MENGEJAR CINTA

Kekesalan Hy Ju pada Mikha



Kekesalan Hy Ju pada Mikha

Semua karyawan yang melihat Juan, selalu menyapanya, namun tidak seperti biasa. Juan mengabaikan mereka yang mengapanya.      

Termasuk manager Kim dari devisi desain.     

Manager Kim ingin menayangkan sesuatu pada Juan, tapi melihat wajah Juan yang tampak sangat khawatir. Ia pun mengurungkan niatnya dan memiliki untuk menyapa Juan saja.     

Manager Kim Adalah manager baru yang menggantikan manager lama bagian desain.     

" Aku dengar rumornya Presdir Yin telah berhy, tapi nyatanya tetap sama saja. Tidak ada yang berubah, tetap dengan wajah dinginnya itu." Gumam manager Kim.     

Juan meminta pak John untuk bergegas kerumah sakit saat itu.     

Tanpa basa basi dan bertanya, pak John pun memacu kecepatan kendaraannya.     

Juan kembali menelpon hy ju untuk menanyakan keadaan hey kha.     

" Halo, hy Ju. Bagaimana keadaan ibumu?" Tanya Juan.     

" Ibu sedang di periksa oleh dokter,ayah." Jawab hy Ju.     

" Bukankah kau berjanji untuk menjaga ibumu?! Apa ini hy ju?! Kau bahkan tidak bisa memegang janjimu ," ucap kesal Juan.     

Juan pun menutup panggilan itu.     

Hy ju merasa sangat terpuruk karena perkataan Juan.     

" Aku memang tidak bisa di andalkan," gumam hy Ju.     

Bibi Han berjalan mendekat lalu menepuk pundak hy Ju.     

" Jangan menyalakan diri tuan muda, ini bukan salah tuan muda. Tuan Juan, hanya terlalu khawatir pada nona hey kha. Sebab itulah ia berkata seperti itu." Ucap bibi Han.     

Sementara Mikha yang baru saja selesai melakukan pengobatan pada kedua kakinya yang tergores karena jatuh.     

Mikha perlahan menghampiri hy Ju, walaupun ia di larang oleh pelayannya, tapi Mikha tetap bersikeras ingin minta maaf.     

" Kakak, aku..," belum selesai Mikha bicara. Hy Ju menatap tajam kearah Mikha.     

Mikha begitu terkejut melihat kebencian di mata hy Ju. Ia pun perlahan mundur menjauh dari hy Ju karena takut.     

" Menjauh dariku!! Sebelum aku menyakitimu. Tidak, sebaiknya kau pergi dari sini dan jangan ganggu keluargaku lagi.!" Kata hy Ju pada Mikha.     

" Kakak..," panggil Mikha pada Hy Ju.     

" Diam..!!" Teriak hy Ju pada Mikha.     

Mikha pun menangis ketakutan melihat hy Ju yang seperti itu.     

Pelayannya segerah memeluk Mikha dan membawanya pergi dari situ.     

Jika Mikha tetap bersikeras untuk meminta maaf di saat seperti ini, takutnya hy ju akan menyakiti Mikha.     

Beberapa saat kemudian Juan datang kerumah sakit. Juan segarah bergegas pergi keruang hey kha.     

Kebetulan saat Juan sampai, dokter batu saja keluar dari ruangan hey kha.     

Juan segerah menghampiri dokter itu dan bertanya keadaan hey kha.     

" Bagaimana keadaan istri saya dokter??" Tanya Juan yang panik.     

" Untuk saat ini, keadaan istri Presdir masih baik-baik saja. Nona hey kha juga sedang istirahat, kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan setelah ia sadar nanti." Ucap sang dokter.     

Juan pun mengucapkan terima kasih dan hal itu membuat sang dokter terharu.     

Karena mendapatkan ucapan terima kasih dari seorang Juan Yin.     

Juan segerah masuk kedalam, untuk melihat keadaan hey kha.     

Sementara hy Ju, tidak berani masuk kedalam. Ia masih merasa bersalah pada Juan dan juga hey kha.     

Juan melihat hey kha yang sedang menutup mata karena masih belum sadarkan diri.     

Hati Juan sangat sakit melihat keadaan sang istri.     

Juan menggegam tangan hey kha dan menciumnya.     

" Maafkan aku hey kha, semua ini terjadi karena kelalaianku." Ucap Juan.     

Air mata Juan pun mengalir dari wajahnya melihat hey kha yang terbaring lemah.     

Beberapa y kemudian. Hey kha pun sadar dan Juan pun meminta Suster untuk memanggil dokter.     

Juan segerah menyetuh wajah hey kha.     

" Apa yang kau rasakan?? Bagian mana yang sakit?" Tanya Juan pada hey kha.     

