MENGEJAR CINTA

Bermain Puzzle



Bermain Puzzle

Setelah kejadian hari itu, hey kha bicara dengan Juan tentang kebijakan rumah sakit bagi orang yang tidak mampu.     

Karena menjadi orang yang tidak mampu itu adalah hal yang paling sulit. Bukan karena mereka tidak ingin berusaha, tapi karena keadaan yang tidak memungkinkan mereka untuk berbuat sesuka hati mereka.     

Begitu banyak angka kematian di dunia dan itu adalah angka kematian bagi orang miskin.     

Entah mati karena kelaparan ataupun penyakit.     

Dimana tingginya harga makanan dan juga pengobatan.     

Hey kha ingin semua pasien yang kurang mampu bisa mempunyai harapan untuk sembuh dan bertahan hidup bersama rumah sakit Yin.     

Bukan dengan menggratiskan pengobatan, tapi dengan memberikan potongan harga Dan juga kelonggaran waktu untuk membayar, dan rumah sakit juga bisa dengan cepat bertindak pada pasien yang sekarat.     

Kita tidak bisa tahu takdair atau masa depan dari setiap orang, bisa saja anak-anak kurang mampu yang kita selamatkan saat ini, merekalah yang akan menjadi pemimpin suatu saat nanti, dengan begitu kita bisa memberikan kesempatan bagi mereka untuk menyenangkan keluarga mereka kelak.     

Juan tercengang mendengar perkataan hey kha. Juan tahu bahwa istrinya itu mempunyai hati yang lemah terhadap orang yang kurang mampu.     

Selama ini ia selalu saja menyumbang setiap bulan dalam angka yang cukup besar demi membantu orang susah dan juga mereka yang terkena bencana alam.     

'padahal dia hidup dilingkungan yang tergolong cukup mampu, tapi ia masih tetap rendah hati. Sebenarnya siapa dirimu? Apakah kau seorang malaikat?!' batin Juan.     

Juan masih terus menatap hey kha yang masih menjelaskan keresahan hatinya.     

Memang benar apa yang hey kha katakan, selama ini juga bisnis dari keluarga Yin berjalan lancar. Walaupun ada hambatan tapi itu bukanlah masalah besar.     

Bahkan bisnis yang berjalan di luar negri pun begitu. Perusahaan Yin semakin sukses, dan di kenal oleh dunia.     

Juan meyakini bahwa dengan adanya Hey kha bersamanya selama ini membuat usahanya semakin maju. Karena wanita yang baik merupakan rezeki bagi suami dan keluarganya.     

" Juan...," Panggil Hey kha.     

Juan yang sejak tadi menyimak perkataan hey kha pun di buat terkejut saat hey kha memanggilnya.     

" Ya...," Jawab Juan.     

" Apa kau mendengarkan perkataan ku?!" Tanya hey kha yang mulai kesal.     

Juan tertawa kecil, melihat istri cantiknya sedang merajuk.     

" Dibandingkan dengan perkataan mu, aku lebih tertarik lagi dengan bibir kecilmu yang bisa mengeluarkan kata sebanyak itu." Ucap Juan.     

Hey kha tidak mengerti dengan apa yang Juan katakan.     

Hey kha mengambil bantal kursi yang ada di belakangnya untuk memukul Juan.     

Juan yang melihat hal itu, langsung memeluk hey kha.     

" Ampun, ampun istriku. Aku mengaku salah." Ucap Juan.     

Namun perkataan Juan tidak setulus sikapnya saat ini. Juan malah mengambil kesempatan dalam kesempitan.     

Juan menyandarkan kepalanya di bagian dada hey kha, dan mengelus bagian dada hey kha dengan wajahnya (bagian samping/kiri wajah ya).     

Hey kha sungguh kesal dengan sikap Juan yang melihat hal itu di saat ia sedang kesal.     

Hey kha pun menggigit kepala Juan.     

Juan terkejut karena hal itu, tapi Juan hanya bisa diam saja. Karena hey kha memeluknya erat, jika Juan tiba-tiba bergerak atau berontak. Itu bisa menyakiti hey kha, yang bisa ia lakukan hanyalah diam dan berpasrah diri saat istrinya itu menggigit kepalanya.     

Setelah puas mengigit kepala Juan, hey kha pun melepaskan pelukannya.     

Hey kha yang melihat Juan hanya pasrah dengan rambut yang acak-acakan dan juga wajah yang manyun kedepan, membuat hey kha menertawakan Juan.     

" Kedepannya jika kau seperti ini lagi, aku akan membuatmu tidur di luar.!!" Ucap hey kha, lalu berdiri meninggalkan Juan.     

Juan yang mendengar ancaman hey kha, segera berdiri mengejar hey kha.     

Sementara itu, di kamar Hy Ju. Mikha terus saja mengganggu Hy Ju yang sedang belajar dengan mengajak Hy Ju bermain bersamanya.     

" Kakak, sejak tadi kakak hanya belajar saja. Ayo temani aku main, aku selalu main sendiri sejak dulu. Tidak ada teman yang ingin bermain denganku." Ucap Mikha yang sedang menyusun permainannya.     

