MENGEJAR CINTA

Hey kha Yang begitu menggemaskan



Hey kha Yang begitu menggemaskan

Adelia segerah pergi kerumah Jody untuk menyelesaikan masalah di antara mereka. Ia tidak ingin membiarkan masalah di antara mereka berlarut-larut tanpa ada penyelesaian.     

Adelia pun segera berangkat kerumah Jody, namun sebelum itu ia mampir kesebuah toko kue untuk membelikan kue untuk calon mertuanya.     

Sesampainya di toko kue Adelia melihat kue kesukaan dari calon mertuanya itu.     

" Mbak, aku ambil kue yang itu." Sambil menunjuk kue yang berlapis keju di atasnya.     

" Apakah nona ingin menuliskan sesuatu di kartu ucapan??" Tanya karyawan toko itu.     

Adelia Lia pun terpikirkan sesuatu. Ia pun memesan kue dengan bentuk hati pada karyawan itu dan meminta kartu ucapan padanya.     

Adelia menulis ungkapan dan permintaan maafnya pada Jody.     

* Aku ingin menceritakan sesuatu padamu, tapi aku tidak tahu apa kau ingin mendengarkannya atau tidak?? Tapi.., sudahlah. Lupakan,*      

Itu saja isi dari kartu ucapan yang Adelia tulis.     

Karyawan itu pun memberikan kue yang telah di paket dengan cantik terutama kue yang berlambang hati itu.     

Adelia sangat puas dengan apa yang baru saja ia terima.     

Ia keluar dari toko itu dengan perasaan senang. Sedangkan kue yang ia beli di bawah oleh supirnya.     

" Kalimat itu pasti akan membuat jody Bing...,"      

Ucapannya pun terhenti saat ia melihat Jody yang baru saja keluar dari sebuah restoran yang tidak jauh dari toko kue itu, bersama dengan seorang gadis.     

Gadis itu terus saja menempel di samping Jody, dengan senyuman manis di wajah gadis muda itu.     

" Siapa gadis itu??" Gumam Adelia.     

" Paman..," panggil Adelia pada sopirnya.     

Pak sopir itu pun datang mendekat.     

" Iya,nona."       

" Itu Jody bukan??" Tanya Adelia sambil menunjuk kearah Jody.     

Pak sopir itu pun melihat dengan saksama.     

"Betul nona, tapi saya harap nona tidak salah paham. Itu pasti teman tuan jody.," Ucap sang sopir.     

Adelia pun tersenyum mendengar perkataan pak sopir itu.     

" Aku tahu Jody, mana mungkin dia selingkuh dari ku. Itu mungkin teman kerjanya." Ucap adelia.     

Adelia mengajak pak sopir untuk pergi. Namun pak sopir itu merasa bingun, seharusnya Adelia pergi menghampiri jody tapi malah membuatkannya.     

'dia tidak dirumah, tapi aku telah membawah kue untuk mamy. Aku pergi berbincang dengan mamy saja,' batin Adelia.     

***     

Beberapa hari kemudian hey kha pun keluar dari rumah sakit.     

Namun hey kha merasa sedih karena Mikha kembali pulang ke rumah paman saint dan juga bibi Sarah.     

Hy Ju cerita, karena marah mengusir Mikha pergi. Hey kha pun tidak bisa marah pada putranya itu, karena hy Ju masih terpuruk karena juan memarahinya.     

'sudahlah, setelah aku sehat nanti, aku akan pergi berkunjung padanya.' batin hey kha.     

Juan memeperlakukan hey kha dengan sangat baik.     

Juan meminta hey kha untuk duduk di kursi roda atau ia akan menggendong hey kha ke pelukannya     

Hey kha lebih memilih duduk di kursi roda dari pada menjadi bahan perbincangan orang-orang.     

Sesampainya di rumah. Juan langsung mengangkat hey kha kepelukannya dan membawah hey kha ke kamar.     

" Terima kasih sayang...," Ucap hey kha.     

Juan hanya tersenyum mendengar perkataan hey kha.     

Walaupun Juan memperlakukan hey kha dengan baik, tapi sejak kejadian itu Juan lebih banyak diam.     

Hey kha tahu bahwa Juan masih marah padanya.     

" Apakah kau masih marah padaku??" Tanya hey kha pada Juan.     

" Aku beri kau dua pilihan, dan ini adalah batasan ku padamu." Ucap Juan pada hey kha dengan wajahnya yang serius.     

Hey kha cukup terkejut di buat Juan.     

" Apa maksudmu Juan??" Tanya hey kha.     

" Jika ingin bekerja, maka kau hanya bisa pergi seminggu 3 mingggu sekali ke rumah sakit. Itu pun kau hanya akan memeriksa pasien VIP dan tidak pergi unit UGD. Dan yang kedua, duduk manis diam di rumah, " ucap Juan pada hey kha.     