Pandang hey kha masih sangat kabur tapi ia dapat mendengar suara Juan dengan jelas.     

" Juan..," panggil hey kha.     

" Iya, sayang. Ini aku..," ucap Juan.     

Hey kha pun memaksakan senyum di bibirnya.     

" Aku baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir." Kata hey kha pada Juan.     

Juan pun menundukkan kepalanya. Hey kha dapat mendengar suara tangisan dari Juan.     

Hey kha berusaha bangkit karena hal itu, Juan yang melihat hey kha, langsung saja mengehentikan hey kha.     

" Apa yang kau lakukan hey kha??" Tanya Juan yang panik.     

" Aku ingin keluar dari rumah sakit," ucap hey kha.     

Juan pun begitu terkejut mendengar perkataan hey kha.     

" Jangan bicara omong kosong hey kha, kau masih sakit dan butuh istirahat." Ucap Juan pada hey kha.     

" Mana mungkin aku bisa istirahat, jika melihat suamiku bersedih seperti ini. Rumah sakit hanya akan membuat kau dan juga aku sama-sama bersedih. Lebih baik aku pulang kerumah."      

Juan pun memeluk hey kha ketika mendengar perkataan hey kha.     

" Maafkan aku hey kha, tapi bagaimana mana mungkin aku tidak bersedih jika melihat orang yang aku cintai terbaring lemah di tempat tidur pasien." Juan pun memeluk hey kha.     

Hey kha lebih merasa bersalah lagi mendengar perkataan Juan.     

'ini semua salahku, hingga Juan dan juga hy Ju bersedih.' batin hey kha.     

Dokter pun mengetuk pintu ruangan dan masuk kedalam untuk memeriksa kondisi hey kha.      

" Maaf, menganggu Presdir Yin dan juga nona hey kha." Ucap sang dokter.     

Setelah basa-basi dokter itu pun memeriksa keadaan hey kha.     

Setelah selesai memeriksa keadaan hey kha, dokter itu pun menjlasy kondisi hey kha.     

" Nona hey kha, mengalami kelelahan. Hingga membuat kondisi tubuhnya tidak baik. Dan juga terlalu banyak bergerak dan melakukan banyak aktivitas membuat kondisi nona hey kha seperti ini." Ucap sang dokter.     

Juan pun melihat kearah hey kha. Hey kha tahu arti dari tatapan itu dan hanya bisa menundukkan kepalanya.     

Setelah dokter itu pergi, Juan masih terus menatap hey kha.     

Hey kha tidak tahu harus berbuat apa lagi, ia bekerja cukup keras selama beberapa hari karena begitu banyak pasien yang harus di rawat.     

" Ah, kepala ku..," kelu hey kha saat itu.     

Juan langsung panik mendengar perkataan hey kha.     

" Dokter...," Teriak Juan, dan hal itu membuat hey kha terkejut.     

' aku salah memperkirakan sesuatu,' batin hey kha.     

Hey kha menarik tangan Juan.     

" Aku tidak butuh dokter, sepertinya aku hanya butuh senyummu saja. Itu akan membuatku merasa lebih baik lagi," kata hey kha pada Juan.     

Kini Juan tahu bahwa istrinya itu sedang berbohong agar dirinya tidak marah.     

Juan pun menarik nafasnya dalam.     

Juan menyetuju kepala hey kha dan mengelusnya dengan halus.     

" Apa yang bisa aku lakukan?, agar kau lebih memikirkan kondisimu. Terlebih lagi kau sedang hamil saat ini. Aku hampir saja jantungan ketika mendengar kau berada di rumah sakit."  Ucap Juan.     

Hey kha yang sedang berbaring saat itu, merentangkan kedua tangannya.     

" Peluk aku," pinta hey kha pada Juan.     

Juan pun memeluk hey kha, dan mencium pipinya.     

Hey kha merasa tenang kali ini. Hanya dengan senyuman dan juga satu kata manja darinya Juan akan langsung Lulu.     

Itulaha gunanya jadi istri kesayangan, salah sedikit saja. Hanya perlu memasang wajah memeles atau senyum manis. Pasti sang suami akan langsung Luluh.     

" Oh iya, Juan. Dimana hy Ju? Aku tidak melihatnya sejak tadi?" Tanya hey kha pada Juan.     

Juan pun hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan hey kha.     

Hey kha merasa bingung dengan diamnya Juan saat itu.     

" Apa yang terjadi? Apakah hy Ju baik-baik saja?' tanya hey kha pada Juan.     

Juan pun menganggukkan kepalanya, namun hey kha masih tetap merasa bingun.     

Hey kha pun mengingat ucapan Juan pada hy Ju, pagi ini.     

Hey kha menatap Juan dengan wajah yang serius.     

" Jangan bilang, kau memarahinya?!!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.