Robin akan semakin terpuruk saat kematiannya nanti.     

" Karena aku tahu cintamu tidaklah untukku. Walaupun aku akui perhatianmu padaku sangat tulus. Di sisi hidupku yang tinggal menghitung bulan, aku tidak membutuhkan cinta dan juga rasa iba dari siapapun termasuk dirmu.!! Menjauhkan Robin. Dan benci aku sekuat dirimu, mungkin itu akan menyakitikan tapi tidak akan terlalu menyakiti ketika orang yang kau perdulikan menghilang dari sisimu selamanya.!! Aku mohon. Aku mohon padamu Robin.!!" Kata Elisa, dengan terus menangis.     

Robin ingin melangkahkan kakinya mendekati Elisa, namun jika ia melakukan itu, akan membuat Elisa berpikir bahwa ia hanya mengasihaninya saja.     

" Mengapa kau berubah menjadi gadis yang kejam Elisa.?? Tidak bisakah kau memberiku kesempatan untuk bersama denganmu.?!"      

Elisa menggelengkan kepalanya, mendengar pertanyaan Robin.     

" Baiklah. Jika itu keinginan mu.!! Tapi aku tidak bisa menjamin bahwa aku tidak akan ikut denganmu nanti.!!" Ucap Robin meninggalkan Elisa.     

Elisa yang mendengar perkataan Robin begitu terkejut. Elisa masih sangat bingung dengan kata (akan ikut pergi) yang Robin ucapkan.     

Robin meminta para pengawal untuk berjaga disisi Elisa saat itu.     

" Jaga nyonya dengan baik. Jika terjadi sesuatu sekecil apapun padanya, segerah laporkan padaku.!" Ucap Robin, pada kepala pengawal.     

" Siap tuan.!"     

Robin berbalik melihat Elisa yang masih duduk dengan menundukkan kepalanya.     

" Apa yang harus aku lakukan.??"gumam Robin.     

Robin merasa tidak tega meninggalkan Elisa sendirian seperti itu, tapi jika ia mencoba untuk mendekatkan saat suasana hati Elisa memburuk seperti itu, akan semakin memperburuk keadaan.     

Robin masuk kedalam rumah dan pergi kerut kerjanya, dimana ruang kerja Robin menghadap ke arah taman.     

Robin bisa melihat Elisa dari ruang kerjanya.     

Sebenarnya ada satu cara yang bisa menyembuhkan Elisa,tapi Elisa berulang kali menolak hal itu.     

Karena itu juga menyangkut nyawa sang adik yaitu Sam. Elisa kemungkinan bisa sembuh selama Elisa mendapatkan pendonor untuk sumsum tulang belakang. Namun yang cocok dengan sumsum tulang belakangnya adalah sumsum tulang belakang milik Sam.     

Sam adalah adik satu-satunya, mana mungkin ia mengambil sumsum tulang belakang milik Sam, terlebih usia Sam masih sangat muda untuk menjadi pendonor.     

Kemungkinan terjadinya infeksi dan juga gejala lain akibat transplantasi sumsum tulang belakang cukup besar, membuat Elisa enggan melakukan hal itu.     

Lagi pula, itu juga tidak akan bisa menjamin bahwa Elisa akan hidup lama walaupun telah melakukan hal itu.     

Apa lagi saat ini Sam masih belum tahu tentang penyakitnya.     

Elisa takut mengatakan pada Sam tentang penyakitnya itu.     

Sam pasti akan mencari cara untuk mengobatinya dan melakukan hal konyol tanpa sepengetahuannya, Elisa tidak ingin semua itu terjadi.     

Apa lagi harapannya hidup tingga beberapa bulan lagi.     

Perasaan Elisa mulai tidak karuan, kepalanya terasa pusing. Keringatnya bercucuran deras.     

Elisa mulai bangkit dari tempat duduknya, dan perlahan berjalan.     

Namun sesekali Elisa berhenti karena kepalanya terasa berat.     

Pengawal yang melihat hal itu segera melaporkannya pada Robin, sementara bibi Han pergi menghampiri Elisa yang hampir saja terjatuh.     

" Nona, nona Elisa." Panggil bibi Han yang tampak khawatir.     

