MENGEJAR CINTA

PRIA PENUH DOSA



PRIA PENUH DOSA

Hey kha sungguh senang menjaili Juan, biasanya Juan yang menjahili serta menggoda hey kha tapi sekarang malah terbalik.     

Juan selalu saja tersipu malu ketika hey kha menggodanya.     

Juan pun memalingkan wajahnya dengan wajah yang cemberut.     

" Juan, kamu marah ? "     

Tanya hey kha ketika melihat Juan yang sedang mengambek padanya.     

Juan menggeleng-gelengkan kepalanya.     

" Tuhkan kamu marah. "     

Kata hey kha dengan wajah sedihnya.     

Juan yang mendengar suara hey kha seperti itu berbalik melihat hey kha.     

Ketika melihat wajah sedih hey kha, ia menjadi tidak tega lalu memeluk hey kha.     

Ia pun menarik nafasnya dalam-dalam.     

" Kau sungguh curang istriku. "     

Hey kha tersenyum mendengar hal itu.     

Sesampainya didepan pintu gerbang rumah mereka , hey kha begitu senang karena akhirnya bisa kembali lagi.     

Didepan rumah, telah menunggu para pelayan serta pengawal yang menyambut kedatangan mereka.     

Hey kha begitu terharu melihatnya, apa lagi melihat kepala pelayan bibi Han.     

Hey kha keluar dari mobil , lalu berdiri tepat di hadapan mereka yang memberikan sambutan lalu menundukkan kepalanya.     

" Terima kasih, terima kasih atas kerja keras serta ketulusan hati kalian selama ini. Terutama untuk bibi Han. "     

Hey kha pun berjalan menghampiri bibi Han lalu memeluknya.     

" Aku sangat merindukanmu bibi. "     

Mereka semua larut dalam baru melihat semua itu.     

Bibi Han pun mengajak hey kha masuk kedalam.     

" Ayo masuk nona, nona pasti sangat lelah. "     

Hey kha tersenyum lalu ikut masuk kedalam.     

Juan ikut senang melihat istri tercintanya itu di sayangi oleh begitu banyak orang.     

" Kau sungguh luar biasa hey kha. "     

Juan meminta pelayan untuk membawa masuk kue yang ia pegang saat itu dan sajikan bersama segelas jus mangga dan jangan lupa di campur dengan susu lalu berikan pada hey kha.     

Pelayan itu pun melakukan apa yang Juan perintahkan.     

Juan melihat hey kha menaiki tangga di bantu oleh bibi Han, pergi menghampiri mereka dan mengatakan pada bibi Han bahwa ia yang akan membantu hey kha naik.     

" Aku yang akan membantu hey kha, bibi tolong petikkan buah segar di kebun lalu antarkan ke kamar. "     

Mendengar apa yang Juan katakan, hey kha pun menghentikan langkahnya.     

" Tidak. "     

Juan merasa bingung saat itu.     

" Apa yang tidak ?? "     

Tanya Juan.     

" Em, aku ingin memetik buah sendiri, aku juga sudah lama tidak mengunjungi kebun. Aku ingin melakukannya sendiri. "     

Mendengar hal itu, Juan menggelengkan kepalanya.     

" Tidak. Untuk sekarang kau tidak bisa ke mana-mana. Kau butuh istirahat. Aku telah meminta pelayan untuk membawahkan kue dan juga jus untukmu. "     

Hey kha mencoba membujuk Juan, namun Juan tetap pada pendiriannya tidak memperbolehkan hey kha pergi.     

Mereka baru saja melakukan perjalanan jauh, Juan takut hey kha lelah dan mempengaruhi kandungannya. Sebab itulah Juan melarang hey kha.     

" Tidak istriku yang manis. Kau bisa melakukan itu esok. Tapi untuk saat ini kau harus istirahat. "     

Bibi Han pun mengiyakan apa yang di katakan Juan.     

" Benar. Apa yang tuan muda katakan nona. Kalian baru saja melakukan perjalanan jauh. Sebaiknya nona istirahat. Saya akan meminta pelayan mengantarkan air hangat untuk nona mencuci kaki. "     

Mendengar perlawanan dari kedua orang yang ia sayangi hey kha pun mengalah dan memilih untuk istirahat di kamarnya.     

Sebenarnya ia sangat bosan, ia terkurung di dalam ruangan cukup lama dan hal itu membuat kepalanya masuk sakit.     

Tapi ia juga tidak bisa mengambil resiko apa lagi Juan sangat mengkhawatirkannya, ia tidak boleh egois.     

Sesampainya di kamar Juan membantu hey kha duduk di atas tempat tidur.     

" Kau duduklah yang manis istriku, biarkan suamimu yang tampan ini membantu mencuci kakimu. "     

Hey kha begitu terkejut mendengarnya.     

" Tidak. Jangan lakukan hal itu. "     

" Mengapa ?? " Tanya Juan pada hey kha.     

