You Are Mine, Viona : The Revenge

\"Do it, Viona\"



\"Do it, Viona\"

Viona yang sedang bersantai kaget saat menyadari ada dua buah tangan yang menarik tali celana renangnya, kebetulan baju renang yang ia pilih adalah baju renang yang diberikan oleh Fernando pertama kali untuk dirinya. Baju renang itu juga belum pernah ia pakai sama sekali, masalahnya baju itu terlalu seksi menurut dirinya. Namun kali ini ia terpaksa memakai nya karena tak menemukan baju renang yang lain, ia tak mungkin memakai lingerie seksi yang Fernando sediakan untuk dirinya pakai di kolam. Jadi mau tak mau ia memakai baju renang model two piece berwarna neon itu.     

"Heii ini apa akhhh...stoppp," jerit Viona kaget sambil berusaha memegang tali celana dalamnya yang ditarik paksa oleh seseorang yang ada di dalam air.     

"Akhhh stoppp…tolonggg!!!"     

"Tolonggg ada penjaha….mmmmppphhh,"      

Viona tak dapat menyelesaikan perkataannya karena ia ditarik oleh orang yang sudah berhasil melepaskan tali celana dalamnya, ia kini ada di dalam air bersama orang jahat itu dan parahnya kini ia tak bisa melihat siapa orang yang sedang menariknya ke dalam air itu karena panik. Viona benar-benar sangat ketakutan saat ini, ia takut diperkosa karena tidak memakai apapun di bagian tubuh bawahnya. Di dalam air Viona menangis karena benar-benar takut, wajah Fernando pun tiba-tiba langsung terlintas di dalam ingatannya.     

Karena Viona terus memukul dadanya di dalam air memberontak berusaha melepaskan diri dari pelukannya, Fernando akhirnya naik ke atas permukaan air sambil tetap memeluk Viona.     

"Heiii its me...its me Fernando your husband,"ucap Fernando berkali-kali sambil tetap memeluk Viona yang masih memukul-mukul dadanya sambil menunduk.     

Mendengar suara Fernando membuat Viona langsung menghentikan gerakan tangannya seketika, ia kemudian mengangkat wajahnya dan menatap Fernando dengan mata berkaca-kaca.      

"Ini aku babe, Fernando. Kenapa kau harus sepanik itu?"tanya Fernando pada Viona sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh Viona, celana dalam Viona yang ia lepas terlihat menyangkut di jemarinya.      

Tubuh Fiona bergetar seketika saat melihat pria yang tadi sudah melepas celana dalamnya adalah sang suami sontak tangisnya pun pecah karena ia benar-benar ketakutan beberapa menit yang lalu, Viona merasa hampir mati saat ada seorang pria yang melepas celana dalamnya dan membawa dirinya ke dalam air Viona mengira ia akan diperkosa di dalam air. Melihat Viona menangis membuat Fernando bingung dan tak mengerti kenapa istrinya itu justru menangis saat melihat dirinya ada di dalam kolam.     

"Ini aku kenapa kau harus menangis Ini aku suamimu bukan orang lain," ucap Fernando pelan sambil berusaha untuk menenangkan Viona agar tak menangis.      

"Kauuu kauu pria jahat, aku membencimu Fernando aku membencimu hwaaaaa…" tangis Fiona semakin pecah saat Fernando mengajaknya bicara.     

Viona benar-benar marah pada Fernando saat ini, ia sangat kesal dengan apa yang Fernando lakukan padanya beberapa saat yang lalu.     

"Kenapa kau menangis, babe jawab aku jangan menangis begini. Aku tak tau harus berbuat apa kalau kau begini," ucap Fernando kembali bertanya pada Viona untuk kesekian kali.     

"Kau jahat Fernando... Aku benci padamu..aku benci….." jerit Viona keras.     

Fernando menutup satu telinganya saat mendengar Viona berteriak dengan keras, ia tak menyangka kalau istrinya akan sampai berteriak seperti itu padanya. Karena Viona masih nampak shock dan kaget Fernando akhirnya membiarkan istrinya puas menangis, ia sendiri memilih menyibukkan tangannya dengan bergerilya di bagian bawah tubuh Viona yang tak memakai apapun. Fernando meremas-remas bokong sintal Viona dengan gemas, walaupun Viona tak pernah olah raga namun tubuhnya terjaga dengan baik. Aktivitasnya di rumah sakit yang banyak dan melelahkannya membuat tubuhnya terbentuk dengan sempurna, lekukan pinggangnya pun nampak seperti wanita-wanita yang sering berolahraga. Dan karena itulah Fernando sangat tergila-gila dengan Viona yang memiliki tubuh sempurna tanpa harus membutuhkan suntikkan jarum berisi cairan silikon atau pisau bedah yang sering dilakukan banyak wanita diluar sana.       

