MENGEJAR CINTA

Lucunya Sikap Robin dan Juan



Lucunya Sikap Robin dan Juan

Hey kha pun mengatakan pada Juan bahwa ia ingin ke kamar Robin untuk mengobati Robin.     

Juan mengajak hey kha untuk pergi bersama.     

Dari kejauhan mereka dapat melihat Robin dan juga Elisa yang sedang berdiri tidak jauh dari pintu kamar mereka.     

Mereka segera menghampiri Elisa dan juga Robin.     

" Aku membawahkan obat untukmu," ucap hey kha.     

Ia pun memberikan obat itu pada Elisa.     

" Apakah kalian akan istirahat sekarang??" Tanya hey kha.     

" Jika kalian belum ingin tidur, bagaimana jika kita ke bawah untuk makan buah mangga yang segar." Ajak hey kha pada elisa.     

Elisa pun mengangguk kepalanya, setuju dengan pendapat hey kha.     

Robin dan juga mengikuti mereka kebawa.     

Elisa dan hey kha mengobrol tentang masalah mereka, sementara Robin dan juan bercerita tentang perusahaan.     

Setelah sampai di meja makan, Robin dan juga Juan meminta istri mereka untuk duduk manis dan mereka mengupas buah mangga untuk istri tercinta mereka.     

Robin dan juga Juan terlihat sangat kompak saat itu, mereka juga mahir memakai pisau.     

" Kalian sangat mahir menggunakan pisau, apakah kalian menggunakan pisau untuk memasak atau...,??" Tanya hey kha saat itu.     

Robin dan juga Juan pun terhenti mengipas mangga ketika mendengar hal itu.     

Juan menatap Robin yang terdiam kaku saat itu, sementara Elisa dan juga hey kha menatap mereka dengan penuh ke kecurigaan.     

" Kalian bukan Genkster kan ??" Tanya hey kha sekali lagi.     

Juan lebih terkejut lagi setelah mendengar pertanyaan dari sang istri. Apa lagi melihat Robin yang sejak tadi diam saja.     

" Ha-ha-ha..., Kamu lucu sekali sayang. Mana mungkin ada Genkster setampan aku, apa lagi mempunyai wajah dan juga kulit sehalus kulit bayi, bukankah aku terlalu sempurna untuk menjadi seorang Genkster?!" Kata Juan saat itu. Juan pun menyenggol tangan Robin namun tangan Robin malah terluka karena teriris tajamnya pisau.     

Elisa yang melihat hal itu, segera mendekat kearah Robin dan mengabil tisu untuk membalut tangan Robin.     

" Apakah kau baik-baik saja ??" Tanya Elisa uang tampak khawatir.     

Robin pun menganggukkan kepalanya, dengan wajah yanv memelas.     

Juan yang melihat hal itu, tertawa terbahak-bahak melihat sikap lucu Robin.     

Begitu juga dengan hey kha yang tidak dapat menahan tawanya.     

" Maafkan aku Robin, sikapmu yang ketakutan seperti itu sangat lucu..., Apakah kau takut Elisa marah padamu jika tahu masa laluku?!" Ucap Juan saat itu.     

Robin pun menjatuhkan kepalanya di pundak Elisa.     

' tuan Juan pasti ingin balas dendam padaku, karena membuatnya bekerja sepanjang hari tanpa istirahat.' batin Robin.     

" kau menjadi suami takut istri sekarang rupanya,"  kata Juan pada Robin, yang ingin mengejeknya.     

Wajah Elisa merona ketika mendengar ucapan Juan yang seperti itu. Namun beda dengan hey kha yang memelototi Juan, pandangan tajam terarah pada Juan.     

" Hehehe..., Aku hanya bercanda sayang." Kata Juan pada hey kha. Lalu memberikan buah yang telah ia kupas untuk hey kha.     

Hey kha memiringkan bibirnya melky kesal kearah Juan. Sementara Robin dan juga Elisa juga sedang bermesraan saat itu.     

Elisa memberikan obat merah dan juga memberikan plester untuk luka Robin.     

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Juan mengajak hey kha untuk istirahat, namun hey kha mengatakan bahwa ia belum mengantuk.     

" Sebaiknya kau dan Robin keruang kerja, aku akan menemani Elisa mengobrol di kamar." Kata hey kha.     

Hey kha tahu bahwa Elisa pasti akan sangat sulit untuk tidur, sedangkan penggunaan obat tidur tidak baik untuk kandungan Elisa yang masih lemah.     

" Apakah kau tidak masalah Robin?? Lagi pula tidak ada yang dapat di lakukan dengan usia kandung yang masih tergolong muda." Ucap hey kha saat itu.     

Elisa langsung saja memalingkan wajahnya ketika mendengar perkataan hey kha. Begitu juga dengan Robin yang terlihat malu-malu.     

Juan yang mendengar istrinya bicara terang-terangan seperti itu cukup terkejut.     

