CINTA SEORANG PANGERAN

Indahnya Cintamu, Jhonatan ( 6 )



Indahnya Cintamu, Jhonatan ( 6 )

"Yang Mulia, di Kerajaan Azura tidak ada yang memakai seperti ini. Ini terlalu vulgar. Ini seperti dipakai para wanita murahan" Kata Arani sambil memalingkan mukanya. Ia tahu pasti di Azura tidak mengenal lingerie, walaupun ada pakaian yang seksi tetapi tidak sevulgar lingerie. Pakaian - pakaian itu sungguh tidak masuk akal untuk dikenakan walaupun di depan suami sendiri."     

Alena yang memang hobi mengenakan pakaian seperti itu langsung mendelik kesal, "Apanya yang vulgar?? Jadi Kamu mau bilang kalau Aku seperti wanita murahan" Alena langsung berkacak pinggang. Cynthia mengikik geli. "Kau memang wanita murahan Alena!! Mana ada seorang ratu hobi berpakaian seperti seorang wanita jalang. Mungkin Kau tidak layak jadi Ratu Azura tapi jadi Ratu Mesum" Bisik Cynthia. Alena langsung murka, Tangannya langsung bergerak mencekik Cynthia.     

"Aku akan membunuhmu Cynthia!!" Kata Alena. "Aduuh Ampun..Ampuni hamba Yang Mulia. Sungguh Hamba bersalah" Cynthia malah tambah cekikikan. Alena melepaskan cekikannya dengan wajah cemberut. Ia lalu berpaling pada Arani dengan tatapan mata penuh wibawa. Arani menelan ludahnya Ia merasa telah salah bicara.     

"Arani!! Duduklah!! Aku mau berbicara kepadamu" Kata Alena sambil berdehem.     

Sambil takut - takut Arani duduk di depan Alena. Cynthia ikut duduk sambil memperhatikan Alena yang akan mulai berbicara kepada Arani.     

"Kita adalah kaum wanita yang telah menjadi istri seseorang oh ya maksudku Aku dan Cynthia sedangkan Kau baru akan menjadi istri seseorang, terlepas siapapun suami kita. Seorang istri adalah perhiasan bagi laki - laki. Kau tahu artinya perhiasan. Perhiasan adalah sesuatu yang fungsinya mempercantik atau memberi keindahan bagi pemakainya. Kau tidak boleh menjadi seorang istri yang tidak indah di mata suami.     

Ketika di luaran sana berkeliaran para wanita berpakaian menarik dan berdandan cantik lalu ketika para suami pulang dia disajikan penampilan yang penuh dengan keringat dan debu dari istrinya maka seperti apakah perasaan mereka? Mereka adalah laki - laki biasa, walaupun mereka dikungkung oleh seribu moral dan dogma yang mengikat prilaku mereka. Tetapi mereka adalah manusia biasa bukannya malaikat yang tidak memiliki nafsu. Jadi salah siapa kalau tiba - tiba mereka di embat para pelakor.     

Tidak semua istri beruntung diberikan suami yang begitu pengertian dan mampu menahan pandangan mata. Kebanyakan dari mereka adalah predator pemangsa wanita. Siapa yang menjamin suami kita tidak berpaling kalau kita tidak menjaganya sendiri. Laki - laki itu kalau lihat yang cantik diluaran sana selalu berpikiran kalau di lihat dosa tidak di lihat mubadzir." Alena berbicara dengan penuh wibawa membuat Cynthia tercengang. Ia merasa tidak pernah mengajari Alena tentang hal itu karena di Amerika tidak ada prinsip seperti itu.     

"Yang Mulia, hamba memahami apa yang Mulia katakan tetapi hal ini yang sebenarnya membuat hamba terkadang ragu untuk menikah. Hamba memiliki ego yang mengatakan bahwa wanita dan pria adalah sejajar. Mengapa mereka harus menuntut kita untuk tampil cantik? Sungguh mereka akan jadi makhluk egois jika mereka harus menuntut ini atau itu kepada kita. Sementara kita tidak bisa melakukan itu kepada mereka?" Arani tampak mengerutkan keningnya. Alena dan Cynthia melihat ke arahnya. Rupanya kekerasan hati Arani mulai muncul kepermukaan membuat Ia seperti aktivis wanita yang sedang memperjuangkan emansipasi wanita.     

Cynthia menegakkan badannya Ia mulai merasakan bahwa perbincangan ini menjadi menarik. Si polos Alena melawan si keras Arani. Cynthia tidak terlalu memahami apa yang mereka bicarakan karena dalam kehidupannya dia tidak pernah diperkenalkan dalam situasi seperti ini. Wanita di negaranya benar - benar hidup sejajar dengan para pria dalam hal apapun.     

Jadi di negaranya kalau ada anak gadis pulang malam atau hamil di luar nikah hal itu tidak akan menjadi pergunjingan yang luar biasa. Atau kalau melihat wanita selingkuh atau pria selingkuh mereka akan mendapatkan perlakuan yang sama. Termasuk gaya berpakaian. Asalkan masih ada kain yang melekat pada tubuh mereka maka gaya berpakaian mereka masih bisa diterima. Kecuali kalau telanjang bulat baru itu jadi masalah.     

"Arani mari aku beritahukan kau sesuatu. Dulu ayahku pernah berselingkuh sehingga ibuku ingin meminta cerai dari Ayahku. Waktu itu Aku berumur 12 tahun baru lulus SD. Ayahku sampai berlutut memohon ampun kepada ibuku. Ia merasa menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi. Ia sampai bersumpah atas nama Tuhan saking inginnya dimaafkan oleh ibuku. Tetapi Ibuku menolaknya.     