" Kau suamiku, bukanlah pelayanku. Mana mungkin aku membiarkan suamiku melakukan pekerjaan itu, dan seharusnya akulah yang melakukan hal itu. "     

Hey kha bangkit dari tempat duduknya, lalu mengiring Juan duduk ketempat tidur.     

" Kamu duduk yang manis, biarkan aku yang melakukan hal ini untukmu. "     

Juan pun beranjak dari tempat duduknya, namun hey kha memaksa Juan untuk tetap duduk.     

" Aku mohon. Biarkan aku melakukan hal ini untukmu Juan. "     

Mendengar serta melihat ekspresi wajah hey kha yang seperti itu membuat Juan tidak bisa berkata apa-apa lagi.     

Hey kha menggulung celana panjang Juan agar tidak basah, Juan sungguh tidak ingin hey kha melakukan hal ini.     

Juan mengangkat kedua kakinya ke atas.     

" Tidak hey kha. Aku ingin melakukan hal ini padamu. Aku ingin menjadi pelayan istriku, melayaninya dengan baik dan sepenuh hati. Itu semua untuk membuktikan rasa cintaku padamu. "     

Hey kha sungguh terharu mendengar perkataan Juan, namun semua itu tidaklah benar.     

Hey kha berdiri tepat di depan Juan.     

" Apakah kau tahu Juan ? Mengapa orang bisa pintar dan tahu berbagai hal yang ada di dunia ini ? "     

Tanya hey kha pada Juan.     

" Iya, mereka rajin belajar dan mencati tahu yang mereka tidak tahu atau mengerti. "     

Jawab Juan.     

" Benar sayang. Aku belajar dari begitu banyak orang yang aku temui dan aku juga melihat. Kasih sayang seperti apa yang suami mereka berikan terhadap istri tercinta mereka. Tapi satu hal yang aku sadari, semenjak aku tinggal di negara orang lain. Disana tali persaudaraan mereka sangat erat, saling membantu tua dan muda, pantang menyerah dan takut walaupun pistol mengarah ke kepala mereka. "     

Juan dapat melihat rasa sakit, kekecewaan dan juga amarah di mata hey kha saat menceritakan hal itu.     

" Aku pergi di salah satu rumah penduduk untuk mengantarkan obat uang Talah aku resepkan untuknya. Disana aku bertemu dengan seorang wanita yang sedang duduk menyuapi suaminya yang lumpuh. Aku terus memperhatikan apa yang wanita itu lakukan. Dengan senyuman ia membantu suaminya mengganti pakaian dan juga lainnya. Aku mendekat dan berkata. Kau adalah wanita yang hebat, kau memperlakukan suamimu dengan baik. "     

Wanita itu pun tersenyum mendengar perkataan hey kha, karena ia hanya bisa tersenyum saat hey kha tersenyum.     

Karena wanita itu tidak mengerti apa yang hey kha katakan.     

Tapi dokter Almira mengetahui bahasa mereka dan menerjemahkan untuk hey kha.     

Wanita mengatakan pada hey kha.     

" Dia(suamiku) berhak mendapatkan hal itu, walaupun semasa hidupnya tidak pernah melakukan hal yang sama untukku, tapi para istri haruslah memuliakan suaminya karena surga ada pada mereka. Dan suami tugasnya untuk menafkahi keluarganya bukan untuk melayani istri. Tugas istrilah yang harus melayani suaminya dengan penuh kasih sayang tanpa mengeluh sedikitpun dan cinta akan semakin dalam. Jika seperti itu dalam keadaan bagaimanapun kau tidak akan pernah meninggalkan suamimu karena kau terbiasa berbakti padanya. "     

Itulah yang hey kha katakan pada Juan yang membuat Juan merasa tidak percaya dan terdiam saat air mata hey kha jatuh ke pipi manisnya.     

Juan pun perlahan menurunkan kedua kakinya kedalam air hangat yang ada di bawah kakinya.     

Juan pun menarik hey kha lalu memeluknya.     

" Maafkan aku hey kha, aku membuatmu mengingat kejadian pahit. Aku sungguh ingin memberikan yang terbaik untukmu. "     

Hey kha balik memeluk Juan sambil mencium bahu suaminya itu.     

Setelah itu hey kha mencuci kaki Juan lalu mengelap kaki Juan hingga kering.     

" Apakah kau percaya surga dan neraka Juan ? "     

Pertanyaan hey kha itu cukup membuat Juan bingung namun ia tetap menjawabnya.     

" Iya. "     

" Aku ingin masuk kedalam surga bersamamu. "     

Kata hey kha sambil tersenyum pada Juan.     

Juan pun ikut tersenyum melihat kearah hey kha.     

(Apakah aku pantas masuk kedalam surga bersamamu? Aku adalah pria yang penuh dengan dosa, dan aku sangat berterima kasih karena sampai saat ini Tuhan menutupi semuanya agar tidak terlihat olehmu)     

Gumam Juan dalam hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.