MENGEJAR CINTA

MANIS DAN LUCU



MANIS DAN LUCU

Mereka duduk di meja makan, dengan Juan yang hanya melihat hey kha menghabiskan es krim yang ada di hadapannya itu.     

Walau pun Juan meminta hey kha untuk berhenti tapi tetap saja hey kha menolak, Juan sendiri tidak mungkin memaksa hey kha.     

Biar bagaimanapun istrinya adalah seorang dokter, pasti ia tahu apa yang ia lakukan.     

" Apa besok kau akan ke kantor ? "      

Tanya hey kha pada Juan. Juan masih bingung mendengar hal itu.     

( Apa mungkin hey kha belum ingin aku meninggalkan sendiri dirumah.? )     

Gumam Juan dalam hatinya.     

" Tidak. Aku ingin mengajakmu jalan-jalan. "     

Ucap juan agar hey kha tidak sedih.     

" Bagaimana dengan pekerjaanmu ? "      

Tanya hey kha lagi.     

" Aku bisa bekerja dari rumah. Lagi pula siapa yang akan memarahiku jika aku tidak pergi ke kantor. "      

Ucap Juan sambil tersenyum kearah hey kha.     

" Kau bisa egois terhadap diriku hey kha. Jika kau ingin aku bersamamu dan menemanimu. Kau bisa mengatakannya dan mengambil sebanyak mungkin waktuku. Kau tidak perlu Takut atau pun merasa bersalah, apa lagi memikirkan perkataan ataupun perasaan orang lain. Milikmu adalah milikmu, dan tidak perlu meminta, serta merasa malu jika kau ingin menggunakannya. Gunakan dan perlakukan sesuka hatimu. "     

Hey kha cukup tercengang mendengar perkataan Juan.     

Walaupun ia sangat ingin melakukan apa yang Juan katakan, melakukan apa pun terhadap miliknya.     

Namun ia sadar bahwa Juan bukan hanya miliknya saja.     

Memang benar raga serta cinta Juan hanya milknya seorang tapi ilmu pengetahuan dan bakat yang ia miliki itu adalah milik banyak orang ( harus di gunakan untuk membantu orang banyak).     

" Hehe, baiklah. Aku akan egois padamu, karena kau adalah milikku."     

Kata hey kha pada Juan dengan senyuman manis di bibirnya.     

( Mengapa hey kha menjadi lebih menggemaskan seperti ini. Aku bisa gila jika terus seperti ini.) Gumam Juan dalam hati, lalu menundukkan kepalanya.     

" Juan, " panggil hey kha.     

" Ya, " jawab Juan dengan lembut.     

Hey kha pun menggelengkan kepalanya.     

Juan menatap aneh ke arah hey kha.     

" Apakah kamu butuh sesuatu ? "      

Tanya Juan pada hey kha.     

Hey kha berdiri dari tempat duduknya lalu berdiri didepan Juan.     

" Ayo kita jalan-jalan keluar. Aku bosan didalam rumah. "     

" Sekarang.? " Tanya juanbyang terkejut karena waktu telah menunjukan pukul 2 malam.     

Hey kha menganggukan kepalanya.     

" Iya. Ayo kita naik mobil sport mu. "     

Kali ini Juan benar-benar terkejut mendengar hal itu, jika mengajak naik mobil sport itu berarti hey kha ingin ia mengebut lagi.     

" Apakah kau tidak mau ? " Tanya hey kha dengan wajah cemberutnya.     

" Hey kha. Bukankah itu tidak baik jika tubuhmu terus terguncang. "      

" Kita tidak harus ngebut kok, cukup pelan-pelan saja. " Dengan senyuman manis namun sanggup membuat bulu kuduk Juan merinding melihatnya.     

" Baiklah. "     

Juan meminta untuk menunggunya di ruang tamu, ia akan ke atas mengambil jeket untuk hey kha.     

Hey kha duduk di ruang tamu seperti yang Juan minta.     

Sementara Juan pergi untuk mengambil jeket hey kha didalam lemarai.     

5 menit kemudian Juan menemui hey kha, Juan melihat hey kha sedang duduk melamun.     

" Ada apa ?? " Tanya Juan.     

" Ah, tidak. "     

Mereka pergi keluar rumah dan disana sudah terparkir mobil sport milik Juan dan 4 mobil pengawal yang siap mengawal mereka pergi.     

Juan membukakan pintu mobil untuk hey kha, namun hey kha hanya berdiri diam saja.     

Juan tampak bingung dengan sikap hey kha yang seperti itu.     