Hy ju yang mendengar hal itu, terdiam.     

Hy Ju tahu bagaimana rasanya jika di jauhi bahkan tidak memiliki teman.     

Selama tinggal dengan nenek buyutnya, Hy Ju tidak memiliki teman bermain satupun. Ia bermain hanya di temani oleh pelayan dan juga pengawal.     

Hy Ju berbalik dan melihat Mikha yang duduk di atas tempat tidurnya, dengan wajahnya yang cemberut.     

' aku terlalu banyak memarahinya. Padahal dia hanyala gadis kecil yang kesepian.' batin Hy Ju.     

Hy Ju pun menutup buku pelajarannya dan duduk di samping Mikha.     

" Aku akan menemanimu bermain. Tapi ingat, jangan menangis jika aku ganggu." kata Hy ju, dan dengan polosnya Mikha mengiyakan perkataan Hy Ju.     

Hy Ju pun tersenyum lalu mengusap kepala Mikha.     

Mereka pun memainkan permainan menyusun balok, dan siapa yang lebih dulu menyusun dia akan jadi pemenangnya.     

Setiap pemenang bisa meminta satu permintaan dan yang kala wajib mengabulkannya.     

Mereka menyetujui hal itu. Mikha tersenyum lirih kearah Hy Ju. Hy Ju sendiri optimis bahwa ia yang akan menang dari gadis kecil itu.     

Permainan menyusun balok kayu pun di mulai. Mikha dapat melihat hy Ju yang begitu cepat menyusun balok kayu itu.     

Mikha mulai berhenti menyusun, hy Ju yang melihat hal itu ikut berhenti.     

" Ada apa gadis bodoh? Apakah kau tahu bahwa kau tidak bisa menang dariku?" Tanya hy Ju.     

Mikha menggeleng kepalanya, dan mulai menceritakan kisah hidupnya yang dulu pada Hy Ju.     

Hy Ju mulai mendengarnya secara perlahan tanpa sadar bahwa Mikha sedang membodohinya.     

Mikha menyusun balok kayunya secara perlahan ketika Hy Ju melihat hy Ju menatapnya dengan penuh rasa iba.     

Setelah selesai baloknya tersusun Mikha teriak kegirangan.     

" Hore..., Akhirnya selesai juga." Teriak Mikha.     

Hy Ju pun tersenyum melihat hal itu.     

" Gadis bodoh memang sesuai denganmu. Apakah kau tidak sadar bahwa akulah yang menang?! Sejak awal punyaku telah selesai.!!" Kata hy Ju yang balik tersenyum pada Mikha.     

Hy Ju pun menyentil kepala Mikha.     

Mikha mengakui kesalahan dan kekalahannya.     

" Terus apa yang kakaka minta??" Tanya Mikha dengan wajah yang begitu imut, hingga membuat Hy Ju terdiam.     

'hhmm, mengapa gadis bodoh ini, memasang wajah Semanis itu.' batin Hy Ju.     

" kakak..," panggil Mikha.     

" Baiklah, aku akan mengutarakan permintaan ku padamu." Ucap hy Ju.     

Hy Ju mengajak Mikha turun dari temy tidurnya. Mikha Menuruti perkataan Hy ju.     

Sesampainya di depan pintu kamarnya, Hy Ju mendorong Mikha keluar dari kamarnya.     

" Kakak." Ucap Mikha.     

" Permintaan ku, tolong pergi dari kamarku.!!" Kata Hy Ju.     

Lalu menutup pintu kamarnya, Hy Ju merasa bersalah pada gadis kecil itu, tapi Hy Ju tidak suka dengan sikap mikha yang menipu dirinya.     

Hy Ju menempelkan kupingnya di pintu saat itu, untuk mendengarkan apakah gadis kecil itu menangis.     

Namun Hy Ju di buat terkejut saat Suara keras terdengar dari pintu.     

Ternyata Mikha menendang pintu kamarnya Hy Ju dan berteriak padanya.     

" Kakak jahat, awas saja kau besok.!" Ucap Mikha.     

Hy Ju tertawa mendengar suara kecil itu mengancamnya.     

Juan yang hendak pergi ke ruang kerjanya di buat terkejut melihat Mikha yang menendang pintu kamar Hy Ju dengan kaki kecilnya itu.     

HAI SEMUANYA     

JANGAN LUPA MAMPIR DI NOVEL AUTHOR LAINNYA YA     

- ADAKAH AKU DI HATIMU     

- YOUNG WIFE : Istri Muda Tercinta     

- MUSLIMAH TUNGGULAH AKU     

- MANISNYA CINTA (the sweetness of love)     

Ceritanya keren-keren loh     

awas baper, Author ga bakalan tanggung jawab ya      

hehehehe     

JANGAN LUPA JUGA BUAT DUKUNGAN TERUS NOVEL INI, DENGAN :     

~ VOTE PS     

~ BERI HADIAH/GIFT (Jika suka dengan bab ini)     

~ TINGGALKAN KOMENTAR KALIAN DI BAWAH     

~ DAN BERIKAN REVIEW (di halaman Depan ya..)     

MAKASIH     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.