CINTA SEORANG PANGERAN

Pemikiran Aneh Tentang Poliandri



Pemikiran Aneh Tentang Poliandri

Nizam tidak menjawab, Ia malah mengelus kepala Alena dengan lembut, " Tidak ada apa – apa. Kalian ngobrollah. Aku mau istirahat dulu sebelum pesawat mendarat" Kata Nizam sambil kemudian keluar dari ruangan bayi. Alena menatap kepergian Nizam dengan pandangan tidak mengerti. Setelah Nizam pergi, Alena lalu menatap kepada Cynthia, " Kira – kira kenapa dia begitu murung ? Bukankah kita sudah menang melawan para pengkhianat " Kata Alena bertanya kepada Cynthia.     

Cynthia menghela nafas sebelum kemudian menjawab, "Suamimu itu pasti sangat terguncang karena pengkhianatan Imran, Imran adalah jendral terdekatnya dan Aku yakin sekarang dia sedang memikirkan Arani " Kata Cynthia mencoba membuat analisa.     

"Arani ? Ada apa dengan dia ? Bukannya Arani sedang di Amerika dan tidak mungkin terlibat dalam gerakan ini " Kata Alena sambil mengerutkan keningya.     

" Kau tahu kalau yang mempersiapkan dan melatih para penjaga adalah Imran, Arani dan Amar. Amar sangat tidak mungkin terlibat karena dia tidak mungkin mengorbankan istrinya sendiri tetapi Arani mungkin saja dia terlibat karena dia tidak ada dipesawat dan dia juga sangat dengan Imran melebihi dekatnya Arani dengan Amar. Jadi memang kemungkinan itu pasti ada, dan itu dirasakan oleh Nizam " Kata Cynthia sambil menghampiri suaminya.     

"Aku pikir itu tidak mungkin. Arani adalah bayangan dari kakakku. Dia selalu ada disamping Kakaku sejak lama. Dan dia sangat setia" Kata Pangeran Thalal menenangkan Alena dan Cynthia.     

"Sayangnya yang merasakan kecurigaan itu adalah Kakak Yang Mulia. Tidak mungkin dia begitu muram disaat semua masalah sudah teratasi" Kata Cynthia lagi.     

"Tidak.. tidak mungkin. Ayolah Cynthia. Jangan berpikiran seperti itu. Aku merasa kalau analisamu kali ini adalah salah. Arani sangat menyayangi suamiku. Ia selalu membela Nizam" Kata Alena dengan penuh percaya diri.     

"Kau tidak tahu bagaimana perempuan itu Alena. Aku khawatir kalau Cynthia mencintai suamimu lalu dia berusaha berkhianat karena dia merasa tidak dapat memilikinya."     

"Cynthia !! Pikiranmu sangat mengerikan. Aku tidak mau mendengarnya. Demi keamanan Azura, Aku akan biarkan suamiku untuk memiliki istri – istri yang banyak" Kata Alena dengan hati yang sedih.     

"Maksudmu, daripada Arani berkhianat dan mengancam keselamatan nyawa suami dan kerajaan. Kau memilih rela untuk berbagi suami dengannya" Kata Cynthia dengan mata terbelalak.     

"Aku adalah perebut suami wanita lain. Nizam telah menikah dengan Putri Rheina sebelum menikah denganku. Jadi sebenarnya yang menjadi pecundang adalah Aku. Jika aku tidak ada mungkin Nizam sekarang hidup tenang bersama para istrinya dan tidak akan korban berjatuhan seperti ini.     

Aku tidak dapat membayangkan bagaimana nanti di Harem kalau Aku tetapi mempertahankan diri sebagai satu – satunya istri Nizam. Walaupun Nizam akan membubarkan Harem. Aku menolak kalau sampai harus mengorbankan ribuan nyawa orang. Aku bukan wanita serakah yang ingin hidup bahagia di atas penderitaan banyak orang" Kata Alena dengan berbesar hati.     

"Ini tentang perasaan yang tersakiti Alena. Bagaimana mungkin kita bisa berbagi cinta dengan yang lain" Kata Cynthia dengan mata terbelalak.     

Alena tersenyum dengan pahit, matanya menerawang. Desahan nafasnya seakan alunan nada kepedihan yang gemanya hampir mengalahkan suara deru pesawat.     

"Aku tidak akan pernah membagi cintaku dengan siapapun. Cintaku kepada sesama manusia hanya untuk Nizam. Tetapi cinta Nizam yang akan terbagi dan kupikir sebenarnya bukan cinta Nizam yang akan terbagi tetapi tubuhnya yang akan terbagi.     