"Fernando stop, aku sedang menangis kau malah mencari kesempatan seperti itu hiksss hikkss," isak Viona jengkel sambil memukul dada Fernando dengan keras.     

"Ya mau bagaimana, aku memintamu berhenti menangis tapi kan tadi kau tak mau mendengar perkataanku. Ya sudah aku mencari kesibukan sendiri saja," jawab Fernando enteng tanpa rasa bersalah.     

"Dasar egois!!!" sengit Viona kesal sambil memukul dada Fernando dengan keras.     

"Aww babe, sakit...pukulanmu kenapa sekeras ini. Padahal tanganmu kecil," ucap Fernando pelan sambil meraba-raba dadanya yang baru saja di pukul oleh Viona.     

"Itu belum apa-apa dibanding apa yang tadi kau lakukan, aku mengira kalau aku akan diperkosa oleh orang tadi hiks," sahut Viona dengan suara parau menahan tangis.     

"Kalau itu terjadi lebih baik aku matiii…."     

"Babe!!!!!jaga ucapanmu, apa maksudmu dengan kata-katamu tadi?! selama aku hidup, selama Fernando Grey Willan masih bernafas tak akan kubiarkan siapapun menyentuhmu. Setiap inci dari tubuhmu adalah milikku, tak akan kubiarkan siapapun menyentuhmu," ucap Fernando ketus memotong perkataan perkataan Viona.     

"Hidupmu juga milikku, kau tak bisa mati tanpa ijin dariku," imbuh Fernando dingin dengan suara meninggi sambil mencengkram kuat kedua lengan Viona dengan menatap tajam kedua mata Viona tanpa berkedip     

Melihat tatapan mata Fernando membuat Viona bergidik, pasalnya belum pernah ia melihat tatapan setajam itu dari Fernando selama ia mengenal suaminya itu lebih dari tujuh tahun ini.      

"Sakit.." ucap Viona lirih menyadarkan Fernando dari kemarahannya, ia kemudian melepaskan cengkraman tangannya dari lengan Viona yang sudah memerah.     

"Jangan bicara seperti itu lagi, aku tak mau mendengar kata kematian atau apapun itu keluar dari mulutmu. Kau mengerti?" tanya Fernando dingin.     

"Aku tauuuu akhhhh…."     

Viona tak bisa menyelesaikan perkataannya karena Fernando mencium lehernya dan meremas payudaranya yang tak tertutup apapun, Viona langsung mendorong Fernando menjauh darinya saat merasakan Fernando ingin memasukkan jarinya ke dalam area kewanitaannya.     

"Kotor Fernando, air ini digunakan banyak orang," ucap Viona dingin sambil menutupi area kewanitaannya menggunakan satu tangan.     

"Kalau begitu lanjutkan di tempat lain," jawab Fernando tanpa rasa malu.     

"Kau ini benar-benar menyebalkan!!!" pekik Viona jengkel, ia masih marah atas apa yang dilakukan suaminya tadi. Ia benar-benar kaget dan hampir kehilangan detak jantungnya karena perbuatan Fernando yang diluar perkiraan sama sekali itu.     

Fernando hanya menyeringai mendengar perkataan Viona, ia lalu berjalan dalam air mendekati istrinya kembali ke dalam pelukannya.     

"Aku tak bisa hidup tanpamu babe, aku tak bisa membayangkan hidupku tanpa ada dirimu. Jadi aku mohon kau jangan bicara seperti tadi lagi," ucap Fernando pelan sambil menatap Viona yang sedang memakai celana dalamnya lagi.     

"Sebesar apa cintamu padaku?" tanya Viona tiba-tiba.     

"Semua harta yang aku miliki tak ada artinya dibanding dengan dirimu, aku rela kehilangan semuanya untuk mempertahankanmu tetap ada disampingku," jawab Fernando dengan penuh keyakinan.     

"Benarkah," sahut Viona pelan.     

"Yes," jawab Fernando dengan cepat.     

"Kalau aku butuh bukti, apa kau mau membuktikannya?" tanya Viona kembali sambil tersenyum penuh arti.     

"Sure, memangnya kau mau bukti apa dariku…     

Akhhh…"     

Fernando tak dapat menyelesaikan perkataannya karena Viona menyerang lehernya, Viona yang tak ahli membuat kissmark agak kesulitan karena leher suaminya yang keras dan penuh otot itu. Namun ia berusaha untuk membuat satu karya di area itu, Viona ingin membuat Fernando merasakan malu saat orang-orang melihatnya memiliki bekas seperti itu agar Fernando tak seenaknya saja membuat tanda kepemilikan di lehernya.     

"Istriku benar-benar sudah mulai liar, come on babe do it...lakukan apa yang ingin kau lakukan padaku. Aku pasrah menerimanya," ucap Fernando dalam hati sambil tersenyum menikmati ciuman maut dari Viona.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.