MENGEJAR CINTA

DILEMPAR SANDAL



DILEMPAR SANDAL

Jody menahan nafasnya dalam-dalam mendengar hal itu, sunggu apa yang terjadi saat ini diluar dugaan dari Jody.     

Adelia yang menciumnya dan juga wajah mereka yang begitu dekat. Ingin rasanya waktu berheti agar Jody bisa lari dari situasi yang bisa saja membunuhnya.     

Selama ini walau pun mereka dekat dan sering pergi berdua tapi adegan seperti ini tidak pernah terjadi.     

Terakhir mereka dekat waktu mereka tidur bersama dan kesalahpahaman pun di mulai.     

Karena hal itu Jody bahwa sulit untuk mendekati pada Adelia karena Adelia selalu saja menghindarinya.     

Tapi Jody masih sangat bingun dengan perubahan sikap Adelia yang terlalu mendadak seperti ini, sungguh ia tidak terbiasa melakukan hal romantis seperti ini bersama Adelia, sungguh di luar dugaan Jody bahwa suatu saat ia akan menjadi setakut ini pada Adelia.     

Jody sangat ingin berharap bahwa ini benar-benar nyata dan bukan hanya mimpi tapi Jody juga takut bahwa semua ini hanyalah mimpi yang akan membuatnya semakin terpuruk karena rasa cintanya yang begitu dalam pada Adelia.     

Jody pun menarik tubuh Adelia lalu memeluknya dengan erat.     

Adelia cukup kaget karena Jody memeluknya padahal baru beberapa saat yang lalu Jody begitu ketakutan melihat dirinya.     

Adelia balik memeluk tubuh Jody namun Adelia merasakan pakaiannya basah saat itu, ternyata Jody sedang menangis.     

Walaupun terkejut dan tidak menduga hal ini akan terjadi tapi Adelia tahu bahwa Jody pasti belum sepenuhnya percaya bahwa apa yang ia lakukan adalah bentuk rasa cintanya pada Jody.     

" Mari perlahan kita lakukan. Perlahan berjalan bersama, tersenyum bersama, bergandengan tangan saat berjalan, berpelukan disaat senang maupun sedih dan hidup bahagia pada akhirnya hingga kita berdua menua "     

Ucap Adelia pada Jody, Jody sungguh tidak dapat berkata apa-apa lagi.     

Pikirannya menjadi tambah kacau dan bukannya tenang bahkan ia terasa sangat susah untuk bernafas saat itu.     

Sungguh ia tidak percaya bahwa suatu saat rasa yang ia miliki akan terbalas.     

Entah balas atas rasa kasian atau rasa terima kasih karena telah menjaganya selama dirinya tidak sadarkan diri dirumah sakit.     

Beberapa saat kemudian pesawat telah mendarat.     

Jody membantu Adelia untuk turun dari pesawat.     

" AW ... " Gumam Adelia      

Jody dapat mendengar itu dan bertanya.     

" Apakah kakimu sakit ?? "     

Adelia pun menganggukkan kepalanya.     

Jody menggendong Adelia di pelukannya, membuat para pramugari bersorak senang melihat hal itu.     

" Sungguh pria yang sangat tampan dan juga baik . Sangat beruntung kekasihnya "     

" Dia juga pria yang polos. Sungguh menggemaskan ketika melihat tersipu malu saat di goda oleh kekasihnya "     

" Mereka pasangan serasi. Aku sangat ingin mempunyai pria sebaik itu. Tapi sayang pria yang baik sangat jarang di temukan dan kebanyakan pria tampan yang brengsek hanya ingin bersenang-senang "     

Itu semua ucapan dari para pramugari yang baper melihat keromantisan Jody dan juga Adelia selama dalam pesawat.     

Setelah turun dari pesawat Jody meletakkan Adelia secara perlahan di kursi roda.     

Aroun yang melihat adiknya mulai ceria merasa sangat senang.     

Mereka segera keluar dari bandara , sedangkan barang milik mereka diserakan kepada para pengawal.     

Dalam perjalan kembali kerumah Adelia bersandar dipundak Jody, Jody pun duduk dengan tubuh yang tegak dan juga kaku karena mata aroun selalu melihat mereka dari kaca spion depan.     

Jody sungguh merasa sangat kacau saat itu.     

Sementara Adelia tertidur dan bersandar di pundaknya.     

" Aku harap kali ini kau bisa menjaga Adelia, jika kau menyakitinya , aku bisa menjamin bahwa kau tidak akan bisa bertemu dengannya sampai kapanpun. "     

Mendengar perkataan aroun , Jody menatap Adelia yang sedang tertidur lalu menyetuh wajahnya.     

" Mana mungkin aku melakukan hal itu. Adel adalah hidupku, seumur hidupku hanya ada dirinya tapi aku tidak berani berharap lebih , selagi Adelia bahagia aku akan bahagia . "     

Aroun hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar hal itu.     

