CINTA SEORANG PANGERAN

Habislah Kau, Arani !! ( 10 )



Habislah Kau, Arani !! ( 10 )

Tiba - tiba seorang penjaga laki - laki menghadap Alena dan berbicara setelah memberi hormat, " Yang Mulia, ada serombongan orang meminta izin untuk bertemu Yang Mulia" Kata penjaga itu.     

"Siapa ?" Alena menjawab sambil mengerutkan keningnya.     

"Katanya dia adalah Issabela hendak mengantarkan pesanan pakaian pengantin untuk Nona Arani dan sekaligus dengan penata riasnya. Mereka datang berempat." Lapor penjaga itu.     

Alena langsung bergembira, " Ya..ya..suruh mereka masuk, Aku yang minta mereka untuk datang"     

"Baiklah Yang Mulia tetapi mohon maaf jika hamba dengan teman hamba akan memeriksa mereka terlebih dahulu. Karena mereka berasal dari luar."     

"Periksalah Aku tidak keberatan" Kata Alena sambil berdiri dengan anggun.     

"Kalau seandainya mereka menolak bagaimana? Karena mereka memang bukan tamu dari Kerajaan Azura sehingga mereka khawatirnya tidak memahami protokoler kerajaan."     

"Kalau mereka menolak suruh saja mereka kembali. Aku tidak ingin kalian mengabaikan prosedur keamanan untukku dan anak - anakku. Terutama untuk anak - anakku. Kalian harus melakukan penjagaan yang sangat maksimal"     

"Baiklah Yang Mulia, hamba mohon pamit " Kata penjaga itu sambil berlalu.     

Alena lalu duduk di suatu ruangan dan kursi - kursi sofa yang sangat empuk. Dimana meja tengahnya sudah terdapat toples - toples berisi manisan - manisan dan berbagai kudapan dari Azura. Di tengahnya ada sebuah piring berkaki yang di atasnya terdapat coklat - coklat dan permen - permen yang terlihat sangat lezat dan menggiurkan.     

Begitu Alena duduk maka pelayan segera menghidangkan minuman untuk Alena sebuah minuman penyegar badan yang terbuat dari rempah - rempah. Saat Alena meminumnya badannya terasa sangat segar. Alena juga mengambil sebuah coklat yang di dalamnya terdapat kurma dan kacang mede. Rasanya benar - benar nendang banget. Coklat memang tidak pernah gagal untuk memberikan kebahagian bagi para pencinta coklat.     

Sesuai tata kesopanan kerajaan. Batsnah berdiri di samping Alena dengan kedua penjaganya. Setelah berapa lama kemudian Issabela datang diikuti ke tiga asistennya dan para pelayan yang membawakan sebuah koper besar, tas - tas kecil, kotak - kotak yang entah apa isinya. terlihat dua orang pelayan khusus membawakan sebuah gaun pengantin yang terbungkus oleh kantung cover pakaian berwarna transfaran.     

"Isabella..alangkah senangnya Aku melihatmu" Kata Alena sambil berdiri dan merangkul Isabella. Isabella balas merangkul Alena sambil matanya jelalatan kesana kemari mencari Nizam. Ia begitu bersemangat hendak datang ke rumah Alena dan Nizam. Ia sangat berharap akan bertemu dengan pria tampan bagaikan pangeran dari negri dongeng khayalan dan bukan dari dunia nyata.     

Isabella begitu bersemangat sejak ditelepon Alena agar datang membawa gaun pengantin rancangannya. Dia memiliki dua alasan istimewa untuk layak berbahagia. Yang pertama Ia ingin sekali melihat lagi Nizam si pangeran tampan itu dan yang kedua Ia ingin melihat Arani memakai gaun rancangannya. Sejak melihat Arani Ia melihat wajah Arani yang sangat eksotis, berkulit coklat bermata hitam dan berambut cepak sehingga lehernya yang teramat jenjang itu terekspos sangat cocok mengenakan pakaian model apa saja. Selain itu tubuhnya tinggi tegap tetapi memiliki lekukan badan yang begitu sempurna.     

Arani benar - benar sangat layak untuk menjadi model versi khayalan Isabella. Tetapi kemudian kegembiraan Isabella berkurang setengahnya ketika Ia tidak melihat ada Nizam di sekitar mereka.     

Ketika Alena melepaskan pelukannya, Isabella tidak malu - malu bertanya, "Kemanakah Yang Mulia Pangeran Nizam? Saya tidak melihatnya" Tanya Isabella kepada Alena.     

Tapi dari arah belakang tiba - tiba ada yang berkata, " Alangkah sopannya Kau Isabella, ada tuan rumah menyambutmu tetapi Kau malah menanyakan suaminya" Kata Cynthia sambil duduk lalu mengambil sebuah coklat di meja dan memasukan ke mulutnya setelah membuka bungkusnya.     

Isabella jadi meringis sedikit malu, Ia tertawa kecil. " Putri Alena Aku tidak bermaksud seperti itu. Sungguh Aku hanya ingin melihatnya saja untuk memberikan hormat" Kata Isabella.     

