MENGEJAR CINTA

Sikap Saling Terbuka



Sikap Saling Terbuka

Elisa dan juga hey kha berbincang di kamar Elisa.     

Saat itu wajah Elisa masih tampak pucat dan juga murung. Hey kha tahu apa yang membuat Elisa seperti itu.     

Hey kha pun menggegam tangan Elisa.     

" Semuanya akan baik-baik saja," kata hey kha pada Elisa.     

" Kak hey kha, apakah keajaiban itu akan datang dalam kehidupanku??" Tanya Elisa pada hey kha.     

" Pasti, kau Adalah gadis yang baik. Tuhan tahu akan hal itu, dan yang perlu kau lakukan hanyalah berdoa dan bahagia bersama dengan orang yang kau cintai. Aku tahu perasaanmu saat ini tapi yakinlah bahwa semua badai ini akan berlalu,"  kata heh kha pada Elisa dengan tersenyum.     

" Sebenarnya, jika bisa jujur. Aku sedikit kesal dengan takdirku saat ini.., mengapa ia membuat Robin jatuh cinta padaku, saat aku sedang sekarat seperti ini." Ucap Elisa.     

Hey kha cukup tersentak mendengar perkataan Elisa.     

" Seharusnya takdir menutupi penyakitku ini  darinya, dan membiarkan aku pergi dengan tenang. Aku sempat memohon di awal kak, aku memohon pada Tuhan untuk, segerah mengabil nyawaku secepat mungkin, sebelum Robin menyukaiku dan aku berharap di benci olehnya, tapi nyatanya aku malah di permainkan semakin dalam seperti ini. Robin mulai mencintaiku dan kini aku hamil, bagaimana jika...," Ucap Elisa terhenti saat itu.     

Hey kha mulai khawatir dengan kondisi Elisa.     

" Elisa, tolong tenanglah. " Pinta hey kha pada Elisa.     

" Tidak kak, aku ingin mengeluh saat ini. Aku ingin mencurahkan kekesalanku, dadaku terasa sesak setiap waktu ketika melihat senyum di wajahnya, perhatian yang tidak ada henti-hentinya. Semua itu membuatku sesak kak..., Karena aku tidak bisa melihat dan merasakan semua itu jika aku pergi nanti. A..,apa lagi, jika waktunya lebih singkat lagi sebelum anak ini lahir. Ro..,Robin. Robin akan semakin menderita," kata Elisa dengan terbata-bata, karena air mata yang mengalir di wajahnya.     

Hey kha langsung memeluk Elisa.     

hey kha dapat merasakan perasaan hancur dari Elisa saat itu.     

Cobaan yang Elisa hadapi saat ini sungguh luar bisa berat. Dengan penyakitnya dan bisa di bilang ia sedang sekarat saat ini, membuat Elisa semakin tertekan.     

Robin yang hendak mengantar susu pada Elisa dan juga hey kha terhenti di depan pintu.     

Tangan Robin gemetar ketika meny perkataan Elisa, terlebih lagi Elisa sedang menangis saat ini. Ia sangat ingin masuk dan memeluk Elisa tapi jika ia masuk Elisa akan semakin terpuruk.     

Bibi Han yang melihat Robin hanya berdiri di depan pintu dengan tangan yang bergetar saat memegang nampan pergi menghampirinya.     

" Tuan Robin..? Apa..," belum selesai bibi  Han bertanya Robin meminta bibi Han untuk diam. Agar tidak terdengar oleh Elisa dan hey kha.     

Hey kha dapat mendengar hal itu, karena pintu yang Robin buka sedikit, tapi Elisa tidak dapat mendengarnya karena ia sedang menangis saat ini.     

Robin memberikan nampan itu pada bibi Han dan meminta bibi Han untuk mengganti susu itu dan masuk beberapa menit lagi.     

Robin tidak ingin ada yang melihat Elisa menangis.     

Robin kembali ke ruangan kerja Juan, dan saat itu Juan sedang menelpon dengan sesy orang.     

Robin duduk dengan wajah yang sangat murung. Juan yang meliy hal itu segerah mengakhiri pembicaraannya.     

" Ada apa?? Mengapa kau begitu sedih? " Tanya Juan pada Robin.     

" Bagaimana perasaan tuan Juan, ketika tuan Juan terpisah begitu jauh dan dalam waktu yang cukup lama dengan nona hey kha??" Tanya Robin pada Juan.     

Juan masih tampak bingung dan kurang mengerti saat itu. Tapi Juan tahu bahwa Robin pasti mendengar sesuatu saat mengantar susu untuk hey kha dan juga Elisa.     

