MENGEJAR CINTA

Kencan with husband



Kencan with husband

Suara itu cukup mengagetkan Robin dan juga Elisa. Terutama Robin yang mengenal pasti suara itu.     

" Adel???" Ucap Robin, yang terkejut melihat Adelia datang bersama dengan jody ke rumahnya.     

Elisa berdiri menyambut Adelia dan juga jody.     

" Lama tidak jumpa Adel," sapa Elisa.     

" Kak Elisa," jawab adelia.     

Mereka pun saling melempar senyum.     

Elisa mempersilakan mereka untuk duduk dan meminta bibi Han bawakan teh dan juga cemilan untuk mereka.     

" Oh iya, aku dengar kak Elisa sakit. Maaf karena baru datang untuk melihat," ucap Adel.     

Elisa cukup tercengang mendengar apa yang di katakan oleh Adelia. Jadi Adelia tahu tentang penyakitnya.     

Adelia yang melihat Elisa tampak terkejut ketika mendengar hal itu, segerah menjelaskan pada elisa.     

" Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu sedih. Aku tahu dari kak Around, saat itu tanpa sengaja aku mendengar perbincangan kak around dan juga dokter Rian. Aku sendiri sangat terkejut ketika mendengar hal itu, aku ingin menemui mu tapi aku tidak punya keberanian, aku takut kau salah paham terhadap sikapku. Tapi kak Elisa, aku bukan mengatakan ini karena kasihan padamu, aku mengatakan hal ini karena benar-benar khawatir padamu. Aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini, karena aku pernah mengalaminya." Kata Adelia pada Elisa dengan rasa bersalah di wajahnya.     

Jody menggegam tangan Adelia saat itu, begitu juga dengan Robin yang merangkul bahu Elisa.     

" Aku tidak marah padamu Adel, aku hanya tidak ingin semua orang khawatir padaku. Tapi aku senang karena kau mengkhawatirkan aku," kata Elisa.     

Adelia dapat melihat perhatian dan juga kasih sayang yang tulus dari sikap dan juga mata Robin saat melihat Elisa.     

" Aku jadi iri," kata Adelia yang membuat mereka terkejut.     

" Iri??" Tanya Robin spontan ketika mendengar perkataan adelia.     

" Iya, aku semakin iri. Lihatlah kalian yang begitu mesra, Robin bahkan tidak melepaskan sedikitpun tangan kak Elisa sejak tadi, aku bisa melihat cinta yang begitu luar biasa besar dari matanya untuk kak Elisa,"  jawab Elisa.     

Jody yang mendengar perkataan adelia, menggegam tangan Adelia. Adelia menatap Jody lalu dengan manjanya ia menyandarkan kepalanya di wajah Jody sambil tersenyum.     

" Tapi kau tidak kalah manis sayang,"  ucap Adelia pada Jody.     

Elisa dan Robin cukup terkejut melihat pemandangan itu. Adelia menjadi lebih agresif pada Jody, apa lagi dengar panggilan sayang Adelia untuk Jody.     

" Malah aku yang lebih iri lagi," ucap Elisa pada Adelia.     

" Hubungan kalian semakin baik, oh iya. Aku dengar pernikahan kalian di tunda??" Kata Elisa.     

Adelia pun menganggukkan kepalanya.     

" Iya," jawab Adelia.     

" Mengapa??" Tanya Elisa lagi.     

" Sebenarnya ada masalah sedikit, tapi itu telah terselesaikan. Dan hari ini kami kemari untuk memberikan surat undang ini untuk kalian." Ucap Adelia, lalu memberikan undang pernikahan itu pada Elisa.     

" Dan, selamat ya kak, atas kehamilan kak Elisa. Jika aku tahu lebih cepat aku akan datang dengan membawa sesuatu untuk kak Elisa. Aku jadi semakin iri pada kalian, kak hey kha dan kak Elisa adalah dua wanita yang beruntung karena sedang mengandung." Kata Adelia.     

" Terima kasih Adel, aku doakan kau segerah menyusul kami." Ucap Elisa.     

Mereka mengobrol cukup lama tentang pernikahan Adelia dan juga Jody.     

Setelah itu Robin mengajak mereka untuk sarapan bersama. Karena mereka mungkin belum sarapan karena datang di saat pagi hari.     

" Kebetulan, aku mang berniat untuk sarapan di sini. Makanya aku memilih datang di saat pagi hari," ucap Adelia.     

Dan ucapannya itu membuat mereka semua tertawa.     

Begitu juga dengan Jody yang begitu gemas melihat tingkah Adelia.     

" Mengapa kau seperti ini," ucap Jody pada Adelia.     

" Bukankah itu yang membuatmu suka??"tanya Adelia.     

Jody hanya bisa tersenyum dengan mengelus kepala Adelia.     

Sesampainya di meja makan, adelia mengambil mangkok Jody lalu menuangkan sup Kendalnya.     

" Ini untukmu." Ucap Adelia, lalu memberikan mangkok itu untuk Jody.     

