CINTA SEORANG PANGERAN

Nakalnya Pangeran Thalal



Nakalnya Pangeran Thalal

Pangeran Thalal sedang menggendong Atha dan mengayunkannya dengan lembut mulutnya bersenandung shalawat ketika pintu kamarnya di ketuk dari luar. "Fuad izin menghadap " Teriak seorang penjaga di luar. Pangeran Thalal mengerutkan keningnya tetapi segera menjawab,     

''Silahkan masuk " kata Pangeran Thalal sambi tetap menggendong Atha. Ia menepuk – nepuk pantat Atha dengan sangat lembut agar Atha tertidur.     

"Yang Mulia, Pangeran Nizam ingin bertemu dengan Yang mulia " Kata Fuad setelah membungkukkan badannya. Pangeran Thalal tampak mengerutkan keningnya mendengar permintaan Fuad tetapi Ia tidak banyak bicara selain menganggukan kepalanya.     

"Pergilah duluan, Aku akan segera menyusul" Kata Pangeran Thalal kepada Fuad. Fuad kemudian membungkukkan badannya dan memberi hormat sebelum kemudian pergi meninggalkan kamar Pangeran Thalal. Pangeran Thalal kemudian masuk ke dalam ruangan tempat tidurnya dimana Cynthia sedang berbaring lenyeh – lenyeh melepaskan keletihan.     

"Ada apa ? " Kata Cynthia melihat suaminya tampak resah.     

"Kakakku ingin bertemu dengan ku" Kata Pangeran Thalal sambil menidurkan Atha di ranjang bayinya karena memang sudah tertidur.     

Cynthia terlonjak dan segera bangun kemudian duduk di pinggir tempat tidur.     

" Ini pasti ada kaitannya dengan kepergian Alena ketempat kediaman Pangeran Barry" Kata Cynthia sambil berdiri menghampiri Pangeran Thalal dan mengelus punggungnya.     

"Aku pasti dimarahi kakakku karena tidak benar menjaga Kakak Putri bahkan Aku juga malah tertipu oleh kakak putri " Kata Pangeran Thalal sambil kemudian memeluk Cynthia seakan sedang ingin mencari ketenangan pada dekapan tubuh istrinya.     

"Jangan takut. Aku tahu, semua sudah mengalami kejadian yang terburuk akhir – akhir ini dan Aku percaya kalau Nizam tidak akan sampai menambah kesusahan kepada kita lagi. Mungkin dia hanya ingin mendengar kejadian yang sebenarnya" Kata Cynthia menenangkan lagi suaminya.     

"Aku takutnya malah Kakak Nizam akan menghukumku dan lalu menghukum Kakak putri lagi." Kata Pangeran Thalal jadi khawatir kepada Alena juga.     

"Tidak !! Itu juga tidak usah kau khawatirkan karena Nizam sekarang akan menjadi Nizam yang memiliki kesabaran lebih" Kata Cynthia sambil tersenyum.     

"Tapi mengapa ? Apa yang menyebabkan dia bisa berubah pikiran"     

"Dia sudah mengalami banyak kejadian. Bagaimana nyawa kami bertiga begitu terancam oleh pangeran Barry sehingga kini Ia akan lebih menghargai apapun yang Ia miliki selain nyawanya sendiri " Kata Cynthia membuat Pangeran Thalal menjadi lega.     

"Kalau begitu aku akan pergi dulu ke tempat kakakku" Kata Pangeran Thalal dengan wajah sedikit berseri – seri. Tetapi kemudian Cynthia berkata,     

"Aku akan ikut denganmu" Kata Cynthia sambil mengganti pakaiannya dengan yang lebih sopan.     

"Kau tidak usah ikut karena yang dipanggil hanya Aku " Kata Pangeran Thalal kepada istrinya.     

"Tidak! Aku hanya akan membantu jika memang ada yang perlu Aku luruskan" Kata Cynthia sambil segera mendorong suaminya agar keluar dari kamar.     

"Baiklah.. baiklah. Dari gelagatmu, Aku yakin kau memiliki sesuatu yang akan kau sampaikan kepada Kakak Nizam " Kata Pangeran Thalal melihat istrinya yang begitu semangat.     

"ini karena, kakak iparmu memiliki ide yang luar biasa yang tidak akan pernah terpikirkan oleh kita" Kata Cynthia sambil meminta pengasuh Pangeran Atha untuk berjaga – jaga disamping tempat tidur anaknya.     

"Ide apa ? " Pangeran Thalal sangat gembira mendengar kata – kata istrinya. Alena, kakak iparnya terkenal dengan idenya yang nyeleneh tetapi ampuh dalam menyelesaikan masalah.     

"Nanti saja Aku ceritakan di depan Kakakmu " Kata Cynthia sambil berjalan cepat – cepat mendahului suaminya menuju ruangan pribadi Nizam.     

