MENGEJAR CINTA

Sikap Jody Yang Semakin Berubah



Sikap Jody Yang Semakin Berubah

Adelia pergi untuk melihat Jody sebab Robin telah keluar dari ruang Juan. Pasti pembicaraan bisnis mereka telah selesai.     

Adelia begitu riang gembira berjalan menaiki tangga, ia pun sesekali bersenandung kecil.     

' aku harap jody bisa sedikit hangat seperti robin. Aghh.. apa yang aku pikirkan?!aku tidak bisa membandingkan Jody dengan siapapun.' batin adelia.     

Adelia melihat Jody yang sedang berdiri di dekat tangga sambil memandangi.     

" Jody?" Panggil Adelia.     

Jody pun tersenyum mendengar panggilan Adelia,namun itu bukanlah senyum hangat melainkan senyuman yang di paksakan.     

"Apakah pekerjaanmu telah selesai?"tanya Adelia pada Jody, dengan berjalan mendekatinya.     

Jody pun mengaggukkan kepalanya.     

Jika seperti itu, ayo kita turun kebawah dan mengobrol bersama kak Elisa dan juga Robin."ajak Adelia pada Jody. Namun saat Adelia menggandeng tangan Jody untuk turun ke bawah. Jody tidak bergerak sama sekali dari tempat ia berdiri dan malah menatap aneh pada Adelia.     

"Ada apa Jody? Apakah kau sakit?" Tanya Adelia. Ia pun mengangkat tangannya untuk menyetuh dahi Jody, tapi Jody menahan tangan Adelia.     

"Aku harap kau mengingat apa yang terakhir kali aku katakan padamu! Aku tidak nyaman saat ini jika duduk bersama dengan mereka. Jika tidak ada lagi yang ingin kau lakukan, sebaiknya kita kembali. Aku akan mengantarmu kerumah sebelum aku pergi ke kantor!" Kata Jody pada Adelia.     

Adelia terdiam dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengan dari mulut Jody.     

Jody berusaha mengikat dirinya, dan membatasi kebebasannya.     

" Kau salah paham Jody, aku sungguh tidak ada apa-apa lagi dengannya." Kata Adelia mencoba meyakinkan Jody, bahwa ia dan juga Robin tidak ada hubungan sama sekali.     

Namun Jody masih saja marah pada Adelia.     

"Yang aku lihat hubungan kalian semakin membaik, aku percaya padamu Adel. Tapi tidak padanya," ucap kesal Jody.     

" Kau salah paham, Robin tidak seperti itu."  ucapan Adelia itu membuat Jody semakin geram karena Adelia membela Robin dan bukan memihak padanya.     

" Ternyata dari dulu hingga sekarang, aku bukan apa-apa untukmu!" Kata Jody pada Adelia dengan melepaskan rangkulan tangan Adelia padanya.     

Adelia tercengang mendengar perkataan Jody.     

Jody pun melangkah pergi meninggalkan Adelia yang masih terdiam.     

Perkataan Jody masih terus terngiang di telinganya.     

Adelia berbalik untuk mengejar Jody.     

Elisa melihat Jody yang pergi dengan tergesa-gesa tidak sempat menyapa. Sementara Robin ingin mengejar Jody karena tampaknya ia sedang kesal.     

Saat itu pula ia melihat Adelia berlari turun dari tangga dan hendak jatuh, untungnya Robin dengan cepat menolong Adelia.     

"Adel, apa kau baik-baik saja ?" Tanya Robin pada Adelia.     

Jody yang mendengar hal itu berbalik, namun ia bertambah kesal saat melihat Robin memegang tangan adelia.     

Melihat Jody yang salah paham lagi, tanpa sengaja Adelia mendorong Robin dan untuk melepaskan tangannya. Ia juga ingin mengejar Jody tapi dorong yang kuat itu membuat Robin jatuh kelantai.     

" Robin," ucap Elisa panik dan bergegas menghampirinya.     

Adelia yang mendengar suara panik Elisa berbalik dan melihat Robin yang jatuh kelantai karenanya.     

Saat itu Adelia menjadi sangat bingun. Disisi lain ia harus mengejar Jody untuk menjelaskan semuanya. Tapi ia juga tidak bisa pergi begitu saja saat membuat Robin terjatuh seperti itu.     

Air mata Adelia mengalir deras di wajahnya. Melihat orang yang di cintai pergi begitu saja karena kesal padanya, sementara orang yang dia anggap sebagai teman dan juga kakaknya, ikut terluka karena dirinya.     

