MENGEJAR CINTA

NASEHAT UNTUK HY JU



NASEHAT UNTUK HY JU

Walaupun di hati sho Ju masih ada hey kha, tapi ia juga tidak mungkin mengharapkan hey kha yang telah bahagia bersama dengan Juan.     

***     

Setelah tidak sadarkan diri cukup lama karena obat bius yang di berikan dokter.     

Hy jua akhirnya sadar juga, hey kha sangat senang melihat hy Ju yang kembali sadar.     

" Apakah ada yang sakit nak ? "      

Tanya hey kha pada hy Ju, sambil menyentuh tubuh hy Ju.     

Hy Ju mengehentikan tangan hey kha, dan mengatakan.     

" Aku baik-baik saja ibu, hy Ju adalah anak yang kuat. "     

Hey kha pun memeluk hy Ju ketika mendengarkan perkataannya.     

Juan masuk kedalam ruangan sambil membawah keranjang buah.     

Hy Ju tampak menurunkan pandangannya dari Juan karena merasa bersalah.     

Hey kha menitipkan hy Ju sebentar, sementara ia pergi menemui dokter Rian untuk membahas sesuatu.     

Ketika hey kha pergi, Juan duduk tepat di hadapan hy Ju.     

" Apakah hanya sebatas itu kemampuanmu ?"     

Ucap Juan pada hy Ju.     

" Maafkan hy Ju ayah. Jika tidak mengingat ibu akan lebih syok dan akan menghukum hy Ju, mungkin anak itu akan duduk di kursi roda selamanya. "     

Juan tersenyum mendengar perkataan hy Ju, lalu mengelus kepala hy ju.     

" Berbuatlah kayaknya seperti anak kecil, jangan terlalu berlebihan. Kau tahukan bagaimana sikap ibumu, "     

Hy Ju menganggukkan kepalanya.     

" Anak pintar. Oh iya, apakah karena gadis itu lagi kau berkelahi dengan temanmu ? "     

Hy Ju hanya diam membisu mendengar pertanyaan Juan.     

" Ayah penasaran, gadis kecil seperti apa yang mampu menarik perhatian wajah datar sepertimu ini ?"     

Hy Ju memalingkan wajahnya ketika mendengar ejekan dari Juan.     

" Jika kau ingin bertanggung jawab pada sesuatu, maka jadilah orang yang hebat agar bisa ia andalkan. Dunia ini kejam bagi orang yang lemah, kau mengerti ?"     

" Mengerti ayah. "     

Jawab hy Ju pada Juan.     

Bukan karena Juan ingin mengajarkan kekerasan pada anaknya, tapi hy Ju adalah seorang laki-laki, jiwanya Garut di didik menjadih pria yang tangguh, agar tidak gampang di tindas, dan Juan juga sebagai orang tuan selalu mengingatkan mana baik dan buruk, jangan asal bertindak mengikuti nafsu belakang.     

Juan takut dengan dunia yang mereka tinggali saat ini, dimana perebutan harta dan kekuasaan semakin meraja lelah bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang.     

Terlebih lagi ia tidak mungkin selamanya dapat melindungi hy Ju dari bahaya, Juan hanya bisa mengajarkan beberapa cara agar hy Ju dapat bertahan di luar sana tanpa bantuan dari Juan.     

Juan sangat yakin pada hy Ju, karena hy Ju adalah anak yang sangat kuat.     

Ia bahkan tidak ingin tinggal dengan dirinya dan juga hey kha, bukan karena ia tidak menyayangi hey kha tapi, karena ia adalah anak laki-laki jadi tidak manja.     

Juan mengatakan pada hy Ju agar ia harus hidup mandiri dari sejak kecil, karena latar belakang keluarga mereka.     

Semua orang pasti berebut untuk menyakiti keluarga Yin dan menjatuhkan mereka, jika hy Ju tinggal bersama dengan Juan dan hey kha, mungkin ia akan tumbuh menjadi anak yang manja.     

Walaupun hy Ju tinggal di rumah nyonya yin tapi Juan dan hey kah selalu menyempatkan diri untuk mengajak hy Ju jalan-jalan atau pun menginap bersama dengan mereka.     

Jadi hy Ju tidak pernah kekurangan kasih sayang walaupun jauh dari hey kha dan Juan.     

Hey kha pun masuk kedalam ruangan, dan melihat suasana sunyi saat itu.     

" Apakah sejak tadi kalian berdua hanya saling memandang ?"     

Tanya hey kha.     

Juan tersenyum mendengar perkataan.     

" Mana mungkin sayang, selain memandang kami juga bernafas dan duduk bersama. "     

Hey kha begitu kesal dengan jawaban konyol Juan, lalu memukul bahu Juan.     

" Aku bercanda sayang. Apa yang kau bicarakan bersama dokter Rian? "     

Tanya Juan.     

