CINTA SEORANG PANGERAN

Putri Rheina Penari Terindah



Putri Rheina Penari Terindah

"Bagaimana dengan efeknya ? Cepatkah ? Pokoknya Aku tidak mau ada kepanikan saat Aku menari nanti. Semua perhatian Yang Mulia harus melihat ke arahku. Aku ingin menjadi bintang di acara penyambutan Yang Mulia" Kata Putri Rheina kepada pelayannya itu.     

"Hamba jamin Yang Mulia, tenang saja. Yang Mulia hanya tinggal menari seindah mungkin dan setelah Yang Mulia menari baru akan terjadi huru – hara kecil. "     

"Kau yakinkan tidak akan sampai Yang Mulia Alena sakit berat ? Aku tidak ingin dia mati terbunuh dengan cepat. Aku tidak mau jadi orang yang dicurigai setelah mereka menangkap si Kumari itu" Kata Putri Rheina sambil berjalan menjauhi ruang aula itu.     

Ia berjalan segera mendekati aula tempat para putri berlatih menari dan Ia melihat dua orang temannya yaitu putri Faiza dan putri Keysa sedang menari dengan lemah gemulai dikelilingi para putri lainnya.     

Dengan pongah putri cantik itu berjalan dan segera duduk di kursi yang termewah yang memang diperuntukkan untuk tempat duduk istri yang memiliki kedudukan paling tinggi. Para putri yang lainnya segera berdiri dan membungkukkan badan memberikan hormat kepada Putri Rheina. Putri Rheina hanya menganggukkan kepalanya.     

Seorang pengatur tari tampak menghampiri Putri Rheina.     

"Yang Mulia apakah hendak ikut gladi bersih yang terakhir sebelum nanti malam akan tampil" Kata si pengatur tari itu.     

"Baiklah. Aku akan ikut gladi bersih untuk malam ini karena memang Aku harap penampilanku akan berjalan sempurna dan tidak mengecewakan Yang Mulia. Aku sudah lama tidak menari di depan yang Mulia pangeran Nizam. Yang Mulia pasti merasa rindu dengan tarianku.     

Bukankah Di Azura ini tidak ada seorangpun yang bisa menari sebaik Aku " Kata Putri Rheina. Para putri yang memang akan menari langsung terdiam kesal dengan kesombongan Putri Rheina tetapi mau bagaimana lagi karena apa yang dikatakan oleh putri Rheina adalah benar. Putri Rheina sudah berlatih menari sejak kecil.     

Dan sebagai calon ratu memang menari adalah keterampilan yang sangat penting karena para istri dari raja biasanya akan sering menari untuk menghibur raja. Tarian para istri raja itu hanya khusus untuk para raja dan tidak boleh dipertontonkan ke orang luar jadi kalau untuk hiburan kenegaraan biasanya ada para penari khusus yang berpakaian sangat sopan dan tariannya juga bersikap umum bukan tarian penggugah gairah raja.     

" Kalau begitu silahkan semuanya berdandan dulu karena untuk gladi bersih kita akan mengenakan pakaaian menari langsung. " Kata si pengatur tarian sambil meminta para putri untuk berdandan. Maka para asisten make up dan pakaian segera menghampiri putri masing – masing. Mereka duduk berderet di depan cermin memanjang di ruangan ganti dan tempat bermake up.     

Putri Rheina duduk bersama Putri Faiza dan Putri Keysa. Wajah ketiga putri seperit rembulan dan bintang saking cantiknya. Para penata Rias itu mengagumi kehalusan kulit mereka. Sebenarnya tanpa bermake up ketiga putri itu sudah sangat cantik jelita apalagi setelah mereka mengenakan make up maka kecantikan mereka semakin terpancar. Terutama Putri Rheina.     

Menyandang gelar wanita tercantik se Kerajaan Aliansi membuat Putri Rheina hanya mengenakan riasan minimalis saja sudah sangat cantik apalagi sekarang Putri Rheina meminta di make up full. Sungguh membuat para putri lainnya menjadi iri.     