Adelia pun jatuh lunglai di lantai dan menangis tersedu-sedu.     

Robin dan juga Elisa pergi menghamp Adelia yang sedang menangis. Begitu juga dengan juan yang melihat hal itu.     

Namun langka Juan terhenti saat hey kha memanggilnya.     

" Juan..,"     

Juan pun berbalik untuk mengajak hey kha masuk kedalam kamarnya.     

Bukannya Juan egois tapi kondisi hey kha masih sangat lemah. Jika ia melihat Adelia menangis, hey kha pasti akan sangat khawatir.     

"Kau ingin kemana?" Tanya hey kha pada Juan.     

" Aku ingin menemuimu, aku pikir kau berada di lantai bawah tapi nyatanya kau sedang berada di kamar." Ucap Juan.     

Langkah kaki hey kha terhenti ketika mendengar suara tangisan seseorang.     

" Tunggu Juan,sepertinya ada yang seaang menangis."     

" Oh itu, aku sempat lihat ada seorang pelayan yang menangis di bawah. Mungkin ia ceroboh hingga di marahi bibi Han, sebaiknya kau istirahat." Kata Juan pada hey kha. Ia mengajak hey kha masuk ke kamar.     

" Tapi Juan, aku ingin bertemu dengan mereka. Mana mungkin aku tidur saat tamu kita belum pulang." Ucap hey kha.     

"Mereka telah kembali, karena Elisa butuh istirahat. Sementara Jody dan juga Adelia pergi untuk mengurus pernikahan mereka." Kata Juan pada hey kha.     

'maafkan aku hey kha. Aku sangat khawatir padamu. Biarkan aku menggantikan tugasmu untuk mencari jalan keluar untuk mereka.'batin Juan.     

juan merasa sangat bersalah pada hey kha karena telah membohonginya tapi Juan juga bertaruh untuk kondisi hey kha saat ini.     

Ia bahkan melarang hey kha untuk beraktivitas di luar untuk sementara.     

Walaupun awalnya hey kha sempat kesal tapi pada akhirnya hey kha mulai menerima sikap Juan yang seperti ini.     

" Kau istirahatlah, dan jangan kemana-mana. Aku akan membuatkan susu untukmu," pinta Juan pada hey kha. Hey kha pun mengangguk kepalanya tanda setuju.     

Juan pun turun kebawah untuk melihat keadaan Adelia. Ia sendiri begitu khawatir Setelah melihat hal itu apa lagi hey kha.     

Sementara Robin dan Elisa mencoba untuk menenangkan Adelia yang masih terus menangis.     

" Adel, tenangkan dirimu. Jody hanya salah paham saja," kata Elisa mencoba menenangkan Adelia.     

" Maafkan aku Adel, semua ini salahku." Ucap Robin yang merasa bersalah pada Adelia.     

" Tidak perlu saling mengalahkan, kita harus cari solusi untuk masalah ini."ujar Juan yang berjalan mendekat kearah mereka.     

" Tuan..," ucap Robin yang terkejut melihat Juan.     

Robin membantu Adelia bangkit dari lantai itu, dan membawah duduk di sofa.     

Bibi Han datang dengan membawa segelas air untuk Adelia.     

Robin dan juga Elisa sama-sama akan mengambil gelas air itu untuk Elisa.     

Namun tangan Robin yang terlebih dahulu memegang gelas itu.     

Robin tampak terkejut melihat ekspresi wajah Elisa ketika menatapnya.     

Perlahan Robin melepaskan genggaman tangannya dari gelas yang di bawah oleh bibi Han itu.     

"Maafkan aku Elisa, aku..," ucap Robin pada Elisa. Elisa pun tersenyum dan menggegam tangan Robin.     

" Aku tidak salah paham padamu, aku juga sama khawatirnya denganmu." Ucap Elisa pada Robin.     

Adelia seketika berdiri Membuat semuanya terkejut.     

" Maaf karena membuat kalian semua khawatir. Aku kini baik-baik saja, aku akan selesaikan masalahku dengan Jody sendiri tanpa menyusahkan kalian lagi. Aku ucapkan terima kasih,"  ucap Adelia lalu membungkukkan tubuhnya.     

Setelah itu Adelia pergi meninggalkan mereka yang masih terdiam melihat sikap Adelia seperti itu.     

Sementara dari lantai atas hey kha bisa melihat apa yang terjadi. Ia memang kecewa pada Juan yang membohonginya,tapi ia tahu bahwa Juan pun pasti berat melakukan hal itu tapi sebagai suami ia harus menjaga istrinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.