MENGEJAR CINTA

PERASAAN YANG TERSIMPAN



PERASAAN YANG TERSIMPAN

Hey kha, Juan dan juga hy Ju masih duduk didalam restoran.     

Hy ju masih menghabiskan es krim miliknya.     

" Ini adalah makanan anak kecil ... Sungguh mengesankan. "     

Ucap Juan saat itu.     

Hy ju tahu bahwa Juan sedang meledeknya tapi ia tidak memperdulikan hal itu dan fokus pada es krim miliknya.      

Hey kha sendiri hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua pria itu.     

Hey kha menanyakan pada Juan kapan Juan akan kembali ke kota E, karena Juan sudah seminggu berada di New York.     

" Aku akan kembali jika kau juga ikut kembali " ucap Juan pada hey kha.     

" Tentu saja aku akan ikut bersamamu."     

Juan merasa senang mendengar hal itu.     

Sementara hy Ju tersenyum sinis menatap Juan.     

Di tengah obrolan mereka tiba-tiba saja mereka di kagetkan dengan sosok perempuan yang menyiramkan air ke kepala Juan.      

Hy Ju masih tetap duduk tenang melihat hal itu sambil berkata.     

" Apakah dia juga salah satu wanita yang ayah campakan ??!! "     

Hey kha yang mengambil tisu untuk mengelap tubuh Juan tiba-tiba saja menghentikan pergerakannya dan menatap Juan.      

Juan menatap tajam kearah hy Ju karena kesal karena hy Ju asal menuduhnya.     

Sementara wanita itu berteriak kepada Juan dan dihentikan oleh wanita yang bersamanya.     

" Kau bajingan Juan Yin. Kau pria yang kejam dan tidak berperasaan ... Apa yang telah kau lakukan .!! Aaahh .."     

Hey kha semakin bingun mendengar perkataan wanita itu yang berteriak pada Juan dengan linangan air mata.     

" A ..da apa ini ?? " Ucap hey kha denga. Terbata-bata menunggu jawaban hey kha .     

" Ini tidak sesuai dengan yang kau pikirkan hey kha ... Aku tidak mengenal wanita ini . Tolong percaya padaku. "     

Wanita itu terus memberontak dan melepaskan diri kemudian menghampiri Juan dan menamparnya, namun hey kha menghentikan pergerakan tangan wanita itu.     

" Hentikan nyonya. Aku tidak terima jika kau menyetuh apa lagi menyakiti suamiku ."      

Ucap hey kha dengan tegas laku menghempaskan tangan wanita itu .     

Wanita itu pun tertawa terbahak-bahak yang membuat semua orang heran melihatnya.     

" Oh ... Kau istrinya ?! Lalu bagaimana dengan perasaan ku ? Bagaimana dengan perasaan ku sebagai seorang istri yang melihat suaminya berbaring tidak sadarkan diri dirumah sakit karena perbuatan pria keji ini . "     

Hey kha terdiam mendengar perkataan wanita itu.     

Sementara wanita itu berjongkok sambil nangis tersedu-sedu.     

" Kalian berteman sejak lama, dia juga bukanlah pria yang jahat. Tapi mengapa kau melakukan hal itu padanya. Apakah kau pikir karena kau orang kaya dan bisa menutupi semuanya Dimata dunia tentang kejahatanmu. Tuhan tidam tidur Juan Yin . Tuhan akan mengutu ...."     

Belum selesai wanita itu bicara.     

Ia pun berhenti saat hey kha menyiramkan air ke tubuhnya.     

Juan yang masih diam saja melihat hal itu tidak mampu berkata apa-apa lagi, saat wanita itu memakinya .     

" Mendengar apa yang kau ucapkan, kau pasti istri Azam Wang. "     

Ucapan hey kha itu membuat wanita itu berdiri tegak dihadapan hey kha dan berkata.     

" Benar ... Aku adalah seorang wanita yang hampir saja kehilangan suaminya karena pria ini . "     

Kini hey kha tahu mengapa Juan tidak ingin ia bertanya saat itu.     

Ternyata ia berkelahi dengan Azam Wang , hey kha tidak begitu mengenal hubungan Azam dan juga Juan tapi yang hey kha tahu mereka berteman sejak dulu.     

Juan juga tidak ingin membahas masalah ini, hey kha juga tidak berusaha ingin tahu atau mengorek masa lalu Juan.     

Karena jika Juan tidak ingin menceritakannya berarti itu bukanlah kisah yang menyenangkan.     

" Kita tidak tahu Disini siapa yang salah atau pun tidak nyonya Wang . Tapi suamiku tidak mungkin menyakiti orang tanpa sebab , apa lagi tuan Azam telah banyak menggangu keluarga kami dan aku yakin nyonya juga mengetahui hal itu. Karena seorang istri pasti tahu sifat dan juga apa yang suaminya lakukan. "     

Wanita itu terdiam mendengar apa yang dikatakan hey kha. Selema ini hubungannya dengan Azam memang tidak berjalan lancar.     

