MENGEJAR CINTA

Kencan with husband 2



Kencan with husband 2

Elisa sangat senang ketika mendengar kata kencan dari mulut Robin.     

Selama mereka menikah. Mereka memang jarang pergi bersama, mereka keluar untuk makan malam biasa.     

Saat berjalan bersama Robin pun, mereka tidak terlihat seperti pasangan suami istri, tapi lebih ke atasan dan bawahan.     

Karena waktu mereka makan dan pergi bersama, hanyalah pada jam kerja saja.     

Tanpa Elisa sadari air matanya jatuh menetes di wajahnya.     

Robin yang melihat hal itu bergegas menghampiri Elisa.     

" Ada apa Elisa?? Apakah kau tidak suka pergi bersamaku? Jika iya, maafkan aku." Ucap Robin lalu menyeka air mata Elisa.     

Elisa langsung memeluk Robin dengan erat.     

" Bukan, bukan itu. Aku..,aku sangat senang. Aku sungguh sangat senang Robin. Terima kasih Robin, aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu." Ucap Elisa.     

Robin pun menyentuh wajah Elisa dengan kedua tangannya, dan menengadah ke wajahnya. Lalu mencium bibir Elisa.     

Walaupun awalnya Elisa cukup terkejut tapi Elisa mulai membalas ciuman Robin.     

Saat itu, bibi Han datang mengantarkan buah di kamar Elisa.      

Kamar Elisa tidak di kunci dan masih terbuka. Bibi Han masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu karena melihat pintu kamar tidak terkunci.     

Namun bibi Han begitu terkejut saat melihat Elisa dan Robin yang sedang berciuman.     

" Ya Tuhan, maafkan." Kata bibi Han yang terkejut dan segera berbalik pergi.     

Elisa dan juga Robin di buat terkejut ketika mendengar suara bibi Han.     

Karena begitu terkejut bibi Han sampai menabrak Sam yang juga baru akan masuk menemui Elisa.     

" AW..," keluh Sam. Sementara bibi Han menjatuhkan nampannya.     

" Bibi...," Ucap Sam.     

Bibi Han yang melihat Sam langsung menarik Sam keluar dan menutup pintu kamar Elisa.     

" Ada apa bibi??" Tanya Sam yang bingung karena tiba-tiba bibi Han menarik tangannya.     

" Jangan masuk sekarang tuan, kita bisa menganggu tuan dan nona Elisa." Kata bibi Han menjelaskan pada Sam.     

" Menggangu apa bibi?! Aku ingin bertanya sesuatu pada kak Elisa, aku harus masuk sekarang." Ucap Sam.     

Sam yang melangkah mendekati pintu, langsung di jewer oleh bibi Han.     

" Anak ini, jika di beri tahu tidak mendengarkan." Ucap bibi Han dengan masih menjewer telinga Sam.     

" Ampun bibi, ampun. Aku salah," ucap Sam.     

Bibi Han pun melepaskan telinga Sam, dan mengajaknya untuk pergi,membiarkan Elisa dan juga Robin menghabiskan waktu bersama.     

' astaga, aku lupa bahwa tuan dan nona Elisa telah berbaik saat ini. Aku harus memperingati semua pekerjaan ke depannya.' batin bibi Han.     

Elisa segerah memalingkan wajahnya ketika di pergoki oleh bibi Han, ia merasa malu saat itu.     

" Maaf, aku lupa mengunci pintunya." Kata Robin pada Elisa.     

" I-iya, tidak masalah. Aku akan mengganti pakaianku." Ucap Elisa. Lalu membuka lemari pakaian.     

" Baiklah, aku akan ke kamar mandi dulu." Kata Robin.     

Ia mulai memilih baju apa yang cocok untuk hari besar ini.     

Elisa pun melihat pakaian dress putih miliknya. Ia memutuskan untuk memakai itu.     

Elisa mulai memakai dress putih yang tampak cantik itu. Tapi ia tidak bisa meraih rast belakangnya.     

Robin yang melihat hal itu, membantu Elisa.     

" Biar aku bantu..," ucap Robin.     

Robin meminta Elisa untuk berbalik badan. Elisa mulai merasa canggung sat itu, karena ia memakai dress langsung di mana pakaian itu tidak memerlukan lagi pakaian dalam.     

Robin melihat punggung belakang Elisa yang tampak putih dan juga mulus. Wajahnya bahwa langsung memerah saat itu.     

Sejak malam itu, ia tidak lagi berhubungan dengan Elisa. Apa lagi kondisi tubuh Elisa yang lemah, membuat Robin menahan perasaannya.     

Elisa dapat melihat wajah Robin dari kaca yang merona ketika melihat punggungnya.     

Elisa sendiri mulai gugup, hingga kedua tangan yang ia kepalkan berkeringat.     

" Uhum.." suara Elisa terdengar.     

" Apakah kau sulit melakukannya?? Jika ia, aku akan memanggil Eni(pelayan) untuk membantuku." Kata Elisa pada Robin.     

" Ah, tidak perlu. Aku bisa melakukannya."      