" Ehem..., Ehemm..!" Suara batuk Juan.     

Hey kha tersenyum melihat sang suami, karena Juan pun ikut berpuasa selama ini.     

" Tidak perlu canggung untuk bicara mengenai hal ini. Karena aku adalah seorang dokter jadi aku bisa dengan canggung mengatakan hal ini, jika kalian butuh konsultasi tentang cara berhubungan yang baik saat kondisi seperti ini, jangan ragu unyuk bertanya padaku. Walaupun aku bukan dokter kandungan, tapi aku tahu banyak tentang hal itu."      

Robin lebih terkejut lagi mendengar hal itu, karena sejak hari itu, ia belum menyentuh Elisa sama sekali.     

" Uhuk...uhuk.." batuk Robin yang merasa begitu canggung.     

Sementara Juan menggelengkan kepalanya mendengar perkataan sang istri.     

" Baiklah Dokter hey kha, cukup untuk penjelasan. Kau membuat suasana menjadi lebih canggung." Kata Juan.     

Hey kha hanya bisa tersenyum saat itu, lalu mengajak Elisa untuk mengobrol di kamar Elisa.     

Robin dan Juan pun pergi keruang kerja Juan.     

Sesampy di tempat itu mereka masih sama-sama diam membisu.     

" Aku tidak tahu jika nona hey kha akan menceritakan hal itu," ucap Robin memulai pembicaraan di antara mereka.     

" Dia adalah seorang dokter, wajar jika dia memerintahkan hal itu. Jangan sampai kau kehilangan kendali dan ..." Ucapan Juan pun terhenti saat itu.     

" Dan..., Apa tuan??" Tanya Robin yang melihat Juan tampak ragu melanjutkan perkataannya.     

" Lupakan," kata Juan.     

Robin bisa melihat wajah prustasi Juan saat itu.     

" Apakah tuan Juan juga sedang berpuasa?? Apa lagi mengingat usia kandungan nona hey kha tidak jauh beda dengan Elisa,"  tanya Robin pada Juan.     

Namun Juan tidak menjawab pertanyaan Robin tapi malah menghela nafasnya.     

Robin pun terkekeh kecil melihat hal itu.     

* Suami-suami yang ngenesss abiss, kesabaran suami di uji saat para istri hamil muda, hehehe*     

Juan pun memberikan tumpukkan kertas pada Robin di atas meja.     

"Selesaikan itu malam ini juga, atau besok kau harus datang lagi kemari." Kata Juan pada Robin.     

Robin hanya bisa pasrah saat Juan meberikan dokumen sebanyak itu untuknya, lagi pula ia juga tidak perlu khawatir pada Elisa karena ada hey kha di samping Elisa.     

Robin bertanya Tentang luncuran handphone baru, pada Juan.     

Juan mengatakan bahwa semua berjalan lancar tapi artis yang akan  menjadi ambasador dari handphone itu terlalu banyak maunya.     

" Aku masih membiarkan, tapi jika ia berbuat sesuatu yang membuatku kesal lagi. Aku jamin ia dan juga perusahaan kecil yang menaunginya itu ikut hancur. Seorang artis saja, terlalu banyak tingkah..," ucap Juan dengan kesal.     

' yah..., Inilah Juan yang sebenarnya. Belum berubah sama sekali.' batin Robin.     

" Minta, Andre untuk mengurus hal itu tuan. Seharusnya itu tanggung jawabnya sebagai sekertaris anda, " kata Robin.     

" Tidak ada yang sebaik dirimu. Seperti aku akan memerlukan sekertaris baru lagi, Carikan yang tidak berbauh dunia entertainment, aku tidak ingin seperti saat ini." Kata Juan pada Robin.     

Robin tahu apa maksud dari Juan, sekertaris baru yang menghentikan dirinya sementara berhubungan baik dengan artis itu, pasti artis itu berbuat sesuatu hingga membuat Juan sangat marah.     

Memang betul, apa yang di pikirkan Robin.     

Artis sekaligus model terkenal itu, meminta untuk Bertemu Juan secara pribadi.     

HAI SEMUANYA     

JANGAN LUPA MAMPIR DI NOVEL AUTHOR LAINNYA YA     

- ADAKAH AKU DI HATIMU     

- YOUNG WIFE : Istri Muda Tercinta     

- MUSLIMAH TUNGGULAH AKU     

- MANISNYA CINTA (the sweetness of love)     

Ceritanya keren-keren loh     

awas baper, Author ga bakalan tanggung jawab ya      

hehehehe     

JANGAN LUPA JUGA BUAT DUKUNGAN TERUS NOVEL INI, DENGAN :     

~ VOTE PS     

~ BERI HADIAH/GIFT (Jika suka dengan bab ini)     

~ TINGGALKAN KOMENTAR KALIAN DI BAWAH     

~ DAN BERIKAN REVIEW (di halaman Depan ya..)     

MAKASIH      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.