Robin dapat melihat hal itu, ia dapat melihat kesungguhan di mata adelia untuk Jody.     

Robin pun tersenyum melihatnya. Sementara Elisa memperhatikan Robin yang tersenyum melihat ke arah Adelia.     

Jantung Elisa berdetak dengan kencang.     

' Jangan berpikir yang buruk, bisa saja ia senang melihat hubungan mereka. ' batin Elisa.     

Elisa pun di buat terkejut saat Robin, memberikan jus buah untuknya.     

" Ada apa?? "Tanya Robin. Saat melihat Elisa yang terkejut saat ia memberikan jus itu untuk Elisa.     

" Ah, tidak." Kata Elisa.     

" Apakah kau merasa tidak enak badan??" Tanya Robin yang khawatir.     

Mata Adelia tertuju pada sikap Robin yang begitu baik pada Elisa.     

" Aku baik-baik saja, " ucap Elisa.     

Adelia Sungguh senang melihat pemandangan indah itu.     

Saat mereka makan, mereka pun mengobrol bersama.     

Adelia sering memperhatikan Elisa dan juga Robin di sela obrolan mereka.     

Robin terkadang menyuapi Elisa, merapikan rambut Elisa dan terkadang bersikap manja pada Elisa.     

Jika Adelia tidak melihat langsung mungkin ia tidak akan percaya bahwa Robin bisa berbuat hal seperti itu.     

Karena Robin yang ia kenal selama ini sangatlah kaku.     

Setelah mereka sarapan bersama, dan berbincang sedikit. Adelia dan juga Jody pamit untuk pulang.     

" Aku akan datang lagi untuk berbincang dengan kak Elisa nanti, itupun jika kak Elisa tidak keberatan." Ucap Adelia.     

" Mana mungkin aku keberatan. Aku akan sangat senang jika kau bisa sering berkunjung." Kata Elisa pada Adelia.     

Mereka pun saling berpelukan.     

Adelia pun melihat kearah Robin, begitu juga dengan Robin.     

Adelia tersenyum manis padanya.     

" Aku ikut senang melihat, kak Robin bahagia di samping istrimu. Kau akhirnya mengikuti jejak kak Juan, menjadi suami takut istri..,hahaha" kata Adelia pada Robin, dengan tertawa lepas lalu pergi.     

Elisa juga menahan tawanya mendengar perkataan adelia.     

Robin yang melihat hal itu, berjalan mundur lalu memeluk Elisa dari belakang.     

" Aku tidak masalah jika dikatakan sebagai suami takut istri cantik ku. Karena pada nyatanya aku sangat takut jika istriku ini marah," kata Robin saat itu.     

Jantung Elisa berdetak kencang dan juga wajahnya merona ketika mendengar ucapan Robin.     

Robin pun mengangkat Elisa di pelukannya.     

" Ah..., Robin." Teriak kecil Elisa yang terkejut.     

" Waktunya untuk istirahat," ucap Robin.     

" Tapi ini masih pagi, aku mau jalan-jalan di luar. Apalagi cuacanya cerah seperti ini."      

Mendengar perkataan Elisa, membuat Robin memiliki ide untuk menghabiskan waktu bersama Elisa.     

Ia pun membawah Elisa ke kamar untuk mengganti pakaian elisa, karena ia ingin mengajak Elisa jalan.     

Ribin berencana membawa Elisa untuk pergi menonton film, makan di restoran dengan suasana romantis. Dan beberapa hal lainnya yang akan di lakukan oleh pasany pada umumnya.     

Iya juga telah banyak mempelajari trtang kegiatan kencan yang baik untuk pasangan.     

" Sebelum aku mengganti pakaianku, aku ingin bertanya kemana kita pergi. Agar aku bisa menyesuaikannya." Ucap Elisa.     

" Kencan.., kita akan melakukan kencan hari ini." Jawab Robin.     

" Ken_kencan??" Tanya Elisa yang syok.     

Robin pun menganggukkan kepalanya, mengiyakan pertanyaan Elisa.     

Robin yang melihat Elisa syok sadar babwa selama ini ia tidak pernah melakukan hal itu dengan Elisa , sebagai pasangan.     

HAI SEMUANYA     

JANGAN LUPA MAMPIR DI NOVEL AUTHOR LAINNYA YA     

- ADAKAH AKU DI HATIMU     

- YOUNG WIFE : Istri Muda Tercinta     

- MUSLIMAH TUNGGULAH AKU     

- MANISNYA CINTA (the sweetness of love)     

Ceritanya keren-keren loh     

awas baper, Author ga bakalan tanggung jawab ya      

hehehehe     

JANGAN LUPA JUGA BUAT DUKUNGAN TERUS NOVEL INI, DENGAN :     

~ VOTE PS     

~ BERI HADIAH/GIFT (Jika suka dengan bab ini)     

~ TINGGALKAN KOMENTAR KALIAN DI BAWAH     

~ DAN BERIKAN REVIEW (di halaman Depan ya..)     

MAKASIH      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.