CINTA SEORANG PANGERAN

Mata Nizam Kelilipan



Mata Nizam Kelilipan

Alena berjalan di sisi Nizam menuruni pesawat dengan para bayi yang dibawa oleh para pengasuhnya. Nizam memegang tangan Alena yang terasa dingin dan gemetar. Nizam tahu apa yang sedang dirasakan oleh istrinya. Alena pasti sedang berdebar karena perasaan yang campur aduk. Tegang, stress dan bahagia campur aduk menjadi satu membuat Alena terlihat galau.     

Belum lagi wajahnya yang cantik itu terlihat sangat letih, lingkaran hitam melingkari matanya yang indah dan wajahnya menjadi sedikit kusam. Alena melihat para wartawan yang mengarahkan kameranya ke arah mereka dan memoto mereka bertubi - tubi seakan tidak ingin ketinggalan pergerakan satu helai rambutpun dari Alena. Karena bintang dari peristiwa kali ini sebenarnya bukanlah Nizam tetapi Alena.     

Nizam belum memberikan penjelasan resmi tetapi ada saja lidah dari para pelayan yang tidak bertulang itu bergerak membisikkan tentang beberapa kejadian di dalam pesawat walaupun cuma sepotong - sepotong. Lagipula tidak ada perintah dari Nizam untuk merahasiakan kejadian ini tetapi memang Nizam lebih dulu memberitahukan Jendral Ghozali sebelum memberitahukan ke ibunya.     

Berita bagaimana Alena memobilisasi para pelayan untuk membantu Nizam melawan para pengkhianat ini mampu menenggelamkan kekagetan mereka tentang berita pengkhianatan Imran. Berita tentang calon ratu yang begitu cerdik membantu Pangeran Putra Mahkota melawan Jendral yang terkenal dengan reputasinya sebagai salah satu jendral terbaik telah membuat nama Alena menjadi tranding topik di internet.      

Bahkan mereka belum menyadari kalau ada korban besar selain Imran yaitu istrinya Amar, Zarina. Tetapi masyarakat memang belum mengengal Zarina karena pernikahan mereka tidak sampai ke Azura itu juga yang menyebabkan Imran tidak mengetahui pernikahan Amar.     

Nizam dan Alena serta yang lainnya berdiri di depan pesawat menunggu karpet digelar di bawah tangga mereka. Mereka turun setelah semua jenazah dan yang terluka di bawa turun sehingga yang tinggal di pesawat adalah semua orang yang selamat. Walau bagaimanapun jenazah harus didahulukan dari orang yang masih hidup.     

"Nizam Aku takut dan malu " Kata Alena sambil menyembunyikan wajahnya ke balik lengan Nizam yang besar. Ia dalam kondisi acak - acakan dan para wartawan malah mengambil foto dirinya. Duh.. Alena jadi ngeri melihat foto dirinya nanti.     

Sedangkan Nizam mengira kalau Alena takut karena akan bertemu dengan Ratu Sabrina dan para istri Nizam yang lain makanya Ia berbisik kepada Alena.     

"Jangan takut sayang. Aku yakin mereka tidak akan membullymu.. Mereka akan mengagumimu " kata Nizam sambil tersenyum menenangkan. Tetapi Alena bukannya berterima kasih Ia malah cemberut.     

"Bukan seperti itu" Kata Alena     

"Lantas apa ? Kau takut bertemu dengan para istriku di haremkan ?" Kata Nizam sambil mengerutkan keningnya.     

"Tidak !! Aku tidak takut mereka. Aku takut dan malu sama wartawan itu. Aku takut terlihat jelek di foto mereka. Aku tidak mau kalah cantik sama istrimu yang lain" Kata Alena mengagetkan Nizam. Dikiranya Alena malu dan takut bertemu para istrinya tetapi tahunya hanya takut terlihat jelek di foto.      

"Haaduuh.. Alena. Aku pikir kau akan malu karena apa ? jangan takut Alena di mataku kau adalah wanita tercantik sedunia" Kata Nizam sambil tersenyum.     

"Huh !! Kau penipu kelas dunia. Coba lihat siapa yang disamping ibumu itu?" Mata Alena langsung menatap sosok yang bertinggi tinggi langsing dan semampai tetapi berdiri tegap disamping ibu mertuanya.     

Kulitnya sangat coklat bahkan mendekati hitam tetapi entah mengapa malah terlihat sangat unik dan cantik. Matanya yang bersinar cerah kehijauan. warna mata yang sangat unik, warna mata hazel. Pakaian tertutup dari ujung rambut sampai ujung kaki tetapi sebagian rambutnya itu menjela keluar tampak panjang dan lurus. Sesekali kain kerudung yang berwarna hijau lumut bersulam bordiran emas yang serasi dengan pakaiannya menutupi wajahnya yang memang sengaja tidak terlalu diperlihatkan.     

Hidung itu begitu mancung dengan bibir yang sedikit tebal dan penuh. Bibir itu mengenakan lipstip berwarna burgundy. dan itu sangat teramat cantik dan semakin menonjolkan keseksian si pemiliknya. Alena belum pernah bertemu dengan wanita cantik itu.     

Walaupun banyak wanita di dalam harem dan Alena tidak mengenal semua wanita di harem tersebut tetapi penampilan wanita seperti ini akan sangat menarik perhatian siapapun dan Alena tidak mungkin sampai tidak tahu jika dulu di Harem ada wanita secantik ini.     

