CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Memang Egois



Aku Memang Egois

"Maya itu sungguh aneh, Aku sudah banyak melihat asisten wanita tetapi belum pernah melihat asisten yang bertingkah seperti Maya" Kata Alena sambil melihat ke arah Nizam yang sedang membaca sebuah buku. Alena sendiri dia berbaring di sebuah sofa sambil menonton TV.     

"Ia memang asisten yang terunik di istana Azura. Ia masih saudara Ibunda Ratu Aura dan sengaja disimpan di sisi Pangeran Husen. Kau tahu dari semua adik - adikku. Dia adalah yang paling bengal dan paling berani terhadap wanita. Punya reputasi sebagai don juan-nya Kerajaan Azura. Jadi Ratu Aura sengaja menyimpan Maya untuk menjagai anaknya " Kata Nizam sambil matanya tetap ke arah buku yang dibacanya.     

"Nizam.. Kau membawa Pangeran Husen ke pertemuan kita kali ini.." Alena tidak meneruskan bicaranya karena Ia melihat Nizam menurunkan buku yang dibacanya.     

"Mengapa? Kau curiga juga kepadaku.." Nizam menatap Alena yang sekarang - sekarang ini Ia sedang belajar berpikir dengan baik dan benar.     

"Kalau kau mengatakan bahwa adikmu itu Don Juan, mengapa kau membawanya ke kerajaan Rajna. Bukankah anak dari Raja Alimudin itu semua wanita dan pastinya sangat cantik - cantik seperti Putri Kumari" Kata Alena kebingungan.     

"Mengapa memangnya kalau Adikku Don Juan ? Dan apa hubungannya dengan adik - adik Putri Kumari ?" Kata Nizam menahan tawa melihat istrinya yang tampak sedang berpikir keras.     

"Bagaimana kalau adikmu itu tiba - tiba jatuh cinta kepada salah satu putri Raja Alimudin ? " Kata Alena kebingungan. Ia takut salah berpikir karena Ia juga tahu kalau masa berkabung kerajaan Azura selesai dia akan menikah dengan Amrita. Apa mungkin ada pria bisa jatuh cinta lagi dengan cepat.     

Nizam malah tertawa terkehkeh - kehkeh seakan ada yang lucu sehingga Alena menjadi cemberut,     

"AAh.. Kau ini malah tertawa. Ini persoalan serius tahu" Kata Alena sambil membuang muka tetapi Nizam malah menariknya sehingga Alena terjerembab ke dalam pelukannya.     

"Kau lihat saja nanti bagaimana suasana di kerajaan Rajna. Jika tebakanku benar dan semua berjalan sesuai dengan yang kupikirkan maka kita akan memperoleh banyak keuntungan" Kata Nizam sambil memangku Alena dan mencium dengan lembut pipinya, menghirup wangi dari rambut indah itu. Nizam begitu mabuk dengan Alena.     

"Keuntungan apa? Kau hendak menjual adikmu sendiri ? Kau dan ibumu sungguh serupa" Kata Alena sambil menggelengkan kepalanya. Sekarang giliran Nizam yang cemberut.     

"Berani benar kau mengatakan Aku dan ibu mertuamu seperti itu.."     

"Ini kenyataan.. Ibumu itu mirip seperti anekdot yang ada di Indonesia "     

"Oh ya Anekdot apa ? "Nizam jadi sangat tertarik, Ia sangat suka kalau Alena sudah bercerita tentang cerita Indonesia. Banyak hal menarik yang bisa Ia dapat dari cerita - cerita istrinya.     

"Ada dua orang wanita yang saling berbesanan sedang saling bercerita, katakanlah Si Ibu A dan si Ibu B. Si Ibu A ini ibu dari pihak anak laki - laki terkenal sangat egois dan ingin menang sendiri. Jadi ketika Si B ibu dari pihak wanita berkata seperti ini. " Aku adalah orang yang tidak pernah membeda - bedakan antara anak dan menantu. Dua - duanya sama - sama Aku cintai '     

Alena tersenyum melihat Nizam begitu serius mendengar ceritanya, Ya Tuhan calon raja Azura itu benar - benar sangat tampan dan hot. Jadi Alena malah mencium Nizam yang sedang serius. Reaksi Nizam ketika dicium tiba - tiba oleh istrinya adalah tampak kaget sebelum kemudian membalas dengan lebih buas dari ciuaman istrinya. Bahkan di barengi tangannya yang tiba - tiba mendadak aktif bergerak.      