" Juan, kau..," ucap hey kha pada Juan dengan nada yang begitu terkejut.     

" Ini batas toleransi ku padamu hey kha. Aku harap kau mengerti perasaanku saat ini,"      

Juan pun keluar dari kamar itu dan pergi keruang kerjanya.     

Hey kha tidak habis pikir kenapa Juan bisa semarah itu, padahal ia baik-baik saja.     

Tapi jika ia mengabaikan perkataan Juan, itu pasti bukanlah hal yang baik.     

Sejak hari itu, juan membatalkan semua jadwalnya ke luar negri dan meminta sekertaris Ju menggantikan dirinya.     

Juan lebih banyak lagi bekerja di rumah, pergi di pagi hari dan pulang lebih awal yaitu jam 5 sore menjelang malam dan selanjutnya ia mengerjakan semuanya pekerjaan di rumah.     

Walaupun hey kha kesal tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa pada suami batunya itu.     

Jika Juan telah memutuskan sesuatu, walaupun hey kha membujuk Juan seperti apa yang ada dirinya sendiri yang akan terbujuk.     

'memang sulit jika menjadi istri yang begitu mengagumi ketampanan suaminya sendiri, aaa..," batin hey kha.     

Juan pun tidak mengijinkan hey kha untuk pergi membantu Adelia mengurus  pernikahannya, padahal hey kha sangat ingin pergi melihat Adelia.     

Karena 3 hari lagi resepsi pernikahannya akan di gelar, setelah penundaan selama ssbulan.     

" Juan...," Panggil hey kha manja.     

Juan yang sedang duduk didepan komputernya pun bergegas menghampiri hey kha yang terbangun dari tidurnya.     

" Ada apa istriku??" Tanya Juan.     

Juan pun berbaring di samping hey kha.     

" Juan, tolong gendong aku," pinta hey kha.     

Juan pun tersenyum mendengar permintaan sang istri.     

" Dengan senang hati,"      

Juan mengangkat hey kha ke pelukannya.     

" Kita akan kemana??" Tanya Juan pada hey kha.     

" Aku hanya ingin digendong saja," ucap hey kha.     

Juan berjalan ke area kamar dan hanya berputar-putar di kamar saja. Karena mulair larut malam, Juan hanya berjalan di dalam kamar saja.     

" Apakah kau marah padaku?" Tanya Juan pada hey kha.     

Hey kha pun mengaggukkan kepalanya.     

" Kau juga membenciku?" Tanya Juan lagi.     

Hey kha pun menggelengkan kepalanya.     

" Mengapa?? Bukankah aku membatasi aktivitas mu?" Ucap Juan.     

Hey kha pun kembali mengaggukkan kepalanya.     

" Maafkan aku hey kha. Butuh waktu yang sangat lama dan juga perjuangan yang besar hingga aku bisa mendapatkanmu kembali. Aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang di berikan padaku, aku takut. Kesempatan itu tidak akan datang lagi. Karena tidak semua orang memiliki keberuntungan yang beruntung dalam hidupnya. Sebab itulah aku, aku akan sangat menghargai kesempatan yang di berikan padaku." Ucap Juan pada hey kha.     

Namun juan tersenyum senang melihat sang istri tertidur lelap saat itu.     

" Kau memang tidak berperasaan, bagimana bisa kau tidur saat aku mengungkapkan perasaan ku," ucap Juan     

Juan membaringkan hey kha ketempat tidur, lalu menyelimutinya.     

" Mimpi yang indah istriku, akh berharap mimpimu di penuhi dengan diriku agar kau tidak kesepian bahkan saat kau sedang bermimpi." Juan pun mengecup kening hey kha. Kemudian pipi Kakan dan kiri, terakhir Juan ingin mengecup bibir sang istri tapi ia takut tidak dapat mengontrol dirinya.     

Juan hanya bisa mengelus bagian bibi hey kha dan terus menatapnya.     

Hey kha yang tertidur begitu cantik dan jiga menggemaskan.     

Juan masih saja duduk menatap wajah sang istri.     

" Bagaimana aku tidak jauh cinta padamu. Kau begitu menggemaskan, Sungguh bodohnya aku yang dulu..,"  ucap Juan.     

Namun Juan di kejutkan dengan tangan hey kha yang menarik tangan juan dan menempelkan tangan Juan ke wajah hey kha.     

Hey kha menjadikan telapak tangan Juan sebagai bantal, dan tertidur pulas.     

" Astaga, bisa gila aku jika kehilanganmu." Gumam Juan, yang prustasi melihat kegemaasan sang istri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.