" Aku baik-baik saja bi, bibi tidak perlu khawatir." Ucap Elisa.     

" Tapi nona, hidung nona berdarah.!"      

Elisa dapat merasakan sebuah cairan yang terasa panas mengalir dari hidungnya.     

Elisa menyentuh hidupnya, dan ternyata benar itu darah.     

" Ah, aku mimisan lagi." Ucap Elisa dengan suara yang lemah.     

Robin berlari menghampiri Elisa. Tanpa bicara lagi Robin langsung mengangkat Elisa ke pelukannya.     

" Siapkan mobil." Teriak Robin pada para pengawalnya.     

Robin segerah bergegas membawa Elisa menuju ke mobil.     

Elisa dapat melihat wajah panis Robin. Elisa pun menarik baju Robin untuk manggilnya.     

" Aku baik-baik saja, aku tidak ingin kerumah sakit.!!" Ucap Elisa.     

Namun Robin tidak memperdulikan ucapan Elisa dan masuk kedalam mobil.     

" Aku mohon Robin. Aku tidak ingin kerumah sakit.!!" Ucap Elisa, sambil memukul pelan dada Robin.     

Robin yang melihat Elisa seperti itu, menundukkan kepalanya.     

" Maafkan aku Robin, tapi aku tidak kerumah sakit."     

Elisa yang duduk di pangkuan Robin,turun dari pangkuan Robin.     

Lalu menyetuh wajah Robin dengan kedua tangannya, Elisa tahu bahwa saat ini Robin sangat bersedih bahkan air mata Robin jatuh membasahi wajahnya(Elisa) saat Elisa masih duduk di pangkuan Robin.     

Elisa mengangkat wajah Robin dengan sentuhan tangannya, ia dapat melihat air mata di wajah Robin.     

" Padahal aku masih hidup, tapi kau membuatku seperti orang mati, dengan air matamu ini.!" Ucap elisa.     

Robin pun memeluk Elisa dengan erat.     

" Aku mohon jangan lakukan ini padaku Elisa. Aku tahu aku salah, aku tahu aku bodoh karena selalu mengabaikan perasaanmu. Tapi aku mohon, jangan tinggalkan aku.!!"      

Elisa ingin memeluk Robin balik, tapi tubuhnya begitu lemas. Hingga mengangkat tangannya saja sangat sulit.     

* PEMBERITAHUAN     

 Di sini Author akan berbagi sedikit tentang info, dari penyakit kanker darah ini, yaitu leukemia.     

Agar pembaca semua lebih memperhatikan kesehatan dan jika terdapat gejala seperti yang Author jelaskan di bawah.     

Dengan segala hormat dan perhatian dari Author untuk segera memeriksakannya ke dokter. Jangan menganggap sepeleh sakit atau gejala kecil apapun yang nantinya akan membuat kita menyesal.     

Karena tidak seperti di dunia novel, penyakit separah apapun bisa sembuh dengan sendirinya.     

Keajaiban itu akan datang saat kita mengejarnya bukan saat kita hanya duduk pasrah dan tidak berbuat apa-apa.     

Author do'akan insya Allah, kita masih di berikan kesehatan dan umur yang berkah. Amin.      

*Kanker darah atau blood cancer adalah kondisi ketika sel darah yang menjadi abnormal atau ganas. Sebagian besar kanker ini bermula di sumsum tulang tempat sel darah diproduksi.     

* leukemia adalah kanker sel darah putih, yang menghentikan sel darah putih dalam melawan infeksi. Ini adalah jenis yang paling umum dari kanker darah. Ketika seseorang memiliki leukemia, sumsum tulangnya tidak mampu memproduksi sel-sel darah merah yang cukup dan trombosit untuk memasok kebutuhan tubuh.     

* Gejala kanker darah Leukemia     

Insomnia, darah sukar membeku,Sering mengalami perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar,Rentan terkena infeksi,Nyeri pada persendiannya atau di bagian tulang belakang,Sakit kepala yang intens,Nafsu makan menurun,Mengalami penurunan berat badan secara drastis,Muncul keringat berlebih di malam hari.     

* Sumsum tulang belakang adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang. Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah transmisi pemasukan rangsangan antara periferi dan otak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.