MENGEJAR CINTA

Makan Malam Yang Gagal



Makan Malam Yang Gagal

Hey kha bisa melihat kesedihan di wajah Adelia ketika menceritakan masalahnya bersama dengan jody. Padahal waktu pernikahan mereka tinggal beberapa hari lagi.     

Hey kha pun masih bingung bagaimana cara memecahkan masalah di antara mereka.     

Disisi lain adelia begitu keras kepala, jika hey kha meminta Adelia untuk menjauhi Robin dan juga Elisa. Pastinya Adelia tidak akan mau dengan mudahnya.     

" Coba kau jelaskan secara perlahan pada Jody, bahwa hubungan kalian hanyalah sebatas teman. Tapi untuk saat ini kau harus menjaga jarak dengan robih, hingga amarah Jody padam."nasehat hey kha untuk Adelia.     

" Tapi sampai kapan kak? Jika masalah ini terus berlanjut hingga kami menikah bagaimana?! Aku tidak ingin Jody melarangku berteman dengan siapa saja. Bisa saja hari ini mereka dan kedepannya entah siapa lagi!" Ucap Adelia pada hey kha.     

Mendengar perkataan adelia yang ada benarnya, Membuat hey kha juga bingung.     

Untuk saat ini, ia sendiri masih belum bisa berpikir jernih. Mengingat dirinya sendiri sedang di kurung di rumah oleh Juan.     

"Cobalah untuk bicara lagi dengannya, Jody sangat mencintaimu pasti ia akan mencoba untuk mengerti." Ucap hey kha pada Adelia.     

" Baik kak, terima kasih. Kakak Istirahatlah, aku ingin mengurus sesuatu." Kata Adelia sebelum menutup panggilan telepon itu.     

Hey kha sebenarnya ikut sedih dengan hubungan Adelia dan juga Jody.      

Ia berharap masalah di antara mereka cepat selesai.     

Adelia pun kembali kerumah setelah mengurus beberapa hal tentang pernikahannya.     

Ia mulai memikirkan bagaimana cara agar Jody dapat lebih mengerti tentang perasaannya dan tidak mengekang kebebasannya.     

Hari pun mulai gelap. Adelia telah mempersiapkan makan malam romantis untuknya dan juga Jody.     

Ia juga telah mengirim pesan pada Jody, karena sejak tadi telponnya tidak di angkat oleh Jody.     

Jam mulai berganti dan tidak terasah adelia menunggu Jody dua jam lamanya,namun Joddy tidak juga datang.     

"Apakah ia semarah ini padaku?" ujar Adelia.     

" Tunggu sebentar lagi!"     

Waktu menunjukan pukul 09:57 malam. Namun batang hidung Jody tidak pernah terlihat sedikit pun.     

Adelia menatap sedih tempat duduk yang ada di hadapannya, begitu juga dengan meja yang telah penuh dengan makanan kesukaan Jody.     

" Apa mungkin dia sedang sibuk? Ayolah, berpikir positif dan jangan menambah masalah."ujar adelia untuk dirinya sendiri.     

Adelia memanggil para pelayan untuk duduk makan bersama dirinya.     

Mereka tidak berani duduk, karena mereka hanyalah seorang pelayan dan mana mungkin mereka duduk di tempat duduk itu.     

Adelia tahu apa yang sedang di pikirkan boleh para pelayannya.     

"Sebuah status, memang mengerikan!"ujar Adelia, lalu mengambil sendok dan mencicipi steak daging sapi yang ia masak.     

Satu potong kecil ia makan setelah itu meminta mereka untuk membawah makanan itu di dapur untuk mereka.     

" wine Anggur itu juga untuk kalian," ucap Adelia lalu pergi ke kemarnya.     

Walaupun ia berusaha untuk sabar dan menerima sikap Jody, tapi ia hanya manusia biasa selain itu ia juga adalah seorang wanita.     

Hati seorang wanita sangatlah tapi dan juga sensitif terutama jika menyangkut pasangannya.     

" Padahal aku baik-baik saja, tapi? Dari mana asal air mata ini,"      

Adelia duduk merenung di atas tempat tidur. Semua pikiran buruk mengisi pikirannya.     

"Hmm," suara hela nafas adelia.     

Ia pun memilih untuk tidur dan memikirkan hari esok. Karena dengan tidur, masalah itu akan pergi sejenak dan akan berganti dengan mimpi indah.     

Keesokan harinya. Suara kicauan burung membangunkan Adelia.     

Ia bangun dengan Suasana hati yang lebih baik dari semalam.     

Adelia turun ke bawah untuk sarapan, tapi ia masih memakai baju tidurnya.     

" Pagi..," sapa Adelia pada para pelayan yang sedang mempersiapkan sarapannya.     