Setelah beberapa saat kemudian, mereka telah selesai mengganti pakaian.     

Robin memuji Elisa yang tampak cantik dengan dress putih.     

Elisa sangat senang ketika mendengar pujian dari sang suami.     

" Kau juga sangat tampan dengan pakaian santai seperti itu. Terus terang aku bosan melihatmu memakai kemeja setiap hari,he..," kata Elisa sambil tertawa kecil.     

" Mengapa kau tidak mengatakan hal ini sejak dulu,? Mulai hari ini aku akan sering memakai pakaian biasa. Ayo pergi....," Ajak Robin pada Lisa.     

Mereka pun pamit pergi pada, Bibi Han dan juga Sam.     

Sam sangat senang melihat senyum di wajah kakaknya.     

Mereka pergi ke suatu bioskop di sebuah mall.     

Elisa merasa sangat senang, Karena ia berjalan bersama Robin dengan bergandengan tangan dan menikmati hari yang begitu cerah dengan sinar mentari pagi yang begitu cerah.     

Sesampainya, di bioskop. Robin bertanya pada Elisa ia ingin menonton film apa.     

" kau ingin menonton film apa..?? "     

Elisa pun menjawab pertanyaan Robin.     

 " Film apa saja, asal bukan film horor, "  dengan senyum di wajahnya.     

Ribin yang melihat Elisa tampak senang mengikuti semua keinginannya.     

" Baiklah, setelah menonton film kau ingin apa lagi..??" Tanya Robin pada Elisa      

 " Terserah padamu saja," jawab Elisa.     

Robin pun merangkul Elisa dan mencium keningnya.     

Robin pun membeli dua tiket film, Robin membeli tiket film yang ia di rekomendasikan oleh dokter Rian. Kata dokter Rian itua adalah film yang sedang hangat di perbincangkan dan paling seru.     

Sebenarnya Robin ingin membelik popcorn dan juga minuman soda tapi Elisa tidak bisa memakan semua itu. Jadi Robin hanya membelikan permen saja untuk Elisa, sebagai teman mereka saat menonton film.     

Robin mengambil tempat duduk Bagi tengah, agar tidak terlalu mencolok.     

Film itu pun akan di mulai salam 15 menit lagi. Elisa yang penasaran dengan film yang di pilih Robin pun bertanya pada Robin.     

" Mengapa kau memilih film ini? Apakah kau pernah menontonnya?" Tanya Elisa.     

" Aku tidak pernah menontonnya, aku mendapatkan rekomendasi dari dokter Rian, katanya ini film yang bagus untuk di tonton pasangan."      

" Oh, begitu rupanya. Aku jadi menantikan film ini segera di putar." Ucap Elisa.     

" Baiklah, aku akan meminta mereka memutar filmnya sekarang juga." Robin pun mengambil ponselnya. Elisa dengan segera menghentikan Robin.     

"Tidak. Jangan lakukan hal itu. Aku tahu kau sangat berpengaruh tapi tidak seperti ini juga..., Mari sabar menunggu suamiku." Kata Elisa pada Robin.     

Robin pun menganggukka kepalanya, terlebih lagi suara Elisa cukup keras saat melarang Robin dan membuat merek jadi bahan perhatian.     

Saat itu, isi ruangan hampir penuh. Robin yang melihat hal itu mengkhawatirkan Elisa.     

" Setidaknya biarkan aku meminta mereka untuk membatasi penonton." Ucap Robin. Namun lagi-lagi Elisa menghentikan Robin.     

" Mereka juga sama seperti kita, mengapa kau meributkan hal kecil seperti ini." Kata elisa, meminta Robin kembali duduk.     

Robin pun menuruti perkataan Elisa dan mulai duduk, tapi ia tetap saja tidak tenang saat itu.     

' sial..!!' seharusnya aku menyewa bioskop ini. Aku tidak tahu bahwa akan seramai ini.'batin kesal Robin.     

Film itu pun di Mulai. Robin sempat terkejut melihat pemeran wanita film itu, yang tidak lain adalah artis yang akan bekerja sama dalam peluncuran handphone baru grup Yin. Artis dan juga model yang juan bicarakan padanya beberapa hari lalu.     

" Jika aku tahu  dia yang menjadi pemeran utama film ini, aku tidak akan menontonnya." Ucap Robin.     

Elisa menjadi bingin mendengar perkataan Robin dan bertanya Mengapa Robin membenci artis itu.     

Robin menjelaskan bahwa dia adalah artis yang terlalu banyak mau dan sombong yang pernah ada, dan juga suka mengganggu Juan.     

" Baiklah, jika begitu kita pergi saja." Ucap Robin. Namun Elisa kembali menghentikan Robin.     

" Ayo kota lihat akting wanita itu, aku makin penasaran mendengar ceritamu." Kata elisa. Pada Robin.     

Mereka pun untuk menonton film itu walaupun hanya sebentar saja dan akan pergi. Robin masih terlihat enggan sampai beberapa saat yang lalu namun beberapa saat kemudian, Elisa Sungguh di buat terkejut saat melihat Robin yang menangis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.