Rambut Putri Rheina yang berwarna ikal merah itu di gulung dan di beri mahkota dan hiasan rambut yang bergemerlap. Pakaian Putri Rheina berwarna merah cerah dengan menonjolkan dadanya yang sangat besar dan cantik. Hampir setengah dari dada Putri Rhiena terlihat. Lalu pinggulnya yang besar dan perutnya yang begitu ramping itu diberi glitter yang gemerlap. Di pusarnya terdapat hiasan cantik dari batu permata dengan gambar bunga mengengeli pusar di perut Putri Rheina.     

Perut, dada dan punggung sudah pasti terlihat ditambah dengan rok yang walaupun panjang tetapi sangat tipis dan menerawang. Rok merah itu syarat dengan hiasan manik – manik sekalinya Putri Rheina melangkah maka pahanya putih mulus itu langsung terlihat karena belahannya memang sampai pinggul.     

Para Putri hanya bisa menatap Putri Rheina dengan takjub, mereka juga sebenarnya sangat cantik tetapi kecantikan mereka tidak ada artinya dibandingkan dengan putri Rheina. Satu – satunya yang memiliki kecantikan yang sepadan adalah Putri Kumari. Putri yang berkulit coklat kehitaman itu seakan menjadi bayangan kecantikan Putri Rheina.     

Putri Kumari seperti Putri Drupadi dari Kisah Mahabrata yang memang dikisahkan berkulit gelap karena lahir dari kobaran api. Hanya saja sayangnya Putri Kumari tidak terlalu pandai menari Ia bisa menari tetapi tidak seindah tarian Putri Rheina. Ia lebih terampil menunggang kuda, berburu dan menggunakan senjata tradisional seperti memanah, main pedang dan menggunakan tombak.     

Kalau tubuh Putri Rheina begitu lemah gemulai tetapi Putri Kumari tinggi tegap walaupun tetap berlekuk. Dia seperti duplikat Arani dengan kecantikan yang berkali lipat dari kecantikan Arani. Dan Ia jauh lebih feminim dan senyumnya juga teramat manis dan menggetarkan setiap orang yang memandangnya.     

"Yang Mulia terlihat sangat cantik " Kata Putri Faiza dengan setulus hati. Karena memang ini adalah kenyataan yang tidak bisa dibantah lagi kalau putri Rheina adalah putri tercantik.     

"Ya.. memang. Aku hanya kurang beruntung karena kalah bersaing dengan wanita dari Indonesia itu. Aku yakin wanita itu menggunakan sihirnya di dalam menjerat para lelaki. Bagaiman mungkin semua pria menyukai gadis yang berwajah biasa itu" Kata Putri Rheina. Para putri yang lain serentak diam mendengar perkataan Putri Rheina.     

Kali ini perkataan Putri Rheina tidak mereka setujui karena Putri Alena juga sangat cantik walaupun berbeda kecantikan dengan mereka. Tubuh Putri Alena yang mungil tetapi seksi dengan mata yang besar dan kulit yang seperti coklat susu mirip seperti boneka. Ia sangat cantik dengan bibirnya yang sedikit tebal menggemaskan. Tetapi kalau dibandingkan dengan Putri Rheina memang sedikit di bawah Putri Rheina bahkan di bawah kecantikan Putri Kumari.     

Melihat putri yang lain diam, Putri Rheina tidak perduli dan Ia tetap berlenggak – lenggok didepan kaca sambil memperlihatkan tariannya. Pinggulnya yang indah itu tampak bergoyang – goyang dengan indah. Untungnya di sini tidak ada seorang priapun sehingga tidak ada yang meneteskan air liur melihat pemandangan di depan mata yang begitu menggoda iman.     

Sesaat kemudian terdengar dari luar harem pelayan berteriak, " Semua bersiap, Pesawat sudah mendarat di bandara.. Yang Mulia Pangeran Nizam sudah sampai. Yang mUlia bersama rombongannya sudah datang. Ayo kita bersiap. Putri Kumari bahkan sudah menuju bandara untuk menyambut kedatangannya secara langsung.     

Putri Rheina langsung membeku mengetahui kalau yang menyambut langsung Pangeran Nizam adalah Putri Kumari. Padahal seharusnya dia yagn menyambut kedatangan Pangeran Nizam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.