" Pagi Adel," balas seorang pria yang sedang melepas celemek miliknya.     

" Jody?" Ucap Adelia yang terkejut.     

Jody tersenyum kearah Adelia, ia pun berjalan mendekat lalu mengecup kening adelia.     

"Perkiraan ku begitu tepat, kau bangun tepat waktu."ucap Jody.     

Adelia masih tertegun melihat Jody yang berada di rumahnya.     

Jody tidak menghiraukan Adelia yang masih tampak bingung dan mengambilkan sarapan untuk adelia yang telah ia buat.     

" Kau harus makan yang banyak," ucap jody pada Adelia.     

Adelia berdiri dari tempat duduknya, dan hal itu membuat semua orang terkejut. Terutama Jody. Namun rasa khawatir yang ada di dalam hati Jody hilang ketika Adelia memeluknya.     

" Maafkan aku Jody, kau pasti sangat marah padaku." Kata adelia pada jody.     

Jody balik memeluk Adelia, dan mengecup kepala Adelia.     

"Aku tidak marah, hanya saja. Kemarin aku pergi melihat proyek yang sedang di kerjakan di desa W, kebetulan ponselku mati dan aku lupa tentang janjiku padamu, karena terlalu sibuk!"ucap Jody pada adelia.     

Mendekat kata "lupa" dari Jody, membuat hati Adelia sedih tapi ia tidak ingin mengatakan itu pada jody.     

Ia harus menjaga hati Jody agar tidak terluka lagi. Lagu pula itu hanyalah masalah kecil,tidak perlu di besar-besarkan.     

Mereka pun sarapan bersama, tawa dan juga canda Adelia ucapkan untuk memperbaiki suasana hatinya.     

Karena Jody masih saja kaku hingga saat ini.     

Adelia mengajak Jody untuk membicarakan tentang resepsi pernikahan mereka hmyang tinggal beberapa hari lagi.     

Karena sibuk dengan urusan kantor, Membuat Jody beberapa kali tidak sempat menemani Adelia mengurus Beberapa hal, tapi Adelia tidak pernah mempermasalahkan hal itu.     

Terlebih lagi Jody menjadi Presdir dari perusahaan yang awalnya di kelola oleh kakaknya Alan Su. Karena Alan menekam di penjara saat ini, jadi Jody yang mengambil alis perusahaan.     

Setelah kasus penangkapan Alan terdengar, perusahaan keluarga mereka hampir saja bangkrut tapi ibunya berusaha bertahan hingga perusahaan itu tidak bangkrut.     

Walaupun Juan sangat marah pada Alan, tapi keluarga Su masih berjasa untuk keluarganya. Juan tidak ingin membuat perusahaan itu sampai bangkrut.      

Adelia duduk sambil bersandar di bahu jody, sementara Jody kembali sibuk dengan iPad miliknya.     

'dia masih saja bekerja,' batin Adelia sedih.     

" Oh iya, hari ini aku ingin kerumah kak hey kha. Aku ingin membahas sesuatu dengannya," kata Adelia pada jody.     

"Kebetulan, hari ini juga aku ingin kesana. Aku mempunyai janji dengan tuan Juan, karena tuan Juan bekerja dari rumah beberapa hari ini. Jadi kami berjanji untuk bertemu dirumah." ucap jody pada Adelia.     

Adelia begitu senang karena ia bisa pergi bersama dengan jody.     

Beberapa saat kemudian di rumah Juan.     

Juan mengatakan pada hey kha bahwa mereka akan kedatangan tamu.     

" Tamu? Siapa?"tanya hey kha.     

" Hari ini aku akan membahasa pekerjaan bersama Jody," jawab Juan.     

Hey kha sangat senang mendengar hal itu.     

" Sangat kebetulan, Adelia juga akan datang hari ini. Baiklah aku akan...,"belum selesai hey kha bicara.     

Juan memotong perkataan hey kha.     

" Kau akan duduk manis, tanpa melakukan apapun istriku! Karena kita mempunyai banyak pelayan yang akan melayani mereka." Ucap Juan dengan senyuman manis di wajahnya.     

Hey kha menundukkan kepalanya, mendengar perkataan Juan.     

Ia tidak bisa membantah perintah Juan, karena Juan masih marah karena kejadian hari itu.     

*Hai...., Pembaca semuanya.     

~ Bantu dukung novel ini yg versi Inggris yah..,     

Bantu save/simpan di library/perpustakaan buku kalian. Biar nggak baca, ga masalah kak di simpan saja...     

~ Judul : Handsome CEO: The pursuit of love     

Dan jika berkenan sekalian bisa kasih review di bagian depan ya kak..     

Sebelumnya Aku ucapkan terima makasih...,     

Semoga kalian sehat selalu, dan jangan lupa tersenyum,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.