Alena sampai kelimpungan sendiri, di cubitnya tangan Nizam yang sudah bagaikan layang - layang putus talinya itu. Nizam meringis sambil melepaskan ciumannya.     

"Duh.. sakit " Katanya sambil mengusap - ngusap kulit yang bekas di cubit istrinya itu.     

"Ini.. Aku lagi cerita malah gila - gilaan" Kata Alena sambil ikut mengusap - ngusap kulit Nizam yang memerah.     

"Kan kamu sendiri yang mulai " Kata Nizam sambil kembali hendak mencium Alena.     

"Enggak .. ah Aku lagi cerita dulu." Kata Alena sambil mendorong pipi Nizam menjauh dari mukanya.     

"Oh Ok.. baiklah. Bagaimana kelanjutannya " Nizam kembali memasang wajah serius.     

Tapi lagi - lagi Alena malah gagal fokus melihat wajah suaminya yang serius.     

"Jangan terlalu serius seperti itu. Aku malah jadi naik.. " Kata Alena dengan wajah memerah.      

"Mengapa Aku jadi serba salah. Memperhatikan salah tidak mempehatikan juga salah" Kata Nizam kepada Alena.     

"Kau perhatikan aku tapi jangan terlalu serius seperti itu. Jelas tidak ?" kata Alena.     

"Baiklah... baiklah.. Nah lanjutkan lagi perkataanmu itu " Kata Nizam masih sangat penasaran dengan cerita istrinya.     

"Nah... setelah si Ibu B berkata demikian lalu si Ibu A menjawab begini ' Apalagi saya Bu, Saya itu sangat sayang dan cinta sama suami dari anak Ibu" Katanya demikian. Membuat si Ibu B ini jadi kebingungan. "     

Selesai Alena bercerita maka tertawalah Nizam sampai keluar air mata. Ia paham sekali apa maksud dari cerita Alena. Jadi ketika Ibu si wanita berkata kalau Ia menyayangi kedua anak menantunya tetapi ibu si anak laki - laki malah berkata kalau Ia sangat mencintai suami dari anak si ibu itu yang menunjukkan bahwa Ia hanya mencintai anaknya sendiri dan tidak menantunya.     

'Begitulah.. Aku tidak ingin mengatakan kalau Kau dan Ibumu adalah orang egois yang ingin selamat sendiri tetapi kenyataan membuktikan seperti itu"     

"Kenyataan apa. Nyonya Nizam ? Bicara yang jelas !" Kata Nizam sambil menggigit telinga Alena dengan gemas.     

"Kau lebih rela Kerajaan Azura berperang dengan kerajaan Rajna dari pada menyerahkan Putri Rheina karena ini berkaitan dengan harga dirimu sebagai seorang suami.      

Tetapi walaupun kau begitu gigih mempertahankan Putri Rheina, lalu ketika Aku ingin menukar Putri Rheina dengan diriku. Tanpa berpikir panjang lagi Kau segera menyetujui Para utusan itu untuk membawa Putri Rhiena daripada mereka membawaku langsung. Kau melupakan harga dirimu dan harga diri ibumu demi cintamu kepadaku.     

Dan sekarang Kau kelihatannya akan mengorbankan adikmu atas sesuatu yang belum Aku akui. Yang Mulia Anda lebih mengerikan dari yang kubayangkan " Kata Alena sambil menggelengkan kepalanya.     

Nizam mengangkat alisnya sendiri, " Kau benar, Aku adalah orang yang egois ! Aku lari dari Azura ke Amerika untuk menghindari kehidupan Azura yang aneh. Aku lari sejauh mungkin sampai Aku memiliki wewenang bisa merubah adat dari Azura.     

Aku memaksa menikahimu walaupun Aku harus menyakiti Putri Rheina dan melukai perasaan Ibunda karena Aku tidak bisa mengorbankan cintaku.     

Aku mengabaikan peraturan harem ketika menarikmu keluar dari sana dan memaksamu untuk mengandung anakku agar kau tinggal di sisiku selamanya.     

Aku mengabaikan seluruh isi harem karena Aku tidak mampu membagi cinta dan tubuhku.     

Dan Aku memang membawa Pangeran Husen bersamaku karena Aku takut kalau Raja Rajna akan menyuruhku menikahi salah satu adik dari Putri Kumari sebagai ganti dari Putri Kumari yang sudah meninggal " Kata Nizam membuat Alena tercengang     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.