Alena tertawa kecil sambil mempersilahkan Isabella duduk, " Tidak apa - apa, Wajar saja Isabella ingin melihat suamiku yang memang sangat tampan. Itu tandanya Ia normal, daripada Ia tertarik untuk melihat wajahku. Itu lebih mengerikan bukan?" Kata Alena dengan tenang. Sebenarnya Ia sudah kesal melihat Isabella yang terang - terangan menyukai Nizam. Tetapi sialnya Alena hanya melihat rancangan pakaian Isabella yang terbaik.     

Isabella mampu membuat pakaian orang yang tubuhnya hanya dilihat olehnya tanpa melakukan pengukuran berbelit - belit. Isabella mampu melihat warna -warna yang cocok untuk setiap warna kulit pemakainya. Dan Ia juga mampu membuat semua warna terlihat cocok di kulit seseorang dengan menyeimbangkan dengan riasan pada wajah dan kulitnya. Alena ingin pesta pernikahan Arani menjadi momen yang tidak terlupakan karena Ia yang diserahi tanggung jawabnya. Dan semua harus berjalan sempurna. Lagi pula Ia percaya Nizam tidak akan berulah, tapi kemudian Alena berpikir lagi kalau Ia harus mengawasi Nizam juga.     

Jangan - jangan karena tidak tahan menunggu masa nifasnya Nizam jadi gelap mata juga. Tapi kemudian kembali Alena berpikir bahwa itu hanya khayalannya saja.Nizam pasti sangat mencintainya sehingga Isabella, Arani, Rheina dan segala macam wanita cantik di muka bumi ini tidak akan menggoyahkan cinta Nizam kepadanya.     

Alena bukannya bodoh dengan menjadikan Isabella sebagai penanggung jawab terhadap penampilan Arani tetapi Ia juga butuh Isabella untuk belajar tentang menjadi seorang desainer pakaian. Alena masih berharap dapat belajar untuk menjadi seorang desainer pakaian. Walaupun itu masih terpendam dilubuk hatinya yang terdalam.     

Cynthia mengangkat bahunya sambil tersenyum sinis, 'Kita lihat saja apa yang akan Aku lakukan untuk membuatmu kapok melihat Nizam' Kata Cynthia dalam hati. Ia juga tidak berani berpanjang - panjang lidah dengan Isabella karena Ia khawatir akan membuat acara pernikahan Arani menjadi gagal. Jadi Ia hanya menutup mulutnya rapat - rapat sambil tetap mengawasi Isabella.     

"Baiklah Isabella mari kita mulai, oh ya lupa. Apa kau ingin beristirahat dulu atau bagaimana? Acaranya baru di mulai sekitar pukul delapan nanti. Dan acara pestanya pukul sembilan."     

"Tidak.. kita mulai saja meriasnya, Ini sudah hampir mendekati malam. Aku tidak ingin terburu - buru waktu jadi kalau mulai dari sekarang meriasnya maka Aku memiliki banyak waktu. Berapa orang bridesmaid yang harus Kami rias?" tanya Cynthia.     

"Pernikahan kami tidak mengenal istilah bridesmaid apalagi pernikahan ala Azura. Para pendamping pangantin Azura adalah para pelayan yang terpilih. Sedangkan di negaraku istilah bridesmaid hampir sama dengan pagar ayu dan pagar bagus. Cuma bedanya kalau pagar ayu tidaklah harus lajang seperti bridesmaid dan groomens. Jadi untuk pernikahan Arani hanya akan ada pagar ayu dan pagar bagus yaitu Aku dan suamiku serta Cynthia dan Pangeran Thalal. Jadi kau hanya akan merias tiga orang. Arani, Aku dan Cynthia"     

"Waw...luar biasa Yang Mulia.. Anda terlihat lebih pintar hanya dari beberapa bulan terakhir Aku melihat anda" Isabella terkagum - kagum.     

"Ah..pengetahuan sekecil itu, cicak di dinding juga tahu" Kata Alena sekenanya.     

"Cicak ?? Cicak di dinding? apakah itu?" Isabella kebingungan. Ia belum pernah melihat cicak di dinding. Alena jadi tertawa geli di ikuti oleh Cynthia. Karena Ia pernah ke Indonesia maka Ia pernah melihat cicak merayap didinding.     

"Itulah bedanya kekayaan Indonesia dengan Amerika. Di Indonesia banyak cicak merayap di dinding, Dan itu tidak akan banyak dilihat di Amerika. Bahkan di Indonesia ada lagunya, Karena Kau bersedia datang untuk merias Arani maka Aku akan memberikan lagu ini sebagai bonus" Dan Alenapun langsung bernyanyi dengan lantang,     

"Lizard..lizard on the wall     

Silent silently move on     

Suddenly mosquito comes     

Hup..it is eaten up"     

Hasilnya semua yang mendengar Alena menyanyi langsung pada mules. Isabella sampai keringatan. ' Ini sih bukannya bonus tapi kutukan' Kata Isabella dalam hatinya sambil langsung bertobat ingin menjadi manusia baik - baik daripada kena petaka mendengar Alena menyanyi. Dan yang paling sial tentu saja Cynthia. Mengapa hari ini Ia harus dua kali mendengarkan Alena menyanyi. Perutnya langsung mual - mual. Ia segera meraup kismis di dalam mangkuk kecil dan langsung memasukan ke dalam mulutnya sekaligus, untuk mengusir mual di perutnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.