Aku masih ingat ketika dengan derai air mata Ibuku pulang ke rumah nenek sambil membawaku pergi meninggalkan Ayahku yang sangat terlihat sangat menyesal. Aku masih ingat bagaimana mata Ayahku begitu berkaca-kaca. Ia sempat mencekal tanganku agar tidak di bawa pergi tetapi Ibuku menarik tanganku dengan kuat. Akhirnya Aku hanya bisa menangis sambil berteriak, Ayah..Ayah...     

Kau tahu begitu ibuku curhat ke nenekku. Nenekku ternyata tidak membela ibuku sedikitpun, Ia juga tidak membela ayahku. Aku masih ingat kata - kata Nenekku yang berkata seperti ini kepada Ibuku, " Seorang suami mungkin pernah berbuat salah.     

Tetapi ketika seorang suami berbuat salah maka berkacalah terlebih dahulu pada diri kita. Sudah sejauh mana kita menghadapi suami kita. Mungkin Kau terlalu sibuk dengan karirmu sehingga dia merasa tidak diperhatikan. Atau mungkin kau menolak saat dia menginginkanmu. Atau kau tampil begitu cantik diluar tetapi ketika di rumah kau hanya memakai daster yang robek dengan bau keringat karena seharian kau beraktivitas diluar sana.     

Kecuali kalau Kau sudah melakukan peranmu sebagai istri semaksimal mungkin tetapi suamimu masih selingkuh atau memang suamimu melakukan kekerasan kepadamu sehingga mengancam keselamatanmu atau suamimu tidak memberikan kau nafkah lahir dan batin yang membuatmu tidak ikhlas. Sekarang katakan kepadaku, Apakah kau sudah merasa maksimal atau tidak?"     

Waktu itu ibuku langsung terdiam. Karena apa yang dikatakan oleh Nenekku adalah benar. Ibuku sering tidak pulang selama berhari - hari bahkan berminggu - minggu karena sibuk mengurus perusahaan. Ayahku seringkali makan ditemani olehku dan para pembantu. Ayahku juga sering tidur sendirian di malam hari. Ayahku kurang perhatian dari ibuku sehingga kemudian Ia tergoda oleh sekertarisnya. Ibuku kemudian merasa bahwa mungkin Ia juga bersalah.     

Akhirnya mereka saling memaafkan dan Kulihat Ibuku mengurangi kegiatannya di luar rumah dan mulai memperhatikan Ayahku. Ayahku yang memang pada dasarnya mencintai Ibuku akhirnya memutuskan untuk berpisah baik - baik dengan sekertarisnya lalu memberikan ganti rugi karena Ayahku memintanya untuk meninggalkan perusahaan.     

Nah Arani berdasarkan ceritaku maka modal cinta saja tidak cukup. Kita butuh usaha untuk mempertahankan mereka di sisi kita. Jika kita hanya berbicara tentang kedudukan yang sejajar dengan suami kita maka Aku khawatir ada sesuatu yang akan terjadi di kemudian hari.     

Laki - laki adalah makhluk yang suka dilayani, dikagumi, dianggap sebagai seseorang yang paling hebat, mereka juga sesungguhnya para pencemburu. Sekarang terserah kepadamu apakah Kau mau menjadi seorang istri yang diinginkan oleh suamimu atau tidak ? Semua Aku kembalikan kepadamu."     

Arani terdiam seribu bahasa, Ia mencerna semua perkataan Alena. Kemudian Ia berkata lagi, "Yang Mulia Hamba dulu sempat tidak ingin menikah karena melihat prilaku laki - laki di Negara Azura. Mereka memperlakukan wanita hanya sebagai alat pemuas saja. Mereka memiliki istri lebih dari satu dan sering bergonta-ganti wanita. Jadi hamba pikir buat apa menikah kalau hanya jadi alat pemuas nafsu saja"     

Alena tersenyum, " Di negaramu ada budaya dan adat yang harus kita benahi. Karena sesungguhnya dalam keyakinan kita sebenarnya laki - laki yang paling mulia itu adalah laki - laki yang paling memuliakan istrinya. Dan tidak semua laki - laki seperti itu, Nizam adalah contohnya. Dia mencintaiku dan tidak berniat untuk menyentuh wanita lain walaupun itu haknya. Ia merasa dipaksa menikahi para wanita itu terlepas dari salah atau tidaknya dia. Tetapi sebagai manusia biasa dia juga memiliki ego sendiri.     

Ia sangat mencintaiku dan Aku sendiri berusaha melayaninya dengan sebaik - baiknya bukan karena aku merasa sebagai pemuas nafsunya tetapi karena Aku mencintainya. Dan dia layak mendapatkan semua itu dariku"     

Arani terdiam lagi, Ia mengerti dan memahami semua perkataan Alena. "Baiklah Yang Mulia. Terima kasih atas nasihatnya. Sungguh Hamba tidak percaya Yang Mulia dapat berkata seperti itu. Hamba berjanji akan menjadi istri Jonathan sebaik - baiknya "     

Alena tersenyum sambil merangkul Arani, "Suamiku sangat menyayangimu, walaupun dia tidak pernah mengatakannya tetapi Aku dapat melihat dari sorot matanya. Hiduplah berbahagia dengan suamimu hingga ajal memisahkan kalian" Kata Alena. Arani mengucapkan terima kasih.     

Cynthia menggelengkan kepalanya sambil takjub, Ia jadi sangat penasaran darimana Alena mempelajari petuah - petuah seperti itu. Sungguh menakjubkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.