MENGEJAR CINTA

Elisa dan Robin



Elisa dan Robin

Sam meminta Suster itu untuk mengecek apakah Elisa di rawat di rumah sakit itu.     

Suster itu bertanya nama saudara yang Sam katakan padanya.     

" Namanya elisa Hua." Kata Sam pada perawat itu.     

Namun ketika suster itu mulai mencari, ia tidak menemukan list nama Elisa sebagai pasien rumah sakit itu.     

Sam senang mendengar perkataan suster itu, lalu berterima kasih dan pergi.     

" Aku terlalu banyak berpikir, mungkin saja kak Elisa benar pergi berlibur. Dan penyakitnya tidak separah yang akai bayangkan." Gumam Sam.     

Sam pun berjalan keluar dari rumah sakit namun ia melihat seseorang yang sangat ia kenal, baru saja masuk kedalam rumah sakit.     

" Itu bukannya paman pint?? "      

Paman pint merupakan pengawal pribadi Robin. Jadi Sam sangat mengenalnya.     

" Jika paman pint berada di rumah sakit ini, itu artinya kak Elisa juga berada di tempat ini," ucap Sam.     

Sam pun mengikuti pengawal itu secara diam-diam. Jika ia terang-terangan menghampiri paman pint, pasti ia akan segera mengelak pertanyaan Sam.     

Sam melihatnya naik kedalam lift dan lift itu berhenti di lantai delapan.     

Sam pun naik kedalam lift berikutnya dan menekan lantai delapan.     

Namun yang menjadi pertanyaan Sam. Mengapa nama Elisa tidak ada di list pasien rumah sakit ini.     

Ataukah dirinya yang salah. Bisa saja pengawal itu datang untuk menjenguk keluarganya.     

Tapi Sam sangat penasaran dan ingin memastikan lagi.     

Lift pun terbuka di langit delapan. Sam perlahan berjalan mencari kamar Elisa, namun langkanya terhenti ketika melihat seorang pengawal berdiri di depan pintu. Sam pun mengenal pengawal itu, ia juga salah satu pengawal Robin.     

Beberapa saat kemudian paman pint keluar dadi ruangan itu, dan berdiri di depan pintu untuk berjaga.     

" Ternyata lni liburan yang ia katakan padaku, selama ini ternyata kak Elisa terus berbohong padaku dan menganggap aku anak kecil."      

Sam membulatkan tekadnya untuk pergi menghampiri mereka.     

Para pengawal yang melihat Sam, mereka pun sangat terkejut.     

" Tu-tuan Sam..??" Ucap seorang pengawal yang begitu terkejut.     

" Biarkan aku masuk, " ucap Sam.     

" Tapi tuan..," mereka mencoba melarang Sam, namun Sam tetap memaksa untuk masuk.     

Saat Sam masuk, ia melihat Elisa yang sedang berbaring dengan infus di tangannya.     

Robin dan juga Elisa di buat terkejut akan hal itu.     

" Sam...??" Ucap Elisa ketika melihat Sam.     

Sam pun tersenyum pahit melihat ke arah sang kakak.     

" Apakah ini tempat liburan yang kau katakan?? Tapi aku tidak melihat, taman bunga dan juga danau yang kau katakan. Disini juga tidak ada pemandangan indah seperti yang kau gambarkan. Yang ada hanya bau obat-obatan dan juga orang sakit yang sedang berbaring di tempat tidur." Ucap kesal Sam pada Elisa.     

" Sam, aku bisa jelaskan. Tolong jangan salah paham,"  kata Elisa pada Sam. Elisa mencoba untuk bangkit dari tempat tidurnya, namun Robin melarang Elisa.     

" Biarkan aku bicara dengannya." Kata Robin pada Elisa.     

Robin pun mengajak Sam keluar, namun Sam tetap berdiri diam saja tanpa mengikuti Robin dan hanya terus melihat kearah Elisa.     

Robin menarik tangan Sam namun Sam menghempaskan tangan Robin.     

" Cukup. Kau juga berhutang penjelasan padaku.!! Kau berjanji kau akan menjelaskan padaku hari itu, tapi sampai saat ini..., Biarkan aku bicara dengan kakakku. Aku harap kau tidak ikut campur urusanku dan juga kakakku." Kata Sam pada Robin.     

Elisa yang mendengar hal itu cukup terkejut, inilah yang ia takutkan dari Sam.     

" Sam...!! Mengapa kau bicara seperti itu."  Ucap Elisa pada Sam.     

" Lalu aku harus bersikap seperti apa??!! Aku pria berumur 17 tahun dan bukan anak kecil lagi. Bisa-bisanya kalian berbohong dan menyembunyikan Maslaah sebesar ini. Apa lagi dia??" Ucap Sam sambil menujuk kearah Robin.     

" Sam..!!" Panggil Elisa pada Sam, yang mulai keterlaluan menurutnya.     

Robin yang melihat Elisa, seperti itu mulai khawatir dan menghampiri Elisa.     

" Elisa, kau tidak bisa terlalu banyak bergerak." Ucap Robin.     

Robin juga meminta Sam untuk berhentikan.     