" Apakah kau marah ? "      

Hey kha berbalik lalu berjalan kearah teras rumah dan duduk disitu.     

Juan segera meyusul hey kha.     

" Jangan duduk di lantai, nanti kamu masuk angin. "      

Kata Juan yang berdiri didepan hey kha lalu mencoba untuk membantunya namun hey kha menolak untuk berdiri dan duduk sambil menongkahkan kedua tangan di dagunya.     

" Aku bosan. " Ucap hey kha dengan cukup manja.     

Juan berjongkok tepat di hadapan istrinya itu.     

" Jika bosan, ayo kita jalan-jalan. "     

Hey kha pun menggelengkan kepalanya.     

Juan menyetuh hidung hey kha.     

" Lalu istriku yang manis ini, ingin apa ? "     

Tanya Juan dengan senyuman di wajahnya.     

" Gendongan. "      

Mata Juan agak terbelalak mendengar hal itu dengan alis kanannya yang terangkat.     

" Keliling rumah ? "     

Tanya Juan pada hey kha.     

" Iya. "      

Juan berdiri lalu membantu hey kha berdiri.     

Setelah itu Juan memakaikan jeker berbulu dengan kupluk yang cukup besar.     

" Baiklah. Istriku sayang. Aku akan menjadi kendaraan mu, yang akan siap mengantar istriku yang manis ini kemana saja yang ia inginkan. "     

Juan membelakangi hey kha lalu berjongkok, meminta hey kha naik ke punggungnya.     

Hey kha melakukan apa yang Juan minta.     

Juan mengangkat jarinya memberikan perintah pada semua pengawal untuk memperketat keamanan.     

Sementara hey kha memeluk bahu Juan dari belakang dengan wajah yang bersandar di bahu Juan.     

" Apakah aku berat ? " Tanya hey kha pada Juan.     

" Sangat. " Jawab Juan sambli tersenyum senang.     

" Agap saja kau sedang olahraga. "      

Ucap hey kha pada Juan.     

Mereka berjalan-jalan pergi ke taman bunga yang berada di samping rumah.     

Juan dan hey kha saling menggoda dan tersenyum bersama.     

Sungguh malam yang sangat panjang dan juga indah.     

Terlebih lagi Juan. Ia yang paling merasa senang saat itu.     

Namun ia juga takut jika senyum manis hey kha, akan menghilang karena kebodohannya.     

Tapi Juan berjanji kali ini, siapa pun yang berani mengancam atau pun menyentuh keluarganya akan ia musnahkan sampai ke akarnya.     

Sudah cukup ia membuat hey kha menderita, saat ini ia cukup beruntung karena Tuhan masih mempertahankan cinta tulus hey kha untuknya dan tidak mengambil satu-satunya cinta yang ia inginkan.     

Jika mungkin itu wanita lain, ia akan menyerah dan memilih pergi mengejar kebahagian lainnya, tapi berbeda dengan hey kha. Walaupun begitu banyak penderitaan dan rasa sakit yang kami lalui bersama, tapi ia tidak pernah meyerah dan selalu bersabar serta bermurah hati menerimah cintanya kembali.     

Juan berjanji, apapun akan ia lakukan untuk hey kha, apa pun. Bahwa jika harus mengorbankan nyawanya sendiri, ia tidak keberatan, yang terpenting adalah membuat hey kha senang dan selalu nyaman berada disampingnya.     

Jika bukan karena memikul tanggung jawab terhadap keluar Yin.     

Ia pasti memiliki hidup damai disuagu pulau bersama hey kha, dan Juan yakin bahwa hey kha pasti akan lebih senang.     

Karena hey kha sangat suka dengan ladang yang hijau, di penuhi buah-buahan, sayur-sayuran serta bunga yang bermekaran.     

Hidup sederhana memang sangatlah nyaman dan itu Juan rasakan pertama kalinya, saat ia dan hey khe pergi ke desa dimana hey kha pernah tinggal bersama kedua orang tuanya.     

" Apa yang kau pikirkan Juan.? "      

Tanya hey kha, yang melihat Juan diam saja sejak tadi.     

Juan pun sadar dari lamunannya.     

" Aku hanya berpikir. Jika kau tua nanti pasti akan lebih cantik lagi. "     

Hey kha pun tertawa mendengar perkataan Juan, Juan ikut tertawa karena mendengar tawa hey kha yang sangat lucu menurutnya.     

(Bagaimana aku tidak gila dan cinta mati pada wanita ini. Dia begitu manis dan juga lucu)     

Gumam Juan dengan wajah yang tampak merona.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.