MENGEJAR CINTA

SEBUAH MIMPI



SEBUAH MIMPI

Malam semakin larut dan mereka masih berjalan di luar rumah.     

Juan sebenarnya sangat khawatir dengan kesehatan hey kha. Apa lagi angin malam tidak baik untuk kesehatan tubuh hey kha yang sedang hamil.     

Namun hey kha terus meyakinkannya bahwa ia baik-baik saja, lagi pula hey kha sangat ingin berjalan-jalan seperti ini.     

Hey kha juga kini makin keras kepala dan sangat sulit untuk diberi tahu.     

Mungkin karena sedang hamil jadi sikap serta perasaannya berubah-ubah.     

Sesampainya di taman, hey kha meminta untuk di turunkan.     

Juan menurunkan hey kha secara perlahan, lalu mengangkat tangannya memberikan isyarat.     

Lalu beberapa pelayan datang dengan membawa selimut serta segelas susu hangat untuk hey kha.     

Juan mengambil susu itu lalu memberikan pada hey kha yang menengadah ke langit melihat Bulang yang begitu bulat dengan cahaya yang terang.     

" Minumlah sebelum dingin. "      

Pinta Juan pada hey kha sambil memberikan kegalas yang ada di tangannya.     

" Hanya segelas ? " Tanya hey kha pada Juan.     

" Cepat. Biarkan lagi segelas susu. "      

Perintah Juan pada para pelayan.     

Hey kha pun menghentikannya.     

" Bukan itu maksudku. Mengapa hanya aku, dan bagaimana denganmu ? "      

Juan mendekat lalu mengelus kepala hey kha.     

" Aku tidak apa-apa. Tubuhku kuat dan aku sudah terbiasa. Tapi aku hanya mengkhawatirkan mu. "     

Hey kha meneguk susu itu setengah saja, dan setengahnya lagi diberikan pada Juan.     

Juan menolak karena susu itu seharusnya untuk hey kha.     

" Aku akan marah. " Ucap hey kha dengan wajah murungnya.     

Juan mengambil gelas susu itu, lalu meminum sampai habis sesuai dengan perintah hey kha. Juan sedikit terkejut dan hampir saja muntah meminum susu itu.     

" Rasanya asin dan aneh. "     

Hey kha menertawakan Juan yang tampak bikgun dengan wajah memerah karena menahan mual.     

Juan memelototi para pelayan dan mereka pun menunduk diam tanpa berkata sedikitpun.     

Juan duduk di bangku dengan memalingkan wajahnya dari hey kha.     

Hey kha mendekat untuk membujuk Juan yang sedang mengambek karena kesalahannya.     

" Maafkan aku Juan. Aku tahu aku salah dan kau marah, aku juga melakukannya bukan karena sengaja. Tapi untuk mengingatkan MH agar kau tidak selalu mementingkan diriku saja tapi harus mementingkan dirimu juga. "     

Juan masih terus diam saat hey kha duduk disampingnya sambil menggey tangan Juan.     

" Jika kau sakit. Siapa yang aku ajak bermain dan bercanda ? Siapa yang akan memeluk dan menghiburku. "     

Sebenarnya Juan tidak marah pada hey kha, Juan hanya ingin membalas hey kha dengan mengerjainya balik, tapi mendengar kata-kata hey kha membuat hatinya goya, dan segera berpaling kearah hey kha.     

Hey kha pun tersenyum lebar melihat hal itu.     

" Apakah kamu benar-benar ingin minta maaf ? " Tanya Juan pada hey kha.     

Hey kha menganggukan kepalanya.     

" Kalau begitu beri aku , "      

Belum selesai Juan bicara hey kha menyetuh jawab Juan dengan kedua tangannya lalu mencium bibi Juan.     

" Apakah aku dimaafkan ?? "      

Tanya hey kha yang melepas bibinya dari bibir Juan, namun jarak wajah mereka masih sangat dekat.     

Nafas di antara keduanya terasa satu sama lain.     

" Kurang. " Ucap Juan lalu balik mencium bibir hey kha hingga ia merasa puas.     

Hanya itu yang bisa ia lakukan untuk saat ini, walaupun ia sepenuhnya tidak puas, namun itu cukup untuk memadamkan gejolak yang ada di dirinya.     

Sementara pengawal berbalik badan dan para pelayan yang ada disana masih menundukkan kepalanya mereka.     

Juan pun kembali menggendong hey kha membawanya masuk kedalam karena malam semakin larut dan udara semakin dingin.     

Setelah masuk kedalam, kepala pelayan mengatakan bahwa ia telah meyiapkan bubur dan juga sup kepala ikan hangat untuk mereka.     