Pangeran Thalal berjalan cepat mengikuti istrinya, tetapi Ia malah gagal fokus melihat pinggul istrinya yang bergoyang - goyang dari belakang. Sehingga kemudian Pangeran Thalal melirik ke kiri dan ke kanan memastikan bahwa tidak ada orang yang melihat, kemudian tangan kanannya diayunkan ke depan dengan cepat.     

"Plak.." Suaranya tangan beradu dengan tubuh bagian belakang istrinya terdengar, membuat Cynthia langsung terlonjak kaget.     

"KAU!! " Cynthia melotot, suaminya malah tersenyum tanpa dosa, melangkahkan kakinya mendahului Cynthia.     

" Mengapa Yang Mulia melakukan hal memalukan seperti itu ? Yang Mulia memukul tubuhku dari belakang " Kata Cynthia cemberut.     

"Memalukan apanya ? Aku melakukan pada istriku sendiri. Lagipula suruh siapa pinggulmu berayun ke kiri dan ke kanan di depanku, membuat Aku jadi gerah" Kata Pangeran Thalal sambil cengengesan tertawa tetapi tawanya langsung berhenti ketika tiba – tiba Cynthia mencengkram tubuhnya dengan kuat.     

"Cynthia Kau !! Aduh... it's hurt " Kata Pangeran Thalal sambil menangkupkan kedua tangannya di atas tangan istrinya.     

"Kenapa ?.. salah ? Ini pelajaran buat pemiliknya biar tahu tempat kalau bertingkah yang aneh – aneh" Kata Cynthia sambil melepaskan cengkramannya.     

"Iya.. Aku minta maaf. Tapi Awas ya.. kalau milikku sampai memar, Kau harus mengelus sama menciumnya" Kata Pangeran Thalal merajuk.     

"Kau memang menyebalkan ! " Kata Cynthia sambil mencubit lengan pangeran Thalal kuat – kuat. Membuat Pangeran Thalal kembali memekik.     

"Kau ini.. istri yang paling sering melakukan kekerasan kepada suaminya " Kata Pangeran Thalal sambil mengaduh – ngaduh. Cynthia mendelik ke arah suaminya. Pangeran Thalal kemudian berkata lagi,     

"Tapi tidak apa – apalah. Kalau tidak keras malah nanti tidak enak" Katanya tambah ngaco. Cynthai menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.     

"Ah.. hentikan Yang Mulia, Mengapa kau begitu mesum ?" Kata Cynthia semakin sebal mendengar kata – kata suaminya yang membuat dia menjadi gerah. Pangeran Thalal apalagi, tiba – tiba tubuhnya jadi meriang sehingga kemudian Ia menarik tangan istrinya dan masuk ke dalam sebuah ruang makan tempat menjamu para tamu yang memang sedang kosong.     

Pangeran Thalal lalu mendorong tubuh istrinya dan menghimpitnya ke dinding ruangan dan memegang tangan istrinya di simpan di atas kepalanya ditekankan juga ke dinding lalu mencium bibirnya sebelum mulut Cynthia memprotes semua tindakannya.     

Cynthia tampak meronta ketika lidah Pangeran Thalal berusaha memasuki mulutnnya. Suaminya benar – benar keterlaluan kalau sedang kumat mesumnya. Menyadari kalau istrinya memberontak. Pangeran Thalal malah menyusupkan tangan kirinya ke dada istrinya membuat Cynthia langsung membuka mulutnya karena ingin mengomel.     

Begitu mulutnya terbuka maka lidah pangaren Thalal langsung menyerbu masuk. Tubuh Cynthia semakin kaku tetapi lambat laun karena suaminya terus meliarkan lidahnya akhirnya Cynthia mulai melemaskan tubuhnya dan Ia mulai membalas ciuman suaminya dengan lembut.     

"Aku mencintaimu, Cynthia. " Bisi Pangeran Thalal sambil menelusuri leher istrinya yang putih itu dengan ciumannya yang lembut tetapi panasnya terasa bagai membakar dada Cynthia. Cynthia hanya mengguman sambil kemudian memeluk tubuh suaminya. Ketika tubuh suaminya semakin mendesak tubuhnya hingga dada mereka beradu dengan keras. Cynthia mengerang lemah..     

"Yang Mulia.. ini bukan waktu yang tepat. Kakakmu sedang menunggu kita " Bisik Cynthia mengingatkan suaminya ketika suaminya sudah mulai menurunkan tubuhnya berlutut di depan istrinya karena ciumannya semakin menuntut lebih.     

Pangeran Thalal tidak menjawab Ia malah memasukan kepalanya ke gaun istrinya. Tetapi kemudian Cynthia terpekik melihat seorang pelayan yang tiba – tiba masuk sambil membawa seikat bunga mawar merah ditangannya.     

Pelayan itu tidak kalah kagetnya melihat pemandangan di depannya. Cynthia sedang menyender di dinding dengan seseorang sedang berjongkok di depannya. Dan yang paling mengagetkan adalah kepala orang itu berada di dalam gaun Cynthia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.