Sebenarnya yang lebih menderita adalah dia. Aku mendatangkan banyak penderitaan untuknya. Dia melawan ibu dan para tetua untuk menikahi Aku. Dia membohongi semua orang dengan sandiwara di malam kesucian bersama Putri Rheina. Dia berusaha melarikan diri sejauh mungkin dari Azura hanya karena ingin Aku melahirkan anak terlebih dahulu sebelum membawaku ke Azura.     

Dia tidak ingin pulang ke Azura yang menyebabkan dia harus meniduri istri – istrinya dan memungkinkan para istrinya bisa hamil sebelum Aku hamil. Aku tahu itu. Nizam terlalu banyak berkorban untukku. Sekarang kalau sampai Arani berkhianat hanya karena Ia mencintai Nizam dan Nizam mengabaikanya. Sungguh Aku tidak kuat. Arani seperti belahan hati Nizam.     

Aku tidak tahan kalau sampai suamiku menderita karena Arani berkhianat. Tidak.. itu tidak mungkin. Aku yakin.. Ya Tuhan.. tolonglah semoga Arani tidak akan pernah mengkhianati Nizam " Alena tiba – tiba terduduk dan mulai menangis dengan terisak – isak penuh kesedihan.     

Analisa Cynthia jarang meleset dan Ia selalu kagum tentang hal itu. Ia memuja otak sahabatnya itu yang sangat luar biasa. Tapi kali ini Alena sungguh sangat menginginkan kalau analisa sahabatnya itu salah. Ia ingin Cynthia salah total.     

"Cynthia.. Aku sama sekali tidak berharap analisamu kali ini benar. Aku mengenal Arani sejak kecil. Dia adalah orang terpintar, terdingin dan terjujur yang pernah Aku kenal. Maksudku adalah jujur terhadap kakakku " Kata Pangeran Thalal kepada Cynthia.     

Cynthia malah menggelengkan kepalanya, "Ampuni hamba Yang Mulia tetapi sebenarnya Arani pernah berbohong kepada Nizam dan dia sering kali mengambil tindakan tanpa sepengetahuan Kakak Yang Mulia " Kata Cynthia membuat Pangeran Thalal mendelik kepada istrinya dan bibirnya yang manis itu sampai mencebik meremehkan perkataan Arani.     

"Kapan dia berbohong kepada Kakakkku ? Kau ini salah besar " Kata Pangeran Thalal, bibirnya sampai manyun – manyun dan itu membuat Cynthia jadi gemas. Bibir manis dan merah itu seakan menggodanya.     

"Apa yang Mulia lupa ketika Arani meminta kita untuk menyelidiki tantenya Edward di pesta pernikahan Edward dan itu membuat Kakak Yang Mulia menjadi murka dan kemudian memukuli Yang Mulia sampai babak belur lalu kemudian Arani membenturkan kepalanya ke lantai hanya untuk menghentikan amukan Nizam.     

Kemudian Arani juga pernah menyerang ke kediaman pangeran Barry untuk menyelamatkan Aku tanpa sepengetahuan Kakak Yang Mulia." Kata Cynthia membuat Pangeran Thalal terdiam. Istrinya memang memiliki ingatan yang sangat tajam.     

"Kau benar, Cynthia " Keringat dingin kini mulai mengalir di sekujur tubuh Pangeran Thalal bagaimana kalau analisa istrinya benar. Bagaimana Nizam akan menghadapi pengkhianatan dari Arani. Apalagi kemudian tiba – tiba Alena berteriak kesal,     

"Kalian semua ternyata membohongi Aku. Waktu kau terluka, Kau bilang habis dipukuli orang" Kata Alena tampak merah padam karena marah.     

Pangeran Thalal langsung menjadi pucat. " Kapan Aku mengatakan itu kepada Kakak Putri ?" Kata Pangeran Thalal.     

Tetapi Cynthia segera memeluk Alena dan berkata, "Sudah jangan pikirkan masa lalu yang sekarang harus kita pikirkan adalah bagaiman mengetahui kalau Arani tetap setia kepada Suamimu"     

Alena yang marah jadi melupakan kemarahannya, "Iya benar bagaimana caranya. Aku kasihan juga kepada Jonathan kalau sampai istrinya jadi pengkhianat "     

Mendengar kata – kata Alena yang polos Cynthia segera tersadar tentang suatu kenyataan yang tidak terbantahkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.