" Asyik. Bibi Han, yang paling tahu kesukaanku. " Ucap hey kha      

Bibi Han sangat senang karena heybkha selalu puas dengan apa pun yang ia buat.     

Juan mengambilkan sendiri bubur dan juga sup untuk hey kha.     

" Makan yang banyak istriku. "      

" Pasti. " Ucap hey kha dengan penuh semangat, dan hal itu membuat Juan dan bibi Han tersenyum lebar.     

Memang benar, hey kha menghabiskan bubur yang Juan berikan serta kua sup yang di tuangkan hey kha didalam mangkuk miliknya.     

Namun hey kha melihat bahwa mangkuk yang berisikan bubur milik Juan belum tersentuh.     

" Apakah kau tidak makan Juan ? "     

" Melihatmu yang begitu lahap membuatku tidak bisa berpaling melihatnya, sampai aku lupa bawah aku juga lapar. "      

Juan sebenarnya tidak terbiasa makan banyak, apa lagi makan di jam segini, tapi karena takut mengecewakan hey kha ia pun berusaha menghabiskan sup yang hey kha berikan padanya.     

Bibi Han merasa sangat senang melihat, Juan begitu banyak berubah, karena hey kha.     

Setelah selesai makan Juan mengajak hey kha untuk kembali kekamar.     

Hey kha sendiri mulai mengantuk namun ia masih harus mencuci kaki Juan.     

Namun matanya tidak bisa berkompromi lagi dan perlahan mulai terpenjam hingga ia hampir saja jatuh. Juan yang terkejut langsung menangkap hey kha.     

" Aku mengantuk Juan. " Gumam hey kha yang seketika meredakan kekhawatiran Juan.     

" Tidurlah. " Kata Juan lalu menggendong hey kha sampai ke tempat tidurnya.     

Juan membaringkan hey kha yang telah tertidur dengan perlahan.     

Setelah itu Juan pergi kekamar mandi untuk mencuci kaki, lalu membawa handuk basah yang telah, ia basahi dengan air hangat yang ada di kamar mandi.     

Kemudian mengelap kedua kaki hey kha, hey kha tidak bergerak sama sekali dan terus tidur pulas.     

" Ia sangat mengantuk, hingga tidak terkejut saat aku menyetuh kakinya. Sungguh istriku yang menggemaskan. "     

Setelah selesai, Juan berbaring disamping hey kha lalu memeluknya.     

Juan tahu bahwa hey kha sangat menyukai aroma tubuhnya.     

Baru-baru saja Juan memejamkan matanya, ia pun terkejut saat hey kha tiba-tiba mengigau dan menggenggam erat pakaian Juan, dengan air mata yang menetes di wajahnya.     

" Hiks, hiks. "     

Hal itu sudah biasa terjadi, dan Juan hanya bisa menenangkan hey kha dengan pelukan serta kecupan.     

Juan tidak tahu mimpi apa yang hampir setiap malam menghampiri hey kha hingga seperti itu.     

Juan berenacat untuk membawa hey kha ke psikolog, tapi Juan juga takut mengatakan pada hey kha. Takut menyakiti hati hey kha.     

Juan sediri masih sangat merasa bersalah. Karena mungkin saja mimpi sedih yang hampir setiap malam hey kha alami itu adalah trauma yang ia rasakan saat Juan menyakitinya.     

" Ini memang pantas aku dapatkan. Dan rasa bersalah serta penyesalan ini, akan aku tanggung seumur hidupku, walaupun itu semua tidak sanggup membayar dosaku padamu. Tapi aku juga tidak tahu harus berbuat apa ? Aku hanya bisa mengabdikan diriku padamu hey kha. "     

Juan mengecup kedua mata hey kha yang sedang menangis itu, dan air matanya pun jatuh menetes diwajah hey kha.     

Terlebih lagi hy ju, yang masih menyimpan dendam padanya karena ia menyakiti hey kha.     

Walaupun anak itu sering kali berkata baik dan membelanya di depan publik tapi pada dasarnya rasa benci, masih ada di hati hy Ju untuk Juan.     

Juan tahu dan sadar akan sikap hy Ju, Juan akan berusaha lebih keras lagi agar kedua orang yang spesial itu tidak terluka dan percaya lagi pada dirinya.     

Karena Juan sendiri yakin, walaupun hey kha menerimanya kembali tapi, ia masih bisa merasakan bahwa hey kha belum sepenuhnya percaya padanya.     

Dan itu wajar hey kha lakukan. Karena ia sudah sering menyakiti hey kha.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.