" Apa hakmu melarangku untuk bicara dengan kakakku?!!." Ucap ketus Sam pada Robin.     

" Jelas aku punya hak, dia adalah istriku.., aku barhak melarang siapa saja menyakitinya." Ucap Robin pada Sam.     

" Apakah aku tidak punya hak pada kakakku sendiri?? Apakah sekarang aku di anggap orang lain?? Dan di anggap menyakiti saudara kandungku sendiri, begitu maksud anda tuan?!!" Tanya Sam pada Robin sambil melihat kearah Elisa.     

Robin dan juga Elisa begitu terkejut mendengar perkataan Sam.     

Tangan Elisa jatuh lunglai di tempat tidur mendengar serta melihat tatapan kebencian dan juga amarah dari sang adik.     

" Baik, jika pendapat dan pertanyaan ku dianggap sebagai ancaman. Aku akan pergi sekarang.!!" Ucap Sam lalu berbalik pergi dari ruangan Elisa.     

Elisa yang melihat Sam pergi, segera turun dari tempat tidurnya, untuk mengejar Sam.     

" Sam..." Panggil Elisa.     

Robin mencoba menahan Elisa saat itu, namun Elisa mendorong Robin dan melepaskan infus yang ada di tangannya.     

" Minggir Robin," ucap Elisa.     

Elisa bergegas keluar, untuk Mengejar Sam. Namun lagi-lagi Robin menahan Elisa dan memeluknya dengan erat.     

" Sam...,tidak, jangan pergi Sam. " Teriak histeris Elisa manggil Sam.     

Namun tiba-tiba saja Elisa pingsan dan membuat Robin panik.     

Ia berteriak memanggil para pengawal.     

" Nona Elisa..," ucap seorang pengawal yang melihat Elisa pingsan.     

" Apa yang kalian lihat, cepat panggil dokter." Teriak Robin pada mereka, karena ia mulai khawatir.     

Robin mengangkat Elisa ketempat tidurnya.     

" Elisa, bangun Elisa. " Ucap Robin pada Elisa.     

Wajah Elisa tampak lebih pucat lagi dari biasanya. Semakin membuat Robin khawatir.     

Dokter berlari keruang Elisa, setelah sampai di ruangan Elisa dokter segera memeriksa Elisa.     

Namun dokter itu meminta Suster untuk menyiapkan ruangan UGD.     

" Ada apa dokter, apakah istri saya baik-baik saja??" Tanya Robin yang sangat panik.     

" Aku tidak bisa mengatakan istri anda baik-baik saja saat ini, tapi saya akan berusaha sekuat mungkin." Kata dokter itu pada Robin.     

Ia pun segera membawa Elisa keruang UGD.     

" Ini semua salahku, seandainya aku lebih cepat menjelaskan pada Sam semua ini tidak akan terjadi."      

Robin dan juga para pengawal itu, menunggu di luar ruangan UGD.     

Robin pun meminta pengawal pint untuk meminta pengawal lainnya mencari Sam.     

" Minta mereka mencari Sam, bawah kemari apapun yang terjadi, tapi ingin! Jangan sakiti dia," perinta Robin pada pengawal pint.     

Robin menunggu dengan cemas selama 20 menit di luar ruangan UGD.     

Perasaannya mulai tidak tenang, tubuhnya berkeringat saat itu.     

' Tuhan, aku mohon. Selamatkan istriku. Jangan ambil dirinya,"     

Air mata Robin bahkan menetes dari wajahnya, mengingat kondisi elisa seperti itu dan sekarang masalah dengan Sam.     

Ia harus mencari cara bagaimana, meyakinkan Sam, agar Elisa bisa lebih tenang lagi.     

" Elisa.., Elisa." Panggil seorang wanita.     

Elisa melihat kabut di sekelilingnya, dan mencati arah suara itu.     

" Siapa??" Tanya Elisa.     

" Nak..,mengapa kau menyakiti adikmu?? Kini Sam sedang menangis sendirian," ucap suara di balik kabut.     

" I-ibu..., Ibu. Kaukah itu ibu." Panggil Elisa, pada wanita di balik kabut itu.     

" Ibu memintamu untuk menjaga adikmu, tapi mengapa kau membuatnya menangis sendiri. Ibu kecewa padamu, jika kau tidak menginginkannya, ibu akan mengajaknya pergi." Ucap suara di balik kabut itu.     

" Tidak..,tidak. Tidak ibu. Jangan panggil dia, aku mohon."  Gumam Elisa saat itu.     

Robin Robin menyeka air mata Elisa. Elisa belum sadar sejak pingsan tadi tapi ia terus saja mengigau dan air matanya terus saja mengalir.     

*Hai...., Pembaca semuanya.     

~ Bantu dukung novel ini yg versi Inggris yah..,     

Bantu save/simpan di library/perpustakaan buku kalian. Biar nggak baca, ga masalah kak di simpan saja...     

~ Judul : Handsome CEO: The pursuit of love     

Dan jika berkenan sekalian bisa kasih review di bagian depan ya kak..     

Sebelumnya Aku ucapkan terima makasih...,     

Semoga kalian sehat selalu, dan jangan lupa tersenyum,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.