MENGEJAR CINTA

TERIAKAN JUAN



TERIAKAN JUAN

Hey kha yang melihat Juan diam saja bertanya padanya tentang apa yang terjadi.     

Namun Juan hanya tersenyum sambil mengelus lembut kepala hey kha.     

Hey kha tidak ingin bertanya lebih jauh lagi bila Juan tidak ingin cerita padanya.     

Sekarang ia akan lebih peka lagi salah hal menjaga perasaan sang suami.     

Di matanya juan adalah pria yang paling baik, namun di mata Juan dirinya hanyalah manusia yang penuh dengan dosa dan mendapat sebuah keajaiban yaitu hey kha.     

Juan membaringkan hey kha untuk tidur sejenak sebelum kembali beraktivitas.     

" Oh iya juan, setelah aku pikir lagi, aku harus kembali ke Indonesia untuk mengurus masa kerja serta memohon pamit secara langsung. Tapi aku tidak ingin kembali sendiri, aku ingin mengajakmu juga. Apakah kau mau menemaniku ?? "     

Juan menganggukkan kepalanya lalu meminta hey kha untuk tidak banyak berpikir sementara waktu dan istirahat.     

Seperti biasa hey kha tidur sambil memeluk Juan, aroma tubuh Juan bagaikan terapi untuk hey kha.     

Perlahan hey kha tertidur pulas hingga suara nafas hey kha terdengar oleh Juan.     

Juan perlahan menyetuh wajah hey kah dan berkata.     

" Teruslah seperti ini hey kha, jadikan aku sandaran satu-satunya, jadikan aku sebagai obat dikala kau sakit dan jadikan aku sebagai pria satu-satunya yang kau cintai. "     

Setelah itu Juan mengecup kening hey kha lalu pergi keruang kerjanya.     

Juan menelpon manager Harris memintanya untuk mengirimkan semua laporan ke emailnya karena akan ia periksa saat itu agar besok bisa langsung dibahas didalam rapat.     

Manager itu segera mengirimkwn laporan yang Juan minta.     

Suara ketukan pintu terdengar tok tok tok.     

" Siapa ? " Tanya Juan dengan sedikit ketus karena merasa kesal dengan hasil laporan selama seminggu yang ia terima, ada beberapa kesalahan dan lainnya.     

" Saya, datang untuk mengantarkan kopi. "     

Mendengar suara pelayan wanita Juan pun kembali kesal.     

" Dimana para pengawal.!! "     

Pelayan itu ketakutan mendengar perkataan Juan.     

" I, itu tuan. Pak Andy dan pak awan sedang membantu seorang pelayan yang pingsan dibawah. "     

Juan menghela nafasnya lalu meminta pelayan itu masuk dan meletakkan kopi itu di atas mejanya lalu meminta pelayan itu keluar dari ruangannya.     

Semenjak berpisah dengan hey kha Juan tidak mengijinkan pelayan wanita melayani apa lagi masuk kedalam ruang kerja serta kamar tidurnya selain kepala pelayan, bibi Han.     

Yang mengantarkan kopi serta memberikan ruang kerjanya adalah para pengawal.     

Juan menelpon manager Harris untuk memastikan sesuatu.     

Juan sangat marah saat itu ketika meminta jawaban tapi jawaban yang di berikan manager Harris tidak sesuai dengan keinginan Juan.     

" Aku beri kesempatan hingga hari ini, jika proposal itu masih seperti penyusunannya, maka kau bisa mengantarkan lagsung padaku surat pengunduran dirimu serta semua staf yang ikut mengerjakan proposal untuk proyek itu harus keluar dari perusahaan ku. "     

Juan segera menutup telpon itu.     

Sungguh Juan sangat kesal karena proyek uang seharusnya akan mereka dapatkan akan hilang begitu saja jika penyusunannya seperti itu, walaupun itu proyek kecil tapi itu adalah proyek yang di incar oleh Azam. Kali ini Juan benar-benar ingin mengambil semua proyek yang di tujukan untuk perusahaan milik Azam hingga tidak ada lagi yang tersisa.     

" Siapa suru kau menyebut nama Hey kha. Selain dia aku bisa memberikan toleransi padamu. "     

Gumam Juan menyeringai lebar.     

Terlebih lagi harga saham perusahaan Azam perlahan mulai menurun setelah Juan membongkar kasus penyelundupan barang ilegal dari gudang milik Azam dan hal itu membuat Azam rugi besar , sebab itulah Azam sangat marah hingga mengejar Juan sampai ke New York.     