'Seharusnya aku tidak membiarkan ia pergi tadi, walaupun ia terus merengek karena ingin melihat istri tercintanya itu.' batin Juan.     

" Aki pikir itu yang terbaik, ketika aku mencoba untuk melepaskannya. Tapi nyatanya aku salah. Dia tidak bahagia, begitu juga dengan diriku yang tersiksa sepanjang waktu. Tapi kadang ada waktunya di mana kita harus ikhlas, karena pasangan kita adalah seorang manusia dan bukan dewa yang punya hidup abadi. Setiap manusia pasti akan mati, tapi waktunya saja yang tidak kita ketahui..., Jika kita takut untuk kehilangan, lebih baik kita melepaskankan dan mengikhlaskan. Itu lebih baik dari pada membuat keduanya saling menyakiti."     

Robin terdiam mendengar perkataan Juan.     

Ia menyimpulkan perkataan Juan, bahwa cepat atau lambat pasti manusia akan mati dan berpisah dengan pasangannya, dan mereka harus siap akan hal itu.     

Walaupun bicara tidak sebaik kenyataannya tapi kenyataan lebih menyakitkan dari pada sebuah teori yang di paparkan.     

" Lebih baik memikirkan bagaimana cara membuatnya bahagia, dari pada memikirkan bagaimana cara mengikhlaskannya nanti." Ucap Juan pada Robin kembali.     

Setelah mendengar perkataan Juan kali ini, membuat Robin sedikit tenang.     

Juan mengatakan bahwa ia akan berusaha sebaik mungkin untuk mencari donor sumsum tulang belakang yang cocok untuk Elisa, sebelum semuanya terlambat.     

Juan juga meminta Robin untuk tidak berhenti berusaha dan tidak gampang menyerah dengan keadaan. Jangan sampai ia menjdai lemah dihadapan Elisa, karena jika Robin menjadi lemah, lalu kemana lagi Elisa akan bersandar di saat terpuruk.     

" Terima kasih tuan, jika bukan karena perkataan mu, aku mungkin akan sangat terpuruk saat ini." Ucap Robin pada Juan.     

" Tidak perlu berterima kasih, sebagai seorang kakak dan saudaramu hanya itu yang bisa aku berikan. Dan jangan memendam apapun mulai saat ini, berbagilah dengan Elisa, dengan begitu ia akan lebih senang lagi, karena kau percaya dan terbuka padanya. Karena keterbukaan terhadap sesama pasangan itu dapat mempererat Hubungan." Kata Juan( dan juga Author. Ingat ya kak, dengan pasangan itu harus saling terbuka, dengan begitu ia akan merasa bahwa kau sangat menghargainya..,).     

***     

Dalam suatu hubungan, yang paling di perlukan adalah keterbukaan. Jika kalian terbiasa terbuka akan semua hal dengan pasangan kalian, maka kepercayaan,l dan ketulisan akan ikut serta di dalamnya.     

Dan sebagai pemanis hubungan, seringlah puji pasang kalian walaupun yang ia lakukan adalah hal yang paling kecil sekalipun.     

Peluklah ia saat sedang menangis, tapi tinggal kan ia saat ia sedang bersedih. Eetts.., jangan salah paham ya... Maksudnya, biarkan ia sendiri saat bersedih. Karena ada waktunya di mana ia ingin sendiri dan untuk merenung. Tugas kita hanyalah mengawasinya dari kejauhan dan berharap ia akan baik-baik saja.     

Hehehe.., ini salah satu tips yang Author kasih buat pembaca setia...     

Selamat mencoba ya kakak-kakak     

Semoga hubungan kalian langgeng, dan jika ada masalah sedikit, jangan langsuy marah dan salah paham. Anggap itu semua sebagai pemanis hubungan, karena tanpa gula kopi tidak akan terasa manis.     

HAI SEMUANYA     

JANGAN LUPA MAMPIR DI NOVEL AUTHOR LAINNYA YA     

- ADAKAH AKU DI HATIMU     

- YOUNG WIFE : Istri Muda Tercinta     

- MUSLIMAH TUNGGULAH AKU     

- MANISNYA CINTA (the sweetness of love)     

Ceritanya keren-keren loh     

awas baper, Author ga bakalan tanggung jawab ya      

hehehehe     

JANGAN LUPA JUGA BUAT DUKUNGAN TERUS NOVEL INI, DENGAN :     

~ VOTE PS     

~ BERI HADIAH/GIFT (Jika suka dengan bab ini)     

~ TINGGALKAN KOMENTAR KALIAN DI BAWAH     

~ DAN BERIKAN REVIEW (di halaman Depan ya..)     

MAKASIH      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.