Alena lantas berbisik ke telinga Nizam, " Si..siapa dia ?" Kata Alena sambil mengarahkan dagunya ke arah wanita itu. Nizam yang sama terpananya dengan Alena tahu siapa yang ditanyakan oleh Alena tetapi Ia tidak ingin ketahuan kalau matanya juga kelilipan melihat wanita cantik itu.     

"Masa Kau lupa lagi sama mertuamu sendiri Alena. Jangan jadi menantu durhaka kamu ! Akh.." Nizam memekik kecil ketika tiba - tiba kakinya di injak sekuatnya oleh Alena.     

"Kau gila apa ? Aku mana lupa sama wajah ibumu yang galaknya memorable banget. Yang Aku tanya wanita yang disamping ibumu itu." Bisik Alena lagi.     

"Siapa ? yang mengenakan stelan jas hitam? Itu Latifa asisten ibunda" Kata Nizam lagi masih pura - pura tidak sadar dengan pertanyaan Alena.      

"Ya Tuhan.. Nizam serius dikit. Itu lho wanita yang berkulit hitam dan sangat cantik itu. Itu siapa ?" Kata Alena sambil matanya tidak lepas menatap kecantikan wanita itu. Ia ketika bertemu Putri Rhiena tidak sedikitpun merasa minder tetapi ketika melihat wanita yang ada di depannya ini. Alena menjadi bergetar. Kulitnya begitu hitam tetapi sangat cantik. lembut dan bersinar.     

Nizam sendiri sedari tadi sulit mengalihkan pandangan matanya. Ia lama tinggal di Amerika dan banyak bertemu dengan wanita kulit hitam yang cantik tetapi wanita di depannya ini yang berdiri disamping ibunya itu membuat Ia tidak bisa memalingkan matanya. Sungguh kecantikan yang sangat langka.     

Dan Nizam sudah tahu pasti sebagai siapa kedudukan wanita itu disamping Nizam karena tadinya Nizam berpikir kalau ibunya akan membawa Putri Rheina sebagai perwakilan untuk menyambut kedatangannya tetapi nyatanya bukan. Nizam tidak kenal wanita itu tetapi dia tahu kalau wanita itu pasti salah satu istrinya secara adat.     

Cynthia yang berdiri tidak jauh dari Alena dan Nizam juga tampak tidak bisa menahan pandangan matanya dari wanita itu termasuk Pangeran Thalal.     

"Yang Mulia tahu siapa wanita cantik itu?" Kata Cynthia kepada suaminya.     

"Ummm..." Pangeran Thalal hanya mengguman. Ia sendiri bukan pria yang tidak tahu apa - apa tentang para wanita cantik dikerajaan Aliansi. pangeran Thalal jadi ingat gosip tentang putrinya Raja dari Kerajaan Rajna yang berkulit hitam tetapi sangat cantik yang menguasai ilmu perang dan mahasiswa termuda di seluruh kerajaan Aliansi yang berhasil meraih gelar sarjana saat usia baru tujuh belas tahun. Apakah dia orangnya.      

Kalau benar, ternyata dia yang diinginkan oleh banyak para pangeran jatuh ke tangan kakaknya.      

"Kalau benar dugaanku Cynthia maka Kakak Nizam berhasil mengumpulkan empat wanita tercantik di kerajaan Aliansi menjadi istrinya plus tambahan wanita tercantik di Indonesia" Kata Pangeran Thalal sambil menggelengkan kepalanya mengagumi keberuntungan kakaknya.     

Tiba - tiba lagi pikiran nakal Pangeran Thalal berjalan sempurna ketika Ia membayangkan kakaknya tidur diranjang besar dan dikelilingi lima wanita cantik. Hhhh... Pangeran Thalal menghembuskan nafas panjang. Dengan badan tinggi besar dan tenaganya bak seekor kuda. Kakaknya pasti mampu melayani kelima istrinya dalam sekali gebrakan.     

"He..he..he.. " Pangeran Thalal jadi menghe..heh sendiri. Ia tidak sekuat kakaknya. Baginya memiliki satu istri seperti Cynthia sudah lebih dari cukup, Satu istri saja kadang Ia suka keteteran. Cynthia kalau lagi semangat tidak mengenal kata cukup satu kali. Tetapi Kakaknya Nizam tidak seperti itu.     

Dengan badan kekar berotot, dada bidang dan berbulu lebat, kulit kecoklatan dan cambang yang terkadang dibiarkan tumbuh agaknya melayani sepuluh wanita sekaligus dia tidak akan sampai tidak kuat. Banteng mengamuk saja bisa Ia taklukkan dengan tangan kosong apalagi cuma wanita,     

Cynthia jadi sebal melihat suaminya yang malah senyum - senyum. Cynthia tidak tahu kalau suaminya sedang berpikiran mesum terhadap kakaknya sendiri.     

"Mengapa Yang Mulia malah tersenyum - senyum dan terrtawa sendiri ? Apa Yang Mulia tertarik terhadap wanita itu ?" Kata Cynthia bertanya seraya mulai cemburu.     

"Mana bisa Aku cemburu dengan kakak ipar sendiri. Bisa - bisa Aku dikebiri Ibunda Ratu Sabrina" Kata Pangeran Thalal membuat Cynthia sangat terkejut mendengar kalau wanita itu adalah kakak ipar suaminya yang berarti wanita itu istrinya Nizam. Cynthia langsung menepok jidatnya sendiri.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.