Walau pun Azam tidak pernah menganggap dirinya tapi Azam juga tidak memiliki hubungan dengan wanita lain dan selalu kembali kerumah saat pulang dari kantor.     

" Kita selesaikan ini nanti, dan aku berjanji akan pergi menjenguk tuan Azam bersama Juan "     

Hey kah menarik tangan Juan dan juga hy Ju lalu pergi dari tempat itu.     

Mereka masuk kedalam mobil, Juan masih saja diam tanpa mengatakan apa pun karena Juan takut jika ia salah menjelaskan pada hey kha dan hey kha akan marah padanya.     

Hey kha melihat wajah Juan yang bersedih membuat hey kha ikut bersedih.     

Hey kha bersandar di pundak Juan dan hal itu membuat Juan cukup terkejut.     

" Aku pinjam bahumu sebentar suamiku ... "     

Juan menarik nafas dalam-dalam.     

" Ayah tidak salah dalam hal ini. Apa pun yang ayah lakukan semuanya benar. Ayah tidak mungkin melakukan sesuatu tanpa pertimbangan . Pasti paman itu orang jahat hingga ayah menghajarnya ... Setidaknya aku bangga pada ayah karena sangat menyayangi keluarga ayah. "     

Juan dan juga hey kha cukup tercengang mendengar perkataan hy Ju , sangat jarang hy Ju memuji Juan.     

Hey kha lebih senang lagi karena di balik sikap dingin hy Ju pada Juan ternyata hy Ju menaruh perhatian dan juga sayang terhadap ayahnya.     

Ketika melihat Juan terpuruk dengan keadaan hy Ju berusaha menghiburnya.     

Juan sendiri tidak menyangka bahwa anaknya itu makin dewasa.     

" Juan ... Kita kembali saja. Kepalaku terasa berat. "     

Ucap hey kha pada Juan.     

Juan sangat panik mendengar apa yang di katakan hey kha begitu juga hy Ju yang masih menghabiskan es krim miliknya.     

" Apa kau baik-baik saja hey kha ?? "     

Tanya Juan dengan panik.     

Juan meminta sopir untuk segera kerumah sakit terdekat, namun hey kha menghentikan hal itu.     

" Aku baik-baik saja Juan ... Percaya padaku. Ini hanyalah hal biasa untuk wanita hamil. "     

Ucap hey kha yang masih bersandar di bahu Juan dengan memejamkan matanya.     

" Ibu ... Apakah Dede bayi yang ada di perut ibu baik-baik saja ?? "     

Tanya hy Ju dengan wajah imutnya, hey kha meminta mobil dihentikan.     

Mereka bingung mendengar hal itu.     

Setelah mobil berhenti hey kha meminta hy Ju pindah kebelakang untuk duduk disampingnya.     

Hy Ju yang duduk dikursi depan langsung turun dan duduk di tengah Juan dan juga hey kha.     

" Ibu .... "     

Panggil hy ju sambil memeluk tubuh hey kha.     

Juan pun membelai lembut kepala hy Ju .     

" Anak nakal ..."     

Hy Ju menjulurkan lidahnya melihat ke arah Juan, sementara Juan dan hey kha tertawa melihat hal itu.     

Hey kha juga mulai senang karena Juan kembali tersenyum dan tidak memikirkan lagi perkataan istri dari Azam Wang.     

Mereka berkumpul seperti semula dan bahagia, walaupun masalah datang bertubi-tubi dalam kehidupan mereka tapi cinta mereka tidak runtuh dan bertambah kuat.     

***     

Robin kembali ke hotel setelah menemani hy Ju dan tidak lupa membawakan buah untuk Elisa.      

Robin mengetuk pintu kamar hotel dan seorang perawat membukan pintu untuk Robin.     

" Selamat sore tuan ... "     

Ucap perawat itu.     

" Elisa sedang apa ?? "     

Tanya Robin sambil membuka sepatunya.     

" Nona Elisa sedang istirahat tuan ... Kondisi tubuh Nona Elisa juga mulai pulih. "     

Robin senang mendengar hal itu, lalu meminta perawat itu untuk kembali kerumah sakit karena ia yang akan menjaga Elisa.     

Robin masuk kedalam kamar dan melihat Elisa sedang tertidur pulas.     

" Kau pantas untuk bahagia ... Karena bukanlah pria yang baik untukmu. Tidak selamanya baik adalah yang terbaik ."     

Robin meninggalkan Elisa yang sedang tidur lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan sesuatu untuk Elisa agar ketika ia bangun, ada yang Elisa makan.     

Sementara Elisa mendengar suara pintu tertutup membuka matanya.      

Sebenarnya ia tidak tidur tapi hanya ingin menghindari Robin sebeb itulah ia meminta perawat itu untuk berbohong.     

Air mata Elisa menetes mendengar perkataan Robin.     

" Benar. Kau juga harus tahu hal itu ... Bahwa yang baik bukan berarti dialah yang terbaik tapi bisa saja kau melewatkan yang baik untuk mencari yang terbaik yang akan berujung penyesalan nantinya. "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.