( Mengapa pria ini tidak peka. Sudahlah, biarkan mereka menyelesaikan salah paham diantara mereka , aku tidak ingin ikut campur )     

Gumam aroun dalam hatinya.     

Sesampainya dirumah, Adelia masih juga belum bangun dari tidurnya.     

Jody berpikir mungkin Adelia tidak tidur semalam hingga ia tertidur dengan pulas sekarang.     

Apa lagi waktu baru menunjukan pukul 4 subuh menjelang pagi.     

Aroun mengatakan pada Jody bahwa ia yang akan menggendong Adelia kedalam dan Jody bisa kembali kerumahnya untuk istirahat.     

Sebenarnya Jody masih ingin bersama dengan Adelia tapi Jody juga tidak bisa melawan perkataan aroun dan memberikan kesan yang buruk terhadap dirinya.     

" Baik. Sampaikan salam ku pada Adel, ketika ia bangun nanti . "     

Ucap Jody pada aroun, aroun pun mengaggukan kepalanya lalu menggendong Adelia masuk kedalam rumah.     

Jody di antar sopir aroun kembali kerumahnya.     

Setelah sampai di depan pintu gerbang, seorang pengawal yang berjaga membuka pintu gerbang.     

Jody meminta sopir untuk menurunkan kaca mobil, pengawal itu melihat Jody lalu memberikan salam serta mengatakan bahwa ibunya ada didalam.     

" Mamy ?? " Ucap Jody dengan kaget.     

" Iya tuan ... Nyonya sampai seminggu yang lalu "     

Jody menarik nafas dalam-dalam, kali ini pasti ia kan dimarahi.     

Jody meminta pak sopir untuk berhenti sampai disini saja dan ia akan berjalan kaki masuk kedalam rumah.     

" Ini masih malam, mamy pasti masih tidur, aku harus mengambil kesempatan ini untuk menyelinap masuk tanpa ketahuan. Setidaknya malam ini aku tidak akan diomeli oleh mamy. "     

Jody masuk lewat pintu samping dan membuka pintunya secara perlahan.     

Jody melangka masuk secara perlahan-lahan agar tidak mengagetkan orang yang ada di dalam.     

Namun sialnya Jody malah membuat seseorang pelayan terkejut hingga nampan yang dibawahnya jatuh.     

" Astaga. Kau ini . "     

Ucap Jody yang kesal dengan hal itu.     

Pelayan yang melihat Jody langsung berlutut dan meminta ampun.     

" Maafkan saya tuan. Saya tidak tahu bahwa itu tuan. Mengapa tuan berjalan tanpa suara di kegelapan seperti ini .."     

Kata pelayan itu sambil menangis.     

Jody memupuk jidatnya melihat pelayan itu menangis, padahal dia juga kaget dan tidak bermaksud membentak pelayan itu.     

Seketika semua lampu menyalah dan ruangan menjadi tenang mengerang.     

(Habislah diriku )     

Ucap Jody sambil menundukkan kepalanya.     

" Anak nakal . "     

Teriak seorang wanita dan seketika sebuah sandal melayang tepat ditubuh Jody.     

" Ampun mi ... Ampun "     

Ucap Jody sambil berlari karena di kejar oleh mamynya.     

" Aaaa ... Kau sungguh anak nakal. Mengapa kau membuat mamimu berlari. Kau bukan lagi anak berusia 5 tahun yang lucu tapi kau anak muda yang menyebalkan . "     

Jody berhenti lalu mendekati mamynya yang duduk disopa sambil menangis.     

" Mamy... " Panggil Jody seperti anak kecil yang merengek.     

Mamynya pun langsung memeluk Jody dengan erat.     

" Aku tinggal memiliki mu seorang, tapi kau tidak memperdulikan ku .."     

Jody memeluk erat maminya dan berkata.     

" Mana mungkin mi , mami adalah wanita yang sangat aku sayangi. Dan aku masih tetap anak mami yang manis . "     

Segera maminya lepaskan pelukan itu .     

" Bagaimana keadaan gadis itu ?? Apakah dia masih menolakmu ?? Jika iya. Itu sungguh memalukan. Tidak ada gunanya wajah tampan yang ayahmu wariskan padamu tapi kau tidak bisa mendapatkan wanita pujaanmu. Apa lagi ini sudah 5 tahun kau mengejarnya. Ikuti saja saran mamy sayang dan mamy akan mencarika wanita yang lebih cantik dari wanita itu . "     

Jody menggelengkan kepalanya.     

" Tidak mi, jika bukan Adel ... Jody tidak akan menikah. "     

Mamynya tidak ingin memaksakan kehendaknya pada Jody dan membiarkan Jody bahagia dengan pilihannya.     

" Astaga. Kau punya wajah yang tebal sayang ... Jika mamy jadi dirimu dan ditolak berulang kali, mamy akan mencari lubang atau goa untuk bersembunyi. "     

Ucap mamynya sambil menggoda Jody dengan tawa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.