Juan masih terus berhadapan dengan komputer miliknya mengamati pasar saham milik Grup Yin yang mulai melonjak naik, itu membuat Juan sangat senang sekaligus ada rasa khawatir karena dengan adanya ini begitu banyak perusahaan kecil yang bangkrut, pasti mereka tidak akan tinggal diam dan akan membalas dendam pada Juan.     

Juan tidak masalah selagi itu dirinya, tapi jika berani menyetuh atau menyebut nama hey kha dan juga hy Ju, pasti akan segera menghilang dari peradaban.     

Beberapa jam berlalu dengan cepat dan hari semakin malam. Namun Juan masih berada di ruang kerjanya, karena begitu banyak laporan yang harus ia kerjakan, ia juga belum bisa menggangu Robin saat ini.     

Juan pun teringat akan hey kha lalu beranjak dari temt duduknya untuk melihat hey kha sebelum ia kembali lagi untuk menyelesaikan semua pekerjaannya.     

Ketika Juan membuka pintu kamar dan menuju kearah trmoat tidur, tiba-tiba Juan terkejut tidak mendapati hey kha di tempat tidurnya.     

Jantungnya berdetak begitu kencang dan nafasnya mulai terengah-engah mencari hey kha di dalam kamar mandir serta balkon kamar tapi tidak menemukan hey kha.     

Juan pun berteriak memanggil para penjaga serta pelayang sambil berlari keluar dari kamar itu.     

Semua orang mulai panik mendengar teriakkan Juan dan bergegas Menaiki tangga menghadap pada Juan.     

Sementara hey kha yang duduk manis di meja makan sambil menikmati ek krim miliknya terkejut mendengar terikan Juan.     

Hey kha pun mengelus dada serta perutnya.     

" Pasti dia terkejut melihat aku tidak berada dikamar. " Kata hey kha dan berdiri perlahan.     

Sementara Juan berlari menuruni tangga sambil berteriak-teriak meminta semuanya mencari hey kha.     

Langka Juan pun terhenti ketika melihat hey kha berjalan dari arah dapur, sungguh kedua kakinya menjadi lemas saat ini.     

Semeny semua pengawal dan pelayan menundukkan kepala mereka.     

" Mengapa kau membuat takut semua orang Juan ?. " Tanya hey kha yang berjalan menghampiri Juan di tangga dengan memeluk kotak es krim.     

Juan menghela nafas panjangnya, melihat hey kha yang baik-baik saja.     

Hey kha yang hendak menaiki tangga terkejut dengan ucapan Juan.     

" Berhenti. Berhenti di situ. " Ucap Juan dengan nafas yang masih terengah-engah.     

Juan berjalan perlahan menuruni tangga menghampiri hey kha dan duduk di tangga terakhir tepat di hadapan hey kha.     

Hey kha meletakan es krim yang ada di pelukannya itu di lantai lalu memeluk Juan.     

" Maafkan aku. Aku ingin menemuimu terlebih dahulu tapi aku takut mengganggumu, makanya aku turun ke bawah untuk makan. "     

Juan balik memeluk hey kha, namun ia masih belum bisa mengatakan apa pun karena ia masih sangat syok.     

Jantungnya masih berdetak kencang, serta trauma karena kehilangan hey kha membuatnya tidak bisa berpikir lagi saat melihat hey kha tidak berada di kamarnya.     

Juan memeluk hey kha dengan cukup erat sambil mengelus lembut kepala hey kha.     

Hey kha merasa menyesal melakukan hal itu, hey kha tidak menyangka bahwa Juan akan sepanik dan se syok ini.     

Juan melepaskan pelukannya, lalu mengusap es krim yang masih menempel di wajah istrinya itu.     

" Kau pasti terkejut ? " Tanya Juan dengan suara lembut pada hey kha, hey kha pun menganggukan kepalanya.     

Seperti anak kecil yang mengakui kesalahannya.     

Juan tersenyum melihat ekspresi wajah hey kha yang begitu menggemaskan.     

" Sungguh manis. " Ucap Juan sambil menyebut pipi hey kha.     

Juan pun mengambil es krim yang hey kha letakan di lantai dan membantu hey kha berdiri.     

" Apakah tidak masalah jika ibu hamil makan es krim pada malam hari ? Apa lagi ini sudah cukup malam. "      

Hey kha menggelengkan kepalanya.     

" Baiklah. Istriku yang manis dan menggemaskan, kita makan es krimnya sama-sama. Kau mau berbagi bukan ? "     

Hey kha cemberut sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.     

Juan pun tertawa melihat hal itu.     

" Kau sungguh pelit. " Ucap Juan dengan penuh tawa.     

Hey kha ikut tertawa melihat Juan yang seperti itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.