" Tentang kondisi hy Ju. Katanya hy Ju masih perlu perawatan lebih lama lagi, tapi aku meminta agar hy Ju di rawat di rumah. Aku sendiri yang akan merawat hy Ju."     

" Ibu memang dokter yang hebat. "     

Ucap hy Ju memuji hey kha.     

" Kata-kata yang manis, tapi sayang tidak semanis orangnya. "     

Hy Ju menundukkan kepalanya karena tahu apa yang di maksud hey kha.     

Hey kha juga tidak tega mengatakan hal itu pada hy Ju, tapi walau bagaimana pun hy tetap salah.     

Juan pamit keluar dan membiarkan hey kha bicara dengan Hy Ju, sebagai ayah Juan tidak ingin ikut campur tentang bagaimana cara seorang ibu mendidik anaknya, karena seorang ibulah yang paling tahu mana yang baik dan buruk, Juan juga sudah cukup memberikan nasehat pada hy Ju.     

" Hy Ju, ibu tahu mungkin kau tidak suka ketika ibu memarahimu, "     

" Tidak ibu, hy Ju senang ibu memarahi hy Ju, hy Ju mengaku salah. "     

Mendengar perkataan hy Ju dan melihat wajahnya, hey kha tidak sanggup untuk marah.     

" Hy Ju sayang, kau masih anak kecil, berkelahi antara teman itu biasa, tapi jika menyakiti sampai seperti itu, itu sudah keterlaluan sayang. Lain kali hy Ju harus bisa menahan emosi. "     

Hy Ju pun menganggukkan kepalanya.     

" Anak baik. "     

Hey kha mengambil makanan lalu menyuapi hy Ju, dan nyonya yin juga baru saja sampai di rumah sakit.     

" Cucuku, cucuku sayang. "     

Panggil nyonya yin saat memasuki ruangan.     

" Nenek, hy Ju baik-baik saja. "     

Ucap hey kha untuk menenangkan nyonya yin.     

" Baik-baik bagaimana nak, lihatlah wajah tampan cucu kesayanganku ini."     

Kata nyonya yin pada hey kha ketika melihat, kondisi hy Ju.     

Nyonya yin duduk di tempat tidur hy jua, sambil menggenggam tangannya.     

" Mengapa kau bisa sampai terluka cucuku, bukankah Nene buyut mengatakan bahwa kau harus membalas mereka, ketika mereka menyakitimu ? Hajar mereka sampai mereka tidak meremehkanmu sebagai cucu nenek buyut. "     

Hey kha menarik nafasnya ketika mendengar perkataan nyonya yin, tidak mungkin hey kha marah pada nyonya yin.     

" Baiklah nenek, kalian bicaralah aku akan keluar sebentar."     

Hey kha pun keluar meninggalkan mereka di dalam kamar.     

" Nenek buyut, ibu pasti marah mendengar hal itu."     

" Cucuku sayang, kau tidak perlu khawatir. Ibumu bukanlah orang yang akan marah karena ucapan nenek yang seperti itu."     

Hy Ju masig merasa sedih melihat hey kha keluar dari ruangannya.     

Sementara Juan terkejut saat hey kha keluar dari ruangan hy Ju.     

" Mengapa kau keluar ? "     

" Aku butuh udarah segar, lagi pula nenek bersama dengan Hy Ju di dalam."     

Kata hey kha pada Juan.      

Juan berpikir mungkin hey kha memang butuh udarah segera, karena suasana rumah sakit tidak begitu baik untuk tubuhnya yang sedang hamil.     

Juan mengajak hey kha pergi ke taman rumah sakit, mereka pun duduk.     

" Bagaimana perasaan mu ?" Tanya Juan.     

" Aku butuh hiburan. "     

" Hiburan ? " Tanya Juan dan hey kha pun menganggukkan kepalanya.     

" Nyanyiankan aku sebuah lagu dengan gerakan. "     

Juan sungguh tercengang dengan permintaan hey kha, jika itu sebuah pidato panjang lebar tanpa teks, ia pasti bisa melakukannya, tapi menyayangi sambil menari.!     

" Apakah kau sungguh menginginkan itu ?"     

" Sudahlah. Pertanyaanmu semakin membuatku pusing. "     

Kata hey kha pada Juan, lalu membalikkan badannya.     

Juan menelpon para pengawalnya untuk berdiri 30 meter dari mereka, untuk menghadang orang-orang mengambil gambar saat ia sedang melakukan hal konyol yang di minta oleh istri tercintanya itu.     

" Apa kau akan melakukannya ? "     

Tanya hey kha yang segera berbalik ketika Juan menutup panggilan itu, raut wajah hey kha juga tampak cerah dan bahagia.     

" Ini adalah bentuk penyiksaan yang sebenarnya."     

Gumam Juan ketika melirik kearah hey kha, dengan senyum manis yang di paksakan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.